Anda di halaman 1dari 23

HIPOGLIKEMIA

Andon Permata Marer


08.1001.020

PENDAHULUAN
Hipoglikemia

Diabetes Melitus faktor


penghambat utama kendali glukosa darah
normal atau mendekati normal
Resiko hipoglikemia ketidaksempurnaan
terapi saat ini. Dimana kadar insulin di antara
dua makan dan pada malam hari meningkat
secara tidak proporsional dan kemampuan
fisiologis tubuh gagal melindungi batas
penurunan glukosa darah yang aman.

Cont....
Faktor

paling utama yang menyebabkan


hipoglikemia sangat penting dalam
pengelolaan diabetes adalah ketergantungan
jaringan saraf pada asupan glukosa
berkelanjutan.
Glukosa otak glikogen fungsi otak
yang normal glukosa dari sirkulasi.
Gangguan pasokan glukosa yang
berlangsung lebih dari beberapa menit dapat
menimbulkan disfungsi sistem syaraf pusat,
gangguan kognisi dan koma.

Definisi
Hipoglikemia

kadar glukosa darah di


bawah nilai normal. Pada kondisi puasa
kadar glukosa 80-120mg/dl,
pada keadaan setelah makan kadar glukosa
adalah 100-180mg/dl (<200 mg/dl).
Respon regulasi non-pankreas
hipoglikemia kadar glukosa darah 6365mg/dl. Oleh sebab itu, dalam konteks
terapi diabetes, diagnosis hipoglikemia
63mg/dl.

Cont....
Hipoglikemia ini sangat membahayakan
berbagai sistem organ tubuh otak dan sistem
saraf glukosa dalam darah makanan
berkarbohidrat dalam kadar yang cukup. Otak
sebagai organ yang sangat peka terhadap kadar
gula darah yang rendah respon melalui sistem
saraf epinefrin (adrenalin) Hal ini
selanjutnya akan merangsang hati melepaskan
gula agar kadarnya dalam darah tetap terjaga. Jika
kadar gula
gangguan fungsi otak.

Klasifikasi

Pada diabetes, hipoglikemia juga sering di definisikan sesuai


dengan gambaran klinisnya. Hipoglikemia akut menunjukkan
gejala dan triad whipple merupakan panduan klasifikasi klinis
hipoglikemia yang bermanfaat.
Triad tersebut meliputi:
1.Keluhan yang menunjukkan adanya kadar glukosa darah yang
rendah.
2.Kadar glukosa darah yang rendah (<3mmol/L hipoglikemian pada
diabetes).
3.Hilangnya secara cepat keluhan-keluhan sesudah kelainan
biokomiawi dikoreksi.
Dengan menambah kriteria klinis pada pasien diabetes yang
mendapat terapi, hipoglikemia akut dibagi menjadi hipoglikemia
ringan, sedang dan berat.

Cont....
Hipoglikemia akut

Klasifikasi klinis hipoglikemia akut

Ringan

Simtomatik, dapat diatasi sendiri, tidak


ada gangguan aktivitas sehari-hari
yang nyata

Sedang

Simtomatik, dapat diatasi sendiri


menimbulkan gangguan aktivitas
sehari-hari yang nyata

Berat

Sering (tidak selalu) tidak simtomatik,


karena gangguan kognitif pasien tidak
mampu mengatasi sendiri.

ETIOLOGI
Hipoglikemia pada pasien DM biasanya disebabkan oleh

pemakaian Obat Anti Diabetes (OAD) oral terutama golongan


sulfonylurea dan insulin.

Kelebihan pemakaian dosis obat penurun kadar gula darah.

Ketidakteraturan penderita dalam hal mengkonsumsi makanan


sehabis memakai obat,

kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal.

faktor usia lanjut.


Secara umum, hipoglikemia dapat di kategorikan sebagai yang
berhubungan dengan obat dan yang tidak berhubungan dengan obat.
Sebagian besar kasus hipoglikemia terjadi pada penderita diabetes
dan yang berhubungan dengan obat. Hipoglikemia yang tidak
berhubungan dengan obat lebih jauh dapat di bagi lagi menjadi :

Hipoglikemia karena puasa,dimana hipoglikemia terjadi setelah


berpuasa

Hipoglikemia reaktif, dimana hipoglikemia terjadi sebagai reaksi


terhadap makan, biasanya karbohidrat.

HIPOGLIKEMIA PENDERITA
DIABETES
Hipoglikemia paling sering terjadi di sebabkan
oleh insulin atau obat lain (sulfonilurea) yang
diberikan
kepada
penderita
diabetes
untuk
menurunkan kadar gula darahnya. Jika dosis obat ini
lebih tinggi dari makanan yang di makan maka obat
ini bisa bereaksi menurunkan kadar gula darah terlalu
banyak. Penderita diabetes berat menahun sangat oeka
terhadap hipoglikemia berat. Hal ini terjadi karena selsel pulau pankreasnya tidak membentuk glukagon
secara normal dan kelenjar adrenal nya tidak
menghasilkan epinefrin secara normal. Padahal kedua
hal tersebut merupakan mekanisme utama tubuh untuk
mengatasi kadar gula darah yang rendah.

HIPOGLIKEMIA KARENA
PENGGUNAAN OBAT-OBATAN
Pentamidin yang digunakan untuk
LAINNYA

mengobati pneumonia akibat AIDS juga


bisa menyebabkan hipoglikemia.
Hipoglikemia kadang terjadi pada
penderita kelainan psikis yang secara
diam-diam menggunakan insulin atau obat
hipoglikemik untuk dirinya.

HIPOGLIKEMIA YANG TIDAK


BERHUBUNGAN DENGAN OBAT-OBATAN
Pemakaian

alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan


dalam waktu yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia
yang cukup berat sehingga menyebabkan stupor.
Puasa yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia, hanya
jika terdapat penyakit lain(terutama penyakit kelenjar
hipofisa atau kelenjar adrenal) atau mengkomsumsi
sejumlah besar alkohol. Cadangan karbohidrat di hati
bisa menurun secara perlahan sehingga tubuh tidak dapat
mempertahankan kadar gula darah yang cukup.
Pada orang-orang yang memiliki kelainan hati, beberapa
jam berpuasa bisa menyebabkan hipoglikemia

HIPOGLIKEMIA REAKTIF

Seseorang yang telah menjalani pembedahan lambung


bisa mengalami hipoglikemia diantra jam-jam makannya
(hipoglikemia alinmeter, salah satu jenis hipoglikemia reaktif).
Hipoglikemia terjadi karena gula sangat cepat di serap
sehingga merangsang pembentukan insulin yang berlebihan.
Kadar insulin yang tinggi menyebabkan penurunan kadar gula
darah yang cepat. Hipoglikemia alimentari kadang terjadi pada
seseorang yang tidak menjalani pembedahan. Keadaan ini
disebut hipoglikemia alimentari idiopatik.

Faktor yang merupakan predisposisi atau


mempresipitasi hipoglikemia :
Berbagai faktor yang merupakan predisposisi
atau mempresipitasi hipoglikemia adalah :
1.Kadar insulin
Dosis berlebihan : kesalahan dokter, farmasi,
pasien ; ketidak sesuaian dengan kebutuhan
pasien atau gaya hidup
Peningkatan biovalibilitas insulin: absorbsi
yang lebih cepat
(aktivitas jasmani berlebihan ,suntik di perut,
perubahan ke human insulin; antibodi
insulin; gagal ginjal; honeymoon periode.

Cont....
2. Peningkatan sensitivitas insulin
Defisiensi hormon :penyakit addison
Penurunan berat badan
Latihan jasmani, postpartum; variasi
siklus menstruasi
3.Asupan karbohidrat berkurang
Makan tertunda atau lupa, porsi makan
berkurang
Diet , anorexia nervosa
Muntah, gastroparesis
Menyusui

PROTEKSI FISIOLOGIS MELAWAN HIPOGLIKEMIA

GEJALA HIPOGLIKEMIA

Tanda dan gejala hipoglikemia dibagi 2 kategori :


1. Otonomik aktivasi sistem syaraf otonom
melalui pelepasan epinefrin dari medulla adrenal
kedalam sirkulasi dan norepinefrin dari ujung
syaraf simfatis postganglionik kedalam jaringanjaringan target.
2. Neuroglikopenik glukosa didalam otak. Karena
glukosa merupakan sumber energi utama untuk
metabolisme jaringan otak, maka penurunan kadar
glukosa darah tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan energi bagi otak.

Keluhan dan gejala hipoglikemia yang sering di


jumpai pada pasien DM :
Otonomik

Neuroglikopenik

Malaise

Berkeringat

bingung

Mual

Jantung bedebardebar

Mengantuk
Sakit kepala
Sulit berbicara

Tremor
Inkoordinasi
Lapar
Gangguan visual

PRINSIP PENGOBATAN
Prinsip dari pengobatan hipoglikemia adalah
menaikkan kembali kadar gula darah yang rendah itu
sehingga mencapai kadar normalnya. Jadi gejala
hipoglikemia ini dapat menghilang dalam beberapa menit
setelah penderita mengkonsumsi gula (dalam bentuk
permen atau tablet glukosa) maupun jus buah, air gula atau
segelas susu.
Jika hipoglikemia nya berat dan berlangsung lama
serta tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui mulut
penderita, maka di berikan glukosa intravena untuk
mencegah kerusakan otak yang serius.
Sesorang yang memiliki resiko mengalami
hipoglikemia berat sebaiknya selalu membawa glukagon.
Glukagon adalah hormon yang di hasilkan oleh sel pulau
pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah besar
glukosa dari cadangan karbohidrat di dalam hati. Glukagon
tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya
mengembalikan gula darah dalam waktu 5-15 menit.

TERAPI HIPOGLIKEMIA PADA


DIABETES
Glukosa oral
Sesudah diagnosis hipoglikemia ditegakkan,
10-20 gr glukosa oral harus segera di berikan
.
Tablet
Jelly
Jus buah segar
bila pasien tidak dapatmenelan dan keadaan
tidak terlalu gawat, pemberian madu atau gel
glukosa lewat mukosa dalam rongga mulut.

Glukagon intramuskular
Glukagon 1mg intramuskular dapat di berikan
oleh tenaga nonprofesional yang terlatih dan
hasilnya akan tampak dalam 10 menit.
Kecepatan kerja glukagon tersebut sama
dengan pemberian glukosa intravena. Bila
pasien sudah sadar pemberian glukagon harus
diikuti dengan pemberian glukosa oral 20 gr
dan di lanjutkan dengan 40 gr karbohidrat
dalam bentuk tepung untuk mempertahankan
pemulihan.pada keadaan puasa yang panjang
atau hipoglikemia yang induksi
alkohol,pemberian glukagon mungkin tidak
efektif. Efektifitas glukagon tergantung dari
stimulasi glikogenolisis yang terjadi.

Glukagon intravena
Glukosa intravena harus diberikan dengan
berhati-hat. Pemberian glukosa dengan
konsentrasi 50% terlalu toksik untuk jaringan dan
75-100ml glukosa 20% atau 150-200ml glukosa
10% dianggap lebih aman. Ekstravasasi glukosa
50% dapat menimbulkan nekrosis yang
memerlukan amputaasi. Jika penderita tidak sadar,
injeksi glukosa 40% Intra vena 25 ml (encerkan
2x dengan aqua injeksi) juga infus glukosa 10%
atau Dekstrose 10%. Bila belum sadar dapat
diulang 25 cc glukosa 40% setiap 30 menit. Dapat
diulang sampai 6x sampai penderita sadar.Periksa
Gula Darah Sewaktu 30 menit setelah Intra vena
terakhir.

EDUKASI PASIEN DAN PERTIMBANGAN


PERAWATAN DI RUMAH
a.Hipoglikemia dicegah dengan mengikuti pola
makan, penyuntikan insulin dan latihan yang
teratur.
b.Makan cemilan antara jam-jam makan dan saat
akan tidur malam diperlukan untuk melawan efek
insulin yang maksimal.
c.Pasien harus menghadapi saat puncak kerja insulin
dengan mengkonsumsi cemilan dan makanan
tambahan pada saat melakukan aktivitas fisik
dengan intensitas yang lebih besar.
d.Pemeriksaan rutin kadar glukosa darah harus
dilakukan sehingga perubahan kebutuhan insulin
dapat diantisipasi dan disesuaikan.

Anda mungkin juga menyukai