Anda di halaman 1dari 25

DERMATOMIKOSIS

ILMU KESEHATAN KULIT


DAN KELAMIN
FATIMATUZZARAH
20090310171

THE OVERVIEW
Fungi (spora) ada di mana-mana
Semua orang pernah mengalami mikosis minimal 1x selama
hidupnya
Secara spesifik didapat dari inhalasi, trauma dan ingesti
Penyebaran orang-orang jarang
Kebanyakan mikosis tidak menular (kecuali dermatophytes)
Hanya ada 4 fungi yang dianggap true pathogens divisi
ascomycota (Blastomyces, Coccidioides, Histoplasma,
Paracoccidioides) , sisanya adalah fungi oportunistik
Manifestasi klinis berasal dari: infeksi, toxicosis, alergi

Superficial

Mucotaneus

Dermatomikosis

Deep

Subcutaneous

SUPERFICIAL
Infeksi terjadi pada lapisan terluar kulit, kuku dan rambut
Tidak melibatkan respon imun sehingga tidak
mempengaruhi jaringan sekitar
Lesi terbatas pada stratum corneum
No discomfort
Masalah pada estetika penderita
Piedra (black & White), Pityriasis (versicolor & capitis),
Tinea nigra

PIEDRA

Infeksi dengan karakteristik adanya nodul pada batang rambut

Transimisi dari sisir orang yang terkena

Kebanyakan asimtomatis, hairloss

Black Piedra:
o Piedraia hortae
o Nodul keras berwarna gelap berisi asci (ascospores)
o Paling banyak mengenai rambut kepala
White Piedra:
o Trichosporon beigelli
o Adanya granula halus berwarna putih
o Biasanya ditemukan pada janggut, kumis, pubis dan axilla
o Tumbuh pada media tanpa sikloheksamid

Terapi: mencukur rambut yang terinfeksi, selenium sulfide, thiosulfate, salicylic


acid, hyposulfite, miconazole (untuk menghambat ergosterole)

BLACK PIEDRA

WHITE PIEDRA

PITYRIASIS VERSICOLOR
Tinea versicolor, dermatomikosis furfurasea, kromofitosis, Tinea flava,
liver spot, panu
Malessezia furfur (Pityrosporum orbiculare, Lipophilic yeast) , flora
normal kulit
Menyebabkan bercak putih, coklat atau merah berskuama dengan
variasi ukuran dan batas tegas
Awalnya milier skuama halussemakin besarlesi dapat menyatu,
lesi agak kemerahan, terasa gatal
Coup dongle: apabila digores dengan benda tumpul akan terlihat
goreesan warna putih dengan bagian pinggir berskuama
Sering ditemukan di daerah berlemak
Pemeriksaan: lampu wood (fluorosensi kuning emas), kerokan kulit
dengan KOH 10-20% (spora berkelompok, hifa pendek, spora
berkelompok meat ball and spaghetti)
DD: pityriasis rosea, morbus hansen, vitiligo, sifilis II, hipopigmentasi
pasca inflamasi

Ketokonazole (sistemik),
salep Whitfield, larutan
thiosulfat 20%, asam
salisilat 3% dalam spirdil,
selsun 2,5%, losio
kummerfeldi

Imidazol (mikonazol,
klotrimazol, isokonazol,
tiokonazol, bifonazol,
ketokonazol)

Pengobatan diteruskan 2
minggu setelah wood (-)

PITYRIASIS CAPITIS

Dandruff, scruff, ketombe

Malessezia globosa

Percepatan pengelupasan
kulit

Ketoconazole, zinc
pyrithione, selsun

TINEA NIGRA

Lesi abu-abu kehitaman miliar


sampai numular yang biasanya
muncul di telapak tangan

Cladosporium werneckii
(Exophiala werneckii)
memproduksi melanin

Poor hygine, udara lembab dan


panas

Kadang gatal

Lampu wood: kuning kehijauan

Kerokan dalam agar Saboraud:


pertumbuhan jamur

Kerokan kulit dengan KOH 10%:


spora dan hifa pada epidermis

DD: sifilis II, melanoma, Tinea


versikolor

Salicylic acid 3-5%, benzoic acid


5-10%, krim/salep imidazole 1-2%

MUCOCUTANEUS
Berhubungan dengan kulit, mata, sinus, telinga luar, genital
Memicu respon imun seluler
Ring worm/ dermatophytosis/tinea, diklasifikasikan sesuai
regio tubuh yang terkena (tinea capitis, corporis, cruris, pedis,
unguium), infeksi pada fragmen keratin
Dermatophytosis, tinea, ada 20 dermatophytes yang
menginfeksi manusia dengan 3 kategori umum (Trichophyton,
Microsporum, Epidermophyton)
Onchomycosis: infeksi kronik pada kuku, umumnya pada jari
kaki
Hyperkeratosis: perluasan area yang bersisik pada ekstrimitas
Mucocutaneus candidiasis: kolonisasi pada membran mukosa
yang biasanya diasosiasikan dengan kondisi
immunocompromised (thrush) dan ketidakseimbangan
hormon (vulvovaginitis)

TINEA CAPITIS

Ringworm of the scalp

Papil eritem di sekitar rambut dan skuama

Microsporum canis, Microsporum gympseum,


Trichophyton tonsuran, Trychophyton violaceum

Sering pada anak dengan gejala subyektif berupa


gatal

Rambut menjadi keabuan, tidak berkilat, mudah


patah dan rontok sehingga membentuk alopesia
dengan grey patch (alopesia dapat menetap)

Lampu wood: kehijauan

KOH 10%: hifa/spora dan miselium

Kerion: reaksi inflamasi yang berat menyerupai


sarang lebah dengan sel radang padat di sekitarnya
(sering pada Microsporum)

Black dot ringworm, gambaran dari ujung rambut


hitam di dalam folikel

Tinea favosa: bintik merah-kuning tertutup krusta


berbentuk cawan ynag berbau busuk

Griseovulvan 10-25 mg/kg BB, dewasa 500 mg/d

Ketokonazol 5-10 mg/kg BB, dewasa 200 mg/d


selama 1-2 minggu

Mencuci kepala dengan asam salisilat, asam


benzoat dan sulfur presipitaatum

TINEA CORPORIS

Tinea sirsinata, tinea glabrosa,


Scherende Fletche, Herpes
circine trichophytique, kurap

Lesi berbatas tegas dengan


tepi aktif dan sentral healing
disertai skuama yang
menutupi bercak

T. rubrum, Epidermophytin
floccosum

Terasa gatal, terutama apabila


berkeringat

Pada wajah, ekstrimitas, dada


dan punggung

KOH 10%: hifa

Sistemik: antihistamin,
griseofulvin 15-20 mg.kg BB/d,
dewasa 500-1000 mg/d untuk
3-4 minggu

Whitfield, imidazol,
ketokonazol, campuran asam
salisilat 5 %, asam benzoat
10% dan resorsinol 5 % dalam
spiritus

TINEA CRURIS

Eksema marginatum, Dhobie itch,


jockey itch, ringworm of the groin

Epidermophyton floccosum,
Trichophyton rubrum

Bercak berkuama, batas tegas,


tepi aktif dan sentral healing. Pada
bentuk kronik dapat berupa plakat
hiperpigmentasi dengan skuama

Pada sela paha dan dapat meluas


ke area gluteus

KOH 20%: adanya elemen jamur

Sistemik: griseofulvin 500 mg


selama 4 minggu, ketokonazol

Topikal: asam salisilat 3-6% +


asam benzoat 6-12%,
siklopiroksilamin, ekonazole,
mikonazol

Faktor residif: suhu tinggi,


lembab, kegemukan, karet celana
dalam

TINEA PEDIS

Athletes foot

Epidermophyton, Trichophyton,
Microsporum dan C. albicans yang
ditularkan melalui kontak langsung

Akut: skuama, eritem, paul, vesikel

Kronik: likenifikasi, skuama dan eritem

Papulo skuamosa hiperkeratotik kronik:


biasanya tumit, tepi kaki dan dorsal.
Biasanya simetris, kadang diacuhkan

Intertriginosa kronik: fisura pada jari kaki


(biasanya jari 4-5), basah, maserasi, bau
tidak sedap]

Subakut: dapat sampai ke dorsal dan tumit


dengan eksudat jernih. Dapat diikuti
selulitis, limfangitis, limfadenitis dan
erisipelas

Akut: edem dan berbau. Predisposisi:


hiperhidrosis, maserasi, stasis vaskular

Sistemik: griseofulvin 500 mg/d selama 3-4


minggu

Topikal: asam salisilat 3-6% + asam benzoat


3-12%, tolnaftat, tiokonazol

TINEA UNGUIUM

Dermatophytic oychomycosis,
ringworm of the nail,
onikomikosis

T. rubrum, T. mentagrophytes

Kerusakan pada kuku disertai


perubahan warna (suram)

Di bawah kuku tampak detritus


yang mengandung elemen jamur

Sistemik: griseofulvan 15-20


mg/kg BB/d, dewasa 500-1000
mg/d selama 2-4 minggu

Topikal: whitfield, kompres asam


salisilat 5%, asam benzoat 10%
dan resorsinol 5% dalam spirtus

KANDIDIASIS

Jamur kandida merupaka flora komensal


pada manusia

Dapat ditularkan secara langsung maupun


tidak

Kulit: gatal hebat, panas seperti terbakar,


terkadang nyeri, biasanya sekitar anus,
lipatan

Daerah eritem, erosi dengan papul


bersisik

Kuku: sedikit gatal dan kadang nyeri,


perubahan anatomis dari pangkal disertai
lesi erosif dan skuama

Kuku hitam kecoklatan, menebal, kadang


bersisik

Mukosa: mulut dan vagina

Sistemik; amfoterisin B 0,5-1 mg/kg BB IV,


nistatin 3x100.000 U selama 1-4 minggu

Topikal: larutan gentian violet 1-2%,


ekonazol 1-2%, mikonazol 1-2%, nistatin
100.000/ml (untuk mukosa)

SUBCUTANEUS
Infeksi primer yang terlokalisir
Dapat menimbulkan kista dan granuloma
Provokasi respon imun innate: eosinophilia
Mycetoma, sindrom klinisnya berupa lesi indolen
terlokalisir, meliputi jaringan kutan, subkutan, fascia dan
tulang. Biasanya pada ekstrimitas, agennya dapat dari
bakteri
Chromoblastomycosis, pada jarikan kutaneus dan
subkutaneus ekstrimitas

Phaeohyphomycosis, pada wajah, kornea, jaringan


kutaneus dan subkutan, kadang bahkan cerebral dan
sistemik
Sporotrichosis, jaringan kutaneus dan subkutan, limfa
supuratif, berulser dan nanah
Lobomycosis, pada jaringan di hampir semua tubuh
Rhinosporidiosi, cavum nasi, kadang genital, telinga dan
tenggorok

CHROMOBLASTOMYCOSIS

DEEP MYCOSIS
Biasanya pada pasien immunocompromised
Didapat dari inhalasi maupun kontak langsung
Dapat menyebabkan gangguan sistemik dan menyebar ke kulit
Coccidiomycosis:
o Infeksi sal napas primer
o Menimbulkan demam, eritem dan pneumonia bronchial
o Dapat sembuh spontan pada respon imun yang baik
Histoplasmosis:
Pembentukan granuloma yang nekrosis dan menjadi kalsifikasi
Aspergillosis

Menimbulkan pneumonia akut

Anda mungkin juga menyukai