B DENGAN
GANGGUAN SISTEM IMMUNOLOGI;ACQUIRED
IMMUNODEFICIENCY SYNDROME DI RUANG
PERAWATAN PENYAKIT DALAM
RSUD. XXXX
BAB I PENDAHULUAN
Saat ini AIDS dijumpai pada hampir semua negara dan
merupakan suatu pandemi di seluruh dunia.
Wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak yang
menderita HIV AIDS menurut WHO, yaitu : Sub Sahara
Afrika 25,8 juta, Asia Selatan dan Tenggara 7,4 juta,
Amerika Latin 1,8 juta, Amerika Utara 1,2 juta, Eropa Timur/
Asia Tengah 1,6 juta.
Di Indonesia sejak kasus pertama sampai Desember
dilaporkan ditemukan 9.565 kasus, yang terdiri dari 5.321
kasus AIDS, 4.244 HIV, dan 1.028 penderita meninggal
dunia.
Menurut data dari catatan rekam medik RSUD. Dr. Abdul
Aziz Singkawang, AIDS termasuk dalam 10 penyakit
terbesar yaitu menduduki urutan pertama. Pada tahun 2007
(dari bulan Januari sampai Juni 2007) terdapat 50 kasus
dengan persentase 17 %.
B.
Pengertian
C. Patofisiologi
DATA FOKUS
Data Subjektif :
Data Objektif :
2.
BAB IV PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN
Data yang ditemukan pada klien yang sesuai dengan teoritis yaitu
aktivitas/ istirahat, makanan/ cairan, hygiene, neurosensori, nyeri/
kenyamanan, keamanan, seksualitas.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pada tinjauan teori terdapat 14 diagnosa, tetapi pada tinjauan kasus
terdapat 7 diagnosa, diantaranya 5 diagnosa yang sesuai dengan
teori dan 2 diagnosa yang terdapat diluar teori, ini dikarenakan
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pada saat itu.
C. PERENCANAAN
Pada tahap perencanaan yang terdapat pada tinjauan teoritis belum
tersusun secara sistematis. Tetapi pada asuhan keperawatan yang
penulis ambil perencanaan yang dibuat telah berdasarkan pada
prioritas masalah berdasarkan kebutuhan dasar manusia menurut
Abraham Maslow, berfokus pada kebutuhan klien, pengetahuan dan
pengalaman dengan mengenali alasan ilmiah sesuai dengan
kebijakan setempat.
D. PELAKSANAAN
Semua tindakan keperawatan yang diberikan sesuai dengan
rencana yang telah disusun & tidak ada kendala dalam
pelaksanaan.
E. EVALUASI
Sampai dengan akhir evaluasi tanggal 18 Juli 2007 jam 13.00 wib,
dari 7 diagnosa yang diangkat terdapat 1 diagnosa teratasi
seluruhnya, 4 diagnosa teratasi sebagian dan 2 diagnosa tidak
menjadi aktual.
BAB V KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
1. Pada tahap pengkajian, tidak semua tanda dan gejala serta
pemeriksaan diagnostik pada tinjauan teori tidak ditemukan dan
dilakukan pada tinjauan kasus.
2. Pada tinjauan kasus terdapat 5 diagnosa sesuai dengan tinjauan
teori dan 2 diagnosa tidak sesuai dengan tinjauan teori.
3. Perencanaan dibuat berdasarkan pada prioritas masalah
berdasarkan kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow.
4. Pelaksanaan tindakan keperawatan mengacu pada rencana
intervensi yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Pada tahap evaluasi terdapat 1 masalah teratasi seluruhnya, 4
masalah teratasi sebagian dan 2 masalah tidak menjadi aktual.
B. SARAN
1. Pada tahap pengkajian diharapkan perawat dapat mengumpulkan
data secara sistematis, guna mendapatkan data yang valid dan
akurat.
2. Dalam merumuskan diagnosa pada klien diharapkan perawat
menyesuaikan dengan masalah kebutuhan dan keadaan klien
tidak semata-mata berdasarkan teori saja.
3. Pada tahap perencanaan diharapkan mengacu pada masalah
yang dihadapi klien terutama masalah yang sangat dirasakan oleh
klien agar segera dapat diatasi.
4. Pada tahap implementasi diharapkan perawat dapat
melaksanakan rencana intervensi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
5. Pada tahap evaluasi diharapkan perawat dapat melaksanakan
secara cermat dengan mengacu pada kriteria dari tujuan yang
telah ditetapkan.
6. Perlunya kita meningkatkan kualitas kerja sama antara perawat
dengan perawat, antara perawat dengan dokter, dan antara
perawat dengan tenaga kesehatan lainnya.
7. Diharapkan kepada klien untuk dapat mematuhi semua anjuran di
rumah sakit seperti yang berhubungan dengan pengobatan baik di
rumah sakit maupun kembali dari rumah sakit.