Anda di halaman 1dari 9

DEWI SETYA PARAMITHA

z
KEPERAWATAN
PENYAKIT TROPIS
z
TUJUAN PEMBELAJARAN

SETELAH MENGUKUTI BLOK INI MAHASISWA DIHARAPKAN MAMPU:


 Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus penyakit tropis
yang disebabkan oleh virus
1. Campak
2. Parotitis epidemika
3. Demam Berdarah Dengue
 Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus penyakit tropis
yang disebabkan oleh parasit:
1. Malaria
2. Filariasis
z
Campak

Seorang ibu membawa anak perempuan usia 4 tahun ke RS dengan keluhan


keluar ruam merah di seluruh tubuh sejak tadi malam. Sejak 4 hari yang lalu
anak demam disertai batuk, pilek, mata merah, nyeri telan, muntah dan nafsu
makan menurun dan buang air besar lembek 2-3x / hari. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan koplik spot di rongga mulut, ruam makulopalpular di belakang
telinga, wajah, leher, badan dan ekstremitas. Pernapasan 30 x/menit suara
nafas ronchi, jalan nafas terdapat sputum, takikardia, suhu 38,50C .
Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Hasil laboratorium ditemukan
leukopenia. Ibu mengatakan bahwa anaknya tidak ada diimunisasi.
z
Parotitis Epidemica
Seorang pasien demam sejak 3 hari yang lalu. Demam hilang timbul, tidak pergi ke
daerah endemik, tidak adanya kejang, tidak mengkonsumsi obat, tidak ada keluhan lain
seperti diare dan mimisan. Pada pasien keluhannya disertai leher tampak membengkak
pada bagian kanan dan berada dibawah telinga sejak 1 hari yang lalu, pada saat
menelan tidak sakit, bengkaknya lumayan besar, dan lunak. Pemeriksaan fisik
didapatkan pasien dalam keadaan Compos Mentis (CM), sakitnya sakit sedang,
suhunya 38oC, pernapasan 20x/ menit, nadi 100x/ menit, tekanan darah –mmHg.
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah lidah tampak normal, leher tidak ada
nyeri tekan, pada kelenjar parotis dextra tampak membesar, pemeriksaan abdomen dan
thoraks normal. Pemeriksaan laboratorium rutin, yang leucopenia. Tes serologi,
didapatkan kenaikan antibody spesifik terhadap parotitis epidemika seperti complement
fixation test (CF), hemagglutionation-inhibition (HI), enzyme linked immunosorbent
eassay (ELISA) dan virus neutralization. Peningkatan amylase serum pada parotitis
epidemika.
z
DBD

Seorang anak laki-laki, usia 5 tahun dibawa ibunya berobat karena kaki dan tangannya
teraba dingin dan tidak BAK sejak 8 jam yang lalu. Empat hari yang lalu Renaldi panas tinggi
terus menerus, tidak menggigil, tidak ada batuk dan tidak ada pilek, BAB dan BAK biasa.
Anak sudah diberi obat penurun panas, namun panas turun sebentar kemudian naik lagi.
Satu hari sebelum masuk RS, Anak mengalami mimisan dan berak sedikit bercampur darah.
Riwayat mimisan dan BAB berdarah sebelumnya disangkal. Pemeriksaan Fisik didapatkan
keadaan umum gelisah/delirium, TD: 70/50 mmHG, Nadi: tidak teraba, RR: 28x/menit, T:
36°C, BB: 20 kg, TB: 120 cm, Rumple leede: (+). Conjunctiva anemis (-), Nafas Cuping
Hidung/NCH (-), thorak simetris, retraksi tidak ada. Bunyi jantung I dan II normal, bising
jantung (-). Paru vesikuler normal, ronki (-). Abdomen datar, lemas, bising usus (+) normal,
hepar teraba 2 jari bawah arcus costae lien tidak teraba. Akral dingin (+/+). Pemeriksaan
Laboratorium Hb 12 gr/dl, Ht: 50 %, Leukosit: 3000/mm3, Trombosit: 45.000/mm3, CT dan BT
dalam batas normal. Pemeriksaan Serologi IgM dengue (+), IgG dengue (-)
z
Malaria

Seorang pria usia 35 Tahun, tiga minggu yang lalu berwisata ke Kepulauan Bangka Belitung
selama tiga hari. Satu minggu yang lalu pasien mengeluh demam yang diikuti dengan
perasaan menggigil dan berkeringat. Pasien juga mengeluh lesu, nyeri kepala, nyeri pada
tulang dan sendi, rasa tidak nyaman pada perut serta diare ringan. pasien dibawa ke IGD
Rumah Sakit karena mengalami kejang sekitar 10 menit dan diikuti dengan penurunan
kesadaran sejak empat jam yang lalu. BAK berwarna seperti kopi. Bicara tidak pelo dan
tidak ada anggota gerak yang lemah sesisi. Pemeriksaan Fisik : Kesadaran GCS 9, pupil
isokor RC (+/+)N, konjunctiva palpebral anemis, sclera ikterik, kaku kuduk (-), Thorax dalam
batas normal, Abdomen : hepar tidak teraba, lien Schuffner 1. Pemeriksaan Laboratorium :
Hb 4,6 mg/dl, GDS 145 mg%, preparat darah tebal didapatkan delicate ring dan gametosit
berbentuk pisang, kepadatan parasite 13.800/uL dan preparat darah tipis didapatkan hasil
P.falciparum (+). Pemeriksaan penunjang yang lain belum dikerjakan karena tidak ada
fasilitas.
z
Filariasis

Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang dengan keluhan bengkak pada


tungkai kirinya sejak 1 bulan yang lalu. Bengkak awalnya muncul mulai dari
telapak kaki kemudian membesar sampai ke tungkai dan lama-lama terasa
nyeri sampai menyebabkan pasien sulit berjalan. Pasien mengeluh pada
saat BAK kencingnya berwarna keputihan seperti susu. Pasien bertempat
tinggal di daerah padat dan kumuh sehingga sering terkena gigitan nyamuk
pada malam hari. Keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran =
compos mentis, TD = 110/70 mmHg, HR = 90 x/menit, RR = 20 x/menit, S =
37,2oC. Extremitas : edema non pitting di tungkai kiri, nyeri tekan (+).
z
Rancangan Penugasan

 Analisis kasus tersebut dengan menguraikan secara singkat, meliputi:


1. Pengertian
2. Epidemiologi
3. Etiologi dan penularannya
4. Tanda dan Gejala
5. Pencegahan dan Penatalaksanaan
6. Asuhan keperawatan (Analisa Data, Masalah Keperawatan, Tujuan,
Intervensi)
7. Program pemerintah terkait penyakit tersebut
 Diskusikan kasus tersebut dalam kelompok
 Buat laporan tersebut secara singkat dalam bentuk Power Point
 Presentasikan hasil diskusi kelompok
z

Anda mungkin juga menyukai