Anda di halaman 1dari 18

RENCANA KERJA DAN SYARAT - UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA


BADAN PERPUSTAKAAN , ARSIP, INFORMASI
DAN KOMUNILASI

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


(RKS)

P E K E RJ A A N :
RE HA B G E DU NG P E RP US T A K A A N

LOKASI :
G E DUN G B A P E RS I K O M
KABUPATEN KOLAKA

TAHUN ANGGARAN 2012

GDC # RKS - 1

RENCANA KERJA DAN SYARAT - UMUM

BAGIAN

1
SYARAT-SYARAT UMUM

PASAL 1. LINGKUP PEKERJAAN


1.1.

1.2.
1.3.

Penyediaan dan pengadaan bahan-bahan/material, tenaga kerja, peralatan kerja, peralatan


pengangkutan, penyediaan air kerja dan tenaga listrik untuk menyelesaikan pekerjaan Rehab Gedung
Perpustakaan Bapersikom Kabupaten Kolaka Tahun Anggaran 2012 sesuai dengan gambar kerja,
RKS dan Kontrak Kerja (Borongan).
Lokasi Pekerjaan
:
Gedung Bapersikom Kabupaten Kolaka
Pekerjaan tersebut meliputi :
1) Pekerjaan persiapan
2) Pekerjaan Tanah
3) Pekerjaan Beton
4) Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
5) Pekerjaan Atap/Kap
6) Pekerjaan Lantai
7) Pekerjaan Pengecatan/tFinishing

PASAL 2. PERATURAN DAN KETENTUAN TEKNIS BANGUNAN


2.1.

2.2.

Dalam melaksanakan pekerjaan bila tidak ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan umum sesuai dengan peraturan konstruksi bangunan dan
infrastruktur bangunan yang ditentukan Pemerintah Republik Indonesia, termasuk segala perubahan dan
tambahannya, seperti PBI 1971 dan SKSNI 1991, PPKI 1961 dan lain-lain.
Untuk melaksanakan pekerjaan, berlaku dan mengikat pula:
1)
Gambar kerja (Detail Perencanaan) berikut perubahan-perubahannya yang telah disahkan oleh
Pemilik kegiatan.
2)
Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
3)
Berita Acara penjelasan pekerjaan kantor dan lapangan (aanwijzing).
4)
Surat Keputusan Pemilik kegiatan tentang penunjukan Kontraktor.
5)
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
6)
Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya
7)
Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) dan network planning yang telah disetujui Pemilik kegiatan
dan Kontraktor.

PASAL 3. PENJELASAN GAMBAR DAN RKS


3.1.

3.2.

3.3.

Kontraktor wajib meneliti semua gambar kerja (Detail Perencanaan) dan RKS (Rencana Kerja dan Syaratsyarat) termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan (Aanwijzing).
Bilamana terdapat ketidak sesuaian antara gambar dengan RKS, maka yang mengikat dan berlaku adalah
RKS. Bilamana suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain, maka gambar yang mempunyai skala
lebih besar yang berlaku.
Bila perbedaan-perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam pelaksanaan dapat
menimbulkan kesalahan, Kontraktor wajib menanyakan kepada Pimpinan Kegiatan atau Pengawas
Lapangan yang ditunjuk Pemilik kegiatan dan mengikuti keputusannya.

PASAL 4. JADWAL PELAKSANAAN


4.1.
4.2.
4.3.
4.4.

Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, Kontraktor wajib membuat Rencana Pelaksanaan secara terperinci
berupa Barchart dan S-Curve.
Rencana Kerja tersebut harus sudah diajukan kepada Pemilik kegiatan, paling lambat 7 (tujuh) hari
kalender setelah SPMK diterima Kontraktor.
Rencana Kerja yang telah disahkan oleh Pemilik kegiatan harus ditempel di bangsal/direksikeet lapangan,
yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan (Presentasi Kerja).
Pengawas Lapangan akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan grafik Rencana Kerja
tersebut.

PASAL 5. LAPORAN
5.1.

Kontraktor wajib membuat Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan sebagai resume dari
laporan harian dan mingguan selama masa pelaksanaan, yang akan diperiksa dan disetujui oleh
Pengawas Lapangan dan Pimpinan Kegiatan yang memuat hal-hal:
a. Jumlah tenaga menurut jenis/jabatan
b. Jumlah dan jenis bahan yang masuk yang disetujui dan ditolak

GDC # RKS - 2

RENCANA KERJA DAN SYARAT - UMUM

5.2.

c. Kegiatan, volume dan satuan pekerjaan secara terperinci.


d. Keadaan cuaca dan kejadian-kejadian lain
e. Peralatan yang dipakai
f.
Anjuran/perintah kepada Kontraktor.
Laporan harian ini dibuat dalam rangkap dan bentuk yang telah ditetapkan.

PASAL 6. SUSUNAN PERSONIL LAPANGAN


6.1.

6.2.
6.3.
6.4.

Kontraktor wajib menetapkan seorang kuasanya di lapangan atau biasa disebut Site Manager, yang cakap
untuk memimpin, bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pekerjaan dan memiliki pengalaman
teknis dalam pekerjaan bangunan. Penetapan ini harus dikuatkan dengan Surat Tugas/ Surat
Pengangkatan resmi dari Kontraktor ditujukan kepada Pemilik kegiatan.
Site Manager harus memiliki latar belakang pendidikan Teknik Sipil atau sederajat.
Selain Site Manager, Kontraktor diwajibkan pula, memberi tahu secara tertulis kepada Pemilik kegiatan
susunan Organisasi Lapangan lengkap dengan nama dan jabatannya masing-masing.
Bila kemudian hari menurut pendapat Pemilik kegiatan atau Pelaksana Lapangan, Site Manager kurang
mampu melaksanakan tugasnya, maka Kontraktor akan diberitahu secara tertulis untuk mengganti Site
Manager.
Dalam waktu 4 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya Surat Pemberitahuan, Kontraktor harus sudah
menunjuk/mengajukan Site Manager baru untuk mendapat persetujuan Pemilik kegiatan.

PASAL 7. PEMERIKSAAN PEKERJAAN


7.1.

7.2.

7.3.

7.4.
7.5.
7.6.

Sebelum dimulai suatu pekerjaan yang bila bagian pekerjaan tersebut dilakukan mengakibatkan tidak
dapat diperiksanya pekerjaan yang telah dikerjakan, maka Kontraktor diwajibkan secara tertulis meminta
kepada Pimpinan Kegiatan memeriksa bagian pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Bila permohonan pemeriksaan tersebut dalam waktu 2 x 24 jam dihitung dari jam diterimanya permohonan
(tidak terhitung hari libur atau hari besar lainnya) tidak dipenuhi, maka Kontraktor bisa meneruskan
pekerjaan tersebut dan dianggap bagian pekerjaan tersebut telah diperiksa dan disetujui oleh Pengawas
Lapangan, kecuali bila secara resmi Pengawas Lapangan meminta perpanjangan waktu pemeriksaan dan
Kontraktor menyetujuinya.
Bila ketentuan tersebut diatas dilanggar, maka Pengawas Lapangan berhak menyuruh membongkar
pekerjaan tersebut sebagian atau seluruhnya guna keperluan pemeriksaan. Biaya-biaya yang timbul akibat
hal tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Setiap akhir pekerjaan atau batas tahapan pekerjaan sesuai termin, dilakukan Pemeriksaan Kemajuan
Pekerjaan (opname) dan pemeriksaan pekerjaan dilakukan bersama Kontraktor dan Pengawas Lapangan.
Hasil pemeriksaan tersebut dicantumkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang ditandatangani
oleh Kontraktor, Pengawas Lapangan dan Pimpinan Kegiatan.
Berita acara tersebut digunakan sebagai dasar untuk permohonan pembayaran pekerjaan atau borongan.

PASAL 8. JAMINAN KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN


8.1.
8.2.

8.3.

8.4.
8.5.
8.6.

Sejumlah obat-obatan dan perlengkapan medis menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K) dalam keadaan siap pakai harus selalu tersedia di lapangan.
Bilamana terjadi musibah atau kecelakaan di lapangan pada memerlukan perawatan serius, Kontraktor
harus segera membawa korban ke Rumah Sakit terdekat dan melaporkan kejadian tersebut kepada
Pemimpin Proyek atau Pengawas Lapangan.
Kontraktor wajib menyediakan air minum yang bersih dan cukup, serta memenuhi syarat-syarat kesehatan
bagi semua petugas/pekerja, baik yang berada dibawah kekuasaannya maupun yang berada dibawah
pihak ketiga.
Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak bagi semua petugas dan
pekerja di lapangan.
Kecuali untuk menjaga keamanan, membuat tempat penginapan bagi para pekerja tidak diperkenankan
berada di areal pekerjaan.
Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja, wajib diberikan oleh
Kontraktor sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

PASAL 9. KEAMANAN PROYEK


9.1.
9.2.
9.3.

9.4.
9.5.

Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan, terhadap barang miliknya yang berada di lapangan, dan milik
Pemilik kegiatan yang ada di lapangan baik terhadap pencurian maupun pengerusakan.
Bila diperlukan, untuk maksud-maksud tersebut, Kontraktor dapat membuat pagar pengaman dari tiang
kayu meranti/seng gelombang dan dicat.
Bila terjadi kehilangan atau pengrusakan barang-barang atau pekerjaan, tetap menjadi tanggung jawab
Kontraktor dan tidak dapat diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah atau pengunduran waktu
pelaksanaan.
Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya. Untuk itu Kontraktor harus
menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang siap pakai.
Kontraktor wajib mengasuransikan seluruh pekerjaan dan pihak-pihak yang terlibat didalamnya (all risk)
pada perusahaan Umum Asuransi. Maka pertanggungan ditetapkan sejak tanggal diterbitkannya SPMK
sampai dengan tanggal berakhirnya masa pemeliharaan.

GDC # RKS - 3

RENCANA KERJA DAN SYARAT - UMUM


9.6.

Kecuali atas persetujuan Pimpinan Kegiatan atau Pengawas lapangan, maka tidak diperkenankan :
a.
Pekerja menginap di tempat pekerjaan.
b.
Memasak di tempat pekerjaan.
c.
Menjual makanan, minuman, rokok dan sebagainya di tempat bekerja.
d.
Keluar masuk dengan bebas bagi yang tidak berkepentingan dalam areal proyek.

ALAT-ALAT PELAKSANAAN
Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan, baik berupa alat-alat kecil maupun besar, harus disediakan oleh
Kontraktor dalam keadaan baik dan siap pakai sebelum pekerjaan fisik bersangkutan dimulai.

PASAL 10.

DIREKSIKEET
11.1. Kontraktor harus menyediakan bangunan/kantor ruang kerja di lapangan untuk Kontraktor, sesuai dengan
kebutuhan.
11.2. Kantor lapangan tersebut dilengkapi dengan peralatan-peralatan kantor.
11.3. Kontraktor harus membuat bangsal kerja, tempat istirahat pekerja, tempat makan dan gudang
penyimpanan barang-barang.
11.4. Penempatan bangunan tersebut di atas akan ditentukan kemudian oleh Kontraktor atas persetujuan
Pimpinan Kegiatan.
11.5. Segala biaya yang diperlukan untuk pembuatan bangunan tersebut di atas dan peralatan yang dibutuhkan
menjadi tanggung jawab Kontraktor dan dianggap telah termasuk harga kontrak/borongan.

PASAL 11.

PENYIMPANAN BAHAN/MATERIAL
12.1. Penyimpanan bahan-bahan/material bangunan yang telah diperiksa dan disetujui oleh Pengawasa
Lapangan, harus diatur penempatannya sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam pengambilan dan
menjaga agar tetap memenuhi syarat-syarat penyimpanan untuk menghindari kerusakan atau
menurunnya mutu bahan/material bangunan tersebut.
12.2. Tempat penimbunan bahan/material bangunan tersebut harus mendapat persetujuan Pengawasa
Lapangan, penimbunan bahan/material yang ada dalam gudang maupun yang berada di lapangan terbuka
dalam areal proyek harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu kelancaran dan keamanan
umum, juga memudahkan jalannya pemeriksaan dan penelitian bahan/material oleh Pengawas Lapangan.
12.3. Selama berlangsungnya pembangunan/pekerjaan fisik, kebersihan areal kerja, direksikeet, gudang,
bangsal/los kerja dan bangunan lainnya yang ada dalam areal proyek harus tetap terjaga, tertib dan rapi.
12.4. Bahan/material yang telah ditolak oleh Pengawasa Lapangan harus dikelurkan dari areal proyek
secepatnya selambat-lambatnya pada hari yang sama saat penolakan dinyatakan. Terhadap kelalaian ini
Pimpinan Kegiatan dapat memberhentikan seluruh pekerjaan, dan seluruh akibat dari pemberhentian
tersebut seluruhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

PASAL 12.

PERUBAHAN-PERUBAHAN/PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG


13.1. Pimpinan Kegiatan dengan persetujuan Pemilik kegiatan dapat mengeluarkan instruksi tertulis yang
menghendaki perubahan pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang yang layak yang tidak merusak isi
Kontrak ini.
13.2. Yang dimaksud dengan pekerjaan tambah dan atau pekerjaan kurang adalah yang terjadi karena ada
perubahan atau penggantian atas rencana, kualitas atau kuantitas dari dan terurai dalam spesifikasi, serta
termasuk penambahan, pembatalan atau penggantian dari macam maupun standar tiap bahan atau
barang yang dipergunakan dalam pekerjaan dan dilaksanakan dengan perintah tertulis dari Pimpinan
Kegiatan.
13.3. Sebelum membuat suatu perubahan dari gambar-gambar kontrak atau spesifikasi pekerjaan yang
diperlukan untuk penyesuaian yang telah disebutkan diatas, Kontraktor harus memberitahukan kepada
Pimpinan Kegiatan dengan menerangkan dan memberikan alasan atas perubahan tersebut dan Pimpinan
Kegiatan mengeluarkan petunjuk/instruksi mengenai hal ini.
13.4. Nilai dari perubahan pekerjaan jika tidak ada persetujuan lain harus diikuti ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
a. Harga-harga dan Daftar Perincian Harga Penawaran harus dipakai sebagai dasar dalam
menentukan penilaian dari pekerjaan yang bersifat sama yang dilaksanakan dengan syarat-syarat
serupa.
b. Harga-harga dalam Daftar Perincian Harga Penawaran dimana pekerjaan tidak serupa atau
dikerjakan dengan syarat-syarat yang serupa, merupakan dasar harga untuk pekerjaan yang
sifatnya sejauh bisa dianggap layak.
c. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak terdapat didalam Daftar Perincian Harga Penawaran, maka
Harga Satuan dapat ditentukan bersama antara Kontraktor dengan Pimpinan Kegiatan dan harus
mendapat persetujuan dari Pemilik kegiatan.

PASAL 13.

PEKERJAAN PEMBONGKARAN SEMENTARA


14.1. Apabila sebelum atau dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan pembongkaran-pembongkaran yang
bersifat permanen maupun sementara, maka pengamanan dan biaya-biaya pemasangan kembali yang
diperlukan untuk menggembalikan dalam keadaan baik, menjadi tanggung jawab Kontraktor dan dianggap
telah diperhitungkan dalam harga kontrak/borongan.

PASAL 14.

GDC # RKS - 4

RENCANA KERJA DAN SYARAT - UMUM


14.2. Cara-cara pembongkaran dilakukan atas petunjuk Pengawas Lapangan dan harus dilakukan sedemikian
rupa sehingga tidak mengakibatkan kerugian yang besar atas pembongkaran tersebut dan tidak
mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada bangunan.
14.3. Bahan/material bongkaran permanen harus ditumpuk pada tempat tertentu yang telah disetujui Pengawas
Lapangan dan disingkirkan secepatnya dari areal proyek.
PEKERJAAN PERSIAPAN
15.1. Pembersihan Lokasi Kerja
Kontraktor harus membersihkan lokasi kerja dari segala sesuatu yang memungkinkan akan dapat
mengganggu kelancaran pekerjaan sesuai petunjuk atau persetujan dari Pengawas Lapangan.
15.2. Papan Nama
Kontraktor diharuskan memasang papan nama Pekerjaan ,dicetak diatas kain vinil serta mencantumkan
Nama pekerjaan ,Biaya, jangka waktu pelaksanaan, kontraktor pelaksana/perusahaan sesuai petunjuk
Pemimpin Proyek, dengan ketentuan yang sesuai dengan gambar.

PASAL 15.

GDC # RKS - 5

RENCANA KERJA DAN SYARAT - UMUM

BAGIAN

2
RINGKASAN SPESIFIKASI BAHAN/MATERIAL BANGUNAN
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

Semen (Portland Cement)


Pondasi Batu Gunung
Pas. Batu Tebal 1/2 Bata
Beton
Rabat Beton
Plesteran
Atap/Kap
Kusen
Pekerjaan Finishing :
7.1. Pemas. batu alam
7.2. Pemas. Keramik
7.3. Huruf Nama Kantor

10)

Pengecatan
:
8.1. Cat Batu Alam
8.2. Cat Waterfroofing
8.3. Cat Tembok

=
=
=
=
=
=
=
=

Tonasa , Bosowa, Tiga Roda


Batu Kali/Gunung pasangan 1 Pc : 5 Psr
Campuran 1 Pc : 4 Psr
Campuran 1 Pc : 2 psr : 3 Krl
Campuran 1 Pc : 3 psr : 5 Krl
Campuran 1 pc : 4 psr, dilicin+
Kuda Kuda Kayu , penunup seng gelembang BJLS 20 SNI
Aluminium

=
=
=

Batu Candi ukuran 20x40 cm


keramik uk. 40x40 cm
Stainlees, Galvanic/Galvalume, dll

=
=
=

Super Candi/Super Gloss Andesit


Cat No drop ( setara )
Cat Aviteks ( setara )
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

PEKERJAAN PERSIAPAN
16.1. Pengukuran
1)
Kontraktor harus menyediakan tenaga yang ahli dalam cara-cara pengukuran dengan alat-alat
penyipat datar (theodolith, waterpass dan sebagainya) dan lain-lain peralatan yang diperlukan.
2)
Pengawas Lapangan dan Kontraktor akan menetapkan tempat/posisi patok penandaan permanen
(bench mark) sebagai referensi pengukuran bangunan, dan dituangkan dalam Berita Acara
Penentuan Titik 0 (nol).
3)
Pergeseran patok hanya dapat dilakukan atas persetujuan Pengawas Lapangan dan tetap merujuk
pada pergeseran patok awal.
4)
Berdasarkan patok tersebut Kontraktor menentukan level bangunan dan jarak as bangunan pada
setiap pekerjaan sesuai dengan gambar kerja.
16.2. Pemasangan Bowplank
1)
Ketetapan letak bangunan diukur di bawah pengawas Pengawas Lapangan dengan patok yang
dipancang kuat-kuat dihubungkan dengan papan kayu yang kuat dengan ketebalan minimum 2
cm, diketam rata pada sisi atasnya.

PASAL 16.

PEKERJAAN TANAH
17.1. Umum
Semua pekerjaan penggalian tanah harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas Lapangan
terutama tentang ukuran galian. Bahan-bahan galian yang akan dipakai untuk penimbunan harus diperiksa
lebih dahulu oleh Pengawas Lapangan.
17.2. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Galian untuk pasangan pondasi
pekerjaan urugan tanah
Pekerjaan Urugan Pasir
17.3. Syarat Pelaksanaan
penghapusan
Menyediakan kayu ,akar dan batu-batuan dan unsur-unsur pengganggu lain harus disingkirkan
dan dikeluarkan sebelum sebelum dilakukan pengupasan tanah lapisan teratas daerah yang
akan dibangun.
Pembentukan Muka Tanah
1. Pembentukan tanah dimana akan didirikan bangunan diatasnya, harus dibentuk dengan
rata menurut gari-garis dan ketinggian yang diterntukan dalam gambar rencana.
2. Pembentukan muka tanah tersebut dengan cara penggalian atau pengurugan tanah
berdasarkan gambar untuk mendapatkan permukaan tanah yang rata.

PASAL 17.

GDC # RKS - 6

RENCANA KERJA DAN SYARAT - UMUM


3.

Tanah bekas galian dapat diurug ketempat yang lebih rendah pada pelaksanaan urugan
tanah harus benar-benar padat serta serta secara berlapis-lapis dengan ketinggian tidak
lebih dari 20 cm.
Galian tanah
1. Galian tanah dilakukan untuk semua pasangan pondasi batu gunung dan septictang harus
dilakukan sesuai dengan gambar rencana
2. Galian pondasi tidak boleh melebihi dari yang ditentukan apabilas terjadi kesalahan
tersebut maka permukaan galian harus diberi cor beton sampai kepermukaan yang
disesuaikan
3. Semua unsur pengganggu harus disingkirkan dan dibuang agar tidak menganggu
pekerjaan dan tidak terjadi pembusukan
4. Pada bagian yang mudah longsor harus diberi papan penahan atau dengan cara lain.
Pengeringan tempat kerja
Untuk pengeringan tempat kerja terutama galian harus dalam keadaan bebas air
Urugan Tanah
1. Urugan kembali tanah harus dilaksanakan setelah persetujuan konsultan
2. Setiap tanah urugan harus dibersihkan dari tunas tumbuhan serta dari segala macam
kotoran, tanah urugan harus tanah berbentuk butiran
3. Urugan tanah harus dikerjakan dengan cara dengan berlapis dengan tinggi tiap lapis tidak
lebih dari 20cm
Pasir Urug
1. Urugan pasir harus dilakukan dibawah pondasi, semua lantai minimal 10 cm dan sesuai
gambar
2. Pasir harus diratakan dan dipadatkan dengan disiram air bersih
3. Pasir urug harus bersih dari kotoran dan akar-akar

PEKERJAAN PASANGAN BATU


18.1. Lingkup Pekerjaan
1)
Pekerjaan pembuatan jaringan irigasi meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan material
untuk pekerjaan tersebut dan perlengkapan serta mesin-mesin yang diperlukan.
2)
Jaringan irigasi menggunakan pasangan batu kali/gunung.
18.2. Pedoman Pelaksanaan
1)
Sebelum dilaksanakan jaringan irigasi, maka Kontraktor harus mengadakan pengukuranpengukuran untuk as-as pasangan batu seperti yang tertera pada gambar-gambar detail
perencanaan dan harus meminta persetujuan Pengawas Lapangan.
2)
Kontraktor diwajibkan memberikan laporan kepada Pengawas Lapangan, bila ada perbedaan
gambar-gambar dari gambar konstruksi dengan gambar arsitektural atau bila ada hal-hal yang
kurang jelas.
18.3. Penggalian Tanah
1)
Penggalian tanah dasar jaringan irigasi dilakukan dengan kedalaman sesuai gambar kerja.
2)
Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapis tanah yang jelek, maka perlu
konsultansi dengan Pengawas Lapangan untuk mendapatkan pengarahan tindak lanjutnya.
3)
Lebar dan kedalaman galian di bagian bawah harus sesuai dengan gambar kerja
4)
Kelebihan galian yang mengakibatkan terjadinya over volume menjadi tanggung jawab
sepenuhnya kontraktor.
5)
Bekas galian harus ditimbun kembali setelah pekerjaan pasangan jaringan irigasi selesai.
18.4. Pasangan Batu kali/gunung
1)
Pasangan batu kali/gunung digunakan untuk Jaringan irigasi, sesuai yang tertera dalam gambar
kerja.
2)
Pada dasar jaringan irigasi, digunakan alas lantai kerja dengan pasir urug, dengan ketebalan
sesuai gambar kerja.
3)
Campuran semen untuk pengisi spesi batu kali/gunung adalah 1 PC : 3 pasir pasangan dalam
perbandingan volume.
4)
Pemasangan spesi batu kali/gunung tidak boleh berongga.

PASAL 18.

PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATU BATA


19.1. Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah :
1)
Pasangan dinding bata adukan 1 PC : 4 Pasir
19.2. Bahan / Material yang digunakan :
1)
Bata merah bermutu baik, bebas dari cacat dan keretakan minimum dapat dibelah menjadi dua
bagian yang diproduksi secara lokal dan memenuhi persyaratan PUBBI
2)
Pasir pasang yang dipergunakan harus bersih, babas dari Lumpur dan tanah liat, kotoran organik
yang dapat meusak pasangan.
3)
Semen yang digunakan adalah semen jenis Portland Cement yang memenuhi persyaratan N.I 8
Type 1 menurut ASTM.
4)
Air yang digunakan adalah air bersih yang layak di minum, tawar dan bebas dari bahan organik /
Anorganik yang dapat mempengaruhi kekuatan dan keawetan pasangan.

PASAL 19.

GDC # RKS - 7

RENCANA KERJA DAN SYARAT - UMUM


19.3. Cara Pelaksanaan :
1)
Pekerjaan Pasangan batu Bata harus rata kearah vertikal maupun kearah horizontal dan
ketinggian pasangan batu bata setiap hari kerja tidak boleh lebih dari 1 (satu) Meter
2)
Sebelum dipasang batu bata terlebih dahulu sehingga rekatan Pasangan mendapat ikatan yang
baik
3)
Seluruh pekerjaan pasangan yang tidak lurus, berombak dan retak harus dibongkar dan diperbaiki
oleh pengguna jasa atas biaya sendiri.
4)
Adukan 1 PC : 4 Pasir yang dipergunakan
PEKERJAAN BETON
20.1. Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah :
Meliputi Pekerjaan Sloef Beton, Kolom Utama , kolom Praktis, Ringbalk , Plat Beton , Balok Beton
Bertulang
20.2. Bahan / material yang digunakan :
1)
Batu pecah yang pemukaan tajam dan kasar, tidak mengandung Lumpur dan bahan kimia lainnya
yang dapat merusak bangunan.
2)
Pasir beton tidak mengandung lumpur, tanah dan bahan organik lainnnya.
3)
Semen yang di pergunakan adalah Portland cement.
4)
Air yang digunakan adalah air yang bersih bebas dari segala kotoran yang dapat merusak mutu
beton.
5)
Diameter baja tulangan yang dipakai sesuai dengan gambar kerja, harus baja tulangan yang tidak
berkarat dan jarak tulangan harus sesuai dengan gambar kerja. Untuk toleransi penggunan besi
maksimal 3 % sebagai berikut :
Besi 12 mm minimal susut 11,7 mm
Besi 10 mm minimal susut 9,7 mm
Besi 8 mm minimal susut 7,7 mm
Besi 6 mm minimal susut 5,7 mm
6)
Adukan 1 Pc : 2 Pasir Beton dan 3 batu Pecah yang di pergunakan untuk pekerjaan Beton
20.3. Syarat Syarat Pelaksanaan.
1)
Pekerjaan Sloef Beton Bertulang
Pekerjaan kolom praktis di buat dengan ukuran 12 x 12 Cm dipasang di atas Pondasi yang sudah
dipasangi angker/ steak penyambung antara sloof dengan kolom.

PASAL 20.

2)

Pekerjaan kolom Praktis


Pekerjaan kolom praktis di buat dengan ukuran 11 x 11 Cm dipasang di atas sloof yang sudah
dipasangi angker/ steak penyambung antara sloof dengan kolom. Untuk pembuatan kolom harus
mengikat pda sloef dan ujungnya dipasangi steak / angker untuk tempat menyambung ringbalk.

3)

Pekerjaan Balok Latei 11x11 cm


Pekerjaan kolom praktis di buat dengan ukuran 11 x 11 Cm dipasang di atas kusen jendela pintu
keliling

4)

Pekerjaan kolom Utama


Pekerjaan kolom praktis di buat dengan ukuran 20 x 20 Cm dipasang di atas sloof yang sudah
dipasangi angker/ steak penyambung antara sloof dengan kolom. Untuk pembuatan kolom harus
mengikat pda sloef dan ujungnya dipasangi steak / angker untuk tempat menyambung ringbalk.

5)

Pekerjaan Balok Beton Bertulang


Pekerjaan kolom praktis di buat dengan ukuran 15 x 20 Cm , 20x30 cm, 25x50 cm, 25x60 cm ,
dipasang di dibawah plat beton bertulang ( Dak Beton)

6)

Pekerjaan Ringbalk Beton


Pekerjaan ringbalk di buat dengan ukuran 15 x 15 cm, dipasang diatas permukaan pasangan batu
bata dan mengikat dengan kolom beton.
Untuk ukuran / dimensi pekerjaan beton serta penulangannya diharuskan mengikuti petunjuk
gambar kerja dan petunjuk direksi pengawas.

PEKERJAAN PLESTERAN
21.1. Lingkup Pekerjaan dan Ketentuan Umum
1)
Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.
2)
Meliputi pekerjaan pasangan dengan bahan yang disebut dalam persyaratan ini.
21.2. Bahan/ Material dan Campuran
21.2.1. Bahan/Material
a. Semen :
Semen seperti untuk pekerjaan dinding harus sama kualitasnya seperti
semen yang ditentukan untuk pekerjaan beton.

PASAL 21.

GDC # RKS - 8

RENCANA KERJA DAN SYARAT - UMUM


b.

Pasir

c.

Air

21.2.2. Campuran/Adukan

: Pasir untuk pekerjaan dinding adalah pasir pasangan dengan kualitas


yang baik dan sesuai untuk pekerjaan tersebut.
: Air yang dipakai untuk pekerjaan dinding harus memenuhi syarat-syarat
sama dengan pekerjaan beton.

Komposisi : 1 Pc : 5 Psr
Jenis adukan berikut harus dipakai sesuai dengan yang diinstruksikan dalam gambar atau dalam
spesifikasi teknis.
Ketinggian pemasangan dinding dan komposisi campurannya harus sesuai dengan gambar
kerja.
21.2.3. Mengatur Adukan
Adukan harus dicampur dalam alat tempat pencampuran yang telah disetujui oleh Pengawas
Lapangan, diatas permukaan yang keras. Jangan memakai adukan yang sudah mulai mengeras
atau membubuhkannya untuk dipakai lagi.
21.3. Penyelesaian Plasteran
21.3.1. Lingkup Pekerjaan dan Ketentuan Umum
a. Pekerjaan meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga kerja untuk keperluan pekerjaan ini.
b. Pekerjaan meliputi penyelesaian permukaan dinding dengan bahan yang disebut dalam
persyaratan ini atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus.
c. Plesteran harus dibuat pada semua tembok, kolom, bidang vertikal lainnya yang dikerjakan
dengan pasangan bata kecuali bagian dalam tembok layar yang tertutup atap, balok beton
yang tidak dinyatakan dalam gambar sebagai penyelesaian dengan bahan lain, tembok
tersebut diselesaikan dengan plesteran yang kemudian dihaluskan (acian) dicat emulsi
vinyl kecuali disebut lain dalam gambar kerja atau syarat-syarat bagian dinding lainnya.
21.3.2. Bahan
Bahan/material seperti portland cement (PC) type 1, pasir dan air harus sesuai dengan
pekerjaan beton.
21.3.3. Komposisi Adukan
1. Adukan 1 pc : 5 Psr, digunakan pada plesteran
Semua komposisi adukan yang dilaksanakan harus sesuai dengan petunjuk gambar kerja.

21.3.4. Pengolahan Permukaan Plesteran


a.

Untuk mengeringkan dinding bata dan permukaan beton harus diberikan cukup waktu.
Tidak boleh memulai pekerjaan, sampai tembok dinding benar-benar kering.
b. Sebelum pemlasteran permukaan-permukaan beton harus dikasarkan. Lemak atau minyak
yang melekat harus dibersihkan dengan sikat dengan memakai sikat yang kaku atau sikat
kawat.
c. Untuk mencegah plesteran menjadi kering sebelum waktunya, permukaan-permukaannya
harus dibasahi dengan air sehingga tetap lembab.
21.3.5. Pelaksanaan
a. Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa, hingga rata. Hasil permukaan plesteran harus
benar-benar merupakan bidang yang rata dan halus.
b. Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari setelah dipasang. Mulailah
membasahinya, begitu plesteran telah mengeras, untuk menghindari kerusakan (retakan).
Sewaktu kondisi udara lingkungan kering dan panas, plesteran harus dibasahi agar tidak
terjadi penguapan terlalu banyak dan menjadi tidak rata.
21.3.6. Memperbaiki dan Membersihkan
Memperbaiki semua pekerjaan yang cacat, harus dilaksanakan dengan membongkar bagian
tersebut sampai berbentuk bujur sangkar. Pekerjaan yang sudah selesai, tidak boleh ada yang
retak, bernoda serta cacat lainnya. Sewaktu-waktu dengan secara teratur, selama pelaksanaan
dan penyelesaian pekerjaan, semua pekerjaan-pekerjaan yang menjadi kotor dalam
pelaksanaan pekerjaan, harus dibersihkan.

PASAL 22.
1.
.
2.

PEKERJAAN KAP/ ATAP


Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah :
Untuk uraian pekerjaan ini baik bahan maupun ukuran disesuaikan dengan gambar kerja.
- Pekerjaan Balok Gording
- Pekerjaan Pemasangan Atap
Bahan / Material yang digunakan :
- Semua jenis kayu yang digunakan kayu produksi sawweel harus dalam keadaan kering, berumur cukup
tua serta tidak pecah/retak, tidak bengkok dan memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PPKI 1970
NI.5, permukaan kayu diserut.
- Jenis kayu yang digunakan :
- Kayu Klas IIIa ( kayu pontoh ) sejenisnya untuk pekerjaan Kap/ Kuda kuda dan gording

GDC # RKS - 9

RENCANA KERJA DAN SYARAT - UMUM


Ukuran kayu yang dipergunakan sesuai dengan gambar kerja.
Pekerjaan Penutup Atap
Bahan penutup atap yang dipakai adalah atap Seng Gelombang BJLS 20 SNI , produksi dalam negeri
dengan kualitas baik serta memenuhi standar PUBB 1971
Untuk seluruh bagian penutup atap ini harus berasal dari satu pabrik sehingga sehingga keseragaman
dan kekuatan serta mutu dari bahan tersebut dapat terjamin
Pemasangan atap ini harus mengikuti kemiringan dan kerataan rangka atap, sesuai dengan gambar
kerja
Apabila terdapat bagian yang tidak rata dari pemasangan gording dan rangka atap , maka penutup atap
tersebut tidak diperkenankan untuk di pasang sebelum rangka tersebut di benahi terlebih dahulu dan
mendapat persetujuan dari pengawas lapangan.
Penyelesaian bumbungan atap multiroof harus menggunakan nok bubungan khusus untuk nok
bubungan dengan bahan dan kualitas yang sama
Pemasangan penangkal petir harus dilakukan dengan tenaga ahli yang berpengalaman, untuk
spesifikasi penangkal petir yang akan dipasang (lihat pada gambar bestek).

o
o
o
o

o
o

Cara Pelaksanaan :
1. Pekerjaan balok gording
a. Pemasangan balok gording harus di perhatikan kelurusannya dan kerataan permukaannya sehingga
pada waktu pemasangan atap tidak terjadi gelombang/ kerataan pasangan , dan harus menggunakan
tali nylon yang telah di timbang kerataanya antar ujung dengan ujung bangunan ( disesuaikan dengan
gambar kerja
b. Jarak gording harus sesuai dengan gambar kerja dan di setujui oleh pengawas lapangan / direksi
2.

Pekerjaan Penutup Atap


Pemasangan atap genteng (Metalroof) yang dimaksud sudah termasuk pemasangan nok atas
(bubungan) dan nok pinggir dari bahan dan merek yang sama.
- Pola pemasangan disesuaikan dengan gambar rencana dan mengikuti ketentuan pabrik dari
produk yang digunakan. Sebelum pemasangan Kontraktor harus membuat shop drawing untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
- Sebelum pemasangan penutup atap, pemerikasaan harus dilakukan ter;ebih dahulu pada
pasangan reng dan kasau apakah pemasangan sempurna dan semua komponen dapat bekerja
sesuai fungsinya secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
- Pemasangan bahan metalroof dilakukan dengan bahan-bahan pengikat paku galvanis atau bahanbahan lain yang dijelaskan dalam gambar kerja.
Bidang-bidang permukaan atap yang telah terpasang harus menunjukkan hasil yang rapi dan rata.
-

KUSEN, PINTU DAN JENDELA ALUMINIUM


23.1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatanyang dipergunakan untuk
melaksanakan pembuatan dan pemasangan pekerjaan kosen, pintu dan jendela aluminium seperti
yang ditunjukkan dalam gambarrencana, meliputi : - Rangka jendela & pintu, dengan kunci dan
penggantung
b. Pekerjaan ini dilaksanakan pada kosen, pintu dan jendela atau bagianbangunan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar rencana dan petunjuk Manager Proyek.

PASAL 23.

23.2. PENGENDALIAN PEKERJAAN


a. Semua pekerjaan yang disebutkan dalam Bagian ini harus dikerjakan menurutinstruksi
pabrik/produsen dan standar-standar antara lain :
- The Aluminium Association (AA)
- Architectural Aluminium Manufactures Association (AAMA)
- American Standars for testing Materials (ASTM)
ASTM B 211 - 83 : Aluminium Alloy estruded bar, shapes tubes
ASTM B 209 - 83 : Aluminium Alloy sheets and plates
ASTM E 283 - 84 : Air leakage
ASTM E 331 - 84 : Water leakage
b.
c.

Shop drawing yang detail dan terinci memperlihatkan sistem ukuran sistemperkuatan dan
pemasangan, kunci dan penggantung diserahkan untuk per-setujuan Manager Proyek.
Garansi, Hasil test untuk diserahkan.

GDC # RKS - 10

RENCANA KERJA DAN SYARAT - UMUM


23.3. BAHAN-BAHAN DAN PRODUK
a. Kosen dan Pelat Aluminium
Untuk kosen dan pelat aluminium yang akan digunakan adalah produksiALEXINDO, INDAL atau
setara.
untuk Rangka :Alloy untuk extrusi A 6063 T5, sesuai ASTM B221
untuk pelat : Alloy 5005-H16, sesuai ASTM B209.
Finishing lihat Bab II.C. Pekerjaan Logam
Ketebalan Lapisan Finishing Anodizing:.
Internal :14 micron.
External :22 micron
Warna : ditentukan oleh Arsitek
Jaminan : Harus diberikan jaminan tertulis selama 10(sepuluh) tahun untuk penampilan dan
ketahanan warna.
Perkuatan Internal : baja karbon dan structural Aluminium.
b. Sealant digunakan untuk pintu dan jendela aluminium dan kaca yangberhubungan langsung dengan
udara luar.
c. Kaca, sesuai Bab II.F.5. Pekerjaan Kaca
d. Sekrup, baut digunakan baja galvanis, aluminium atau bahan lain yang anti karatsesuai bahan yang
di bout. Bout tidak boleh terlihat dari bagian luar
23.4. PELAKSANAAN
a. Pengerjaan
- Semua pengerjaan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang terbaik dengan standarpengerjaan
yang disetujui Manager Proyek.
- Pemasangan sambungan harus tepat tanpa cela sedikitpun, tak ada sekrup/ penguat yang
terlihat dari luar.
- Semua detail pertemuan harus runcing (adu manis), halus dan rata, bersih darigoresan-goresan
serta cacat-cacat yang mempengaruhi permukaan aluminium.
- Pemasangan harus sesuai dengan gambar-gambar dan Persyaratan Teknis ini
- Setiap sambungan dengan dinding atau benda yang berlainan sifatnya harusdiberi "Sealant".
- Tanda-tanda dan cacat akibat proses anodizing, yaitu "Crack" atau "Gripper"yang timbul
dipermukaan aluminium harus dihilangkan.
Sistem Pemasangan Rangka Pintu Aluminium pada Dinding Gypsum adalahsebagai berikut; atau
sesuai dengan rekomendasi dari pabrik gypsum:
a. Siapkan Cstud (metal frame partition) yang berfungsi sekaligus sebagairangka pintu
aluminium. Penjelasan mengenai Cstud, lihat pada bagian Pekerjaan Partisi dan Plafond
Gypsum, Bab II.G.5.dari Persyaratan Teknis ini.
b. Sisipkan balok kayu dengan tebal 48 mm (sesuai ukuran C stud) sehinggamasuk pada
C stud, (secara prinsip sama dengan pemasangan rangka pintukayu).
c. Pasang C stud yang telah disisipi balok kayu pada dinding gypsum, dengan jarak maksimal
150 mm dari C stud sebelahnya.
d. Screw dari 2 (dua) arah: depan dan belakang, sehingga menembus sampaidengan balok
kayu dengan menggunakan drywall screw
e. Pasang rangka U channel yang dipotong (jangan sampai patah semua) dan ditekuk siku ke
arah belakang pada bagian atas rangka pintu (door head )sehingga membentuk portal.
f.
Screw U channel terhadap C stud dengan menggunakan wafer head jackpoint screw.
g. Pasang rangka pintu aluminium dengan drywall screw sehingga menembus ke C stud dan
balok kayu yang ada di dalamnya.
h. Isi celah antara gypsum dan rangka pintu/jendela aluminium dengan SiliconeSealant,
penjelasan mengenai Silicone Sealant lihat pada Pekerjaan Caulking dan Sealing, Bab II.E.6.
dari Persyaratan Teknis ini.
i. Pasang daun pintu aluminium dengan baik dan sempurna.
Sistem Pemasangan Rangka Pintu/Jendela Aluminium pada dinding Bata adalahsebagai berikut;
atau sesuai dengan rekomendasi dari pabrik kusen pintualuminium :
a. Sebelum pemasangan rangka pintu/jendela aluminium, dinding bata telah diaciterlebih
dahulu. Penjelasan tentang plaster aci lihat pada Pekerjaan Plesterandan Acian, Bab II.G.1
dari Persyaratan Teknis ini.
b. Bagian dinding bata yang akan dipasang rangka pintu/jendela kayu diisi denganthinbed
adhesive/bahan lain sesuai rekomendasi pabrik kusen Aluminium.
c. Pasang rangka pintu/jendela aluminium.
d. Isi celah antara rangka pintu/jendela aluminium dan dinding bata denganSilicone Sealant,
penjelasan mengenai sealant lihat Pekerjaan Caulking danSealing, Bab II.E.6.dari
Persyaratan Teknis ini.
e. Pada bagian ambang jendela (rangka jendela bagian bawah), ditambahkan flashing,

GDC # RKS - 11

RENCANA KERJA DAN SYARAT - UMUM


f.
g.

Pada bagian atas (door/window head) rangka pintu/jendela aluminium,tambahkan tali air pada
acian.
Pasang architrave dan/atau daun pintu/jendela secara baik, rapi dan sempurna.

b.

Proteksi
Semua aluminium harus dicover dengan "Lacquer Film", atau bahan yang lainyang disetujui
Manager Proyek ketika dibawa ke lapangan.
Pelindung tersebut harus dibuka pada bagian-bagian tertentu di mana diperlukan,ketika
aluminium akan dikerjakan dan ditutup kembali setelah pengerjaan selesai.
Kosen harus dicover dengan plastic tape atau zinc chromate primer(transparant) ketika pekerjaan
plester dilaksanakan.
Bagian-bagian lain dapattetap dilindungi dengan "Lacquer Film" sampai pekerjaan selesai.
Penggunaan pernis pada permukaan yang akan diberikan caulking atau sealant tidak
diperkenankan.

c.

Weather Seal
Pemasangan kosen harus dilengkapi dengan weather seal jenis polyurethene sealantdan backing
strip dari busa di dalam dan di luar sebagai lapisan pengisi, sebelumsealant dipasang.
Toleransi Pemasangan
Toleransi tinggi/vertikal : 3 mm dalam 3 mToleransi horizontal : 3 mm dalam 3 m- Toleransi kerataan
permukaan : 50 mm pada jarak 6 m
Perlengkapan & Pengetesan
- Pemasangan pintu dan kunci sesuai dengan standar pabrik.
- Tinggi operasional team harus diperiksa dan ditest sesuai dengan standar pabrik.

d.
e.

ALAT PERLENGKAPAN PINTU / HARDWARE


24.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan dari semua alat-alatpenggantung dan kunci-kunci
yang dipakai dalam pekerjaan ini.
24.2. PENGENDALIAN PEKERJAAN
a. Semua alat perlengkapan pintu dan jendela yang akan dipakai harus sesuaidengan persyaratan NI 3 1970 pasal 48, PUBI - 1982 pasal 88 serta instruksipabrik / produsen.
b. Kontraktor menyerahkan daftar penggunaan kunci door closer, stopper danlain- lain, merk dan brosur
untuk persetujuan Pengawas.
c. Kualitas Pekerjaan:
Seluruh penggantung/kunci dari tiap type harus berasal dari satu merek/ pabrik / sama warna
dan kualitas finishingnya.
Kontraktor harus memeriksa kembali seluruh denah/tata letak dan daftarpintu/jendela, dan
menggunakan bagian ini sebagai acuan penyusunankebutuhan kunci/jendela.
Kunci & penggantung disediakan lengkap dengan plat, baut, sekrup dansegala perlengkapan
sedapat mungkin sekrup tidak terlihat dari bagian luar.
Pemasangan rangka, ke beton, pasangan bata, batu harus menggunakan bor mesin.
d. Contoh
Setiap jenis kunci/pintu yang pertama dipasang, apabila sudah disetujui akanmenjadi contoh untuk
pemasangan selanjutnya.
e. Pengiriman
Setiap jenis dipisahkan dengan tanda pengenal yang jelas, dan dijaga terhadapkeamanan dan
kemungkinan kerusakan.
f. Garansi
Garansi pabrik diberikan atas kerusakan sistem & pembuatan 5 tahun setelahselesai proyek.

PASAL 24.

24.3. BAHAN-BAHAN DAN PRODUK


1. Engsel
a. Engsel Pintu (umum)
Engsel kupu-kupu dan engsel lantai.
Bahan anti karat, stainless steel atau kuningan, terutama untuk yangterkena udara luar.
Ball Bearing pintu dengan door closer & pintu dengan lebar lebih 1000mm tanpa Door Closer.
Lebar 1000 mm tanpa Door Closer
b. Jumlah Engsel:
- tinggi sampai 1650 mm: satu pasang
- tinggi antara 1650-2500 mm : 1 pasang atau pada pintu-pintu kayusolid
- tinggi lebih dari 2500mm: tambah satu pasang setiap tambahan 800mm
c. Ukuran Engsel:
- Pintu lebar sampai 1000 mm: 72x100x2,4 mm
- Pintu lebar sampai 1000-1100mm: 100x100x2,4 mm

GDC # RKS - 12

RENCANA KERJA DAN SYARAT - UMUM


- Pintu lebar sampai 1100 mm: 100x125x2,4 mm
- Pintu lebar sampai 100x125 mm
Produksi: YALE, CISA, KEND atau setara.
2. Kunci
a. Cylinder :
- Sistem 6 pin tumbler
- Memungkinkan sistem Master Key hanya untuk servis umum dan daftar kebutuhan
perencanaan.- Bagian exterior disesuaikan dengan handle.
Produk : YALE, CISA, KEND atau setara
b. Sistem kunci lainnya (seperti Shaft Lock & Grendel Toilet .
-Untuk pintu kayu : produk YALE, CISA, KEND, atau setara.
-Untuk pintu besi & pintu tahan api: YALE, CISA, KEND
3. Handle:
a. Pintu Kayu:
- Kwalitas aluminium terbaik
- Produk : YALE, CISA, KEND atau setara
b. Pintu Besi
- Standar tahan api 3 jam
- Kwalitas terbaik aluminium (finish : continental anodized)
- Produk : YALE, CISA, KEND atau yang setara
4. Door Closer
a. Konstruksi cast aluminium, surface mounted
b. Kecepatan, kunci dapat disesuaikan dengan handle tidak terlihat
c. Ukuran, type, disesuaikan dengan kebutuhand.
d. Produk : YALE, CISA, KEND atau setara
5. Door stop
a. Lokasi lantai atau dinding sesuai gambar atau daftar
b. Produk : YALE, CISA, KEND atau setara
6. Peredam
c. Jenis : Neopreneb.
d. Lokasi: Ruang Mekanikal/Elektrikal yang menimbulkan bising,(R. Genset) sesuai gambar.
e. Produk : HAGER atau setara/disetujui oleh Konsultan Pengawas.
24.4. PELAKSANAAN
1. Pemasangan:
a. Engsel:
o Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari atas pintu.
o Engsel bawah dipasang tidak lebih dari 35 cm dari permukaan lantai.
o Engsel antara dipasang di tengah kedua engsel atas dan bawah.
b. Kunci dan handle pintu dipasang setinggi " 90 cm (as) dari atas permukaanlantai. Kecuali pintupintu utama.
c. Pengunci / Deadlock : 135 cm diatas permukaan lantai.
d. Door closers:
o Sudut, disesuaikan dengan kebutuhan
o Lokasi pada bagian dalam/interior dari pintu- Pada tangga kebakaran, pada bagian
tangga
o Pada daerah umum, di bagian ruangan/koridor
e. Push Plate
o Bagian tengah 100 cm di atas permukaan lantai
o 5 cm ke tepi pintu
f. Door Stop Dinding: 10 cm di atas permukaan lantai
2. Seluruh peralatan harus dipasang lurus dan sesuai dengan petunjuk pabrik
3. Sekrup, baut diusahakan tidak terlihat.
4. Peralatan dipasang setelah pintu selesai finishing

PEKERJAAN KACA
25.1. LINGKUP PEKERJAAN
Dalam lingkup ini meliputi pengadaan dan pemasangan kaca seperti dalam gambar-gambar.
25.2. PENGENDALIAN PEKERJAAN
NI dan SII : Standar Indonesia :
- NI - 3 - 1970,
- SII 0189 -78

PASAL 25.

GDC # RKS - 13

RENCANA KERJA DAN SYARAT - UMUM


ASTM : American Spciety for Testing and Materials :
- ASTM C 338 57
- ASTM C 1036 Transparent Float Glass
- ASTM C 1048 Tempered Glass
- ASTM C 920 Sealant
- ASTM E 6-P3 Proposed Specification for Sealed Insulating Glass Unit
ANSI : American National Standard Institute :
- ANSI Z97.1-1975 Safety materials Used in Building, PerformanceSpecifications and Methods of
Test.Standar spesifikasi dari Pabrik dan buku Persyaratan Teknis ini.
25.3. BAHAN-BAHAN
a. Tinted Vision Glass :
(1). Kaca berwarna biru muda, tebal 8 mm, single glazed, no. 2 surface, untuk jendela dinding luar
CATATAN :
Kaca tebal 8 mm untuk kaca dengan system rangka metal dan tebal 12 mm untuk kaca frameless, dan
pintu kaca frameless yang ditempered
Lokasi: (lihat gambar)
Pabrik dan produk yang bermutu baik :
1. Panasap ex PT. Asahimas Flat Glass Tbk.,
2. Glaverbel Glass Manufacturer
3. atau setara/disetujui oleh Konsultan Pengawas
b. Clear Float Glass
(1) Kaca bening, tebal 6 mm, single glazed, untuk didalam ( Pintu, BV)
CATATAN :
Kaca tebal 6 mm, tebal 12 mm untuk kaca frameless, & pintu kacaframeless yang ditempered
Lokasi: (lihat gambar)
Pabrik dan produk yang bermutu baik :
1.PT Asahimas Flat Glass Tbk,
2.Mulia Glass Industrindo
3.atau setara/disetujui oleh Pengawas
c. Laminated Glass :
(1) Outer lights: tebal 5 mm bening annealed glass glazing select, float.Plastic Interlayer: 0.8 mm PVB
(polyvinylbutyral) sheet, warna putih.Inner lights: tebal 3 mm, bening, annealed
Pabrik dan produk yang bermutu baik :
1. Indosafe by PT. Sinar Rasa Kencana,
2. Laminated glass by PT. Tunggal Maju Asri Glass
3. Magisafe by PT Multi Arthamas Glass Industry
4. atau setara/disetujui oleh Pengawas
Lokasi: (lihat gambar)
d. Mirrored Glass :
(1) Fully tempered, tebal 6 mm, tongless, Standar pabrik, silver reflectivecoating ditambah dengan
electrolytic deposited copper coating dan 2separate coats of protective paint.
Produk atau pabrik yang bermutu baik:
1. PT. Tunggal Maju Asri Glass
2. Mulia Glass Industrindo
3. PT. Asahimas Flat Glass Tbk.,
4. atau setara/disetujui oleh Pengawas.
Lokasi: (lihat gambar)
e. Frosted Glass :
(1) Heat-strengthened, tempered bila disyaratkan, tebal 6 mm, clear Coating : Acid Etched pada no. 2
surface dengan spesial treatmen untuk melindungi kaca dari segala minyak dan kotoran.
Produk dan pabrik yang bermutu baik :
1. Graphic Glass Pty Ltd
2. PT. Sinar Rasa Kencana
3. PT. Tunggal Maju Asri Glass,
4. atau setara/disetujui oleh Pengawas
Lokasi: (lihat gambar)
f. Aksesori Kaca :
(1) Setting Blocks, Spacer Shims, Edge Blocks: lengkap dengan Neoprene
(2) Glazing Sealant untuk Eksterior Glazing: Silikon atau PU, satukomponen, primerless
25.4. PELAKSANAAN

GDC # RKS - 14

RENCANA KERJA DAN SYARAT - UMUM


a. Pemborong harus memberikan contoh kaca kepada Konsultan Pengawasuntuk persetujuan
Pemilik.Kecuali dinyatakan lain oleh Pengawas, kaca-kaca didatangkan kelapanganpekerjaan sudah
dalam keadaan siap pasang.
b. Sebelum pemasangan Pemborong harus mengambil ukuran-ukuran yang tepatdari lubanglubang/bukaan-bukaan kosen yang bersangkutan, sehinggaperubahan ukuran kaca di lapangan yang
harus dibuat, karena tidak dilakukannya pengukuran terlebih dahulu, menjadi tanggung
jawabPemborong sepenuhnya.
c. Sambungan kaca dengan kaca dan Aluminium harus diberi sealant kualitasbaik setara dengan ex
Wacker-Chemie GmbH dan disetujui oleh KonsultanPengawas untuk menutupi rongga rongga yang
terjadi. Pemasangan harusbersih, rapi dan tidak terjadi kebocoran.
d. Pekerjaan pemasangan kaca harus dilaksanakan oleh tenaga yang mempunyaipengalaman dan
keahlian khusus dalam pekerjaan ini.
e. Bahan kaca yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturanyang mungkin terjadi
serta diberi tanda agar mudah diketahui.

PASAL 26.

PEKERJAAN PEMASANGAN BATU ALAM


a. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan batu alam pada daerah yang dijelaskan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
a. Bahan yang dipakai adalah batu Andesit, batu Granit , batu Palimanan, batu Candi, dan
batu Salagedang dengan pola dan dimensi sesuai yang ditentukan dalam gambar. Naad
yang digunakan berbahan semen warna abu-abu atau sesuai dengan warna batu alam.
b. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan material contohuntuk
disetujui oleh Manajer Konstruksi.
c. Semen yang digunakan harus memenuhi syarat NI 8 tipe I menurut ASTM atau S
400menurut standard Portland Cement. Jenis semen yang dipilih dari produk semen
Tonasa, Bosowa, Tiga Roda atau setara yang disetujui oleh Manajer Konstruksi.
Penyimpanan harus di tempatyang kering dan rapat air, terangkat dari tanah.d.Pasir dipilih
dari jenis pasir pasang yang kasar, tajam, bersih dan bebas dari
tanahliat/lumpur/campuran lain. Pasir ini harus mempunyai gradasi ukuran dan bentuk
yang samasesuai persyaratan: NI 3 pasal 1, dan NI 2 bab 3.3.e.Air yang digunakan
harus bersih dan bebas dari bahan minyak, bahan organik, garamasam alkali.f.Semua
material sebelum dipakai harus mendapat persetujuan Manajer Konstruksi.Contoh bahan
ditunjukkan dan diserahkan kepada Manajer Konstruksi untukmendapat persetujuannya
sebelum dipakai.
c. Syarat Syarat Pelaksanaan.
a. Bersihkan permukaan dinding dari kotoran dan minyak. Dinding sudah harus diplesteratau
merupakan dinding beton. Jika permukaan dinding sudah diaci / dicat, maka permukaan
dinding harus dikerik terlebih dahulu sebanyak mungkin.
b. Adukkan pasangan cukup semen & WBM yang dibuat menjadi pasta. Tiap 1 M2diperlukan
3 Kg semen PC & 0.75 liter WBM.c.Tarik garis horizontal untuk membantu rapinya
pemasangan.d.Batu mudah dipotong sesuai dengan rencana bentuk dengan mesin potong
keramike.Tiap batu dipasang satu persatu dengan adukkan perekat yang dianjurkan.
c.

PASAL 27.

b.
c.

Setelah selesai pemasangan batu, permukaan batu dibersihkan dari debu danserpihan
kemudian dicoating efek doof sehingga merata. Coating harus dilakukanpada batu yang
benar-benar kering dan bersih.g.Batu dan pinggiran nat dibersihkan dari sisa-sisa
pengecoran hingga bersih denganmenggunakan sikat nilon.h.Perawatan khusus perlu
dilakukan dengan melakukan coating berkala setiap 6 bulan sekali dan bersihkan debudebu yang melekat dengan vacuum cleaner secara teratur.Jika batu berlumut, bersihkan
dengan sikat kawat dan air deterjen secara berkala,dan lakukan coating ulang setelah
penyikatan. Jika bernoda hitam, bersihkan denganamplas atau gerinda.

PEKERJAAN RABAT BETON


Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan pembuatan rabat beton untuk area pelataran Parkir atau pedestrian serta bangunan
taman, sesuai yang tertera pada gambar konstruksi.
Persyaratan Bahan
a. Bahan yang dipakai adalah semen warna abu K-225 atau campuran 1: 3 : 5
b. Semen yang digunakan harus memenuhi syarat NI 8 tipe I menurut ASTM atau S 400menurut
standard Portland Cement. Jenis semen yang dipilih dari produk semen Tonasa, Bosowa, Tiga Roda

GDC # RKS - 15

RENCANA KERJA DAN SYARAT - UMUM

d.

PASAL 28.

e.
f.
g.
h.

PASAL 29.

i.
j.

atau setara yang disetujui oleh Project Officer. Penyimpanan harus di tempat yangkering dan rapat air,
terangkat dari tanah.
c. Pasir dipilih dari jenis pasir pasang yang kasar, tajam, bersih dan bebas dari
tanahliat/lumpur/campuran lain. Pasir ini harus mempunyai gradasi ukuran dan bentuk yangsama
sesuai persyaratan: NI 3 pasal 1, dan NI 2 bab 3.3.
d. d.Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari bahan minyak, bahan organik, garamasam alkali.
e. Semua material sebelum dipakai harus mendapat persetujuan Manajer Konstruksi.Contoh bahan
ditunjukkan dan diserahkan kepada Manajer Konstruksi untukmendapat persetujuannya sebelum
dipakai.
Syarat Syarat Pelaksanaan.
a. Area untuk pembuatan rabat beton harus dalam keadaan bersih
b. Semua material sebelum dipakai harus mendapat persetujuan Manajer Konstruksi.Contoh bahan
harus ditunjukkan dan diserahkan untuk mendapat persetujuanManajer Konstruksi sebelum dipakai.
HURUF PAPAN NAMA KANTOR
Lingkup Pekerjaan
Merujuk pada lapangan Upacara
Konsep Huruf
Jenis Huruf Arial Narrow Bold
Ukuran tinggi 30 cm lebar 2 cm
Persyaratan Bahan
Stainlees, Galvanic
Syarat Syarat Pelaksanaan.
a. Huruf dipasang timbul , dilekatkan pada didinding dengan pisher srew
b. Pemasangan harus rata Vertikal, Horisontal dengan jarak spasi yang sama. Dipasang
sesuai gambar rencana
PEKERJAAN PELAPIS LANTAI-KERAMIK
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan finishing dengan material keramik pocelain ex Roman atau yang setara pada daerah
kolam Air Mancur dan sunken bar serta perkerasan lainnya sesuai yang tertera pada gambar.
Persyaratan Bahan
Pelapis Lantai dari Keramik :
- Jenis
: Keramik / Porcelain Tiles ex Roman atau yang setara
- Ukuran
: Sesuai daftar material yang digunakan
- Ketebalan
: sesuai spesifikasi dari pabrik.- Mutu: Kualitas I (KW I)
- Chemical Resistance : Konsisten terhadap PUBB 1970 (NI-3) pasal 33 dD,
ayat 17-23
- Bahan pengisi
: Atlas Grout / AM Grout.
- Bahan perekat
: Adukan spesi 1 pc : 3 pasir pasang ditambah bahan perekat /Amanex
- Type
: Lihat daftar pemakaian Material
Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan ASTM, peraturankeramik
Indonesia (NI-19), PUBB 1970 dan PUBI 1982.Pasir Pasang yang digunakan harus bersih dari segala
kotoran berwarna hitam dan mempunyaikadar Lumpur maximal 5%, serta konsisten terhadap NI-3 ( PUBI
tahun 1982).Semen yang digunakan adalah Portland Cement tipe-I sesuai P.B.I. 1971, merk Tiga Roda
atau setara.
Air yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali dan bahan-bahanorganis
lainnya, serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-3 pasal 10. Apabiladipandang perlu,
Manajer Konstruksi dapat minta kepada Kontraktor, supaya air yang dipakaiuntuk keperluan ini diperiksa di
laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah, atas biaya Kontraktor.

k.

Syarat Syarat Pelaksanaan


a. Bahan keramik yang akan dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna,
kesikuan,dan motif. Tiap keping keramik harus sama serta tidak ada yang cacat atau retak.
b. Adukan untuk pemasangan keramik 1 pc : 3 ps dengan dicampur dengan bahan
perekatkhusus yang sudah dijinkan oleh Manajer Konstruksi, dan pada bagian dalam harus
padatterutama pada bagian sudut tiap unit keramik dengan kata lain pemasangan keramik
tidakboleh kopong.
c. Sebelum keramik dipasang, keramik harus direndam dahulu dalam air sampai jenuh.
d. Pemotongan keramik harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai dengan petunjuk
daripabrik.
e. Bidang lantai harus benar-benar rata dan telah dipadatkan terlebih dahulu sesuai
spesifikasipemadatan.
f.
Sebelum pelaksanaan pemasangan harus dilakukan pengecekan terhadap kesikuan
ruanganmaupun dinding harus vertical.

GDC # RKS - 16

RENCANA KERJA DAN SYARAT - UMUM


g.
h.

Pemasangan didahului oleh kepalaan yang dibuat melintang dan memanjang untuk
acuanpembagian naad, permukaan pasangan keramik harus rata.
Naad antara keramik harus mendapat persetujuan dari Manajer Konstruksi atau
sesuaipetunjuk dari pihak pabrik dan diisi dengan bahan pengisi dengan ketebalan dan
warna yangsudah disetujui oleh Manajer Konstruksi.

PEKERJAAN PENGECATAN
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengecatan permukaan tembok ,Ornamen batu Tempel, Pot Taman, sesuai yang
ditentukan/ditunjuk kan dalam detail gambar.
Pekerjaan ini dilakukan Pada Akhir pekerjaan.
m. Persyaratan Bahan
Bahan :
=
Cat Super Candi/Super Gloss Andesit ( untuk Cat Batu alam )
=
Cat No Drop ( untuk Cat Permukaan plat beton dan dinding atas tembok )
=
Cat Tembok ( untuk Cat Dinding luar dalam)

PASAL 30.

l.

n.

warna sesuai daftar material


Syarat Syarat Pelaksanaan
a. Bahan sebelum digunakan, Kontraktor harus mengajukan literatur teknis dan petunjuk
pabrik tentang cara pemakaiannya. Kontraktor harus mengajukan contoh dalam
daftarwarna dari produsennya terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan
ManajerKonstruksi dan disertai brosur dari pabrik yang bersangkutan.
b.

c.
d.
e.

PASAL 31.
1)
2)

3)
4)

5)
6)

Bagian Permukaan yang tampak, jika akan dicat sebelumnya harus Dibersihkan dari debu
dan kotoran lainnya .Pekerjaan pengecatan baru boleh dilakukan setelah bagian yang
akan dicat selesai diperiksa dan disetujui Direksi, bagian-bagian yang retak, pecah
diperbaiki dan bagian yang kotor dibersihkan, bagian yang akan dicat tidak lembab /
basahatau berbau.
Cat yang akan digunakan berada di dalam kaleng-kaleng yang masih disegel, tidak pecah
/bocor dan mendapat persetujuan Direksi. Kontraktor utama bertanggung jawab
bahwabahan tidak palsu dan warna-warna sesuai dengan petunjuk Manajer Konstruksi.
.Kontraktor utama bertanggung jawab bahwa bahan tidak palsu dan warna-warna
sesuaidengan Petunjuk Direksi Pengawas.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Manajer Konstruksi untuk kemudian akan
diteruskan kepada Pemberi Tugas, minimal 5 galon cat tiap warna dari jenis cat yang
dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus ditutup rapat dan mencantumkan dengan jelas
identitas cat yangdi dalamnya. Cat-cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan
oleh PemberiTugas.

PEMBERSIHAN DAN PEMELIHARAAN


Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan atau kesalahan pada borongan yang
disebabkan oleh kelalaian Kontraktor pada waktu pelaksanaan maupun selama dalam masa
pemeliharaan atau kekurangan setelah serah terima pertama dilaksanakan.
Bila terjadi kerusakan atau kecelakaan pada borongan sebelum diserah terimakan akibat dari kesalahan
atau kekeliruan Kontraktor atau karena bahan yang kurang baik atau dikarenakan kesalahan
pelaksanaan yang dibuat Kontraktor dan belum mendapat persetujuan dari Pemilik kegiatan atau
Pengawas Lapangan (kecuali perencanaan yang diserahkan Pemilik kegiatan) seluruhnya adalah
tanggungan Kontraktor.
Selama dalam masa pemeliharaan setelah serah terima 100%, Kontraktor bertanggung jawab
memperbaiki selekas mungkin segala kerusakan dan kekurangan-kekurangan akibat dari kesalahan
atau kelalaian Pemborong.
Pengawas Lapangan akan memberitahukan terlebih dahulu kepada Kontraktor tentang maksud untuk
melakukan inspeksi selama jangka waktu pemeliharaan dan berdasarkan ini Kontraktor menunjuk
seorang wakil yang bertanggung jawab untuk hadir dalam waktu dan tanggal yang ditentukan. Wakil ini
akan memberi bantuan yang diperlukan untuk mencatat semua hal dan persoalan yang perhatikan
sesuai dengan pengarahan Pengawas Lapangan.
Bilamana terjadi kerusakan atau kekurangan selama dalam masa pemeliharaan, Pengawas Lapangan
akan memberitahukannya kepada Kontraktor secara tertulis, agar Kontraktor secepatnya memperbaiki/
mengganti yang rusak atau yang tidak baik.
Bilamana Kontraktor tidak memperbaiki yang rusak atau yang kurang baik dalam waktu yang wajar
sebelum berakhirnya masa pemeliharaan, Pemilik kegiatan dapat melakukannya atas biaya Kontraktor.

GDC # RKS - 17

RENCANA KERJA DAN SYARAT - UMUM

7)
8)

9)
10)
11)
12)
13)
14)

Jika kekurangan-kekurangan menurut Konsultan tidak praktis atau sukar diperbaiki, Pengawas
Lapangan harus menentukan pengurangan nilai borongan dan memotongnya dari jumlah yang akan
dibayarkan kepada Kontraktor.
Sampai dengan waktu Berita Acara Serah Terima terakhir dikeluarkan, Kontraktor wajib pada jam-jam
kerja atas tanggungan dan biaya sendiri mengadakan pemeriksaan apakah semua bagian dari borongan
dapat bekerja dengan baik atau tidak dengan membuat catatan-catatan mengenai kerusakan atau
malfungsi dari elemen-elemen borongan.
Kontraktor harus berusaha menjaga kebersihan dan kerapihan lapangan selama jangka waktu Kontrak.
Selain itu Kontraktor sewaktu-waktu wajib memelihara kelayakan dari setiap areal dan jika diminta
Pengawas Lapangan, memindahkan semua kotoran, alat-alat konstruksi, kelebihan bahan dan segala
rongsokan bekas pekerjaan konstruksi dari areal tersebut.
Kebersihan ini termasuk tugas Kontraktor sehingga lokasi pekerjaan umumnya selalu dalam kondisi
bersih dan selayaknya.
Setelah selesai pekerjaan Kontraktor harus membersihkan seluruh lapangan sehingga mendapat
persetujuan Pengawas Lapangan, Sub Kontraktor lain berkewajiban hadir di lapangan untuk turut/ikut
melaksanakan pembersihan.
Seluruh bangunan-bangunan sementara atau bagian-bagian pekerjaan pembantu yang diperlukan
selama pelaksananaan pekerjaan (proyek) berlangsung harus dibongkar sebelum seluruh pekerjaan
diserah terimakan.
Biaya pembersihan dan pembongkaran sepenuhnya dalah tanggung jawab Kontraktor.

Kolaka,

2012

Mengetahui/Menyetujui :
KEPALA BADAN PERPUSTAKAAN ,ARSIP , INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
KABUPATEN KOLAKA

Dibuat Oleh :
Konsultan Perencana
CV. GLOBAL DESIGN CENTER

Drs. H. ANWAR SANUSI, MM


NIP. 19590611 198205 1 001

DARMAN
Direktur

GDC # RKS - 18

Anda mungkin juga menyukai