Tutor:
Rahmawati Wulansari, S.Psi., M.Si
Kelompok 8:
Khoirunnisa Fajar Iriani P.
G1A012078
G1A012079
G1A012080
Tedi Ismayadi
G1A012081
G1A012082
Ghiyas Ulinnuha
G1A012083
G1A012084
G1A012085
G1A012086
G1A012087
G1A012088
2-3. What is (are) the ethical problem(s) in this case?Why are they considered as
ethical problems? What values/norms/principles are at stake?
a. Melanggar prinsip Human dignity and human rights, Prinsip benefit and
Harm, prinsip Protecting future generations, dan prinsip Protection of the
environment, the biosphere and biodiversity, karena Para ilmunan di film
Gattaca bukan hanya melakukan rekayasa genetik untuk menentukan jenis
kelamin tapi juga menghilangkan potensi keburukan yang dibawa gen
seperti penyakit, emosi kebiasaan, dan aspek-aspek lainnya yang sulit
dikendalikan bahkan meningkatkan IQ. Semua ini, dilakukan para ilmuan
untuk menciptakan manusia sempurna tanpa cacat, namun mereka
melupakan tentang hati nurani mereka untuk melakukan rekayasa genetik.
b. Melanggar prinsip Respect for cultural diversity and pluralism, karena
Orang tua dari Vincent Freeman dalam film Gattaca meletakan nasib anak
mereka sekarang bukan ditangan Tuhan melainkan di tangan para ahli
genetik. Karena yang menciptakan manusia adalah Tuhan, Tuhan yang
meniupkan Roh kepada manusia untuk hidup bermasyarakat dan
menjadi seorang pemimpin diantara makhluk Tuhan yang lain.
c. Melanggar prinsip Non-discrimination and non-stigmatization, karena
Terjadi diskriminasi gen berdasarkan kesempurnaan gen (genoism) yaitu
DNA valid dan DNA invalid. Membedakan antara si Anton (rekayasa
genetik) yang merupakan adik dari Vincent menjadi manusia sempurna
sementara si Vincent (manusia alamiah) yang akhirnya mempunyai
pekerjaan menjadi tukang sapu di Gattaca NASA, anak laki-laki lemah,
sering sakit-sakitan, dan hanya hidup cuma sampai umur 30 tahun.
d. Melanggar prinsip Non-discrimination and non-stigmatization, prinsip
Equality, justice and equity, dan prinsip Social responsibility and health,
karena:
1) Golongan masyarakat tidak lagi dibagi berdasarkan ekonomi, tingkat
pendidikan tapi dari gen melanggar Equality, justice and equity.
Vincent
Freeman
Non-discrimination
and
non-
How do you see the problems from different perspectives and persons
involved?
a. Segi Agama
Ketika dilihat dari pandangan agama terkait membedakan manusia
berdasarkan genetik yang baik dengan yang tidak, sudah jelas ini
melanggar. Sebab kodrat semua manusia di hadapan Tuhan-Nya adalah
sama.
b. Segi Pendidikan
Apabila dari segi pendidikan, hal ini sangat bermanfaat untuk
perkembangan ilmu pengetahuan terutama bidang genetika. Hal ini dapat
memicu perkmebangan penelitian-penelitian lebih lanjut terkait genetika.
c. Segi Kesehatan
Tes genetika dari segi kesehatan mungkin dapat bermanfaat, terutama
untuk mendeteksi risiko-risiko penyakit tertentu di masa depan. Namun,
sekali lagi ilmu pengetahuan yang maju belum tentu sesuai dengan etik
dan nurani seorang manusia. Sehingga perlu dipertimbangkan dari
pandangan yang lain.
d. Segi Sosial
Dalam film tersebut sangat jelas bahwa terjadi pelanggaran terutama
diskriminasi bagi individu yang memiliki genetik yang buruk.
e. Segi Psikologi
Ditinjau dari segi psikologi bagi individu yang memiliki genetik yang
buruk tentu akan berat baginya, tetapi ini akan baik juga jika hal ini dapat
memicu semangat seseorang untuk menjadi lebih baik seperti yang
ditunjukkan pada film tersebut.Sedangkan, apabila individu memiliki
genetik yang baik, maka hal ini dapat menimbulkan terlalu percaya diri
pada individu tersebut. Bahkan akan menimbulkan stres yang berat apabila
ke depannya timbul penyakit lain yang tidak diketahui dari hasil tes
genetik tersebut, karena tidak semua ekspresi gen itu muncul saat pertama
kali di tes.
5.
6.