Anda di halaman 1dari 1

TRANSFUSI TUKAR

Tindakan transfusi tukar ini dilakukan bila fototerapi yang intensif gagal mengurangi kadar
billirubin ke level yang aman dan bila resiko kernikterus meningkat atau bila infant menunjukkan
tanda dari kernikterus. Transfusi tukar diindikasikan bila terdapat tanda dari kernikterus dan tidak
bergantung pada level serum billirubin (pada level serum billirubin berapapun). Keadaan level
serum level yang masih diperkirakan akan naik dan mengakibatkan kondisi kritis juga merupakan
indikasi dari transfusi tukar;1 misal saat hari pertama atau kedua dimana kenaikan kadar serum
billirubin masih sangat dimungkinkan, tetapi transfusi tukar ini tidak dilakunan pada hari keempat
bayi cukup umur atau hari ketujuh bayi prematur yang mana serum level diharapkan akan turun
karena kemampuan konjugasi hati semakin efektif.
Adapun komplikasi dari tindakan ini meliputi asidosis, banormalitas elektrollit,
hipoglikemia, trombositopenia, volume overload, aritmia, NEC, infeksi, graft vs host disease dan
kematian.
1. Stoll JB, Kliegman RM. Kernicterus. Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, editors.
Nelson Textbook of Pediatric. 17th ed. Philadelphia: Saunders; 2005; p. 598..

TERAPI LAIN
Terapi lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi kadar billirubin darah ialah pemberian
Tin (Sn)-protoporphiryn. Pemberian Tin dapat menghamabat konversi dari biliverdin menjadi
bilirubin oleh heme oxygenase. Pada pasien dengan hiperbilirubinemia, level serum bilirubin
akan turun, namun penurunan tidak sebesar yang dicapai pada tindakan fototerapi.
Pemberian immunoglobulin intravena (500 mg/kg/dose selama periode 4 jam). Diberikan
selama 12 jam untuk 3 dosis, merupakan tindakan yang efektif dalam mengurangi level
serumbilirubin pada pasien anemia hemolitik dengan test Coomb positif; hal ini dikarenakan
pemberian imunogllobulin dapat mengurangi hemolisis.1

Anda mungkin juga menyukai