Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Definisi Konsep Nilai Waktu Uang

Konsep nilai waktu dari uang adalah konsep berkaitan dengan waktu dalam menghitung nilai
uang. Artinya, uang yang dimilikiseseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu
tahun yang akan datang. Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar daripada uang yang
diterima di masa mendatang.
Sekitar tahun 1990 an harga beras Rp 3000 per kilo, saat ini harga beras mencapai harga Rp 9000
per kilo. Saat itu jika saya mempunyai uang Rp 45000 bisa membeli besar 15 kilo, sedangkan
pada saat ini hanya bisa untuk beli beras 5 kilo.
Lebih awal uang anda menghasilkan bunga, lebih cepat bunga tersebut menghasilkan bunga.
Nilai waktu dari uang berkaitan dengan nilai saat ini dan nilai yang akan datang. Suatu jumlah
uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan dating maka jumlah uang tersebut harus
digandakan dengan tingkat bunga tertentu.
Sebagai contoh seorang pedagang meminjam uang di bank sebasar Rp 1000.000,- untuk jangka
pengembalian selama satu tahun. Bunga pinjaman bank adalah 10 persen. Maka pada akhir
tahun, pedagang tersebut harus mengembalikan uang yang ipinjamnya sebesar Rp 1.100.000,Pengembalian Uang tersebut terdiri dari pembayaran pokok pinjaman sebesar Rp 1.000.000,- dan
bunga sebesar Rp 100.000,-. Dalam hal ini, pihak bank dan pedagang sepakat untuk memberikan
penilaian terhadap uang Rp 1.100.000 untuk satu tahun ke depan sama dengan Rp 1.000.000,pada saat ini. Dengan kata lain, uang Rp 1.000.000,- yang dipegang saat ini memiliki nilai yang
lebih besar dibanding dengan nilai Rp 1.000.000,- dikemudian hari. Jika saat ini uang sebesar
Rp1.000.000,- dapat dibelanjakan untuk membeli 100 kg beras, maka tahun depan, dengan
jumlah uang yang sama, beras yang akan diperoleh kurang daripada 100 kg.
ISTILAH YANG DIGUNAKAN dalam menghitung nilai uang :
Pv = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang)
i
= interest (suku bunga)
n = tahun keAn = Anuity
Si = Simple interest dalam rupiah
Po = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada
periode waktu
6 Rumus Utama

Nilai yang akan datang (future value)


Nilai sekarang (present value)
Nilai yang akan datang dari anuitas (future value of an annuity)
Nilai sekarang dari anuitas (present value of an annuity)
Nilai Sekarang Anuitas ( Present Value Annuity )
Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran
sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu
yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yang harus anda
tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan sejumlah
dana tertentu secara teratur dalam jangka waktu tertentu.

Anuitas angsuran hutang (mortgage constant)


Anuitas cadangan penggantian (sinking fund)
1. Nilai yang Akan Datang ( Future Value )

Future value yaitu nilai uang yang akan diterima dimasa yang akan
datang dari sejumlah modal yang ditanamkan sekarang dengan
tingkat discount rate (bunga) tertentu.
Nilai waktu yang akan datang dapat dirumuskan sebagai berikut :
FV = Mo(1+i)n
Keterangan :
FV = Future Value
Mo = Modal awal
i = Bunga per tahun
n = Jangka waktu dana dibungakan
Contoh 1 :
Tuan Juna pada 1 Januari 2010 menanamkan modalnya sebesar Rp 100.000.000,00 dalam bentuk
deposito di bank selama 1 tahun, dan bank bersedia memberi bunga 10% per tahun, maka pada
31 Desember 2010. Tuan Juna akan menerima uang miliknya yang terdiri dari modal pokok
ditambah bunganya.
Diketahui : Mo = 100.000.000
i = 10% = 10/100 = 0,1
n=1
Jawab :
FV = Mo(1 + i)n
FV = 100.000.000 ( 1 + 0,10 )1
FV = 100.000.000 ( 1 + 0,1 )
FV = 100.000.000 (1,1)
FV = 110.000.000
Jadi, nilai yang akan datang uang milik Tuan Juna adalah Rp
110.000.000,00
2. Future Value
Karateristik nilai waktu uang memungkinkan jumlah uang yang
dimiliki seseorang menjadi berlipat ganda dikemudian hari. Future
value atau nilai kemudian dari uang dapat ditentukan dengan
mengalikan tingkat bunga dengan pokok pinjaman untuk periode
tertentu. Tingkat bunga biasanya ditentukan untuk periode satu
bulan, satu kuartal, enam bulan, atau satu tahun. Di Indonesia
dikenal juga bunga harian, walaupun tingkat bunga biasanya
ditetapkan untuk satu tahun.
Contoh Aplikasi:
Nasabah menyimpan uang sebasar Rp 1.000.000 pada bank dengan
tingkat bunga 10 persen. Maka setelah satu tahun uang nasabah
menjadi:
Nilai kemudian, NK = Rp 1.000.000 + (Rp 1.000.000,- x 10 %)
NK = Rp 1.100.000,Di sini, nasabah menerima tambahan uang akibat bunga sebesar
Rp 100.000,Jika disimpan untuk jangka waktu dua tahun ke depan, maka nilai
uang nasabah pada akhir tahun kedua adalah:
NK = Rp 1.100.000,- + (Rp 1.100.000,- x 10 %)
NK = Rp 2.210.000,Bunga yang diperoleh pada tahun kedua adalah Rp 110.000,- nilai
ini diperoleh dari perhitungan pokok simpanan setelah satu tahun,

yaitu Rp 1.100.000,-, yang merupakan nilai dari simpanan pokok


sebesar Rp 1.000.000 dan ditambah dengan bunga tahun pertama
sebesar Rp 100.000,Secara matematis dapat diturunkan sebagai berikut:
Pokok simpanan awal dinotasikan dengan X , sedangkan nilai
simpanan setelah jangka waktu n periode dinotasikan dengan X ,
dan tingkat bunga bank dinotasikan sebagai r, maka nilai kemudian
untuk n periode dinotasikan NK .
NK = X + ( X x r) = X (1 + r)
NK = NK + (NK x r) = NK (1 +r)
NK = X (1 + r) (1 + r) atau
NK = X (1 + r) dan jika ditulis secara umum menjadi:
NK = X (1 +r)
Contoh Aplikasi:
Nasabah menyimpan uang di bank sebesar Rp 100.000,- dengan
tingkat bunga bank 10 % untuk disimpan selama 10 tahun. Hitung
nilai uang setelah sepuluh tahun.
Jawab:
Pokok simpanan = Xo = Rp 100.000,00
Tingkat bunga = r = 10 %
Periode, = n = 10 tahun
Ditanyakan KN
NK = Xo (1 + r)
Masukkan semua data yang diketahui, maka
NK = Rp 100.000 (1 + 0,10)
NK = Rp 100.000 (2.59374) = Rp 259.374,25

Saham (Stock)
Saham merupakan bukti kepemilikan.
Saham merupakan instrumen penyertaan modal seseorang atau lembaga dalam suatu perusahaan.
Saham ini dikeluarkan dalam rangka pendirian perusahaan, pemenuhan modal dasar, atau peningkatan modal
dasar.
Pemegang saham adalah pihak yang mempunyai hak kepemilikan atas perseroan karena adanya
penyertaan modal pada perusahaan.
Dividend adalah Pembagian cash secara periodik dari perusahaan ke pemegang saham atau keuntungan yang
didapat dari penyertaan modal dalam bentuk saham.
Jenis: Saham biasa (COMMON STOCK )
Saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling akhir dalam hal pembagian dividen,
besarnya dividen tidak tetap dan tidak jaminan, bisa mendapatkan capital gain.
Saham preferen (PREFERRED STOCK)
Saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi awal sebelum pembayaran saham biasa dalam hal
pembagian dividen, besarnya dividen tetap.
Penilaian : Saham yg memberikan sejumlah dividen yang tetap jumlahnya dalam waktu yang
tak terbatas
Karena saham preferen tidak mempunyai tanggal jatuh tempo, maka penilaian saham preferen
merupakan suatu perpetuitas.
Po = Dps
Kps
P0 = Nilai saham preferen
Dps = dividend saham preferen
Kps = tingkat return yang disyaratkan pd saham preferen

Contoh soal
Saham preferen Arnio membayar dividen Rp 450000. Berapa nilai saham
jikatingkat
pengembalian 9%
Penilaian Saham Biasa
A. Dividen Bertumbuh Secara Konstan (Constant Growth Model)
Dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan perusahaan
Model ini mengasumsikan bahwa dividen tumbuh pada suatu tingkat tertentu (g) / konstan
Model ini cocok untuk perusahaan yang mature dengan pertumbuhan yang stabil
Rumus Dividen Bertumbuh Konstan
P0 = D0(1+g)/Ks-g
P0 = Harga saham
D0 = Nilai dividen terakhir
g = tingkat pertumbuhan perusahaan
Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan
pada saham tsb
Model ini disebut Gordon model sesuai dgn nama penemunya Myron J Gordon
Contoh soal : apabila diketahui deviden terakhir adalah 20000, tingkat pertumbuhan perusahaan diperkirakan
sebesar 15% , investor mensyaratkan return sebesar 20% , berapa harga sahmnya ?
JAWAB :
Po = D0(1+g)/Ks-g
P0 = 20000 (1+0,15)/0,2-0,15
P0 = 46
B. Dividen Tumbuh Secara Tidak
Konstan (Nonconstant Growth Rate)
Umumnya, tingkat pertumbuhan dividen tidak konstan karena kebanyakan perusahaan mengalami life
cyles (early-faster growth, faster than economy, then match with economys growth, then slower than
economys growth)
Langkah-langkah Perhitungan Nonconstant Growth:
1. Menentukan estimasi pertumbuhan dividen (g)
2. Menghitung present value dividen selama periode dimana dividen tumbuh tidak konstan
3. Menghitung nilai saham pada periode pertumbuhan tidak konstan
4. Menjumlahkan 2 dan 3 untuk mendapatkan P0
PO=(div1/(1+r)) + (div2/ (1+r )2 ) + . + ((divH + PH )/ (1+r )H )
Div 1 = estimasi dari deviden tahun pertama
Div 2 = estimasi dari deviden tahun kedua
Div H = estimasi dari deviden tahun terakhir
r = tingkat return
PH= harga saham tahun terakhir
Contoh : diramalkan bahwa PT. Liest akan membayar dividen sebesar 40000, 45000 dan 50000 untuk 3 tahun
yang akan datang. Pada tahun ketiga , kalian mengantisipasi menjual saham dengan harga pasar sebesar
1.000.000 . berapakah saham apabila diketahui tingkat return 15% ?
Jawab :
PO=(40000/(1+0.15)) + (45000/ (1+0,15)2 ) + ((50000 + 1000000) / (1+0.15)3 )
PO=34800+34000+690400
PO=759200
Jadi harga saham adalah Rp 759.200

Anda mungkin juga menyukai