Gizi
Gizi
III.
TUJUAN Untuk menjamin kualitas alkes, peralatan laboratorium dan
linen dalam keadaan steril.
IV.
pakai.
V.
VI.
A.
Medis
1.
Sterilisator kering yang terhubung dengan aliran listrik 1 buah. 2.
Sterilisator basah atu autoclave 1 buah. 3.
Larutan hypochlorite/klorin 0,5%.
4.
Sarung tangan 1 pasang.
B.
Non Medis 1.
Ruangan 3 X 4 meter dengan ventilasi dan penerangan
yang cukup 1 buah. 2.
Panci untuk mengukus 1 buah. 3.
Bak perendaman
1 buah. 4.
Wastafel dengan air mengalir 1 buah. 5.
Sabun (batang atau
cair) dengan antiseptic maupun non antiseptic 1 buah. 6.
Handuk / lap sekali
pakai ( tisu ) untuk mengeringkan tangan 1 buah. 7.
Tempat sampah medis
beralas plastik dan tertutup 1 buah. 8.
Tempat sampah non medis beralas
plastik 1 buah.
VII.
PROSEDUR TETAP
A.
Dekontaminasi. B.
tinggi atau sterilisasi.
Desinfeksi tingkat
VIII.
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN A.
Dekontaminasi 1.
Memakai
sarung tangan (Lihat SOP Memakai dan Melepas Handscoen). 2.
Menyiapkan
bak perendaman yang diisi dengan larutan klorin 0,5 % dengan cara :
Mencampur 1 sendok makan kaporit dengan 1 liter air.
Mengaduk larutan
sampai terlarut. 3.
Memasukkan alat alat kesehatan atau alat laboratorium
yang sudah terpakai dan bisa digunakan lagi kedalam bak perendaman dengan
cara :
Mengambil satu persatu alkes dengan korentang.
Memasukan satu persatu alkes atau peralatan laboratorium kedalam bak
perendaman klorin 0,5% dengan korentang. 4.
Biarkan selama kurang lebih
10 menit.
B.
Pencucian dan Pembilasan 1.
Membuka kran air dengan cara
memutar searah jarum jam
(model kran bukan putaran) dengan tangan
kanan. 2.
Mengambil peralatan bekas pakai yang sudah didekontaminasi
(hati-hati bila memegang peralatan yang tajam, seperti gunting dan jarum jahit).
Agar tidak merusak benda benda yang terbuat dari plastik atau karet, jangan
Pengertian
: Pengertian
: Suatu metode/ cara yang digunakan untuk
transport/membawa makanan dari tempat pemasakan ke tempat distribusi dan
akhirnya sampai ke tempat pasien
Tujuan
pasien
PROSEDUR
1. Cara distribusi makanan di rumah sakit adalah dengan prose sentralisasi dan
desentralisasi, dimana proses sentralisasi makanan tiap pasien langsung
dibagikan pada tiap alat makan pasien di pusat penyelenggara makanan
(instalasi gizi), dan proses desentralisasi dimana semua makanan dibawah
kedapur ruang perawatan pasien dalam jumlah banyak/ besar, selanjutnya
dibagikan kea lat makan masing- masing pasien. 2. Penyajian makanan yang
banyak digunakan adalah : Pelayanan makanan dalam piring, mangkok, piring
lauk serta tempat buah atatu snack dan minuman Plato atau baki dari
alumunium atatu stainlesstel yang bersekat enam buah, sesuai dengan jenis
hidangan Rantang- rantang Piring stainlesstel bulat bersekat enam buah
sesuai jenis hidangan yang dirancang.
Unit Terkait : Bidang pelayanan, Instalasi Gizi dan Perencanaan Keuangan
Tujuan
pasien
PROSEDUR
1. Cara distribusi makanan di rumah sakit adalah dengan prose sentralisasi dan
desentralisasi, dimana proses sentralisasi makanan tiap pasien langsung
dibagikan pada tiap alat makan pasien di pusat penyelenggara makanan
(instalasi gizi), dan proses desentralisasi dimana semua makanan dibawah
kedapur ruang perawatan pasien dalam jumlah banyak/ besar, selanjutnya
dibagikan kea lat makan masing- masing pasien. 2. Penyajian makanan yang
banyak digunakan adalah : Pelayanan makanan dalam piring, mangkok, piring
lauk serta tempat buah atatu snack dan minuman Plato atau baki dari
alumunium atatu stainlesstel yang bersekat enam buah, sesuai dengan jenis