Anda di halaman 1dari 28

Dr. Eka Intan Fitriana, SpA, M.

Kes

Sub Divisi Nefrologi


Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsri

PENDAHULUAN
Sindrom Nefrotik (SN) merupakan penyakit ginjal

anak yang paling sering ditemukan


Insiden AS & Inggris: 2-7 kasus baru per 100.000
Insiden Indonesia: 6 per 100.000 anak usia <14 tahun
Prognosis jangka panjang dipengaruhi kelainan
histopatologi dan respon terhadap steroid

PENDAHULUAN
Sindrom Nefrotik adalah suatu sindrom

klinik yang terdiri dari :


- edema anasarka
- proteinuria masif > 3.5 g/hari
- hipoalbuminemia <2.5 g/dl
- hiperkolesterolemia >200mg/dl

Pitting edema

Ascites
Shifting
dullness

Undulasi

KLASIFIKASI
Klasifikasi berdasarkan etiologi:
SN primer
2. SN sekunder
3. SN kongenital
1.

Klasifikasi berdasarkan kelainan histopatologi:


SN Kelainan Minimal (SNKM)
2. SN Kelainan Non Minimal (SNKNM)
1.

Klasifikasi berdasarkan respon terhadap pengobatan:


SN Sensitif Steroid (SNSS)
2. SN Resisten Steroid (SNRS)
3. SN Dependen Steroid (SNDS)
1.

ETIOLOGI
SN primer (idiopatik)
SN kelainan minimal (SNKM)
GN lesi minimal (SNKM) = 80%

SN sekunder
Infeksi
Keganasan
Penyakit jaringan

SN kelainan non minimal (SNKNM)


Glomerulosklerosis fokal (GSF) = 7-8%
GN membranosa (GNMN) = 1,5%
GN membranoproliferatif (GNMP) = 4-6%
GN proliperatif difus (GNPD) = 2-5%

ikat
Penyakit sistemik
Efek obat atau
toksin

SN pada anak
Sebagian besar SN pada anak
SN primer
Sebagian besar SN primer pada anak
SN kelainan minimal (SNKM)
Sebagian besar SNKM
SN sensitif steroid (SNSS)

SN sekunder
1. Infeksi: HIV, hepatitis virus B dan C, Sifilis, malaria,
2.

3.

4.
5.

skistosoma, Tuberkulosis, lepra


Keganasan: Adenokarsinoma paru, payudara, kolon,
limfoma Hodgkin, mieloma multipel, karsinoma
ginjal
Penyakit jaringan penghubung: Lupus eritematosus
sistemik, artritis reumatoid, MCTD (mixed connective
tissue disease)
Efek obat dan toksin: OAINS, preparat emas,
penisilamin, probenesid, air raksa, kaptopril, heroin
Lain-lain: Dibetes melitus, amiloidosis, pre-eklamsia,
rejeksi alograf kronik, refluks vesikoureter, atau
sengatan lebah

2. Keganasan
Adenokarsinoma paru, payudara, kolon,
limfomaHodgkin, mieloma multipel dan karsinoma ginjal
3. Penyakit jaringan penghubung
Lupus eritematosus sistemik, artritis reumatoid, MCTD
(mixed connective tissue disease)
4. Efek obat dan toksin
OAINS, preparat emas, penisilamin, probenesid, air
raksa, kaptopril, heroin
5. Lain-lain
Diabetes melitus, amiloidosis, pre-eklamsia, rejeksi
alograf kronik, refluks vesikoureter, atau sengatan
lebah

DIAGNOSIS

Sindrom nefrotik ditegakkan berdasarkan


- Anamnesis penggunaan obat, kemungkinan
berbagai infeksi dan riwayat penyakit sistemik
lain
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan laboratorium :
- Urinanalisa
- Kimia darah : albumin, kolesterol dan
trigliserida
- Pemeriksaan serologik
- Biopsi ginjal

Proteinuria
Disebabkan peningkatan permeabilitas kapiler terhadap

protein akibat kerusakan glomerulus.


Dalam keadaan normal membrana basalis glomerulus
(MBG) mempunyai mekanisme penghalang untuk
mencegah kebocoran protein :
- berdasarkan ukuran molekul (size barrier)
- berdasarkan muatan listrik (charge barrier)
Pada SN kedua mekanisme penghalang tersebut ikut
terganggu.
Proteinuria dibedakan menjadi selektif dan non selektif
berdasarkan ukuran molekul protein yang keluar melalui
urine.

Hipoalbuminemia
Disebabkan oleh proteinuria masif dengan
akibat penurunan tekanan onkotik plasma.
Peningkatan reabsorpsi dan katabolisme

albumin oleh tubulus proksimal.


Diet tinggi protein dapat meningkatkan

sintesis albumin hati, tetapi dapat mendorong


peningkatan ekskresi albumin melalui urine

Edema
Edema pada SN dapat diterangkan dengan teori underfill dan overfill

Teori underfill :
Hipoalbuminemia

tekanan onkotik plasma


cairan bergeser dari intravaskuler ke jaringan interstitial
edema.

Akibat tekanan onkotik plasma dan bergesernya cairan plasma

hipovolemia,
natrium dan air .
Mekanisme kompensasi

ginjal kompensasi

retensi

memperbaiki volume intravaskuler


dan juga akan mengeksaserbasi terjadinya hipoalbuminemia
edema semakin berlanjut.

Teori overfill :

- Retensi natrium oleh ginjal menyebabkan


cairan ekstra selular meningkat sehingga
terjadi edema
- Penurunan LFG akibat kerusakan ginjal akan
menambah retensi natrium dan edema
- Kedua mekanisme tersebut terjadi bersamaan
dlm SN

KOMPLIKASI
Infeksi
Gangguan fungsi ginjal
Malnutrisi
Anemia
Gangguan metabolisme kalsium dan tulang
Hiperlipidemia

PENGOBATAN
Pengobatan spesifik

terhadap penyakit dasar

Tirah baring
Kortikosteroid
Diuretika

Pengobatan supportif untuk

Antihipertensi

mengurangi proteinuria,

Obat penurun lipid

mengontrol edema dan

Diet cukup protein

mengobati komplikasi

(2 g/KgBB/hari) dan
rendah garam
(1 g/kgBB/hari)

Pengamatan lanjut

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai