DEFINISI
Pelayanan antenatal ialah untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila
mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani
secara memadai (Saifuddin, dkk., 2002). Pemeriksaan kehamilan atau ANC merupakan
pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam
kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat
dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental (Wiknjosastro, 2005).
Program-program yang di integrasikan dalam pelayanan antenatal
terintegrasi meliputi :
a. Maternal Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)
b. Antisipasi Defisiensi Gizi dalam Kehamilan (Andika)
c. Pencegahan dan Pengobatan IMS/ISR dalam Kehamilan (PIDK)
d. Eliminasi Sifilis Kongenital (ESK) dan Frambusia
e. Pencegahan dan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi (PMTCT)
f. Pencegahan Malaria dalam Kehamilan (PMDK)
g. Penatalaksanaan TB dalam Kehamilan (TB-ANC) dan Kusta
h. Pencegahan Kecacingan dalam Kehamilan (PKDK)
i. Penanggulangan Gangguan Intelegensia pada Kehamilan (PAGIN).
(Depkes RI, 2009)
B. TUJUAN ANC
Tujuan Asuhan Antenatal yaitu :
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan Ibu dan tumbuh
kembang bayi;
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan social ibu dan bayi,
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan,
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, Ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin,
e. Mempersiapkan peran Ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal (Saifuddin, dkk., 2002).
Ini berarti dalam antenatal care harus diusahakan agar :
a. Wanita hamil sampai akhir kehamilan sekurang kurangnya harus sama sehatnya atau
lebih sehat;
b. Adanya kelainan fisik atau psikologik harus ditemukan dini dan diobati,
c. Wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yang dilahirkan sehat pula fisik dan metal
(Wiknjosastro, 2005)
C. PELAYANAN ANTENATAL
Cara pelayanan antenatal, disesuaikan dengan standar pelayanan
antenatal menurut Depkes RI yang terdiri dari :
a.
Kunjungan Pertama
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Pemeriksaan obstetric
7)
8)
Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, calsium, multivitamin, dan mineral
lainnya serta obat-obatan khusus atas indikasi.
9)
b.
Penyuluhan/konseling.
.
Pada setiap kunjungan antenatal, perlu didapatkan informasi yang sangat penting.
a. Trimester pertama sebelum minggu ke 14
1)
2)
3)
4)
5)
Mendorong perilaku yang shat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan
sebagainya
d.
b.
c.
d.
e.
f.
Kebijakan
Intervensi Dasar
1)
c) Jadwal pemberian TT
Tabel : 2.1Jadwal Pemberian TT
Antigen
TT1
TT2
TT3
TT4
TT5
Interval
(selang waktu
Lama
%
perlindungan
minimal)
perlindungan
Pada kunjungan
antenatal pertama
4 minggu setelah TT 13 tahun
80
6 bulan setelah TT2 5 tahun
95
1 tahun setelah TT 3 10 tahun
99
1 tahun setelah TT4 25 tahun/seumur99
hidup
keterangan : artinya apabila dalam waktu 3 tahun Wanita Usia Subur (WUS) tersebut
melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari Tetanus Neonatorum
(TN). (Saifudin, 2002)
2) Pemberian Vitamin Zat Besi
a) Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil
dan nifas karena pada masa kehamilan dan nifas kebutuhan meningkat.
b) Di mulai dengan memberikan satu sehari sesegera mungkin setelah rasa mual
hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 Mg (zat besi 60 Mg) dan Asam Folat
500 Mg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak di minum
bersama teh atau kopi, karena mengganggu penyerapan. (Saifudin, 2002)
b. Intervensi Khusus
Intervensi khusus adalah melakukan khusus yang diberikan kepada ibu hamil sesuai
dengan faktor resiko dan kelainan yang ditemukan, meliputi:
1) Faktor resiko, meliputi:
a) Umur
(1) Terlalu muda, yaitu
(2)
b)
c)
(1)
(2)
Paritas > 3
Interval
e)
2) Komplikasi Kehamilan
a) Komplikasi obstetri langsung
(1) Perdarahan
(2) Pre eklamasi/eklamsia
(3) Kelainan letak lintang, sungsang primi gravida
(4) Anak besar, hidramnion, kelainan kembar
(5) Ketuban pecah dini dalam kehamilan.
b) Komplikasi obstetri tidak langsung
(1) Penyakit jantung
(2) Hepatitis
(3) TBC (Tuberkolosis)
(4) Anemia
(5) Malaria
(6) Diabetes militus
c)
Pelayanan kegiatan pelayanan antenatal terdapat dari tenaga medis yaitu dokter umum
dan dokter spesialis dan tenaga paramedic yaitu bidan, perawat yang sudah mendapat
pelatihan. Pelayanan antenatal dapat dilaksanakan di puskesmas, puskesmas
pembantu, posyandu, Bidan Praktik Swasta, polindes, rumah sakit bersalin dan rumah
sakit umum. (Depkes RI, 1995)
F. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANTENATAL CARE
1. Umur
Wiknjosastro (2005), juga menyatakan bahwa dalam kurun reproduksi sehat dikenal
bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian
maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia dibawah 20 tahunternyata 2-5
kali lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun.
Kematian maternal meningkat kembali sesudah usia 30-35 tahun.
2. Pendidikan
Tingkat pendidikan individu dan masyarakat dapat berpengaruh terhadap
penerimaan pendidikan kesehatan (Uhu Suliha dkk, 2002:51)
3. Paritas
Paritas adalah keadaan seorang ibu yang melahirkan janin lebih dari satu
orang. Sueheilif Paritas adalah status seorang wanita sehubungan dengan jumlah
anak yang pernah dilahirkannya. Ibu yang baru pertama kali hamil merupakan hal
yang sangat baru sehingga termotivasi dalam memeriksakan kehamilannya
ketenaga kesehatan. Sebaliknya ibu yang sudah pernah melahirkan lebih dari satu
orang mempunyai anggapan bahwa ia sudah berpengalaman sehingga tidak
termotivasi untuk memeriksakan kehamilannya (Wiknjosastro, 2005).
4. Pendapatan Perkapita
Menurut penelitian Shintha Kusumaning Pribadi (2008) meskipun faktor
ekonomi bukan penentu utama ketidakpatuhan seseorang, terhadap saran tenaga
kesehatan, namun kemapuan seseorang untuk membeli obat dari kantong sendiri
sedikit banyak mempengaruhi kepatuhan seseorang terhadap tenaga kesehatan.
Biaya pembelian obat yang dirasa terlalu mahal untuk ukuran kemampuan
ekonominya, cenderung tidak dibeli meskipun itu disarankan oleh tenaga kesehatan.
Walaupun obat yang gratis tidak terlalu disukai karena dirasa kurang khasiatnya.
5. Jarak
Indonesia merupakan negara yang luas sayangnya luas wilayah ini belum
diimbangi dengan kecukupan, ketersediaan sarana-sarana layanan public termasuk
dibidang kesehatan. Di beberapa desa masih kesulitan mendapatkan akses
pelayanan kesehatan, tidak semua desa mempunyai
puskesmas dan tenaga medis seperti : dokter, bidan, perawat. Secara geografis
masih banyak masyarakat yang tinggal jauh dari sarana kesehatan (Depkes RI,
2003).
G. Penyakit penyerta pada masa antenatal
Penyakit-penyakit yang sering terjadi pada wanita hamil, antara lain :
1.
Diabetes melitus
Sebanyak lima persen dari setiap kehamilan yang terjadi, berisiko mengalami
diabetes gestasional. Ini adalah kondisi sementara pada ibu hamil, ketika tubuh
tidak cukup memproduksi insulin selama kehamilan.
b)
Mata berkunang-kunang.
c)
Jantung berdebar.
Bila diperiksa melalui tes laboratorium didapatkan kadar hemoglobin (Hb)
dalam darah kurang dari 11gr % (ICD X).
b.
c.
Persalinan lama.
Berat badan
a)
b)
c)
2)
3)
Perubahan payudara
a) Payudara membesar, tegang, dan sakit.
b) Vena dibawah kulit payudara membesar dan terlihat jelas.
c) Hiperpigmentasi pada areola mamae dan putting susu serta muncul areola
mamae sekunder.
d) Kelenjar motgomery yang terletak di bawah areola mamae membesar dan
kelihatan dari luar. Kelenjar motgomery mengeluarkan lebih banyak cairan agar
putting susu selalu lembab dan lemas sehingga tidak menjadi tempat
berkembang biak bakteri.
e) Payudara ibu mengeluarkan cairan apabila dipijat mulai kehamilan 16 minggu,
cairan yang dikeluarkan jernih. Pada kehamilan 16 minggu sampai 32 minggu,
warna cairan agak putih seperti air susu yang sangat encer. Dari kehamilan 32
minggu sampai anak lahir, cairan yang keluar lebih kental, berwarna kuning, dan
banyak mengandung lemak. Cairan ini disebut kolostrum.
4)
Perubahan perut.
Setelah kehamilan lima bulan, perut mulai kelihatan membesar. Saat hamil tua,
perut menjadi tegang dan pusat menonjol keluar timbul striegravidarum dan
hiperpigmentasi pada lineal beserta lineanigra
5)
Berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, dan banyak terdapat
pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli.Pada buahbuahan, asam folat banyak terdapat pada jeruk, pisang, wortel dan tomat. Kebutuhan
asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama pada 12 minggu pertama
kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak, sampai cacat
bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin.
Zat besi
Dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia (kurang darah), banyak terdapat
pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya), daging
dan hati.Salah satu makanan dengan kandungan gizi yang lengkap adalah susu. Susu
mengandung kalsium bagi pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil
dari penyakit osteoporosis (keropos tulang). Jika kebutuhan kalsium ibu hamil tidak
tercukupi, maka kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibunya. Sumber kalsium
yang lain adalah sayuran hijau dan kacang-kacangan
2)
Perawatan payudara
Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau masuk ke
dalam dengan cara memijat dasar puting susu secara perlahan. puting susu yang
normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk kembali ke
dalam payudara, maka sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa
menonjol. Caranya adalah dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari,
daerah di sekitar puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara
sampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali selama 6 menit.
Kafein
Kafein juga dapat menyebabkan peningkatan hormon epinefrin, dan menyebabkan ibu
dan janinnya stress. Peningkatan kadar epinefrin ini akan mengurangi aliran darah ke
rahim, sehingga mengurangi aliran oksigen dan nutrisi ke janin pula.
b)
Garam
Konsumsi garam akan menambah tingginya tekanan darah. Hal ini tentunya akan
membahayakan kehamilan karena adanya korelasi antara pembengkakan pada kaki dan
naiknya tekanan darah akibat konsumsi garam. Pada kasus kehamilan pada penderita
darah rendah, konsumsi garam tidak dibatasi
Gejala dan tanda lain dari preeclampsia adalah sbb:
o
o
kunang
o Nyeri epigastrik
o Oliguria (luaran kurang dari 500ml/24 jam)
o Tekanan darah sistolik 20-30 mmHg dan sistolik 10-20 mmHg diatas normal
o Poteinuria (di atas positif 3)
o Edema menyeluruh
J. Gejala dan Tanda Lain yang Harus Diwaspadai
o Muntah yang berlebihan yang berlangsung selama kehamilan
o Disuria
o Menggil atau demam
o Ketuban pecah dini atau sebelum waktunya
o Uterus lebih besar atau lebih kecil dari usia kehamilan yang sesungguhnya
K. Edukasi pada Ibu Hamil
Kunjungan entenatal memberi kesempatan bagi petugas kesehatan untuk
memberikan informasi kesehatan esensial bagi ibu hamil dan keluarganya termasuk
rencana persalinan (dimana, penolong, dana, pendamping, dan sebagainya) dan cara
merawat bayi. Beberapa informasi penting tersebut itu adalah sebagai berikut.
1)
Vitamin D
Berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi. Sumbernya terdapat
pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu.
Vitamin E
Berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat.Yang terdapat dalam lembaga
biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.
Asam folat
Berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, dan banyak terdapat pada
sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli.Pada buah-buahan,
asam folat banyak terdapat pada jeruk, pisang, wortel dan tomat. Kebutuhan asam folat
selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan.
Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada
susunan saraf pusat maupun otak janin.
Zat besi
Dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia (kurang darah), banyak terdapat
pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya), daging dan
hati.Salah satu makanan dengan kandungan gizi yang lengkap adalah susu. Susu
mengandung kalsium bagi pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil
dari penyakit osteoporosis (keropos tulang). Jika kebutuhan kalsium ibu hamil tidak
tercukupi, maka kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibunya. Sumber kalsium yang
lain adalah sayuran hijau dan kacang-kacangan
Kafein
Kafein juga dapat menyebabkan peningkatan hormon epinefrin, dan menyebabkan
ibu dan janinnya stress. Peningkatan kadar epinefrin ini akan mengurangi aliran darah ke
rahim, sehingga mengurangi aliran oksigen dan nutrisi ke janin pula.
b)
Garam
konsumsi garam akan menambah tingginya tekanan darah. Hal ini tentunya akan
membahayakan kehamilan karena adanya korelasi antara pembengkakan pada kaki dan
naiknya tekanan darah akibat konsumsi garam. Pada kasus kehamilan pada penderita
darah rendah, konsumsi garam tidak dibatasi
2) Perawatan payudara
Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau masuk ke
dalam dengan cara memijat dasar puting susu secara perlahan. puting susu yang normal
akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk kembali ke dalam
payudara, maka sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa menonjol.
Caranya adalah dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari, daerah di sekitar
puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah
payudara. Dilakukan sehari dua kali selama 6 menit.
1. PEMERIKSAAN ANTENATAL
Hendaknya dilakukan sedini mungkin, supaya bidan mempunyai waktu yang cukup
banyak untuk mengatasi atau memperbaiki keadaan-keadaan dimana yang kurang
memuaskan.
Pada umumnya pemeriksaan kehamilan dilakukan:
a 1x sebulan sampai dengan bulan ke VI
b 2x sebulan dari bulan ke VI sampai dengan bulan ke IX
c
Pemeriksaan umum
a
Keadaan umum
Keadaan edema
Repleks patella
Tekanan darah: pada orang hamil tidak boleh lebih dari 140/90 mmHg .
Berat badan pada trisemester ketiga tidak boleh bertambah lebih dari 1kg/mg atau
3kg sebulan
Pemeriksaan laboratorium
1
Feses
6.
dengan kode GxPxAx, gravida / para / abortus), berapa jumlah anak hidup.
Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska persalinan
Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature, perdarahan,
siapa yg menolong
Riwayat hipertensi
Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg
Nifas dan laktasi
Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau mati, bila
Mulut / THT ada tanda radang / tidak, lendir, perdarahan gusi, gigi-geligi.
Paru / jantung / abdomen inspeksi palpasi perkusi auskultasi umum.
Ekstremitas diperiksa terhadap edema, pucat, sianosis, varises, simetri (kecurigaan
polio, mungkin terdapat kelainan bentuk panggul).
Jika ada luka terbuka atau fokus infeksi lain harus dimasukkan menjadi masalah
dan direncanakan penatalaksanaannya.
b. Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi
Muka : adakah chloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau
dua
jari
pemeriksa,
alat
spekulum
Cusco
(cocorbebek)
Genitalia interna
Palpasi : colok vaginal (vaginal touch) dengan dua jari sebelah kanan dan
BIMANUAL dengan tangan lain menekan fundus dari luar abdomen.
Ditentukan konsistensi, tebal, arah dan ada/tidaknya pembukaan serviks.
Diperiksa ada/tidak kelainan uterus yang dapat ditemukan. Ditentukan bagian
terbawah (presentasi) janin.
dilakukan dengan palpasi bimanual dalam, dapat diperkirakan ukuran uterus pada kehamilan lebih besar, tinggi fundus dapat diukur dengan pita ukuran
sentimeter, jarak antara fundus uteri dengan tepi atas simfisis os pubis).
palpasi dalam pemeriksaan fisik pada ibu hamil bertujuan untuk :
i
j
k
membesar
Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu:
a) Leopold I
Leopold I digunakan untuk menentukan usia kehamilan. Pemeriksaan
Leopold I dilakukan dengan cara :
-
penderita
Rahim dibawa ke tengah
Tingginya fundus uteri ditentukan
Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat pada fundus
a. Sifat kepala keras, bundar, dan melenting
b. Sifat bokong lunak, kurang bundar, dan kurang melenting
c. Pada letak lintang fundus uteri kosong
- Pemeriksaan tuanya kehamilan dari tingginya fundus uteri
a. Sebelum bulan ke III fundus uteri belum dapat diraba dari luar
b. Akhir bulan III (12 minggu) fundus uteri 1-2 jari atas symphisis
c. Akhir bulan IV (16 minggu) pertengahan antara symphisis dengan
-
pusat
d. Akhir bulan V (20 minggu) fundus uteri 3 jari bawah pusat
e. Akhir bulan VI (24 minggu) setinggi pusat
f. Akhir bulan VII (28 minggu) fundus uteri 3 jari atas pusat
g. Akhir bulan VIII (32 minggu) pertengahan processus xyphoideus
pusat
h. Akhir bulan IX (36 minggu) sampai arcus costarum atau 3 jari di bawah
i.
processus xyphoideus
Akhir bulan X (40 minggu) pertengahan processus xyphoideus pusat
Jadi fundus uteri paling tinggi pada akhir bulan ke IX. Setelah bulan
ke IX fundus uteri pada primigravida turun lagi karena kepala mulai turun ke
dalam rongga panggul. Pada orang multigravida yang berbaring fundus uteri
tetap setinggi arcus costarum dan menonjol ke depan. Untuk mengikuti
pertumbuhan anak dengan cara mengikuti pertumbuhan rahim, maka ukuran
rahim ditentukan dalam cm. Yang diukur adalah tinggi fundus uteri dan
perimeter umbilical (lingkar perut setinggi pusat).
Hubungan antara tinggi fundus uteri dan tuanya kehamilan adalah sebagai
berikut :
tinggi fundus uteri (cm)
3,5 cm
Rumus McDonals :
Tinggi fundus (cm) x 2/7 = usia kehamilan dlm bulan
Tinggi fundus (cm) x 8/7 = usia kehamilan dlm minggu
b)
Leopold II
c)
d) Leopold IV
-
Palpasi secara Leopold yang lengkap baru dapat dilakukan jika janin sudah
cukup besar, kira-kira dari bulan VI ke atas.
Auskultasi
Digunakan stetoskop atau Doppler, untuk mendengan bunyi jantung janin, bising
tali pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, dan bising usus yang
ditempelkan di daerah punggung janin, dihitung frekuensi selama satu menit.
Frekuensi denyut jantung janin normal adalah 120-160 x /menit.
Pada kehamilan aterm, perkiraan berat janin dapat menggunakan rumus cara
Johnson-Tossec yaitu : tinggi fundus (cm) - (10/11/12/13)* x 155 gram.
*(10/11 jika sebagian besar msk PAP, 12 jika sebagian kecil msk PAP, 13 jika
belum msk PAP)
2. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama pemeriksaan
antenatal pada hamil muda dan kehamilan trimester III untuk menentukan
-
keadaan panggul.
Pemeriksaan dalam (vaginal touch) seringkali tidak dilakukan pada kunjungan
antenatal pertama, kecuali ada indikasi.Umumnya pemeriksaan dalam yang
sungguh bermakna untuk kepentingan obstetrik (persalinan) adalah pemeriksaan
pada usia kehamilan di atas 34-36 minggu, untuk memperkirakan ukuran, letak,
presentasi janin, penilaian serviks uteri dan keadaan jalan lahir, serta pelvimetri
klinik untuk penilaian kemungkinan persalinan normal pervaginam. Alasan
lainnya, pada usia kehamilan kurang dari 36 minggu, elastisitas jaringan lunak
sekitar jalan lahir masih minimal, akan sulit dan sakit untuk eksplorasi.
Kontraindikasi relatif colok vaginal adalah :
1. perdarahan per vaginam pada kehamilan trimester ketiga,
karena
rektal).
Pelvimetri
Distansia Spinarum ( 24 26 cm)
Jarak antara kedua spina iliaca anterior superior sinistra dan dextra
Distansia Cristarum ( 28 30 cm)
Jarak terpanjang antara dua tempat yang simetris pada crista iliaca sinistra dan
dextra
Conjugata Eksterna (Boudeloque) 18 cm
Jarak antara bagian atas symphisis ke prosessus spinosus lumbal 5
mempersiapkan
kelahiran,
dan
mendeteksi
kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terarah serta penyuluhan bagi ibu hamil.
Pemeriksaan antenatal ulangan meliputi:
Riwayat kehamilan sekarang: gerak janin, setiap masalah atau tanda bahaya,
janin
Pemeriksaan laboratorium: khususnya terhadap protein dalam urin, pemeriksaan
laboratorium lainnya dilakukan apabila ada indikasi
Laboratorium
Jika terdapat kelainan, ditatalaksana dan diperiksa ulang terus sampai mencapai
normal. Jika sejak awal laboratorium rutin dalam batas normal, diulang kembali
pada kehamilan 32-34 minggu. Periksa juga infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella,
Cytomegalovirus, Hepatitis / HIV). Periksa gula darah pada kunjungan pertama, bila
normal, periksa ulang pada kunjungan minggu ke 26-28, untuk deteksi dini diabetes
mellitus gestasional.
Lain-lain
Pelvimetri radiologik (akhir trimester 3), jika diperlukan, untuk perhitungan jalan
lahir. Pada trimester 3 akhir, pembentukan dan pematangan organ janin sudah
hampir selesai, sehingga kemungkinan mutasi/karsinogen jauh lebih kecil
dibandingkan pada trimester 1/2. Tetap harus digunakan dosis radiasi sekecilkecilnya.