Anda di halaman 1dari 33

SILABUS BLOK 13

SISTEM SARAF DAN KESEHATAN JIWA


Pedoman umum untuk Mahasiswa

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2014

Disusun oleh:
Tim MEDU
Penanggung jawab :
dr. Aisyah Lahdji, MM, MMR
DISIPLIN ILMU DAN NARASUMBER
N
O
1.

4.

DISIPLIN ILMU
Ilmu Saraf

Ilmu Kesehatan
Jiwa

6.

Rehabilitasi

7.

Medik
Patologi

8.

Anatomi
Ilmu Kesehatan
Anak

NARASUMBER/PENGAMPU
dr. Murwani Yekti, SpS

YT

dr. Istiqomah, SpS

IS

dr. Noorjanah Sp.S

NR

dr. Suprihartini, Sp KJ

SP

dr. Rihadini, Sp KJ

RH

dr. Hanan, Sp RM

HN

dr. Bambang Endro Putranto,


SpP.A

Ilmu Penyakit
Dalam

13.

Kedokteran

BE

Prof. Harsoyo, Sp.A

HR

dr. Agus Saptanto , Sp.A

AS

dr. Galuh, Sp.A


11.

KODE

GLH

dr. Setyoko, SpPD

ST

dr. Zulfahmi, SpPD


dr. Noor Yazid, SpPA(K)

ZF
NY

dr. Affandi Ichsan, SpPK(K),

AI

Islam
MAg

NO TELP
0815688740
5
0815654272
5
0815650044
0
0818244576
0812280649
8
0812281305
3
0813257222
18
0812282263
9
0815685189
3
0811471147
0815658679
9
0812293156
7

dr. M. N. Jennie, SpS(K)

A.

MNJ

0818455080

DESKRIPSI BLOK
Blok Sistem Saraf dan Kesehatan Jiwa merupakan Blok ke 13 pada

semester 5 tahun ke 3 di FK UNIMUS. Blok ini berisi tentang masalah,


penyakit dan ketrampilan klinis yang berkaitan dengan sistem saraf
dan kesehatan jiwa yang sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter
Indonesia (SKDI) tahun 2012.
Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan mekanisme, tanda dan gejala, mendiagnosis, melakukan
pengelolaan dan pencegahan penyakit yang terkait dengan sistem
saraf dan kesehatan jiwa, termasuk merujuk ke pelayanan yang lebih
tinggi apabila diperlukan.
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan kegiatan pembekalan,
diskusi tutorial, praktikum ketrampilan dan belajar mandiri.
B.

KOMPETENSI BLOK

Mahasiswa diharapkan setelah melalui proses pembelajaran,


mahasiswa memiliki kemampuan seperti tercantum tabel berikut di
bawah ini. Detail dari setiap kompetensi dijabarkan lebih lanjut
Rencana Kegiatan Proses Pembelajaran.
Tabel 1. Area Kompetensi SKDI tahun 2012
Area
Kompetensi
Profesionalitas
yang Luhur

Kompetensi Inti

Penjabaran Kompetensi

Mahasiswa
memahami aspekaspek
agama

Lulusan Dokter mampu :


1. Berke-Tuhanan (Yang
Maha Esa/ Yang

Pokok Bahasan
1.

Aspek agama
dalam praktik
kedokteran

Mawas Diri
dan
Pengembang
an Diri

Komunikasi
Efektif

Pengelolaan
Informasi

Islam
dan
keMuhammadiyah
an dalam praktik
kedokteran yang
profesional.
Mahasiswa
menyadari
keterbatasan,
mengatasi
masalah personal,
mengembangkan
diri,
mengikuti
penyegaran
dan
peningkatan
pengetahuan
secara
berkesinambunga
n
serta
mengembangkan
pengetahuan demi
keselamatan
pasien.
Mahasiswa
mampu menggali
dan
bertukar
informasi
secara
verbal dan non
verbal
dengan
pasien,
anggota
keluarga,
masyarakat,
kolega, dan profesi
lain.
Mahasiswa
mampu
memanfaatkan
teknologi
informasi
komunikasi
dan
informasi
kesehatan dalam
praktik
kedokteran.

Maha Kuasa)
2. Bermoral, beretika,
dan berdisiplin
3. Berperilaku
professional
Lulusan Dokter mampu :
1. Menerapkan mawas
diri
2. Mempraktikkan
belajar
sepanjang
hayat
3. Mengembangkan
pengetahuan

1.

2.
3.
4.

Lulusan Dokter mampu :


1. Berkomunikasi
dengan pasien dan
keluarga
2. Berkomunikasi
dengan mitra kerja
3. Berkomunikasi
dengan masyarakat

1.

Lulusan Dokter mampu :


1. Mengakses
dan
menilai
informasi
dan pengetahuan
Memanfaatkan
teknologi
informasi
komunikasi dan
informasi
kesehatan untuk
meningkatkan
mutu pelayanan
kesehatan
Memanfaatkan
keterampilan
pengelolaan

1.

2.
3.

2.

Prinsip
pembelajaran
orang dewasa
(adult learning)
Dasar-dasar
keterampilan
belajar
Problem based
learning
Problem solving

Penggunaan
bahasa yang baik,
benar, dan mudah
dimengerti
Prinsip komunikasi
dalam pelayanan
kesehatan
Berbagai elemen
komunikasi efektif
Teknik
keterampilan
dasar pengelolaan
informasi
Keterampilan
pemanfaatan
evidence-based
medicine (EBM)

Landasan Ilmiah
Ilmu Kedokteran

Mahasiswa
mampu
menyelesaikan
masalah
kesehatan
berdasarkan
landasan
ilmiah
ilmu
kedokteran
dan
kesehatan
yang
mutakhir
untuk
mendapat
hasil
yang
optimum.

informasi
kesehatan untuk
dapat belajar
sepanjang hayat
Lulusan Dokter mampu :
1. Menerapkan
ilmu
Biomedik,
ilmu
Humaniora,
ilmu
Kedokteran
Klinik,
dan ilmu Kesehatan
Masyarakat/Kedokte
ran
Pencegahan/Kedokte
ran Komunitas yang
terkini
untuk
mengelola masalah
kesehatan
secara
holistik
dan
komprehensif.

1.

2.

3.
4.
5.

Ketrampilan
Klinis

Mahasiswa
mampu
melakukan
prosedur
klinis
yang
berkaitan
dengan
masalah
kesehatan dengan
menerapkan
prinsip
keselamatan
pasien,
keselamatan
diri
sendiri,
dan
keselamatan
orang lain

Lulusan Dokter mampu :


1. Melakukan prosedur
diagnosis
Melakukan dan
menginterpretasi
hasil auto-, allodan heteroanamnesis,
pemeriksaan fisik
umum dan khusus
sesuai dengan
masalah pasien
Melakukan dan
menginterpretasi
pemeriksaan

1.
2.
3.

4.
5.

Struktur dan
fungsi
Prinsip
homeostasis
Koordinasi
regulasi fungsi
antarorgan
atau sistem:
- Saraf pusatperifer
Penyebab
penyakit
Lingkungan:
biologis, fisik,
dan kimia
Genetik
Psikologis dan
perilaku
Nutrisi
Degeneratif
Patomekanisme
penyakit
Prinsip-prinsip
pencegahan
penyakit
Prinsip-prinsip
pendekatan
kedokteran
keluarga
Prinsip dan
keterampilan
anamnesis
Prinsip dan
keterampilan
pemeriksaan fisik
Prinsip
pemeriksaan
laboratorium
dasar
Prinsip
pemeriksaan
penunjang lain
Prinsip
keterampilan
terapeutik (lihat

Pengelolaan
Masalah
Kesehatan

Mahasiswa
mampu mengelola
masalah
kesehatan
individu, keluarga,
maupun
masyarakat
secara
komprehensif,
holistik, terpadu,
dan
berkesinambunga
n dalam konteks

penunjang dasar
dan mengusulkan
pemeriksaan
penunjang lainnya
yang rasional
2. Melakukan prosedur
penatalaksanaan
yang holistik dan
komprehensif
Melakukan
edukasi dan
konseling
Melakukan
tindakan medis
preventif
Melakukan
tindakan medis
kuratif
Melakukan
tindakan medis
rehabilitatif
Melakukan
prosedur proteksi
terhadap hal yang
dapat
membahayakan
diri sendiri dan
orang lain
Melakukan
tindakan medis
pada kedaruratan
klinis dengan
menerapkan
prinsip
keselamatan
pasien
Lulusan Dokter mampu :
1. Melaksanakan
promosi kesehatan
pada
individu,
keluarga
dan
masyarakat
2. Melaksanakan
pencegahan
dan
deteksi
dini
terjadinya masalah
kesehatan
pada
individu,
keluarga
dan masyarakat

6.

7.

1.

daftar
keterampilan
klinik)
Prinsip
kewaspadaan
standar (standard
precaution)
Kedaruratan klinik

Prinsip dasar
praktik kedokteran
dan
penatalaksanaan
masalah
kesehatan akut,
kronik, emergensi,
dan gangguan
perilaku pada
berbagai
tingkatan usia dan
jenis kelamin
(Basic Medical

pelayanan
kesehatan primer
untuk kasus-kasus
yang
berkaitan
dengan
sistem
ginjal dan saluran
kemih

3. Melakukan
penatalaksanaan
masalah kesehatan
individu,
keluarga
dan masyarakat

2.

Practice)
Prinsip dasar
berbagai
pemeriksaan
penunjang
diagnostik
(laboratorium
sederhana,
USG, EKG,
radiodiagnostik
, biopsi
jaringan)
Clinical
reasoning
Prinsip
keselamatan
pasien
Dasar-dasar
penatalaksana
an penyakit
(farmakologis
dan
nonfarmakologi
s)
Prognosis
Pengertian dan
prinsip
evidence based
medicine
Rehabilitasi
Lima tingkat
pencegahan
penyakit
Faktor risiko
penyakit

Tabel 2. Daftar masalah kesehatan individu dan masyarakat

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

DAFTAR MASALAH KESEHATAN


INDIVIDU
Sakit kepala
Pusing
Kejang
Kejang demam
Epilepsi
Pingsan/sinkop
Hilang kesadaran
Terlambat bicara (speech delay)

1.
2.
3.

DAFTAR MASALAH KESEHATAN


MASYARAKAT
Pola asuh
Perilaku berisiko pada masa pubertas
Rehabilitasi medik dan sosial

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.

Gerakan tidak teratur


Gangguan gerak dan koordinasi
Gangguan penciuman
Gangguan bicara
Wajah kaku
Wajah perot
Kesemutan
Mati rasa/baal
Gemetar (tremor)
Lumpuh
Perubahan perilaku (termasuk perilaku
agresif)
Gangguan perkembangan (mental &
intelektual)
Gangguan belajar
Gangguan komunikasi
Penyalahgunaan obat
Pelupa (gangguan memori), bingung
Penurunan fungsi berpikir
Perubahan emosi, mood tidak stabil
Gangguan perilaku seksual (nonorganik)
Gangguan pemusatan perhatian dan
Hiperaktif
Kepercayaan yang aneh
Gangguan perilaku makan
Gangguan tidur
Stres
Depresi
Cemas
Pemarah
Mengamuk

Tabel 3. Daftar Penyakit dan Level Kompetensi


SARAF
No

Daftar Penyakit

Genetik dan Kongenital


1
Spina bifida
2
Fenilketonuria
Gangguan Neurologik Paediatrik
3
Duchene muscular dystrophy
4
Kejang demam
Infeksi
5
Infeksi sitomegalovirus
6
Meningitis
7
Ensefalitis
8
Malaria serebral
9
Tetanus
10 Tetanus neonatorum
11 Toksoplasmosis serebral
12 Abses otak
13 HIV AIDS tanpa komplikasi
14 AIDS dengan komplikasi
15 Hidrosefalus
16 Poliomielitis
17 Rabies
18 Spondilitis TB
Tumor Sistem Saraf Pusat
19 Tumor primer
20 Tumor sekunder
Penurunan Kesadaran
21 Ensefalopati
22 Koma
23 Mati batang otak
Nyeri Kepala
24 Tension headache
25 Migren
26 Arteritis cranial
27 Neuralgia trigeminal
28 Cluster headache
Penyakit Neurovaskular
29 TIA
30 Infark serebral

Level
Kompeten
si
2
1
1
4
2
3B
3B
3B
4
3B
2
2
4
3A
2
3B
3B
3A
2
2
3B
3B
2
4
4
1
3A
3A
3B
3B

31 Hematom intraserebral
32 Perdarahan subarachnoid
33 Ensefalopati hipertensi
Lesi Kranial dan Batang Otak
34 Bells palsy
35 Lesi batang otak
Gangguan Sistem Vaskular
36 Meniere's disease
37 Vertigo (Benign paroxysmal positional vertigo)
38 Cerebral palsy
Defisit Memori
39 Demensia
40 Penyakit Alzheimer
Gangguan Pergerakan
41 Parkinson
42 Gangguan pergerakan lainnya
Epilepsi dan Kejang Lainnya
43 Kejang
44 Epilepsi
45 Status epileptikus
Penyakit Demielinisasi
46 Sklerosis multiple
Penyakit pada Tulang Belakang dan Sumsum Tulang Belakang
47 Amyotrophic lateral sclerosis (ALS)
48 Complete spinal transaction
49 Sindrom kauda equine
50 Neurogenic bladder
51 Siringomielia
52 Mielopati
53 Dorsal root syndrome
54 Acute medulla compression
55 Radicular syndrome
56 Hernia nucleus pulposus (HNP)
Trauma
57
58
59

Hematom epidural
Hematom subdural
Trauma Medula Spinalis

Nyeri
60 Reffered pain
61 Nyeri neuropatik

3B
3B
3B
4
2
3A
4
2
3A
2
3A
1
3B
3A
3B
1
1
3B
2
3A
2
2
2
3B
3A
3A

2
2
2

3A
3A

10

Penyakit Neuromuskular dan Neuropati


62 Sindrom Horner
63 Carpal tunnel syndrome
64 Tarsal tunnel syndrome
65 Neuropati
66 Peroneal palsy
67 Guillain Barre syndrome
68 Miastenia gravis
69 Polimiositis
70 Neurofibromatosis (Von Recklaing Hausen disease)
Gangguan Neurobehaviour
71 Amnesia pascatrauma
72 Afasia
73 Mild Cognitive Impairment (MCI)
PSIKIATRI
No

Daftar Penyakit

2
3A
3A
3A
3A
3B
3B
1
2
3A
2
2
Level
Kompeten
si

Gangguan Mental Organik


Delirium yang tidak diinduksi oleh alkohol atau zat psikoaktif
1
3A
lainnya
Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif
2
Intoksikasi akut zat psikoaktif
3B
3
Adiksi/ketergantungan Narkoba
3A
Delirium yang diinduksi oleh alkohol atau zat psikoaktif
4
3A
lainnya
Psikosis (Skizofrenia, Gangguan waham menetap, Psikosis akut dan
Skizoafektif)
5
Skizofrenia
3A
6
Gangguan waham
3A
7
Gangguan psikotik
3A
8
Gangguan skizoafektif
3A
9
Gangguan bipolar, episode manic
3A
10 Gangguan bipolar, episode depresif
3A
11 Gangguan siklotimia
2
12 Depresi endogen, episode tunggal dan rekuran
2
13 Gangguan distimia (depresi neurosis)
2
14 Gangguan depresif yang tidak terklasifikasikan
2
15 Baby blues (post-partum depression)
3A
Gangguan Neurotik, Gangguan berhubungan deng Stress, dan
Gangguan Somatoform

11

Gangguan Cemas Fobia


16 Agorafobia dengan/tanpa panic
2
17 Fobia social
2
18 Fobia spesifik
2
Gangguan Cemas Lainnya
19 Gangguan panik
3A
20 Gangguan cemas menyeluruh
3A
21 Gangguan campuran cemas depresi
3A
22 Gangguan obsesif-kompulsif
2
23 Reaksi terhadap stres yg berat, & gangguan penyesuaian
2
24 Post traumatic stress disorder
3A
25 Gangguan disosiasi (konversi)
2
26 Gangguan somatoform
4
27 Trikotilomania
3A
Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa
28 Gangguan kepribadian
2
29 Gangguan identitas gender
2
30 Gangguan preferensi seksual
2
Gangguan Emosional dan Perilaku dengan Onset Khusus pada Masa Ana
k dan Remaja
31 Gangguan perkembangan pervasif
2
32 Retardasi mental
3A
Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (termasuk
33
2
autisme)
34 Gangguan tingkah laku (conduct disorder)
2
Gangguan Makam
35 Anoreksia nervosa
2
36 Bulimia
2
37 Pica
2
Tics
38 Gilles de la tourette syndrome
2
39 Chronic motor of vocal tics disorder
2
40 Transient tics disorder
3A
Gangguan Ekskresi
41 Functional encoperasis
2
42 Functional enuresis
2
Gangguan Bicara
43 Uncoordinated speech
2
Kelainan dan Disfungsi Seksual
44 Parafilia
2
45 Gangguan keinginan dan gairah seksual
3A
46 Gangguan orgasmus, termasuk gangguan ejakulasi Ejakulasi
3A

12

dini)
47 Sexual pain disorder (termasuk vaginismus, diparenia)
Gangguan Tidur
48 Insomnia
49 Hipersomnia
50 Sleep-wake cycle disturbance
51 Nightmare
52 Sleep walking

3A
4
3A
2
2
2

Tingkat kemampuan yang harus dicapai/Level of Competency


(LoC) :
Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik
penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan
informasi

lebih

lanjut

mengenai

penyakit

tersebut,

selanjutnya

menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter


juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit
tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan
pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti
sesudah
kembali dari rujukan.
Tingkat

Kemampuan

3:

mendiagnosis,

melakukan

penatalaksanaan awal, dan merujuk


3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan
terapi
pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter
mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan
pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti
sesudah kembali dari rujukan.

13

3B. Gawat darurat


Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan
terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan
nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien.
Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi
penanganan

pasien

selanjutnya.

Lulusan

dokter

juga

mampu

menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.


Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan
penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan /
atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
Dengan demikian didalam Daftar Penyakit ini level kompetensi
tertinggi adalah 4A
Tabel 4. Daftar ketrampilan klinik dan level kompetensi
SISTEM SARAF
Level
No

Keterampilan

Kompetens
i

PEMERIKSAAN FISIK
Fungsi Saraf Kranial
1
Pemeriksaan indra penciuman
2
Inspeksi lebar celah palpebra
3
Inspeksi pupil (ukuran dan bentuk)
4
Reaksi pupil terhadap cahaya
5
Reaksi pupil terhadap obyek dekat
6
Penilaian gerakan bola mata
7
Penilaian diplopia
8
Penilaian nistagmus
9
Refleks kornea

4
4
4
4
4
4
4
4
4

14

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Pemeriksaan funduskopi
Penilaian kesimetrisan wajah
Penilaian kekuatan otot temporal dan masseter
Penilaian sensasi wajah
Penilaian pergerakan wajah
Penilaian indra pengecapan
Penilaian indra pendengaran (lateralisasi, konduksi udara dan

4
4
4
4
4
4
4

tulang)
Penilaian kemampuan menelan
Inspeksi palatum
Pemeriksaan refleks Gag
Penilaian otot sternomastoid dan trapezius
Lidah, inspeksi saat istirahat
Lidah, inspeksi dan penilaian sistem motorik (misalnya dengan

4
4
3
4
4
4

dijulurkan keluar)
Sistem Motorik
23
Inspeksi: postur, habitus, gerakan involunter
24
Penilaian tonus otot
25
Penilaian kekuatan otot
Koordinasi
26
Inspeksi cara berjalan (gait)
27
Shallow knee bend
28
Tes Romberg
29
Tes Romberg dipertajam
30
Tes telunjuk hidung
31
Tes tumit lutut
32
Tes untuk disdiadokinesis
Sistem Sensorik
33
Penilaian sensasi nyeri
34
Penilaian sensasi suhu
35
Penilaian sensasi raba halus
36
Penilaian rasa posisi (proprioseptif)
37
Penilaian sensasi diskriminatif (misal stereognosis)
Fungsi Luhur
38
Penilaian tingkat kesadaran dengan skala koma Glasgow (GCS)
39
Penilaian orientasi
Penilaian kemampuan berbicara dan berbahasa, termasuk
40
penilaian apraksia
41
Penilaian apraksia
42
Penilaian agnosia
43
Penilaian kemampuan belajar baru

4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2

15

44
Penilaian daya ingat/memori
45
Penilaian konsentrasi
Refleks Fisiologis, Patologis, dan Primitif
46
Refleks tendon (bisep, trisep, pergelangan, platela,tumit)
47
Refleks abdominal
48
Refleks kremaster
49
Refleks anal
50
Tanda Hoffmann-Tromner
51
Respon plantar (termasuk grup Babinski)
52
Snout reflex
Refleks menghisap/rooting reflex menggengam palmar / grasp
53
reflex glabela palmomental
54
Refleks menggengam palmar/grasp reflex
55
Refleks glabela
56
Refleks palmomental
Tulang Belakang
57
Inspeksi tulang belakang saat istirahat
58
Inspeksi tulang belakang saat bergerak
59
Perkusi tulang belakang
60
Palpasi tulang belakang
61
Mendeteksi nyeri diakibatkan tekanan vertikal
62
Penilaian fleksi lumbal
Pemeriksaan Fisik Lainnya
63
Deteksi kaku kuduk
64
Penilaian fontanel
65
Tanda Patrick dan kontra-Patrick
66
Tanda Chvostek
67
Tanda Lasegue

4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
68
Interpretasi X-Ray tengkorak
69
Interpretasi X-Ray tulang belakang
70
CT-Scan otak dan interpretasi
71
EEG dan interpretasi
72
EMG, EMNG dan interpretasi
73
Electronystagmography (ENG)
74
MRI
75
PET, SPECT
76
Angiography
77
Duplex-scan pembuluh darah
78
Punksi lumbal

4
4
2
2
2
1
1
1
1
1
2

16

KETERAMPILAN TERAPEUTIK
79
Therapeutic spinal tap

2
PSIKIATRI
Level

No

Keterampilan

Kompetens
i

ANAMNESIS
1
2

Autoanamnesis dengan pasien


Alloanamnesis dengan anggota keluarga/orang lain yang

3
4

bermakna
Memperoleh data mengenai keluhan/masalah utama
Menelusuri riwayat perjalanan penyakit
Memperoleh data bermakna mengenai riwayat

perkembangan, pendidikan, pekerjaan, perkawinan,

4
4
4
4
4

kehidupan keluarga
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Penilaian
Penilaian
Penilaian
Penilaian
Penilaian
Penilaian
Penilaian
Penilaian
Penilaian
Penilaian
Penilaian
Penilaian

PEMERIKSAAN PSIKIATRI
status mental
kesadaran
persepsi orientasi intelegensi secara klinis
orientasi
intelegensi secara klinis
bentuk dan isi pikir
mood dan afek
motorik
pengendalian impuls
kemampuan menilai realitas (judgement)
kemampuan tilikan (insight)
kemampuan fungsional (general assessment of

4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4

functioning)
Tes kepribadian (proyektif, inventori, dll)
DIAGNOSIS DAN IDENTIFIKASI MASALAH
Menegakkan diagnosis kerja berdasaran kriteria diagnosis

2
4

multiaksial
Membuat diagnosis banding (diagnosis differensial)
Identifikasi kedaruratan psikiatrik
Identifikasi masalah di bidang fisik, psikologis, sosial
Mempertimbangan prognosis
Menentukan indikasi rujuk
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
Melakukan Mini Mental State Examination

4
4
4
4
4
4

17

26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Melakukan kunjungan rumah apabila diperlukan


Melakukan kerja sama konsultatif dengan teman sejawat lainnya
TERAPI
Memberikan terapi psikofarmaka (obat-obat antipsikotik,

4
4
3

anticemas, antidepresan, antikolinergik, sedatif)


Electroconvulsion therapy (ECT)
Psikoterapi suportif: konselling
Psikoterapi modifikasi perilaku
Cognitive Behavior Therapy (CBT)
Psikoterapi psikoanalitik
Hipnoterapi dan terapi relaksasi
GroupTherapy
Family Therapy

2
3
2
2
1
2
1
2

Tingkat kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan menjelaskan


Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk
aspek biomedik dan psikososial keterampilan tersebut sehingga dapat
menjelaskan kepada pasien/klien dan keluarganya, teman sejawat,
serta

profesi lainnya tentang prinsip, indikasi, dan komplikasi yang

mungkin timbul. Keterampilan ini dapat dicapai mahasiswa melalui


perkuliahan, diskusi, penugasan,

dan belajar mandiri, sedangkan

penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis


Tingkat kemampuan 2 (Knows How): Pernah melihat atau
didemonstrasikan
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini
dengan penekanan pada clinical reasoning dan problem solving serta
berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut
dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/
masyarakat. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 2 dengan

18

menggunakan ujian tulis pilihan berganda atau penyelesaian kasus


secara tertulis dan/atau lisan (oral test).
Tingkat kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau pernah
menerapkan di bawah supervisi
Lulusan
termasuk

dokter

menguasai

latar

belakang

pengetahuan
biomedik

teori

dan

keterampilan

dampak

ini

psikososial

keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat dan mengamati


keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan
langsung

pada

pasien/masyarakat,

serta

berlatih

keterampilan

tersebut pada alat peraga dan/atau standardized patient. Pengujian


keterampilan

tingkat

ObjectiveStructured

kemampuan

Clinical

Examination

dengan
(OSCE)

menggunakan
atau

Objective

Structured Assessment of Technical Skills (OSATS).


Tingkat

kemampuan 4

(Does):

Mampu

melakukan secara

mandiri
Lulusan

dokter

dapat

memperlihatkan

keterampilannya

tersebut

dengan menguasai seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah


cara melakukan, komplikasi, dan pengendalian komplikasi. Selain
pernah melakukannya di bawah supervisi, pengujian keterampilan
tingkat kemampuan 4 dengan menggunakan Workbased Assessment
misalnya mini-CEX, portfolio, logbook, dsb.
4A. Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter
4B.

Profisiensi

(kemahiran)

yang

dicapai

setelah

selesai

internsip dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)


Dengan demikian di dalam Daftar Keterampilan Klinis ini tingkat
kompetensi tertinggi adalah 4A.
C.

Topik, Materi, dan Strategi Pembelajaran

C. 1 Topik dan Materi

19

Topik dan materi

blok ini disusun berdasarkan daftar masalah,

baik individu ataupun komunitas, daftar penyakit dan ketrampilan


klinik beserta tingkat kemampuan yang harus dimiliki; yang banyak
dijumpai pada tingkat pelayanan kesehatan sesuai dengan kompetensi
sebagai dokter di tingkat pelayanan primer. Selama pendidikan dokter,
mahasiswa perlu dipaparkan pada berbagai masalah, keluhan, atau
gejala tersebut; serta

bagaimana menyelesaikan masalah tersebut

untuk selanjutnya mampu dengan terampil menerapkan ketrampilan


kliniknya secara komprehensif. Dengan semakin banyak terpapar oleh
berbagai jenis masalah, keluhan atau gejala yang bakal dijumpai di
pelayanan kesehatan primer lulusan dokter FK UNIMUS diharapkan
memiliki kemampuan penyelesaian masalah yang baik.
Daftar masalah, penyakit, dan ketrampilan klinik minimal yang
harus dikuasai mahasiswa, yang terkait blok ini, dihimpun dan disusun
minimal berdasarkan Standar kompetensi dokter di Indonesia (oleh
Konsil Kedokteran Indonesia) demikian pula level kompetensi yang
harus dimiliki oleh mahasiswa.
C. 2 Strategi Pembelajaran
Sebelumnya perlu dipahami istilah-istilah sebagai berikut:
Tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
interaksi antara peserta didik dengan pendidik
Tugas terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi.
Waktu penyelesaian tugas ditentukan oleh pendidik.
Tugas mandiri/belajar mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran
oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk
mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian diatur
sendiri oleh peserta didik.

20

a.

PEMBEKALAN
Pembekalan diawali dengan pre-test, untuk melihat
kesiapan mahasiswa dan post test untuk evaluasi proses
kuliah. Pre-test dan post-test dilakukan tertulis dan/atau lisan,
tergantung dosen pengampu. Lama pembekalan disesuaikan
dengan level kompetensi materi ajar. Semakin besar level
kompetensinya dan/atau makin banyak materi yang harus
diberikan maka jam mengajar diberikan lebih banyak.
Pembekalan dilakukan di ruang pembekalan (classical
room). Detail dari pelaksanaan pembekalan terdapat pada

b.

rencana strategi proses pembelajaran dan satuan ajar pokok.


TUTORIAL
Tutorial dilakukan dalam rombongan belajar-rombongan
belajar. Setiap rombongan belajar (rombel) terdiri dari 8-10
mahasiswa dan setiap rombel dibimbing oleh seorang tutor.
Tutor harus menguasai topik diskusi agar dapat mengarahkan
arah diskusi dan membimbing mahasiswa sesuai kebutuhan.
Bahan diskusi merupakan suatu
naskah scenario,
dimana di dalamnya mengandung bahasan berbagai bidang
ilmu yang saling terkait. Topik bahasan

diskusi tutorial

diangkat dari daftar masalah (individu dan komunitas) dan


daftar penyakit sesuai standar kompetensi berdasarkan besar
level kompetensinya, berturut-turut prioritas dari kompetensi
terbesar ke yang lebih kecil.Topik bahasan dipersiapkan untuk
mendukung ke arah blok selanjutnya.
Setiap satu skenario dilaksanakan 2x pertemuan, dimana
setiap pertemuan masing-masing adalah 2 TM / 2x 50 menit
1.

Pertemuan pertama :
a. Diskusi
diawali

dengan

memotivasi

b.

mahasiswa/memberikan komentar
Diskusi membahas masalah dalam skenario

c.

(step 1-5):
Mengevaluasi jalannya hasil diskusi

21

2.

Pertemuan kedua:
a. Ujian mini-kuis:
b. Diskusi membahas sasaran belajar (step 7)
c. Mengevaluasi jalannya hasil diskusi

Tugas mandiri
Berupa belajar mandiri dengan cara penelusuran
berbagai
internet,

sumber
pakar)

pembelajaran
untuk

mencari

(kepustakaan,
jawaban

dari

sasaran belajar pada pertemuan pertama


Tugas terstruktur
Tugas berupa laporan hasil diskusi pertemuan

kedua bagi setiap kelompok yang ditulis dengan


cara penulisan baku tulisan ilmiah yang disertai
dengan kepustakaan.
Pada setiap akhir blok diadakan temu pakar untuk
presentasi hasil diskusi tutorial masing-masing kelompok.
Topik temu pakar adalah diprioriaskan untuk scenario yang
paling

kompleks

dan

sulit

dipecahkan.

Temu

pakar

menghadirkan pakar-pakar sesuai bidang ilmu terkait.Dalam


temu pakar ini mahasiswa dapat pula menanyakan hal-hal
yang belum dapat dipecahkan.
c.

PRAKTIKUM KETRAMPILAN
Praktikum ketrampilan pada

blok

ini

dilaksanakan

dengan model role-play

suatu simulasi/ sandiwara dokter-

pasien.
Dalam pelaksanaan

praktikum mahsiswa dibagi dalam

rombel, dimana setiap rombel terdiri dari 8-10 orang.


Praktikum

dibimbing

oleh

dokter

sebagai

instruktur

pembimbing/ trainer. Trainer telah dilatih ketrampilannya


melalui training of trainer (ToT).

22

Pada praktikum ketrampilan blok ini terdapat 4 topik


ketrampilan. Satu topik ketrampilan dilaksanakan sebanyak
2x pertemuan. (1 pertemuan = 2 TM /2x50 menit)
Dalam pelaksanaannya dibagi lagi menjadi :
1.

Pertemuan pertama :
a. Skill lab diawali dengan melakukan feedback
and reflection terhadap mahasiswa dengan
cara

memberi

seorang

kesempataan

mahasiswa

untuk

kepada

salah

mencoba

topik

ketrampilan yang akan dipelajari. Setelah itu


memberi motivasi kepada mahasiswa tentang
b.

pentingnya topik yang akan dipelajari.


Memberi penjelasan dan contoh tentang topik

c.

ketrampilan yang di ajarkan


Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk

mencoba ketrampilan yang diajarkan


Setiap selesai pertemuan pertama mahasiswa
diberikan kesempatan untuk mengulangi latihannya
dalan kegiatan belajar mandiri dan diberikan kewajiban
untuk melakukan refleksi diri dengan cara menuliskan
kekurangan dan kelemahan masing-masing individu
dalam melakukan ketrampilan yang telah diajarkan,
ditulis di buku refleksi diri
2.

Pertemuan kedua:
a. Kegiatan diawali dengan membacakan refleksi
b.

diri masing-masing:
Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
memperbaiki hasil refleksi

dirinya masing-

masing.
Ruangan dan sarana-prasarana yang lain diseting sesuai
topik simulasi. Secara detail akan diurai

pedoman Rencana

Kegiatan Proses Pembelajaran Praktikum Ketrampilan.

23

d.

TEMU PAKAR
Temu pakar dilaksanakan setiap akhir minggu setelah
diskusi tutorial pertemuan yang kedua, dengan menghadirkan
pakar-pakar yang terkait dengan scenario yang di diskusikan
dan dilaksanakan dalam bentuk diskusi pleno yang dipandu
oleh satu orang moderator. Setiap satu scenario dilaksanakan
selama 2x 50 menit dengan rincian sebagai berikut :

e.

1.

Kegiatan diawali oleh presentasi hasil diskusi tutorial

2.
3.

oleh kelompok yang terpilih


Dilanjutkan tanya jawab antar antar kelompok
Diakhiri dengan Tanya jawab dengan pakar

PENUGASAN
Penugasan dalam bentuk tinjauan pustaka atau laporan
kasus (dengan dilampirkan landasan teori secara singkat).
Metode belajar ini ditujukan untuk membiasakan mahasiswa
untuk menelusuri berbagai sumber belajar dan menulis secara
ilmiah.

24

Tabel 4. Topik, Materi, dan Strategi Pembelajaran


N
O
1.

STRATEGI
PEMBELAJARAN
Pembekalan,
penugasan,
belajar mandiri

TOPIK DAN MATERI


NYERI KEPALA :
Tension headache
Migraine
Cluster headache
Cranial arteritis
Trigeminal neuralgia
Kerusakan nervus cranial
dan batang otak :
Belspalsy
Brain stem lesions
GANGGUAN GERAK
INVOLUNTER:
Parkinson
Gangguan Pergerakan
Lainnya
- Tremor
- Secondary
parkinsonism
- Huntington disease
- Chorea Sydenham
- Distonia
- Hemifacial spasme
PENYAKIT
NEUROVASKULAR :
TIA
Infark serebral (SNH)
Intracerebral
Hematom(SH)
Perdarahan
Subarachnoid
Encephalopaty
Hipertensi
PENURUNAN KESADARAN :
Encephalopaty
metabolic
Koma
Mati batang otak
GANGGUAN
NEUROBEHAVIOR DAN
DEFISIT MEMORI:
Amnesia pasca trauma
Afasia
Mild cognitive
Impairment

Ilmu Saraf

PENGAMP
U
IS

TATAP
MUKA
1x
100

Ilmu Saraf

NR

1x
100

Ilmu Saraf

YT

1x
100

Ilmu Saraf

YT

1x
100

Ilmu Saraf

NR

1x
100

Ilmu Saraf

YT

1x
100

DISIPLIN ILMU

25

Demensia
Penyakit Alzheimer
Gangguan vestibular
system :
Meniers disease
Benign paroxysmal
positional vertigo
Cerebral Palsy
Trauma
Hematom epidural
Hematom subdural
Trauma Medula Spinalis
Nyeri
Reffered pain
Nyeri neuropatik
Epilepsy and other seizures:
Epilepsy
Seizure
Status epilepticus
Disease of spine and spinal
cord :
Amyotrphic lateral
sclerosis (ALS)
Complete spinal
transaction
Cauda equina syndrome
Neurogenic bladder
Syringomyelia
Myelopathy
Dorsal root syndrome
Medulla compression
acute
Radicular syndrome/HNP
Penyakit Demielinisasi
Sklerosis Multiple
Neuromuscular diseases
and neuropathy:
Horner syndrome
Carpal tunnel syndrome
Tarsal tunnel syndrome
Neuropathy
Peroneal palsy
Guillain Barre syndrome
Myasthenia gravis
Polymyositis
Neurofibromatosis (von
reckling hausen

Ilmu Saraf

IS

1x
100

Ilmu Saraf

IS

1x
100

Ilmu Saraf

IS

1x
100

Ilmu Saraf

IS

1x
100

Ilmu Saraf

IS

1x
100

26

disease)
Duchenne muscular
dystrophy
Infeksi Neurologis:
Meningitis
Ensefalitis
Abses Otak
Poliomielitis
Spondiolitis TB
Tumor Sistem Saraf Pusat
Tumor Primer

12.

15.

Pembekalan,
penugasan,
belajar mandiri

Pembekalan,
penugasan,
belajar mandiri

Tumor Sekunder
Malaria Serebral
Toksoplasmosis Serebral
Tetanus
HIV AIDS tanpa komplikasi
HIV AIDS dengan komplikasi
Developmental and
behavioral disorders:
Mental deficiency (3A)
Autistic disorder (3A)
Disorder of intellectual
skills (1)
Disorder of motor
development (1)
Disorder of coordination
(1)
Behavior and attention
disorders (1)
Psych-organic syndromes
and disorders due to drugs:
(3A)
Intoxication
Withdrawal syndrome
Delirium
Dementia
Amnesic syndrome
Other organic disorders
Psychosis (3B)
Schizophrenia
Other psychoses
including reactive
psychosis and puerperal
psychosis
AFFECTIVE DISORDER
Bipolar disorders:

Ilmu Saraf

YT

1x
100

Ilmu Saraf

NR

1x
100

Ilmu Penyakit
Dalam
Ilmu Penyakit
Dalam

ZF

1x
100
2x
100

Ilmu
Kedokteran
Jiwa

RH

1x
100

Ilmu
Kedokteran
Jiwa

RH

1x
100

Ilmu
Kedokteran
Jiwa

RH

1x
100

Ilmu
Kedokteran

RH

1x
100

ST

27

Bipolar disorder, manic


episode (3B)
Bipolar disorder,
depressive episode (3A)
Cyclothymic disorder (1)
Unipolar disorders: (1)
Endogenous depression,
single episode and
recurrent
Dysthymic disorder (or
neurotic depression)
Depressive disorder not
otherwise classified
Anxiety disorders (3A)
Panic disorder with
agoraphobia
Panic disorder without
agoraphobia
Agoraphobia without
history of panic disorder
Social phobia
Simple phobia
Obsessive compulsive
disorder (neurosis)
Post traumatic stress
Diffuse anxiety disorder
Anxiety disorder not
otherwise classified
Somatic disorder: (3A)
Disorder of body
sensation
Conversion disorder
(hysterical neurosis)
Hypochondriasis
(hypochondriacal
neurosis)
Somatisation disorder
Somatoform pain
disorder
Undifferentiated
somatoform disorder
Somatoform disorder
not otherwise classified
Dissociative disorders (or
hysterical neurosis,
dissociative form) (3A)
Multiple personality
Fugu states

19.

20.

21.

Pembekalan,
penugasan,
belajar mandiri

Jiwa

Ilmu
Kedokteran
Jiwa

SP

1x
100

Ilmu
Kedokteran
Jiwa

SP

1x
100

Ilmu
Kedokteran
Jiwa

SP

1x
100

28

Psychogenic amnesia
Depersonalisation
disorder or
depersonalization
neurosis
Dissociative disorder,
noc
SEXUAL DISORDERS :
Paraphilia (2A)
Sexual dysfunctions (3A)
Disorder of sexual
desire
Disorder of sexual
exitement
Disorder of orgasm
Sexual pain disorders
Sexual dysfuctions,
Other sexual disorders (3A)
Sexual disorders, noc
SLEEPING DISORDERS :
Dyssomnia
Insomnia (4)
Hypersomnia (3A)
Sleep-wake cycle
disturbances (1)
Parasomnia (1)
Nightmares
Night terrors
Sleep walking
Personality disorders (2)
Paranoid personality
Schizoid personalinty
Schizotypal personality
Antisocial personality
Borderline personality
Histerionic personality
Narcisistic personality
Avoidance personality
Dependent personality
Obsessive-compulsive
personality
Passive-aggressive
personality
Personality disorders,
noc

Electroconvulsive therapy
(ECT) (2)

Ilmu
Kedokteran
Jiwa

SP

1x
100

Ilmu
Kedokteran
Jiwa

RH

1x
100

Ilmu
Kedokteran
Jiwa

SP

1x
100

Ilmu
Kedokteran
Jiwa

RH

1x
100

29

26.

Pembekalan,
penugasan,
belajar mandiri

27.

Pembekalan,
penugasan,
belajar mandiri

31.
32.

Pembekalan,
penugasan,
belajar mandiri
Pembekalan,
penugasan,
belajar mandiri

Rehabilitasi medis pada


penderita Stroke
Rehabilitasi medis pada
penderita Cerebral Palsy
Rehabilitasi medis pada
penderita Autisme
Rehabilitasi medis pada
gangguan
neuromuskuler
Gangguan perkembangan
dan perilaku pada anak
Retardasi Mental
Gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktif
(termasuk Autisme)
Gangguan neuropsikiatri
dan psikosomatik pada anak
:
Anoreksia nervosa
Bulemia
Functional encoperasis
Functional enuresis
Uncoordinated speech
Gangguan neurologi pada
anak
Meningits
Encephalitis
Kejang Demam
Tetanus Neonatorum
Gangguan kongenital
Hidrosefalus
Spina bifida
Phenyl ketonuria
Gangguan vestibuler
cerebral palsy
Gambaran patologi anatomi
susunan saraf pusat dan
perifer
Kesehatan Jiwa dalam
Islam: Dasar dasar
akhlakul karimah ( QS,
AL ARaf 199-206 dan
QS An Nahl 90 -100)

Rehabilitasi
Medik

HN

4x
100

Ilmu
Kesehatan
Anak

AS

1x
100

Ilmu
Kesehatan
Anak

AS

1x
100

Ilmu
Kesehatan
Anak

GLH

1x
100

Ilmu
Kesehatan
Anak

HY

1x
100

Patologi
Anatomi

BEP

1x
100

Kedokteran
Islam

AI

1x
100

Kedokteran
Islam

MNJ

1x
100

Kedokteran

NY

1x

Sistem saraf pusat


sebagai Qolbu (QS.
Alam Nasrah)
Orang binasa karena

30

perbuatannya sendiri
(QS An Nahl 33 -35)
33.

Diskusi Tutorial

34.

Praktikum
Ketrampilan

Temu Pakar

36.

Ujian

D.

100
8 x100

35.

Islam

Anamnesis kasus saraf


Anamnesis kasus jiwa
Pemeriksaan saraf (GCS,
motorik, sensorik,
reflex, nervus kranialis,
koordinasi)
Pemeriksaan status
mental

8x
100

1x
100
3x
100

SKENARIO

Skenario 1. Nyeri kepala


Seorang laki-laki datang ke tempat praktek dokter sudah yang ketiga
kalinya

dengan

keluhan

nyeri

kepala

yang

dirasakan

didaerah

belakang mata kanan sampai ke leher yang dirasakan hilang timbul


dengan frekuensi 15 menit sekali. Oleh dokter dilakukan pemeriksaan
fisik dan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan tambahan. Juga
diberikan terapi awal untuk meredakan nyeri kepala tersebut.
Skenario 2. Mendadak
Seorang

laki-laki

50

tahun

datang

ke

IGD

dengan

digendong

keluarganya karena kaki dan tangan kanan mendadak lumpuh.

Dia

mengeluhkan kaki dan tangan kanan tiba-tiba tidak bisa digerakkan


sama sekali tadi pagi sehabis bangun tidur. Dari hasil pemeriksaan fisik
mulut penderita merot ke kiri, bicara pelo, kekuatan tangan dan kaki
kanan = 0. Reflek fisiologis tangan dan kaki kanan meningkat
sedangkan refleks patologis tangan dan kaki kanan (+). Tekanan darah
140/90. Beberapa hari sebelum sakit ini penderita sering susah tidur,
sering melamun.

31

Skenario 3. Kejang
Seorang anak berusia 1,5 tahun dibawa oleh ibunya ke dokter karena
kejang dan panas tinggi. Kejang seluruh tubuh, berlangsung selama
>15 menit. Setelah kejang, anak tidur terus. Suhu tubuh saat diperiksa
400C. Anamnesis dengan ibunya diperoleh informasi bahwa sejak 1
minggu anak batuk dan pilek.
Skenario 4. Psikosis
Seorang ibu datang ke RSJ untuk mengantar putrinya yang berumur 16
tahun, karena selama 5 bulan terakhir menunjukkan perilaku yang
aneh dan tidak biasa yaitu menjadi pendiam, minder, susah makan,
dan sering tengah malam bangun untuk mengambil air wudhu dan
berdiam diri di mushola dalam keadaan gelap sampai pagi. Dan
apabila dilarang menjadi marah dan berteriak. Dan yang lebih
membuat ibu tersebut sedih adalah anaknya tersebut tidak mau
mengakuinya sebagai ibunya.

E.

EVALUASI HASIL BELAJAR

32

Evaluasi merupakan penilaian yang menunjukkan keadaan dan


kondisi akhir saat ini. Materi evaluasi disusun berdasarkan tujuan
belajar dan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Nilai
akhir yang dicapai dalam setiap akhir blok adalah berupa Nilai Blok ,
dengan komponen sebagai berikut :
I.

II.

Evaluasi Formatif
1. Progress test (CBT)
2. OSCE per Tahun
3. Nilai sikap professional (professional behavior), terdiri dari
kerjasama dan tingkah laku
4. Penugasan
Evaluasi Summatif , berupa Nilai Blok yang terdiri dari :
1.

Nilai Kognitif (50%), terdiri dari


A.

Nilai MCQ : (80%)


a.

Ujian tengah blok (25%)

b.

Ujian akhir blok (25%)

c.

Ujian komprehensif (50%)

B. Nilai Miniquis tutorial (10%)


C. Pretest praktikum (10%)
2.

Nilai Motorik (50%), terdiri dari


A.

Nilai diskusi Tutorial (10%)

B. Nilai kegiatan harian praktikum (10%)


C. Ujian praktikum/ skill lab (80%)

33

Anda mungkin juga menyukai