Anda di halaman 1dari 3

Kasus SOCA

Tuan C berusia 19 tahun, mahasiswa, datang ke Poli Penyakit Dalam


dengan keluhan demam. Demam dirasakan sejak 10 hari yang lalu, dan
terasa makin lama makin meninggi. Demam disertai dengan batuk tanpa
dahak, sesak (-), BAB BAK : normal. Sakit kepala dirasakan sejak terasa
demam.
Selama sakit baru b.a.b. 2 kali, terakhir 5 hari yang lalu.
Pemeriksaan fisik :
Penderita tampak sakit sedang, c.m.
T 110/70 mmHg. N 80x/m reic, R 20 x/m, S 39,50C
Kepala : mata tidak anemis, tidak ikterik
Toraks : C/P tidak ada kelainan
Abdomen : sedikit meteorismus, RASH (-), H/L : tidak teraba, nyeri
tekan (-).
Ekstremitas : edema (-),
RASH (-)
Laboratorium :
Hb 14,2 g/dL, hitung lekosit 3000/mm 3, hitung trombosit 130.000/mm3,
hematokrit 46 %, urine rutin normal
Pertanyaan
1. Informasi tambahan apa (anamnesis & pemeriksaan fisik) yang
diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis pada
penderita ini?
2. Apa saja diagnosis banding pada penderita ini? Apa diagnosis kerja
saudara?
3. Pemeriksaan penunjang apa lagi yang diperlukan ?
4. Bagaimana patogenesis penyakit yang diderita Tn C?
5. Bagaimana rencana pengelolaan penderita ini?
6. Bagaimana prognosisnya dan komplikasi apa yang mungkin
timbul?
STUDENT ORAL CASE ANALYSIS

Nama peserta P3D


Nomor peserta P3D

:
:

Penguji 1
2
Nama
:
Tanda tangan
tangan
:
No

Penguji
:

Nama

Tanda

MATERI YANG DIANALISIS

NILAI

NILAI

1
1.

Identifikasi masalah
Anamnesis

Laki-laki 19 tahun,
mahasiswa

Demam 10 hari, makin


meninggi

Sefalgia, mialgia,

Nafsu makan menurun

Batuk tanpa dahak


Pemeriksaan fisik:

Febris

Compos mentis

N:80/m,reic, suhu 39,50C

Thorax : C/P : Normal

Abdomen : agak
meteorismus
Jawaban pertanyaan arahan:
Anamnesis :

Kebiasaan makan di luar

Lama batuk dan riwayat


kontak

Suhu sore/malam
dibanding pagi

Riwayat bepergian ke
daerah endemis penyakit
malaria

Riwayat pengobatan
Pemeriksaan fisik :

Lidah tifoid

JVP, Kaku kuduk

Rose spot

Ruang Traube
(terisi/tidak)

2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2

Refleks fisiologis
Abdomen :
palpasi adonan

7.

roti
perkusi papan
catur
pekak sisi
bising usus
Pemeriksaan penunjang

Lekopeni

Aneosinofilia/hitung jenis

BSE
-

2.

3.

4.

5.

Diagnosis /diagnosis banding

D/ :Demam tifoid tanpa


penyulit

DD/ : - malaria
- proses spesifik
Menjelaskan Demam Tifoid

Mohon lihat di data untuk


penguji
Patogenesis :

Mohon lihat di data untuk


penguji
. Usulan Pemeriksaan
penunjang :

Titer Widal I (diulang


pemeriksaan Widal II > 7
hari kemudian)

Kultur gal dari darah dan


punksi sumsum tulang
(bila perlu), FTC, UTC
(Cat : spesimen untuk
kultur adalah darah,
sumsum tulang, rose
spot, tinja, urin)

Foto toraks,EKG

PPD test

DDR

8
.

10

10

2
2
2
2

9.

10.

. Pengelolaan :
- Istirahat total
- Kompres, Parasetamol tablet
(bila perlu)
- IV RL 2000 cc/24 jam
- Diet rendah serat (setelah
kesadaran pulih)
- Kloramfenikol p.o.
Komplikasi/Kegawat
daruratan :
Menyebutkan komplikasi yang
dapat terjadi pada kasus ini :

Intraintestinal :
perdarahan usus,
perforasi usus, peritonitis
difus

Ekstraintestinal :
ensefalopati toksik,
miokarditis, pneumotifoid,
nefrotifoid, kolesistitis,
hepatitis tifosa, DIC
Prognosis

Dubia ad bonam

Kinerja peserta P3D (student


performance)

Kemampuan
berkomunikasi
(communication skill)

Sistematika
penyajian
(systematic presentation)

Sikap (personality &


attitude)
TOTAL

2
2
2
2
2

3
3

2
2
2

100

Data untuk penguji :


Etiologi
Salmonella enterica serotype typhi atau S. enterica serotype paratyphi
A,B,C

Bakteri ini memiliki antigen O, H, dan Vi. Antigen Vi menentukan


virulensi dan infectious
Tanda Kardinal menurut Manson
Febris
Bradikardi relatif
Toksemia
Splenomegali
Rose spot

Imunitas seluler dan humoral terbentuk , interaksi kuman dengan


host menimbulkan gambaran klinik demam tifoid

Pengobatan

Port dentre : oral , akibat menelan makanan/minuman yang tercemar


tinja/urin yang mengandung bakteri tsb,

Masa inkubasi : umumnya 7 14 hari

Bradikardia relatif : kenaikan suhu tubuh 1 C tidak diikuti dengan


kenaikan nadi yang sesuai. Biasanya setiap kenaikan 1 0C nadi
meningkat 18 X/m. Pada keadaan bradikardi relatif kenaikan nadi <
18X/m.
0

Definisi demam

Antibiotika pilihan pertama kasus demam tifoid di RSHS/Bandung


masih kloramfenikol.
Dosis kloramfenikol per oral adalah 4 X 500 mg, dilihat respons
klinik selama 5 hari, bila ada respons dilanjutkan pengobatan
sampai 14 hari. Bila tidak ada respons klinik maka obat diganti.
Bila pemberia per oral tidak dimungkinkan seperti pada keadaan
ensefalopati toksisk, perdarahan usus atau perforasi usus maka
diberikan kloramfenikol injeksi dengan dosis 4 X 1 g IV
Obat pengganti : Kotrimoksazol, Ampisilin, Amoksisilin, Kuinolon
Kloramfenikol tidak diberikan pada :
o Keadaan alergi terhadap kloramfenikol
o Wanita hamil trimester III Gray Baby syndrome
o Lekopeni < 2000/mm3
o Adanya dugaan resisten secara klinis
o Ada data resistensi secara mikrobiologis terhadap
kloramfenikol

Febris remiten : demam ditandai dengan suhu tubuh terendah tidak


mencapai suhu normal, dan perbedaan suhu tubuh terendah dan
tertinggi dalam sehari 1 0C.
Febris intermiten : demam ditandai dengan suhu tubuh terendah
mencapai suhu normal, dan perbedaan suhu tubuh terendah dan
tertinggi dalam sehari 1 0C.
Febris kontinu : demam ditandai dengan suhu tubuh terendah tidak
mencapai suhu normal, dan perbedaan suhu tubuh terendah dan
tertinggi dalam sehari < 1 0C.
Patogenesis

Sejumlah kuman tertentu (1000 1000.000) tertelan bersama


makanan/minuman yang terkontaminasi.
Setelah dapat lolos dari pH lambung yang rendah (salah satu
mekanisme pertahanan tubuh) lalu kuman melekat dan
menginvasi mukosa usus halus (melalui sel M).
Selanjutnya terjadi internalisasi dan dibawa ke jaringan limfoid
jaringan limfoid mesenterium RES hati, limpa.
Setelah dari RES lalu ke aliran darah untuk menuju seluruh organ
tubuh (hati, limpa, sumsum tulang, kandung empedu, plaque
Peyeri dan organ-organ lainnya)
Dari empedu sebagian keluar lewat tinja

Anda mungkin juga menyukai