Anda di halaman 1dari 13

ILMU POLITIK DAN MASALAH KESEHATAN

A. Pengertian Ilmu
E.J. Gladden dalam bukunya, the essentials of public administration, menganggap ilmu
sama dengan keterampilan, namun keterampilan diperoleh melalui latihan dan belajar.
Ilmu adalah bagian dari pengetahuan, sehingga setiap ilmu sudah barang tentu merupakan
pengetahuan. Sebaliknya, setiap pengetahuan belum tentu merupakan ilmu.
Ada syarat-syarat yang membedakan ilmu (science) dengan pengetahuan (knowledge).
Syarat-syarat ilmu menurut Prof.Prajudi :
1. Harus ada obyeknya,
2. Mempunyai terminologi (istilah/peristilahan)
3. Metodologi
4. Filosifi
5. Teori yang khas.

Menurut Prof. Namawi ilmu juga harus memiliki :


1. Objek
2. Metode
3. Sistematika
4. Harus bersifat universal (berlaku menyeluruh, dimanapun sama)

Ilmu adalah

pengetahuan yang tersusun secara sistematis melalui berbagai pendekatan

(research) yang dapat dikaji kebenarannya.

Menurut Drs.Mohammad Hatta, tiap-tiap ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang
pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut
kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.

Menurut Prof. Poelje , Ilmu adalah tiap kesatuan pengetahuan, di mana masing-masing bagian
satu sama lain yang teratur secara pasti menurut azas-azas tertentu.
Menurut Drs. The Liang Gie, ilmu sebagai sekelompok pengetahuan teratur yang membahas
sesuatu sasaran tertentu dengan pemusatan perhatian kepada satu atau segolongan masalah yang
terdapat p[ada sasaran itu untuk memperoleh keterangan-ketrangan yang mengandung
kebenaran..

B. Cabang-cabang Ilmu Pengeahuan

Ilmu
Sosial

lmu pemerintahan
Ilmu ekonomi
Ilmu filsafat
Ilmu politik
Ilmu administrasi
Ilmu Hukum

Ilmu ekonomi makro


Ilmu ekonomi mokro
Ilmu ekonomi keuangan
Ilmu Ad. Negara
Ilmu ad. Pembangunan
Ilmu ad. Niaga.

dan lain-lain

dan lain-lain

Ilmu fisika
Ilmu kedokteran
Ilmu hewan
Ilmu tumbuhan
Ilmu teknik
Ilmu kimia

Ilmu Kedokteran gigi


Ilmu kedokteran anak
Ilmu kedokteran mata
Ilmu teknik mesin
Ilmu teknik arsitektur
Ilmu teknik sipil

Ilmu

Ilmu
Eksak

dan lain-lain

dan lain-lain

C. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan


Dalam penerapannya, ilmu dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Ilmu murni, adalah ilmu yang hanya bermanfat untuk ilmu itu sendiri dan berorientasi pada
teorisasi, dalam arti ilmu pengetahuan murni tersebut terutama bertujuan untuk membentuk
dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak, yaitu untuk mempertinggi mutunya.
2. Ilmu praktis, adalah ilmu yang langsung dapat diterapkan kepada masyarakat karena ilmu itu
sendiri bertujuan mempergunakan hal ihwal ilmu pengetahuan tersebut dalam masyarakat
banyak. Hal tersebut dilaksanakan untuk membantu masyarakat mengatasi masalah-masalah
yang dihadapi.
3. Campuran, adalah sesuatu ilmu, selain termasuk ilmu murni juga merupakan ilmu terapan
yang praktis langsung dapat dipergunakan dalam kehidupan masyarakat umum.

D. Kajian Ilmu Pengetahuan


Ada tiga kajian pokok dalam ilmu pengetahuan, yaitu :
1. Ontologi, yaitu
Untuk mengetahui apa yang menjadi objek suatu ilmu, baik objek materialnya yang menjadi
pokok persoalan (subject matter), maupun objek folmalnya yang menjadi pusat perhatian
(focus of interest).
2. Epistemologi, yaitu
Mempertanyakan bagaimana ilmu itu sendiri. Misalnya dengan membahas masalah-masalah
:
-

Bagaimana terminologinya.

Bagaimana metodologinya

Bagaimana filsafatnya

Bagaimana sistematikanya

Bagaimana teori dan tekniknya

Bagaimana asasnya.

3. Aksiologi, yaitu Penerapannya

Pengertian Ilmu Politik


Apabila ilmu politik dipandang semata-mata sebagai salah satu cabang dari ilmu-ilmu
sosial yang memiliki dasar, rangka, fokus dan ruanglingkup yang sudah jelas, maka dapat
dikatakan bahwa ilmu politik masih muda usianya, karena baru lahir pada akhir abad ke-19. Pada
tahap itu ilmu politik berkembang secara pesat berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial
lainnya, seperti sosiologi, antropologi, dan dalam perkembangannya mereka saling
mempengaruhi.
Akan tetapi, apabila ilmu politik ditinjau dalam rangka yang lebih luas, yaitu sebagai
pembahasan secara rasionil dari berbagai aspek negara dan kehidupan politik, maka ilmu politik
dapat dikatakan jauh lebih tua umurnya, malahan ia sering dikatakan ilmu sosial yang tertua.
Di Yunani Kuno misalnya, pemikiran mengenai negara sudah dimulai pada tahun 450
sm, seperti terbukti dalam karya-karya sejarah seperti Plato, Aris Toteles dan sebagainya.
Di Indonesia kita mendapati beberapa karya tulisan yang membahas maslah sejarah
kenegaraan, sesperti misalnya Negara kertagama yang ditulis pada masa Majapahit sekitar abab
ke-13 dan 15.
Jika dianggap bahwa ilmu politik mempelajari politik, maka perlu kiranya dibahas dulu
istilah politik itu.
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik (politics) adalah bermacam-macam kegiatan
dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari
sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.

Sistem
Suprastruktur Politik
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Dewan Perwakilan Rakyat
Presiden dan Wakil Presiden
Mahkamah Agung
Badan Pemeriksa Keuangan

Politik
Infrastruktur Politik
Partai-partai politik
Pers
Media komunikasi
Opinion Leaders
National Figures
Golongan lainnya (seperti LSM)

Dalam pembahasan politik ada unsur pokok :


1. Negara (State)
2. Kekuasaan (power)
3. Pengambilan keputusan (decision making)
4. Kebijaksanaan (policy)
5. Pembagian (distribution) atau alokasi (allocation).
1. Negara
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan
tertinggi yang sah yang ditaati oleh rakyatnya.
Roger F. Soltau dalam Introduction to Politics : Ilmu Politik mempelajari negara, tujuantujuan negara dan lembaga-lembaga negara yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu;
hubungan antara negara dengan warga negaranya serta dengan negara-negara lain
Syarat negara :
- Wilayah
- Rakyat
- Pemerintahan
- Pengakuan
Tujuan negara :
- Keamanan dan ketertiban
- Pertahanan
- Kemakmuran dan kesejahteraan
- Keadilan
J. Barents, dalam Ilmu Politika : Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan
negarayang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat; ilmu politik mempelajari negaranegara itu melakukan tugas-tugasnya.
2. Kekuasaan
Kekuasan adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempenaruhi
tingkah-laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku.
Dengan demikian beranggapan bahwa politik adalah semua kegiatan yang menyangkut masalah
merebutkan dan mempertahankan kekuasaan.
3. Pengambilan Keputusan
Keputusan (decision) adalah membuat pilihan di antara beberapa alternatif, sedangkan
istilah pengambilan keputusan (decision making) menunjuk pada proses yang terjadi sampai
keputusan itu tercapai.
Setiap proses membentuk kebijaksanaan untuk membentuk kebijaksanaan umum atau
kebijaksanaan pemerintah adalah hasil dari suatu proses mengambil keputusan. Keputusan itu
bisa menyangkut kepentingan masyarakat.

Joyce Mitchell dalam bukunya Political Analysis and Public Policy : politik adalah
pengambilan keputusan kolektif atau pembuatan kebijaksanaan umum untuk masyarakat
seluruhnya.

4. Kebijaksanaan Umum (Public policy, beleid)


Kebijaksanaan (policy) adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang
pelaku atau oleh kelompok politik dalam usaha memilih tujuan-tujuan dan cara-cara untuk
mencapai tujuan-tujuan itu.
Hoogerwerf : objek dari ilmu politik adalah kebijaksanaan pemerintah, proses terbentuknya,
serta akibat-akibatnya.
David Easton : Ilmu politik adalah studi mengenai terbentuknya kebijaksanaan umum.
5. Pembagian (distribution)
Yang dimaksud dengan pembagian dan alokasi ialah pembagian dan penjatahan dari
nilai-nilai dalam masyarakat.
Sarjana-sarjana ilmu politik berpendapat bahwa politik adalah membagikan dan mengalokasikan
nilai-nilai secara mengikat. Yang ditekankan oleh mereka bahwa pembagian ini sering tidak
merata dan karena itu menyebabkan konplik.
David Easton bahwa sistem politik aalah keselutuhan dari interaksi-interaksi yang mengatur
pembagian nilai-nilai sec ara autoritatif (berdasarkan wewenang) untuk dan atas nama
masyarakat.

Buku rujukan :
1. Dasar dasai Ilmu politik : Prof. Miriam Budiardjo
2. Perbandingan Administrasi Negara : Drs. Ukasah Martadisastra
3. Pengantar ilmu pemerintahan : Drs. Inu Kencana Syafiie.

TEORI ASAL - USUL NEGARA


Negara dan pemerintahan adalah bagian dari bidang kajian ilmu politik. Bahkan di masa
lanpau, negara dan pemerintahan adalah fokus perhatian utama ilmu politik. Hal ini selaras
dengan hakikat politik itu sendiri, yang secara sederhana dapat didefinisikan sebagai segala halikhwal yang berkaitan dengan atau menyangkut kekuasaan. Tentunya, negara dan pemerintah
tidak dapat dipisahkan dari unsur atau hal kekuasaan itu.
Ada 8 teori mengenai terbentuknya negara, yaitu :
1. Teori Perjanjian Masyarakat
Tokohnya : Thomas Hobbes, John Locke, J.J Rosseau
Bahwa masyarakat mengadakan kesepakatan untuk mendirikan suatu negara, misalnya :
masyarakat di pesisir timur Aceh, terdiri dari beberapa desa (kampung), membentuk negara
Samudra Pasai (sekitar abad VII), dengan mendaulat Mirah Silu sebagai pemimpin.
Thomas Hobbes mengemukakan hal pactum subjekctionis, bahwa dengan kesepakatan
membentuk negara, rakyat menyerahkan semua hal mereka secara alamiah (sebelum adanya
negara), untuk diatur sepenuhnya oleh kekuasaan negara. Sedangkan John Locke, bahwa
sebagian besar (mayoritas) anggota suatu masyarakat membentuk persatuan (union) dahulu,
baru kemudian anggota masyarakat menjadi kawula (subject) negara.
Jean Jacques Rosseau menulis bahwa hanya ada Pactum Unions) yaitu suatu perjanjian
atau kesepakatan untuk membentuk negara, tetapi bukan sekaligus berarti menyerahkan hak
masing-masing orang untuk diatur oleh negara. Justru rakyat yang memilih wakil-wakilnya,
serta menyusun aparatur pemerintah.
2. Teori pengalihan hak
Tokohnya : Sir Robert Filmer, Loyseau

Pengalihan hak untuk membentuk negara serta memegang kekuasaan dapat berupa
pengalihan atau pendelegasian dari rakyat yang (akan) menjadi kawula negara, dapat berupa
pengalihan hak negara atau penguasa sebelumnya. Seperti berdirinya negara

Malaysia

(pengalihan hak dari Inggris, 2957). Brunei Darusalam (perolehan kedaulatan dari Inggris,
1984).
Sedangkan negara yang terbentuk melalui revolusi kemerdekaan adalah sangat banyak untuk
disebutkan, contoh Indonesia (1945).
3. Teori Penaklukan
Tokohnya : Ludwig Gumplowitz, Gustav Ratzenhover, Franz Oppenheimer, Georg Simmel,
Lester Frank Ward.
Teori ini erat kaitannya dengan doktrin kekuatan menimbulkan hak (Might makes right).
Bahwa pihak atau kelompok yang kuat menaklukan pihak atau kelompok lainnya, lalu
mendirikan negara. Pembuktian serta penggunaan kekuatan berlaku sebagai dasar
terbentuknya negara.
4. Teori Organis
Tokohnya : George wilhelm Hegel, J.K. Bluntscli, John Salisbury, Marsiglio Padua dll.
Teori ini selain sebagai teori mengenai asal-usul atau dasar terbentuknya negara, juga sebagai
teori hakikat negara.
Bahwa negara adalah suatu organisme. Negara lahir sebagaimana analogi kelahiran makhluk
hidup lainnya. Jika ada embrionya, maka perlahan-lahan berkembang menjadi negara.
5. Teori Ketuhanan (Divine Right)
Tokohnya : Thomas Aquinas
Bahwa

kekuasan atas negara dan terbentuknya negara adalah karena hak-hak yang

dikaruniakan oleh Tuhan.


Contohnya :
Hammurabi menyatakan kekuasaannya secara resmi di Babylonia (sekitar tahun 2000SM)
sebagai wakil tuhan atau utusan Tuhan.
Yahudi memasuki tanah Kanaan daerah Palestina sampai kemudian mendirikan negara Israel
(1948), atas dasar ayat Injil mengenai tanah yang dijanjikan (the promise land).

Kaisar Jepang sebagai keturunan Dewa Matahari (Amaterasu).


6. Teori Garis Kekeluargaan (patriarkhal, matriakhal)
Tokohnya : Henry S. Maine, Helbert Spencer, Edward Jenks.
Bahwa negara dapat terbentuk dari perkembangan suatu keluarga yang menjadi besar dan
kemudian bersatu membentuk negara. Adakalanya garis kekeluargaan berdasarkan garis
ayah (partiarkhal), adakalanya garis Ibu (martiarkhal).
7. Teori Metafisis (Idealistis)
Tokohnya : Immanuel Kant
Bahwa negara ada, lahir, dan terbentuk, karena memang seharusnya aa. Negara adalah
keatuan supra-natural, terbentuknya pun karena dorongan supra-natural atau metafisis.
8. Teori Alamiah
Tokohnya : Aristoteles
Bahwa negara terbentuk karena kodrat alamiah manusia sebagai zoon politicon, manusia
membutuhkan adanya negara. Sehubungan dengan kebutuhan alamiah inilah, maka dibentuk
negara.

TEORI HAKIKAT NEGARA


Teori teori atau konsep-konsep mengenai hakikat adanya negara adalah berbeda dengan
asal-usul atau dasar terbentuknya negara.
1. Teori Sosiologis
Bahwa negara adalah organisasi kehidupan bermasyarakat. Adanya negara diperlukan untuk
mengurus, mengatur, dan menyelenggarakan berbagai kepentingan dalam kehidupan
masyarakat yang bergabung atau berada dalam negara yang bersangkutan.
Negara merupakan wadah dan sarana bagi masyarakat untuk mencapai tujuan.
2. Teori Organis
Negara sebagai suatu bentuk organissi, sebagaimana mahkluk hidup (organis) lainnya, adalah
dipengaruhi oleh hukum alam (hukum pertumbuhan dan kematian). Oleh karena itu, negara
pun memerlukan ruang hidup, yang tumbuh dan berkembang secara dinamik. Raganya
adalah negara itu sendiri, jiwanya adalah pemikiran dan semangat nasional rakyat.
3. Teori Ikatan Golongan
Negara adalah ikatan atau gabungan kelompok masyarakat dalam rangka usaha untuk
mencapai tujuan bersama. Negara mengikat orang-orang kearah perumusan dan pencapaian
tujuan bersama bukan kepentingan golongan atau kelompok tertentu.
4. Teori Hukum Murni
Negar dipandang sebagai wadah penerapan dan pelaksanaan bagi norma-norma (kaidahkaidah) hukum. Hakikat negara adalah bahwa negara merupakan personifikasi dari hukum.
Negar diperlukan demi menegakkan dan memelihara ketertiban
5. Teori dua Sisi
Negara mengandung sifat rangkap, bagaimana dua sisi mata uang artinya, bahwa negara
mencakup
a. Sisi Sosiologik

Negara sebagai suatu kenyataan sosial, kesatuan hidup, masyarakat, keterpaduan secara
sosiologik.
b. Sisi Yuridis-formal
Negara sebagai suatu lembaga hukum, yang mempunyai susunan organ-organ, struktur
kelmbagaan dan hubungan hukum

MASYARAKAT DAN PARTAI POLITIK


Kita layak mempertanyakan dan memang banyak orang yang tertarik untuk bertanya dan
membahas mengapa seseorang atau sekelompok orang tertarik untuk bergabung atau untuk
menyokong partai politik tertentu, apa alasan-alasan atau hal-hal yang melatarbelakangi pilihan
terhadap partai politik tertentu itu ?. Bahkan bisa kita amati bahwa ada segelintir orang yang
sangat fanatik menyokong serta membela partai politik pilihannya, sampai-sampai tidak peduli
kepada alasan rasional bahwa partai politik yang disokongnya itu bukanlah parpol yang baik atau
bercitra positif (antara lain tokoh-tokohnya terlibat KKN atau penyalahgunaan kekuasaan ) dan
bukan pula parpol yang memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara.
Apabila hanya terdapat dua parpol, yaitu pada negara-negara yang menganut sistem dwi
partai, masih lebih mudah untuk kita pahami bahwa masing-masing orang memiliki pilihan atau
preferensi masing-masing untuk memilih atau menyokong salah satu diantara dua parpol.
Namum untuk negara yang menganut sistem multi partai pun ternyata bisa memiliki
pendukungnya masing-masing. Tentu ada parpol yang besar dan kuat, ada pula parpol yang kecil
dan lemah (gurem). Untuk parpol yang sangat lemah (gurem) biasanya lambat laun akan hilang
atau pudar, karena kekurangan pendukung. Namun masih banyak parpol lainnya yang bertahan
seterusnya atau sekurang-kurangnya tetap bertahan sampai beberapa kali pelaksanaan pemilihan
umum (berarti masih banyak serta cukup layak jumlah para pendukung masing-masing parpol).
Untuk kondisi di Indonesia pada era pasca Orde Baru, yang bisa kita simak sejak
persiapan pemilu juni 1999, dari 48 parpol yang menjadi kontestan pemilu 1999 ternyata sekitar
12 parpol yang mampu bertahan hingga sekarang ini pada pemilu 2009.
Contohnya PAN, PKB, Partai Keadilan, PDIP.
Tentunya contoh di atas adalah di luar parpor-parpol yang sudah berdiri sejak masa awal Orde
Baru, berdasarkan fungsi pada tahun 1971 dari 10 parpol menjadi hanya tiga yaitu GOLKAR,
PPP, dan PDI (partai demokrasi Indonesia).

Mengapa menyokong partai politik tertentu


Why people join or support specific parties ?
Mengapa orang bergabung atau menyokong partai politik tertentu ? Preferensi, alasan, latar
belakangnya adalah sebagai berikut :
1. Its Principle (prinsip dan ideologinya)
2. Its Program (misi dan programnya)
3. Family tradition (tradisi keluarga, turun temurun)
4. Economic Interest (kepentingan ekonomi/bisnis).
5. Its Religion Affiliation (afiliasi keaagamaan parpol itu sendiri.
6. Its Leader Personality (kharisma pemimpin partai
7. To seek Political power (untuk mencari / memperoleh kekuasaan/kekuatan politik
8. Its Ethnic Affiliation (apiliasi etnis / kedaerahan / kesukuan dari parpol itu)
9. Its Geographical Based ( basis geografi / kewilayahan parpol itu).
10. Untuk gagah-gahan (khususnya dengan menjadi anggota parpol besar).
11. Hanya ikut-ikutan (pengaruh lingkungan, karena bujukan teman, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai

  • Contoh TOR
    Contoh TOR
    Dokumen7 halaman
    Contoh TOR
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • LOG BOOK Pemasangan Gips
    LOG BOOK Pemasangan Gips
    Dokumen5 halaman
    LOG BOOK Pemasangan Gips
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Bab II Oke
    Bab II Oke
    Dokumen20 halaman
    Bab II Oke
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Penilaian Tingkat Kesadaran
    Penilaian Tingkat Kesadaran
    Dokumen1 halaman
    Penilaian Tingkat Kesadaran
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Tips Merokok
    Tips Merokok
    Dokumen1 halaman
    Tips Merokok
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Template
    Template
    Dokumen1 halaman
    Template
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Menurut Nati
    Menurut Nati
    Dokumen2 halaman
    Menurut Nati
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Template 2
    Template 2
    Dokumen1 halaman
    Template 2
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • LOG BOOK Pemasangan Gips
    LOG BOOK Pemasangan Gips
    Dokumen3 halaman
    LOG BOOK Pemasangan Gips
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Surat Penelitian
    Surat Penelitian
    Dokumen1 halaman
    Surat Penelitian
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Diare Akut Simpenan
    Diare Akut Simpenan
    Dokumen1 halaman
    Diare Akut Simpenan
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Datar Pustaka
    Datar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Datar Pustaka
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Askep Insufisiensi Katub Aorta
    Askep Insufisiensi Katub Aorta
    Dokumen7 halaman
    Askep Insufisiensi Katub Aorta
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Uji Validitas Koping Dan Kecemasan
    Uji Validitas Koping Dan Kecemasan
    Dokumen4 halaman
    Uji Validitas Koping Dan Kecemasan
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Sesi II
    Sesi II
    Dokumen12 halaman
    Sesi II
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Bagikan
    Bagikan
    Dokumen29 halaman
    Bagikan
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • LP Ketoasidosis Diabetik
    LP Ketoasidosis Diabetik
    Dokumen15 halaman
    LP Ketoasidosis Diabetik
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Uji Validitas2
    Uji Validitas2
    Dokumen3 halaman
    Uji Validitas2
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • BAB I Proposal
    BAB I Proposal
    Dokumen9 halaman
    BAB I Proposal
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Satpel Mata
    Satpel Mata
    Dokumen7 halaman
    Satpel Mata
    dianrs47
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Impetigo
    Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Impetigo
    Dokumen12 halaman
    Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Impetigo
    Arliya Poenya
    Belum ada peringkat
  • Retardasi Mental
    Retardasi Mental
    Dokumen15 halaman
    Retardasi Mental
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Askep Intususepsi
    Askep Intususepsi
    Dokumen12 halaman
    Askep Intususepsi
    Adetia Maharani
    Belum ada peringkat
  • Bagikan
    Bagikan
    Dokumen29 halaman
    Bagikan
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Ns. Gunawan Muhaemin, S.Kep.
    Belum ada peringkat