Anda di halaman 1dari 3

deskripsi tentang mereka? ini dia!

Mungkin kita ini sudah mulai berteman sejak akhir 2009, di mana Joko Widodo
masih bukan siapa-siapa, cuma Walikota Surakarta. Saat itu Ariel masih Peterpan
dan belum putus sama Luna Maya, belum ada videonya juga. Di tahun itu,
mahasiswa yang tahun ini baru masuk Universitas masih jadi murid Sekolah
Menengah Pertama. Iya, MABA yang sekarang ada itu masih siswa SMP,
sementara kita sudah diospek sama swasta. Tahun 2014 ini kehidupan kita
sebagai mahasiswa sarjana akan tuntas paripurna saat si Judith di wisuda nanti,
Kamis 6 November 2014. 2009 itu saat facebook sedang alay-alaynya, twitter
belum ramai, masih sedikit yang punya akunnya. Mereka, masing-masing dari
mereka punya pengaruh yang spesifik buat kehidupan saya sebagai mahasiswa.
Kalau kelak saya jadi fenomena dan disorot banyak media, mungkin mereka
inilah yang layak diwawancara sebagai narasumber bagi informasi kehidupan
mahasiswa saya. Mari, ini deskripsi saya tentang mereka, disusun berdasarkan
abjad dan huruf pertama nama lengkap mereka. Pasti subjektif, semoga mereka
rela.

Ahmad Ardiansyah. Biasa dipanggil Ahmad, Cokim, atau Dian. Asli Palembang,
lahir dan tumbuh di Bandung. Dia ini yang paling muda dari kita semua. Paling
muda tapi punya badan yang paling mapan. Kehidupan asmaranya juga paling
mapan di antara kita semua, punya pacar yang sama sejak masih SMA, keren.
Punya banyak pengalaman organisasi yang hanya bisa sedikit ditandingi sama si
Judith. Jajaka Wakil Dua Kota Bandung tahun 2011, dan Ketua Panitia Pasanggiri
Mojang Jajaka Kota Bandung dua tahun berturut-turut, 2013 dan 2014. Sering
terlihat paling dewasa di antara kita, tapi ada waktunya dia kembali ke fitrahnya,
jadi yang paling muda. Untuk beberapa hal dia bisa jadi paling polos. Tahun 2010
sempat jadi calon Presiden HIMA Ilmu Pemerintahan yang kita berenam usung,
tapi gagal jadi Presiden karena kalah jaringan. Kalau di kampus kalah jaringan,
lain hal kalau di dunia nyata, dia ini insider Pemerintah Kota Bandung. Selalu
royal kalau sedang punya rezeki, alhamdulillah. Teman nge-DAMRI waktu kita
masih muda. Sopir ke dua kalau kita mau pergi bersama. Rumahnya, sering jadi
basecamp kalau kita semua sedang di Bandung. Dalam keadaan tertentu,
Ahmad ini adalah anggota dari Sub-Unit Agung-Ahmad.

Herusse Yulanda. Biasa dipanggil Heru, Iru, atau Joni. Asli, entahlah dia ini asli
mana. Lahir di Bukittinggi, sempat tinggal di Bandung sampai SMP, lalu
meneruskan sekolah di Pekanbaru. Badannya kurus tapi tidak kering. Impresi
bagus tapi selalu minder. Gitaris kelas Kota/Kabupaten, paling ahli di antara kita.
Dia ini roommate saya selama satu tahun ngontrak di Jatinangor. Teman
bercurah hati saat sedang galau-galaunya. Kehidupan asmara dia ini sulit
dideskripsikan, kalau ada satu pepatah yang cocok untuk menggambarkannya
mungkin pepatah itu adalah mati segan hidup tak mau. Bertahun-tahun
menyukai perempuan yang juga sempat disukai sama si Luki, tapi belum pernah
berani melakukan tindakan nyata untuk menyampaikannya. Tindakan paling
nyata adalah menulis atau menggambar tentang perempuan itu, miris. Punya
indeks prestasi kumulatif paling tinggi di antara kita, pintar sih. Dia diterima

STAN tapi malah lebih memilih kuliah di Ilmu Pemerintahan UNPAD. Kalau dia
sedang jadi-jadinya, dia bisa bikin banyak tulisan bagus atau sekedar puisi
gombal. Ingin lagi jadi roommate dia biar bisa disko dan coret-coret dinding
sebebaanya. Dalam keadaan tertentu, Heru ini adalah anggota dari Sub-Unit
Heru-Luki.

Muhamad Agung Nuralim. Biasa dipanggil Agung atau Poksaman. Lahir di


Majalengka dan kalau sudah punya niat ke Majalengka, walau hujan salju atau
batu sekalipun, dia akan pulang ke kampung halamannya. Agung ini boleh
dibilang subur, tapi bukan eyang. Pertama kenal masih belum sesubur sekarang.
Dia yang paling tua di antara kita, pengalaman hidupnya sangat membantu kita
semua. Urusan asmara, Agung ini paling stabil ke dua setelah Ahmad, bisa jadi
dia juga yang pertama menikah dia antara kita. Ajak dia kalau mau belanja,
apapun yang mau kamu beli, di manapun tempat kamu belanja, Agung ini ahli
tawar menawar harga, percayalah. Sering tidak memverifikasi informasi yang dia
terima hingga akhirnya jadi bahan manipulasi paling empuk si Luki. Kostan rapih
dan bersih. Kamar kostan dia adalah tempat saya menginap kalau harus
bermalam di Jatinangor, juga basecamp utama kalau kita semua sedang di
Jatinangor. Mulai dari membahas perempuan yang kita suka sampai
membicarakan strategi kampanye Pemilu HIMA kita lakukan di sana. Sopir utama
kalau kita mau bepergian bersama, sering sakit pinggang sesudah melakukan
perjalanan jauh. Dalam keadaan tertentu, Agung ini adalah anggota Sub-Unit
Agung-Ahmad.

Rd Lucky Darmawan. Biasa dipanggil Luki dan mungkin punya nama samaran
lainnya. Punya tanggal lahir yang beda-beda, harap maklum. Mungkin juga
punya data tempat lahir yang berbeda-beda, tapi sejauh pengetahuan saya dia
ini lahir di Bandung. Kalau sedang musim mudik sering juga oergi ke Majalengka,
tapi bukan ke rumah si Agung, kata nya ada saudara di sana. Ahli strategi dan
manipulasi di antara kita semua. Hampir selalu teliti dalam melihat sesuatu.
Selalu senang kalau ada orang yang bisa dia manipulasi denga mudah. Satusatunya hal yang saya tahu bisa bikin logika dia kabur adalah SNSD dan segala
pernak-perniknya. Kehidupan asmara si Luki ini hampir tidak terdeteksi, satu
yang paling jelas adalah dia ini juga sempat suka sama perempuan yang disukai
si Heru. Dia ini bisa diandalkan kalau harus menganalisa bahasan-bahasan
politik, kenegaraan, ataupun ke-SNSD-an. Orang yang kurang kenal dia mungkin
akan menyangka dia ini pendiam. Teman KKN yang sangat tahu kelakuan saya
selama di Cianjur. Tidak suka makan daging-dagingan karena menurut dia
daging-dagingan itu geuleuh. Mitra bertemu Yoona dan kawan-kawan di Ancol,
senangnya. Dalam keadaan tertentu, Luki ini adalah anggota dari Sub-Unit HeruLuki.

Rheza Judithio Herawan. Biasa dipanggil Judith, Rheza, atau Juminjok. Lahir di
Bandung, besar di Kotif Cimahi, sekarang tinggal di Kota Cimahi. Punya
pengalaman organisasi yang bisa sedikit menandingi pengalaman organisasi si
Ahmad. Judith ini adalah founder dari banyak organisasi, mulai dari organisasi
kurang jelas di Bandung, Komunitas Reptil Jatinangor (Korejat), sampai Sone

Jatinangor. Punya pengalaman asmara yang paling banyak dan berwarna di


antara kita. Kalau kita bilang dia ini Dewa, tapi nyatanya ada yang lebih Dewa
dari dia, tapi bukan salah satu dari kita. Dia selalu bilang tidak tahu apa-apa kalu
ditanya bagaimana tips dan trik mendapatkan perempuan idaman kita. Punya
saudara dan kenalan hampir di mana-mana, dari Singapura sampai Jogjakarta,
dari Pabrik Kue sampai Restoran Pasta. Paling bisa diandalkan kalau kita sedang
ingin ke mana-mana. Judith ini macam trip planner kita semua. Teman bercurah
hati kalau sedang harus pulang ke Bandung karena dia ini juga sering
ngebonceng saya dari Jatinangor ke Bandung. Bisa bekerja dengan batasan
deadline. Judith ini selalu menyelesaikan pekerjaan yang jadi kewajibannya
dengan baik. Dalam keadaan tertentu, Judith ini adalah anggota dari Sub-Unit
Judith-Reza.

Itu cuma sedikit tentang mereka. Yang sama dari mereka adalah mereka ini
orang-orang yang bagi saya bertanggung jawab dan dapat dipercaya, sesuai
dengan Dasadharma PRAMUKA poin ke sembilan. Mereka ini tipe laki-laki yang
menurut saya penyayang keluarga. Meskipun sering terlihat konyol, bubudakeun,
dan tidak serius, bagi saya mereka ini punya pemikiran yang berisi dan dewasa.
Masalah, sesulit apapun hampir pasti selesai bahkan dengan cara terkonyol
sekalipun. Beruntung berteman dengan mereka yang entah apa motifnya selalu
bisa saling mengingatkan, dan memberi motivasi kalau ada salah satu di antara
kita yang keliru atau sedang dalam titik jenuh. Semoga selalu dilimpahkan
kebaikan atas kalian juga selalu ada kesempatan buat kita bicara-bicara.

Anda mungkin juga menyukai