Anda di halaman 1dari 3

KASUS

Tn. ABC, 59 tahun datang ke UGD RS dr. Hasan Sadikin dengan keluhan nyeri dada
kiri selama kurang lebih 30 menit yang timbul saat naik tangga ke lantai 2 di
rumahnya. Nyerinya seperti ditusuk-tusuk oleh jarum, menyebar ke lengan kiri.
Beberapa hari sebelumnya juga terjadi keluhan serupa, tetapi karena hanya 5-10 menit
maka tidak dihiraukan oleh penderita.
Penderita sudah lama mempunyai penyakit hipertensi, dislipidemia, dan diabetes
mellitus. Saat ini ia masih minum atenolol, HCT, simvastatin, dan glibenklamid secara
teratur sesuai dengan dosis yang di anjurkan oleh dokternya.
Penderita juga sudah berhenti merokok sejak 3 tahun yang lalu, dan tidak pernah
minum alkohol.
Kakak laki-lakinya di operasi jantung saat usia 50 tahun akibat penyempitan
pembuluh darah.
Pemeriksaan fisik
Tampak cemas, kompos mentis, TB 165cm, BB 53kg, TD 160/96mmHg, N 60/mnt, R
20/mnt, t 37.30C
Tidak tampak peninggian JVP. Jantung membesar ke kiri, reguler, tanpa disertai
murmur, galop, maupun friction rub. Pemeriksaan fisik lainnya masih dalam batas
normal.
EKG yang dibuat di UGD hasilnya seperti gambar dibawah ini

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Anamnesis dan pemeriksaan fisik apakah yang perlu ditambahkan?


Dari beberapa aspek dibawah ini, mana yang berhubungan dengan sindroma
koroner akut: penjalaran ke lengan kiri, penjalaran ke lengan kanan, penjalaran ke
kedua tangan, durasi nyeri, kualitas nyeri (seperti ditekan, melilit, nyeri)
Sebutkan faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner yang sudah
dibuktikan oleh uji klinis berskala besar
Sebutkan diagnosa banding kasus ini
Untuk diagnosa pasti, maka pemeriksaan enzim jantung apakah yang akan
anda kerjakan?
Disamping pemeriksaan enzim jantung, pemeriksaan penunjang apakah yan
anda usulkan?

7.

Kelainan EKG apakah yang mempunyai nilai prognostik pada sindroma


koroner akut?
8.
Sebutkan terapi non-farmakologi dan farmakologi untuk sindroma koroner
akut
9.
Sebutkan obat anti agregasi trombosit yang mempunyai level of evidence
tertinggi pasa sindroma koroner akut
Beberapa jam setelah dirawat di CICU, nyri dada yang semula sudah hilang menjadi
timbul kembali. Penderita tampak gelisah, berkeringat. Pada monitor tidak terjadi
perubahan yang berarti pada TD, N, R, maupun suhu. Tetapi gambaran EKG berubah
menjadi seperti gambar dibawah ini

10.
11.

Apakah diagnosa saat ini?


Apabila menurut anda keadaan diatas harus diberi terapi trombolitik (seperti
tPA, urokinase, streptase), sebutkan hal-hal yang merupakan kontra indikasi
pemberian trombolitik
12. Kombnasi mana yang anda pilih:
A. Trombolitik + heparin
B. Trombolitik + inhibitor GP Iib/IIIa (Clopidrogel)
C. Inhibitor GP Iib/IIIa (Clopidrogel) + Heparin
D. Trombolitik + LMWH
E. Inhibitor GP Iib/IIIa (Clopidrogel) + LMWH
Setelah pemberian terapi, kesokan harinya tak ada keluhan lagi. Tiba-tiba pada hari
perawatan ke 3 penderita tampak sesak dan minta tambahan bantal pada perawat.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: TD 110/80, N=HR=120/mnt, R 32/mnt, afebris.
Terdengar ronki basal di kedua lapangan paru.
13. Anamnesa dan pemeriksaan fisik apakah yang perlu ditambahkan untuk
menegakkan diagnosa keadaan ini?
14. Apa diagnosa anda?
15. Bagaimanakah prinsip pengelolaannya?

Anda mungkin juga menyukai