Anda di halaman 1dari 2

REPUBLIKA.CO.

ID, WASHINGTON Menteri Luar Negeri Australia, Kevin


Rudd, mengundurkan diri dari jabatannya pada Rabu (22/2). Rudd mundur
dari jabatanya ditengah berita perseteruannya dengan PM Julia Gillard.
Merebak spekulasi Rudd ingin kembali menjadi perdana menteri Australia dan
berupaya melengserkan PM Julia Gillard.
Rudd mengumumkan pengunduran diri sebagai Menlu di tengah lawatannya
ke Washington DC, Amerika Serikat. Rudd tidak mengatakan apakah dia
nanti akan menantang Gillard untuk kepemimpinan partai, tetapi dia
mengkonfirmasi bahwa akan meninggalkan AS besok dan tiba di rumahnya di
Brisbane Jumat (24/2) pagi untuk menyelesaikan masa depannya.
"Saya hanya bisa menjadi menteri luar negeri jika mendapat dukungan dari
Perdana Menteri Gillard dan menteri senior," kata Rudd. Karena itu, lanjut
Rudd, langkah satu-satunya yang terhormat adalah mengundurkan diri dari
jabatan Menlu.
Pada akhir lawatannya, Rudd bertanya kepada para koleganya di Partai
Buruh mengenai posisi terbaik untuk mengalahkan pemimpin oposisi Tony
Abbott pada pemilu mendatang. Rudd menganggap kubu Partai Buruh
pimpinan PM Gillard menjadi pihak minoritas di parlemen. Maka, sulit bagi
Partai Buruh untuk menang pemilu tahun depan bila tetap dipimpin Gillard
Dalam beberapa hari terakhir, spekulasi telah memuncak bahwa pendukung
Rudd berencana upaya untuk mengembalikan Rudd pada kekekuasaannya.
"Rakyat Australia menganggap ini lebih baik dari sebuah opera sabun dan
mereka benar. Dalam keadaan ini, saya tidak akan menjadi bagian dari
itu,katanya dilansir dari Guardian.
Rudd mengatakan dia tidak akan terlibat dalam sebuah serangan
tersembunyi untuk duduk sebagai perdana menteri. "Saya bisa menjanjikan
Anda bahwa saya tidak akan melakukan suatu serangan kepada perdana
menteri. Kita semua tahu apa yang terjadi kemudian adalah salah, dan itu
tidak boleh terjadi,katanya membantah kecurigaan bahwa dia akan diamdiam menyerang perdana menteri Gillard.

Rudd hanya berkata bahwa dia harus berkonsultasi dengan keluarga dan
konstituennya sebelum membuat keputusan lebih lanjut soal karir politik. Dia
akan mengumumkannya sebelum parlemen kembali dari reses pekan depan.
Sebelumnya, Gillard berkuasa dalam kudeta internal Partai Buruh yang
menggulingkan Rudd dari jabatannya sebagai PM Juni 2010. Gilliard hanya
menjadi perdana menteri ketiga Australia sejak perang dunia kedua untuk
mendapatkan kekuasaan dengan cara ini.
Beredar kabar bahwa Gillard sangat yakin dirinya masih mendapat dukungan
para anggota parlemen dari Partai Buruh menjelang pemungutan suara partai
pekan depan. Bahkan, para politikus Partai Buruh mendesak Gillard untuk
memecat Rudd guna meredakan situasi yang bisa mengganggu kerja
pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai