TORCH,
Waspadai Bahaya dan Infeksinya
Kalyanamitra
Pusat Komunikasi dan Informasi Perempuan
Jl. Kaca Jendela II No. 9 Rawajati-Kalibata, Jak-Sel
Telp. 021-7902109
Fax. 021-7902112
Pengantar
TORCH merupakan singkatan dari
Toxoplasma gondii (toxo), Rubella, Cyto
Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus
(HSV) and other diseases. Penyakit ini sering
menimbulkan berbagai masalah kesuburan
(fertilitas) wanita dan pria sehingga menyebabkan sulit terjadinya kehamilan. Apabila
hamil pun bisa menyebabkan keguguran dan
mengancam keselamatan janin yang akan
dilahirkan nanti (bayi lahir cacat). Beberapa
kecacatan yang bisa timbul akibat TORCH
yang menyerang wanita hamil antara lain
kelainan pada saraf, mata, kelainan pada
otak, paru-paru, mata, telinga, terganggunya
fungsi motorik, hidrosepalus, dan lain sebagainya.
Kemungkinan terinfeksi TORCH pada trimester pertama cukup kecil (sekitar 15 %), namun
tingkat kerusakannya cukup parah, seperti
janin cacat bahkan kematian. Pada trimester
kedua kemungkinan terinfeksi TORCH lebih
besar, namun tingkat kerusakannya tidak
separah bila terinfeksi pada trimester pertama.
Sedangkan kemungkinan terinfeksi TORCH
pada trimester ketiga cenderung paling besar,
namun resiko kerusakan atau bahaya yang
ditimbulkan lebih kecil, namun tetap berbahaya.
Bahaya TORCH tidak hanya berkaitan
dengan masalah kehamilan saja
TORCH juga bisa meyerang orang tua, anak
muda, dari berbagai kalangan, usia, dan jenis
kelamin. TORCH bisa menyerang otak
(timbul gejala sering sakit kepala misalnya),
menyebabkan sering timbul radang tenggorokan (seperti yang dulu selalu penulis alami),
flu berkepanjangan, sakit pada otot, persendian, pinggang, sakit pada kaki, lambung,
mata, dan sebagainya. Meskipun demikian,
kita tidak bisa langsung menyimpulkan seseorang pasti terkena TORCH bila menderita
salah satu penyakit yang telah disebutkan di
atas. Diperlukan pemeriksaan yang valid dan
akurat melalui pemeriksaan darah di laboratorium, yaitu dengan mendeteksi adanya antibodi dalam darah.
Wanita hamil yang sudah posistif terinfeksi
TORCH sebaiknya juga melakukan pemeriksaan Protein C Reaktif (PCR). Pemeriksaan
ini memiliki sensitivitas yang cukup tinggi
untuk dapat mendeteksi TORCH pada darah,
amnion (cairan ketuban), cairan otak. Hal
tersebut nantinya dapat digunakan untuk mendeteksi apakah ada kelainan pada janin yang
dikandung sehingga bisa segera diberikan
penanganan yang tepat.