Oleh:
Windhy Ayu Octavanni
(1309 100 107)
Pembimbing:
Ir. Sri Pingit Wulandari, M.Si.
Outline
Latar Belakang
Permasalahan
Tujuan
Manfaat
Latar Belakang
KUSTA
DEMAM BERDARAH
NAD
Berdasarkan
6,4%
Riau
1,5%
Papua
2,9%
Sulteng
1,4%
DKI Jakarta
1,4%
NTT
2,6%
- The harder you work, The more you accomplish
Papua Barat
4,5%
Wuchereria Bancrofti
Umumnya penderita penyakit
filariasis mengalami penurunan
produktivitas kerja, kecacatan,
stigma sosial, dan lain-lain
Penelitian Sebelumnya
mengenai Penyakit Filariasis
Rahman (2006) menjelaskan hubungan yang
bermakna antara lingkungan, perilaku dan
pengetahuan dengan kejadian penyakit filariasis di
wilayah kerja puskesmas Ampibabo kecamatan
Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi
Tengah.
Ika Rahmawati (2009) menjelaskan bahwa faktor
yang paling signifikan mempengaruhi penderita
penyakit kaki gajah adalah persentase penduduk
yang tidur di dalam kelambu, persentase penduduk
yang tidur di dalam kelambu berinsektisida, dan
persentase rumah tangga yang memelihara hewan
peliharaan (anjing/kucing/kelinci)
Penelitian Sebelumnya
mengenai Regresi Logistik
Biner
Perumusan
Manfaat
Tujuan
Masalah
Manfaat yang
diharapkan
dari tangga
penelitian
ini antara lain
Mengetahui
karakteristik
rumah
berdasarkan
Bagaimana
karakteristik
rumah
tangga berdasarkan
yaitu
sebagai
salah
satu
cara
penerapan
ilmu
statistik
di
faktor-faktor
risiko
penyebab
penyakit
kaki
gajah
di
faktor-faktor
risiko penyebab
penyakit
kaki gajah
di
bidang
kesehatan
dan
dengan
mengetahui
faktor-faktor
Provinsi
NAD.
Provinsi
NAD?
yang mempengaruhi
penyakit kaki gajah di Provinsi NAD,
diharapkan adanya
peningkatan
perilaku
hiduppenyakit
sehat yang
Mengetahui
faktor-faktor
penyebab
penderita
Faktor-faktor
apa sajakah
yang mempengaruhi
penyakit
bisagajah
mengurangi
terjadinya
kaki
di
NAD.
kaki
gajah
di Provinsi
Provinsi
NAD? penyakit kaki gajah.
Mengetahui
besar
kontribusi
masing-masing
faktor
Seberapa besar
kontribusi
masing-masing
faktor
tersebut
tersebut
mempengaruhi
risiko penyakit
mempengaruhi
risiko penyakit
filariasis?filariasis.
Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi
pada data penderita
filariasis di Provinsi
NAD yang bersumber
pada Puslitbang Sistem
dan Kebijakan
Kesehatan, Badan
Litbangkes
Departemen
Kesehatan RI tahun
2007
- The harder you work, The more you accomplish
Tinjauan Statistik
Tinjauan Non Statistik
Tinjauan Statistik
Uji
Independensi
Uji independensi digunakan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel yaitu variabel x
dan variabel y (Agresti, 2002).
H0 : Tidak ada hubungan antara variabel
prediktor dan variabel respon .
H1 : Ada hubungan antara variabel prediktor
dan variabel respon .
Statistik Uji yang digunakan adalah statistik
Pearson Chi-Square yaitu sebagai berikut.
2
(
n
m
)
ij
hit2 ij
m ij
i 1 j 1
I
Statistika
Deskriptif
f (y) =
y (1 )
1 y
, y = 0,1
( x)
exp( 0 1 x1 2 x 2 ... p x p )
1 exp( 0 1 x1 2 x 2 ... p x p )
i 1
1 yi
yi
i 1
i 1
UJI
Parsial H0 :
UJI
Serentak
H0 : 1 2 ... p 0
H1 : Minimal terdapat satu
yang bernilai j 0
H1 : j 0
Statistik Uji
j
W
SE j
n n n0 n
1
n n
G 2 ln n
(
1
)
y
i yi (1 i )
i 1
Uji Kesesuaian
Model
H0 : Model sesuai
H1 : Model Tidak Sesuai
Statistik Uji
g
(ok n'k k ) 2
C
k 1 n' (1 )
k
k
k
Penyakit Filariasis
Sumber
Penyebaran
Uloli, dkk
2008
Sumber Penular
(manusia dan hewan)
Parasit (Cacing)
Lingkungan
Faktor Penyebab
Juriastuti,
dkk (2010)
Identifikasi Gejala
Penyakit Filariasis
Sumber Data
Pengumpulan data dan sampling
Identifikasi variabel
Diagram Alur
Identifikasi Variabel
Metode Analisis
Langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu
1. Melakukan deskriptif data untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan
faktor-faktor risiko penyebab penyakit kaki gajah di Provinsi NAD
2. Untuk mengetahui hubungan faktor-faktor penyebab penyakit kaki gajah dengan
menggunakan metode analisis regresi logistik biner dengan tahapan sebagai berikut:
a) Melakukan uji independensi.
b) Melakukan penaksiran parameter secara univariate
c) Melakukan uji signifikansi
d) Melakukan penaksiran parameter regresi logistik multivariat
e) Melakukan uji signifikansi parameter
f) Pemilihan model yang telah signifikan.
g) Menghitung ketepatan klasifikasi
DATA
Melakukan deskriptif data
karakteristik ART di Provinsi NAD
Uji independensi
Penaksiran Univariate
Uji Signifikansi secara Univariate
Diagram Alur
Penaksiran Multivariate
Uji Signifikansi secara Serentak
Penentuan Model Terbaik
Ketepatan Klasifikasi
Kesimpulan
Selesai
Karakteristik RT di Prov.
NAD
Menderita
Tidak
Menderita
ART
Mean
2,63 km
30 km
Maksimum
45 km
0,003 km
Minimum
0,003 km
Mean
3,63 km
2,49 km
Maksimum
45 km
Minimum
0,015 km
Nilai Pearson
Chi Square
df
p-value
10,195
0,001
Pembuangan limbah
4,646
0,326
9,795
0,002
Kepemilikan hewan
38,388
25,862
Pemakaian kelambu
4,701
0,03
Kelambu berinsektisida
2,786
0,095
Variabel
Nilai Korelasi
Kendalls Tau
p-value
0,076
0,029
Analisis
Variabel
X1 (1)
Kons X1
X3
Kons X3
X4(1)
Kons X4
X5(1)
Kons X5
X6(1)
X6(2)
Kons X6
X7(1)
Kons X7
X8(1)
Kons X8
B
-1,313
-1,747
0,055
-2,106
-1,155
-1,735
1,638
-2,271
-1,673
-0,546
-0,693
-0,534
-1,666
-0,432
-1,778
SE
0,438
0,13
0,025
0,148
0,387
0,133
0,285
0,15
0,528
0,54
0,5
0,248
0,17
0,26
0,153
Wald
9,002
179,403
4,861
202,262
8,922
171,549
32,959
229,183
10,042
1,021
1,922
4,627
95,751
2,756
135,274
df
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
p-value
0,003*
0
0,027*
0
0,003*
0
0*
0
0,002*
0,312
0,166
0,031*
0
0,097*
0
B
-0,843
0,049
-1,071
1,371
-1,498
-0,651
-0,581
-0,086
SE
0,463
0,027
0,403
0,308
0,59
0,608
0,425
0,438
Wald
3,31
3,338
7,084
19,821
6,433
1,146
1,871
0,039
df
1
1
1
1
1
1
1
1
p-value
0,069*
0,068*
0,008*
0*
0,011*
0,284
0,171*
0,844
Konstanta
-0,532
0,61
0,761
0,383
Analisis
Variabel
X1(1)
X3
X4(1)
X5(1)
X6(1)
X6(2)
X7(1)
Konstanta
B
-0,846
0,05
-1,069
1,371
-1,497
-0,657
-0,645
-0,532
SE
0,463
0,027
0,402
0,308
0,591
0,608
0,271
0,61
Wald
3,34
3,437
7,061
19,835
6,423
1,169
5,68
0,758
(-0,5320,846X1(1)0,05X31,069X4(1)1,371X5(1)1,497X6(1)0,645X7(1))
( x)
(-0,5320,846X1(1)0,05X31,069X4(1)1,371X5(1)1,497X6(1)0,645X7(1))
1 e
df
1
1
1
1
1
1
1
1
p-value
0,068*
0,064*
0,008*
0*
0,011*
0,28
0,017*
0,384
Uji Hosmer-Lemeshow
Analisis Variabel
Exp(B)
Lokasi tempat tinggal
(kota)rumah tangga yang anggota
0,429
Peluang
keluarganya
Step
ChiSquare
df
Sig
Model
10,519
0,23
Pemakaian racun
serangga
0,343
Setiap Pertambahan satu kilometer jarak lokasi
Kepemilikan hewan
rumah ke sarana kesehatan akan berpeluang 1,051
ternak
3,94
untuk menderita penyakit filariasis
Kemudahan
memperoleh air
0,224
Peluang rumah tangga yang anggota keluarganya
Penggunaan
kelambu
0,524
menderita penyakit
filariasis karena
memiliki
hewan ternak 3,94 kali lebih besar dibandigkan
yang tidak memiliki hewan ternak
Ketepatan Klasifikasi
Prediksi
Observasi Bukan
Persentase
Penderita Penderita
Bukan
Penderita
402
122
76,7
Penderita
31
44
58,7
Persentase Seluruhnya
74,5
DENGAN CUT OFF SEBESAR 0,14 YANG DIDAPATKAN DARI
(-0,532 0,846(0) 0,05(3,6)1,069(0)1,371(0)1,497(1) 0,645(0))
( x)
1 e
0,14
Kesimpulan
Saran
Kesimpulan
Persentase penyakit kaki gajah mayoritas terjadi pada rumah tangga yang bertempat tinggal
di daerah pedesaan. Kondisi lingkungan tempat tinggal rumah tangga di Provinsi NAD
umumnya mudah memperoleh air sepanjang tahunnya. Rata-rata jarak rumah ke sarana
pelayanan adalah sejauh 2,63 km. Rumah tangga di Provinsi NAD yang memelihara hewan
ternak dirumahnya hanya sebesar 13%. Sebesar 75% rumah tangga tidak memakai racun
serangga untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk pada malam hari. Pada dasarnya rumah
tangga di Provinsi NAD banyak yang menggunakan kelambu pada saat malam hari yaitu
sebesar 57% namun rumah tangga yang menggunakan kelambu kebanyakan darinya tidak
menggunakan kelambu berinsektisida.
Faktor-faktor yang mempengaruhi rumah tangga untuk terserang penyakit kaki gajah adalah
klasifikasi tempat tinggal rumah tangga, jarak ke sarana kesehatan, pemakaian racun
serangga, kepemilikan hewan ternak, kemudahan memperoleh air, dan penggunaan
kelambu pada saat tidur malam hari
Kesimpulan
Semakin banyak rumah tangga yang tinggal di pedesaan maka semakin besar
peluang rumah tangga terserang penyakit filariasis. Jarak ke sarana pelayanan
kesehatan juga menjadi kendala seseorang untuk memperoleh pengobatan sehingga
semakin jauh rumah tangga dari pelayanan kesehatan semakin besar peluang rumah
tangga menderita penyakit filariasis. Peluang rumah tangga yang memiliki hewan
ternak dan susah memperoleh air pada musim kemarau untuk menderita penyakit
lebih besar dibandingkan yang tidak memiliki hewan ternak dan mudah memperoleh
air. Apabila rumah tangga menggunakan racun serangga dan kelambu pada saat tidur
malam untuk menghindari diri dari serangan serangga maka peluang untuk
menderita penyakit filariasis sangat kecil dibandingkan yang tidak menggunakan
Saran
Daftar Pustaka
Agresti, A. (2002). An Introduction to Categorical Data Analysis, John Wiley & Sons, Inc., New
York.
Ambarita, L.P. dan Sitorus,H. (2004). Studi Komunitas yamuk Di Desa Sebubus (Daerah Endemis
Filariasis), Sumatera Selatan Tahun 2004. Jurnal Ekologi Kesehatan, 5(1), 368 375.
Anshari, Rudi. (2004). Analisis Faktor Kejadian Filariasis di Dusun Tanjung Bayur Desa Sungai
Asam Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Pontianak, Thesis, Program Pascasarjana Universitas
Diponegoro.
Draper, N.R dan Smith, H. (1992). Analisis Regresi Terapan. Jakarta : PT Gramedia.
Ekayana, G. (2011). Analisis Regresi Logistik Biner untuk Mengetahui Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Penyakit Malaria di Provinsi Papua Barat, Skripsi, Jurusan Statistika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Daftar Pustaka
Hosmer, D.W. dan Lemeshow, S. (2000). Applied Logistic Regression. New York:John Wiley
dan Son.
Juriastuti, P., Kartika, M., Djaja, IM., dan Susana, D. (2010). Faktor Risiko Kejadian Filariasis di
Kelurahan Jati Sampurna, Jurnal Kesehatan volume 14(1):31-36.
Putri, M. (2012). Analisis Regresi Logistik Biner pada Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada
Jenis Pekerjaan Pertama Alumni Institut Teknologi Sepoloh Nopember (ITS), Skripsi, Jurusan
Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Rahmawati, Ika. (2009). Pemodelan Resiko Penyakit Kaki Gajah (Filariasis) di Provinsi Papua
dengan Regresi Zero-Inflated Poisson, Skripsi, Program Studi Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Jurusan Statistika ITS, Surabaya.
Uloli, R., Soeyoko, S., Sumami, S. (2008). Analisis Faktor-faktor Risiko Kejadian Filariasis,
Berita Kedokteran Masyarakat volume 24.
Oleh:
Windhy Ayu Octavanni (1309 100 107)
Pembimbing:
Ir. Sri Pingit Wulandari, M.Si.
- The harder you work, The more you accomplish