Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

1.1 Sejarah Singkat rumah sakit


Awal Tahun 1960-an sudah terdengar keinginan Umat Islam Sumatera Utara
yang mendambakan sebuah Rumah Sakit yang bernafaskan Islam, karena RS
yang ada dirasa belum mampu membawakan dakwah Islam secarah menyeluruh.
Gubernur KDH Tk I Sumut H. Raja Inal Siregar pada Safari Ramadhan 1990
M/1410 H menggagas pendirian RS yg bernafaskan Islam dan disambut baik
DPRD Tk I Sumatera Utara Tahun 1990 M/1410 H dimulailah pengumpulan infaq
Jemaah Haji asal Sumatera Utara. Tanggal 31 Juli 1990 dikembangkan
pengumpulan dana dari masyarakat (partisipasi/ keikhlasan PNS Sumut berinfaq).
Gagasan terus berkembang, dan pada Tahun 1990 terjadi musibah terowongan
Mina dan kebetulan pemerintah berniat membangun Rumah Sakit Haji di 4
embarkasi (Medan, Jakarta, Surabaya dan Ujung Pandang). Rencana membangun
RS Islam Sumut waktu itu dalam proses sehingga segera dapat persetujuan &
dukungan nyata dari pemerintah pusat & instansi terkait. Tanggal 28 Februari
1991 di Jakarta, Presiden RI menandatangani Prasasti permulaan pembangunan
RS Haji Medan. SK Gubernur Sumut No. 445.05/712.K, tanggal 7 Maret 1991
dibentuk Panitia Pembangunan RS Haji Medan. Peletakkan batu pertama
pembangunan RS Haji Medan Tanggal 11 Maret 1991 oleh Menteri Agama RI dan

Gubernur KDH Tk I Sumut. Tanggal 4 Juni 1992 Peresmian RS Haji Medan oleh
Presiden RI Tahun 1994 berdiri Sekolah Keperawatan RS Haji Medan 3 Juni1998
dibentuk Yayasan RS Haji Medan. Tanggal 29 Desember 2011 Pengalihan
Pengelolaan status Yayasan RS Haji Medan kepada Pemerintah Propinsi Sumatera
Utara.
1.2 Visi Misi
4.2.1 Visi Rumah Sakit Haji Medan
Dari pemberdayaan dan pemfokusan sumber daya manusia dan kualitas
system menegemen, kami akan tumbuh menjadi intitusi layanan kesehatan islam
modern, berkelas dunia dengan jejearing rumash sakit diindonesia.
1.2.2

Misi Rumah Sakit Haji Medan


Meningkatkan kualitas hidup manusia sebagai ibadah kami kepada

Allah melalui penyediaan pelayanan kesehatan islami, modern, paripurna


dan berkualitas
1.3 Sarana dan Prasarana
Rumah sakit haji medan mempunyai saran dan prasarana sebagai berikut :
Untuk fasilitas rawat jalan :
1.

Poliklinik Bedah

2.

Poliklinik Pediatri

3.

Poliklinik Penyakit Dalam

4.

Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan

5.

Poliklinik Mata

6.

Poliklinik Kulit dan Kelamin

7.

Poliklinik Syaraf

8.

Poliklinik Psikiatri

9.

Poliklinik Paru

10. Poliklinik Gigi


11. Poliklinik THT
12. Poliklinik Jantung
13.

Poliklinik Fisioterapi

14.

Poliklinik Orthopedi

15.

Poliklinik TB Dots

16.

Klinik VCT (Voluntary Counseling and Testing)

Rawat Inap
Tempat Tidur

Jumlah

Suite room

Kelas Utama A

Kelas Utama B

28

Kelas I A

34

Kelas I B

52

Kelas II

24

Kelas III

79

Ranjang Bayi

17

Ruang ICU

14
JUMLAH

254

BAB V
HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian


5.1.1

Karakteristik Responden Jenis Kelamin


Jenis kelamin responden perlu ditampilkan agar dapat mengetahui komposisi

Perawat berdasarkan jenis kelamin. omposisi jenis kelamin akan dapat memberikan fakta
tersendiri apakah rumah sakit didominasi oleh jenis kelamin tertentu. Berdasarkan data
primer yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner, diperoleh profil responden
menurut Jenis kelamin sebagaimana nampak dalam Tabel 5.1 di bawah ini.
.2 Deskripsi Karakteristik Responden
4.2.1 Umur
Responden yang melakukan pengisian rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit PTPN IV
dilihat dari umur yang terbanyak pada umur 41 60 tahun berjumlah 27 orang (60,0 %),
responden be rusia 20 -40 tahun 13 orang (28,9 %) dan yang paling sedikit berumur > 60 tahun
sebanyak 5 orang (11,1 %). Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.1
Usia (tahun)

Persentase

20-40

28,9

40-60

60,0

>60

11,1

Tabel 4.1 Distribusi Responden berdasarkan Umur

4.2.2. Jenis Kelamin


Distribusi responden berdasarkan jeni s kelamin yang terbanyak laki-laki berjumlah 35 orang
(77,8 %) dan yang se dikit perempuan sebanyak 10 orang (22,2%). Secara rinci dapat dilihat
pada Tabel 4.2
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan

Persentase (%)
35
10

Tabel 4.2 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin


4.3

Kinerja Dokter Dalam Kelengkapan Pengisian Rekam Medis bagi Pasien

Rawat Inap di

Rumah Sakit PTPN4


Kinerja dokter dalam kelengkapan pengisi an rekam medis pasien rawat inap dinilai sudah
mendekati lengkap dibanding de ngan penelitian awal yang dilakukan pada bulan Februari 2008.
Telah terjadi peningkatan kelengkapan pengisian rekam medis untuk pasien rawat inap di
Rumah Sakit PTPN IV, 35,6 % mempunyai kelengkapan > 70 % dan 64,4 % mempunyai
kelengkapan 40 70 %. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.12
NO

KINERJA DOKTER

JUMLAH

PERSENTASE

BAIK,
KELENGKAPAN >
70 %

16

35,6

SEDANG,
KELENGKAPAN
PENGISIAN 40-70
%

19

64,4

TOTAL

45

100

4.4 Hasil Analisis Statistik

Untuk menganalisis pengaruh karakteristik individu yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, dan lama kerja,

serta pengaruh motivasi ekstrinsik yang

meliputi

kompensasi,kondisi kerja, status kepegawaian, prosedur kerja dan supervisi terhadap kinerja
dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis di ruang rawat inap Rumah Sakit P T
Perkebunan Nusant ara IV dilakukan uji statistik dengan regresi linear berganda.
Dari hasil pengujian diperoleh nilai koefisien determinan (Adjusted R Square) = 0,352 berarti
35,2 % kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis bagi pasien rawat inap dapat
dijelaskan oleh karakteristik individu umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama kerja
serta motivasi ekstrinsik yang meliputi kompensasi, kondisi kerja, status kepegawaian, prosedur
kerja dan supervisi, serta 64,8 % dapat dijelaskan oleh faktor faktor lain. Secara rinci dapat
dilihat pada Tabel 4.13
Tabel 5.6, Model Summary
Model

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the


Estimate

.696a

.485

.352

.1472

a. Predictors: (Constant),

Sub variabel motivasi ekstrinsik yang berpengaruh pada kinerja dokter dalam kelengkapan
pengisian rekam me dis pasien rawat inap di Rumah Sakit PTPN IV , kondisi kerja dan status
kepegawaian berp engaruh terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis di
Rumah Sakit PTPN IV, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikan kondisi kerja p=0,001 < derajat
ke percayaan 0,05 dan supervisi dengan nilai p = 0,047 < p = 0,05 , sehingga diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut :
y = 2,209 + 0,001 ( kondisi kerja) + 0,047( supervisi )
Berdasarkan persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa jika ada penanbahan satu poin kondisi
kerja akan meningkatkan 0,001 kinerja, penambahan satu poin

supervisi akan meningkatkan

0,047 kinerja. Dari seluruh sub variabel motivasi ekstrinsik yang besar pengaruhnya adalah
kondisi kerja (0,502) dan supervisi(0,260). Signifikansi kedua sub variabel ini p = 0,001 < p=
0,05 untuk kondisi kerja dan p= 0,047 < p= 0,05 untuk supervisi. Secara rinci dapat dilihat pada
Tabel 4.14

5.1.2

Pengujian Parsial (uji t)


Tabel 5.8 Coefficientsa
Unstandardized Coefficients

Model

B
1

(Constant)
Karakteristik Individu
Motivasi extrinsic

.571
.316
.167

Std. Error
.133
.059
.049

a. Dependent Variable: Karakteristik individu dan motivasi extrinsic

Standardized
Coefficients
Beta
.527
.332

4.292
5.374
3.383

Sig.

.000
.000
.001

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan

dan saran

sebagai berikut :
6.1 Kesimpulan
a. Berdasarkan karakteristik umur responden, sebanyak 60,0 % responden berumur 41 60
tahun, sebesar 28,9 % responden berumur 20- 40 tahun dan 11,1 % responden berumur > 60
tahun. b. Berdasarkan jenis kelamin responden, 77,8 % responden berjenis kelamin laki- laki
dan 22,2 % responden berjenis kelamin perempuan.
j.

Berdasarkan kinerja responden, 35,6 %

responden mempunyai kinerja baik

dimana

kelengkapan pengisian rekam medis mencapai > 70 % dan 64,4 % responden mempunyai
kinerja sedang di mana kelengkapan pengisian rekam medis 40 70 %.
k. Dari seluruh variabel independen yang mempengar uhi kinerja dokter dalam kelengkapan
pengisian rekam medis yang berpengaruh, sub varibel motivasi ekstrinsik yaitu kondisi kerja
deng an nilai p = 0,001 dan supervisi dengan nilai p = 0,047
6.2 Saran
Melihat dari hasil uji statistik yang menyatakan bahwa sub varibel motivasi ekstrinsik
yang berpengaruh adalah kondisi kerja dan supervisi, maka perlu kiranya manajemen rumah
sakit memperbaiki kondisi kerja yang berhubungan dengan pengisian rekam medis agar dapat
menimbulkan kinerja yang diha rapkan. dan supervisi juga harus dilaksanakan secara tepat dan
sesuai periode yang ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai