S
DENGAN KASUS POST OP SECTIO CAESARIA (SC)
STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP)
Disusun Oleh:
Hasna Mubarak, S.Kep
NPM. 2014901210109
I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama ( inisial ) : Ny.S
- Usia / tanggal lahir : 31 tahun / 21-06-1990
- Jenis kelamin : Perempuan
- Alamat : Belitung Darat Gg Samadi Ilham
- Suku / bangsa : Banjar/Indonesia
- Status pernikahan : Menikah
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Guru
- Diagnosa medic : G3 P1 A1 + Hamil 38-39 mgg dengan BSC 1x
- No. medical record : 51-20-84
- Tanggal masuk : 01-04-2021
- Penanggung jawab
- Nama : Tn.Y
- Usia : 33 th
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Swasta
- Hubungan dengan klien : Suami
III. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat kesehatan sekarang
Klien hamil anak ke 2 dengan riwayat SC sebelumnya, datang ke RS Islam
Banjarmasin dengan keluhan perut terasa kencang yang tak tertahan sejak 2 hari yang
lalu dan dirasakan semakin parah kemudian pasien diindikasikan untuk dilakukan SC
pada tanggal 01 April 2021.
Kondisi saat dikaji. P Q R S T:
P : Nyeri post op diperberat saat digerakan.
Q : Seperti disayat-sayat
R : Nyeri menyebar keseluruh bagian abdomen.
S : Skala nyeri 5 (sedang) dari 0-10
T : kadang – kadang terutama saat bergerak
- Genogram :
Keterangan :
= laki-laki = pasien
= perempuan = serumah
= hubungan dengan keluarga
= meninggal
IV. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Klien mengatakan selalu bersosialisasi dengan lingkungan sekitar (tetangga) ditempat
klien tinggal. Selama dirumah sakit klien mengatakan kurang bersosialisasi dengan
sesama pasien di ruangan karena harus tirah baring, klien juga mengatakan hubungan
antar keluarga baik, Klien juga mau menjawab pertanyaan yang diberikan perawat dan
tenaga medis lainnya. Klien merasa tidak terbebani dengan biaya rumah sakit. Klien
tampak cemas ketika mau dilakukan operasi.
V. RIWAYAT SPIRITUAL
Klien mengatakan selama di RS, kegiatan ibadah (sholat) terhambat karena selain
pasca nifas dan juga karena keterbatasan gerak yang dialami. Dukungan dari keluarga
klien cukup bagus karena selalu mendampingi saat di RS
- Tanda-tanda vital
- Suhu : 36.60C
- Nadi : 100x/mnt
- Pernafasan : 22x/mnt
- Tekanan darah : 99/77 mmHg
- Sistem pernafasan
- Hidung : Lubang hidung sebelah kanan dan kiri tampak simetris, tidak
menggunakan pernapasan cuping hidung, fungsi penciuman klien pun normal,
tidak ada secret dan polip, terlihat bersih.
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada tumor.
- Dada :
Bentuk dada (normal,barrel,pigeon chest) : Normal, simetris
Perbandingan ukuran anterior-posterior dengan transversi:Normal, simetris
Gerakan dada (kiri dan kanan, apakah ada retraksi) : Tidak ada retraksi
dinding dada
Keadaan proxsesus xipoideus : Normal
Suara nafas (trakhea, bronchial, bronchovesikular) : Vesikuler
Apakah ada suara nafas tambahan : Tidak ada suara napas
tambahan
- Apakah ada clubbing finger :
Tidak terdapat clubbing finger.
- Sistem kardiovaskuler
- Conjunctiva : Conjungtiva tidak anemis dan bibir tidak pucat.
- Arteri carotis : Teraba
- Tekanan vena jugularis : Tidak ada
- Ukuran jantung : Tidak ada pembesaran jantung
- Ictus cordis/apex : Tidak terlihat
- Suara jantung : Suara jantung S1, S2 tunggal.
- Capillary refilling time : Kembali <2 detik
- Sistem perncernaan
- Bibir : Bibir tampak kering
- Mulut : Tidak stomatitis, jumlah gigi lengkap, kemampuan menelan bagus
- Gaster : Tidak ada kembung
- Abdomen : Terdapat nyeri luka bekas operasi pada abdomen bagian bawah.
- Anus : Spinkter ani (+), normal
- Sistem indra
- Mata : Konjuntiva tidak anemis, scelera tidak ikterik, penglihatan bagus
- Hidung : Penciuman normal, tidak ada perih dihidung, tidak ada mimisan,
tidak ada sekret dan sumbatan, tidak ada polip.
- Telinga : Keadan daun telinga bersih dan simetris kiri dan kanan, fungsi
pendengaran baik.
7. Sistem saraf
a. Fungsi cerebral
- Status mental : Orientasi baik, daya ingat baik, perhatian dan perhitungan
bahasa baik.
- Kesadaran : GCS E5V6M7
- Bicara : Ekspresif
8. Sistem muskuloskeletal
- Kepala : Bentuk kepala simetris
- Vertebrae : Normal, tidak ada trauma
- Pelvis : Keterbatasan gerak karena nyeri luka post op sc
- Lutut : Dapat digerakkan
- Kaki : Rentang gerak terbatas karena nyeri luka post op sc
- Bahu : Dapat digerakkan
- Tangan : Rentang gerak terbatas, tampak terpasang infus pada tangan kiri.
9. Sistem integumen
- Rambut : Distribusi rambut merata, tekstur lembut, tampak sedikit kering
namun tampak bersih.
- Kulit : Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada ruam.
- Kuku : Tidak ada sianosis, tidak mudah patah, kuku tampak bersih.
B. Kebutuhan Cairan
Saat dilakukan pengkajian pasien belum flatus dan belum diperbolehkan untuk
minum. Kebutuhan cairan klien dibantu melalui cairan infus.
C. Kebutuhan Eliminasi ( BAB & BAK )
Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan belum ada BAB. Klien tampak dipasang
DC (dower catetter). Jumlah urin dari jam 12.00 sampai dilakukan pengkajian pada
jam 02.00 kurang lebih 200 cc dan urin berwarna kuning gelap.
F. Kebutuhan Olahraga:
- Program olahraga tertentu : Klien mengatakan sebelum dirawat klien kadang –
kadang bersepeda atau lari pagi disaat hari libur, sedangkan saat dirawat klien tidak
dapat melakukan olah raga.
- Berapa lama melakukan dan jenisnya: Klien mengatakan sebelum dirawat
melakukan oleh raga selama ± 10 menit, sedangkan saat dirawat klien tidak bisa
melakukan olah raga.
- Perasaan setelah melakukan olahraga : Klien mengatakan sebelum dirawat setelah
olah raga klien merasa badanya sedikit segar.
J. Rekreasi
- Berapa banyak waktu luang : Klien mengatakan sebelum dirawat hanya punya
waktu luang di hari libur saja, sedangkan saat dirawat klien lebih punya banyak
waktu luang.
- Apakah puas setelah rekreasi : Klien mengatakan sedikit puas saat setelah
melakukan rekreasi.
- Apakah anda dan keluarga menghabiskan waktu senggang : Klien mengatakan
sebelum di rawat hanya melakukan waktu senggang pada saat hari libur saja
dengan keluarga, sedangkan saat dirawat klien lebih banyak melakukan waktu
senggang dengan keluarga.
- Bagaimana perbedaan hari libur dan hari kerja : Klien mengatakan bila di hari kerja
klien sering merasa tertekan dengan perkerjaan, sedangkan di saat hari libur klien
sedikit merasan tenang.
Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap dexamethasone, infeksi fungsi sistemik, herpes
okuler, gangguan ginjal dan hati, kehamilan dan menyusui.
Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap ketorolac dan pernah menunjukkan reaksi alergi
terhadap aspirin atau obat AINS lainnya, riwayat ulkus peptikum akut,
perdarahan saluran cerna atau perforasi, penderita gangguan ginjal
berat atau beresiko menderita gagal ginjal.
Oxitocin Oksitoksitoksin Hormon sintesis Indikasi : 3x1 mg Infus Intravena
sintetik 10 Perdarahan post partum, induksi persalinan, dan abortus.
IU/mL
Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap oksitoksin
Ranitidine Ranitidine Hcl Indikasi : 2x50 mg Injeksi Intravena
setara dengan Untuk pasien rawat inap di rumah sakit dengan keadaan hipersekresi
ranitidine 25 patologis atau ulkus usus dua belas jari yang sulit diatasi, atau sebagai
mg/mL pengobatan alternatif jangka pendek pemberian oral pada pasien yang
tidak bisa diberi ranitidin oral.
Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap ranitidine
As. tranexamat Asam Antifibrinolitik Indikasi : 3x250 mg Injeksi Intravena
tranexamat 100 Fibrinolisis pada menoragia epistaksis, komplikasi pada persalinan, dan
mg/mL berbagai prosedur operasi terrmasuk operasi kandung kemih.
Kontaindikasi :
Hipersinsitif terhadap As.tranexamat, buta warna, perdarahan
subarachnoid, pembekuan intravaskuler aktif, penderita dengan riwayat
tromboembolik.
Objektif :
1. Pasien tampak meringis
2. kadang-kadang pasien tampak melidungi daerah bekas operasi dengan
tangan.
3. Terdapat luka jahitan pada abdomen
Kolaborasi :
Jika intoleransi aktivitas disebabkan oleh nyeri Menambah rasa nyaman pasien saat
maka berikan obat anti nyeri untuk mengurangi melakukan aktivitas.
nyeri yang dirasa pasien.
3 00004 Risiko infeksi dengan factor risiko Setelah dilakukan tindakan Pengkajian :
prosedur infasif dan trauma jaringan, keperawatan dalam 3x24 jam 1. Pantau tanda dan gejala infeksi (misalnya : 1. suhu yang meningkat, dapat menunjukkan
yang ditandai dengan : infeksi tidak terjadi dengan suhu tubuh, denyut jantung, penanpilan terjadinya infeksi (culor)
1. Tampak terpasang DC criteria hasil : luka, suhu tubuh,lesi kulit, keletihan dan
2. Tampak luka SC tertutup kasa 1. Tidak terdapat tanda-tanda malaise).
infeksi (kulor, tumor, dulor, 2. Kaji faktor yang dapat meningkatkan reaksi 2. usia pasien dan kurangnya nutrisi dapat
rubor dan fungsio leasa) terhadap infeksi (usia dan nutrisi). mempengaruhi terjadinya infeksi.
pada daerah pemasangan Dc
dan luka post SC. 3. Pantau hasil lab. 3. Risiko infeksi pasca melahirkan dan
2. Luka kering dan membaik penyembuhan buruk meningkat bila kadar
hemoglobin rendah dan kehilangan darah
4. Amati penampilan praktik hygiene personal berlebihan.
untuk melindungi terhadap infeksi. 4. mencegah kontaminasi silang/penyebaran
organisme infeksius.
Mandiri
1. Lindungi pasien terhadap kontaminasi
silang. 1. mencegah terjadinya proses infeksi
2. mencegah kontaminasi silang/penyebaran
2. Bersihkan lingkungan dengan benar. organisme infeksius.
3. Batasi pengunjung, jika perlu. 3. pengunjung yang datang dapat membawa
organisme infeksius karena telah terpapar
dengan lingkungan luar
2. 17.40 Klien mengatakan kaki Klien tampak berbaring Maslaah belum teratasi 1. Memonitor TTV sebelum dan sesudah mobilisasi
masih terasa berat terlentang saja 2. Menganjurkan klien untuk mika-miki dulu sebelum 24
jam post operasi
3. Menganjurkan keluarga untuk membantu klien dalam
memenuhi kebutuhan ADL
4. Mendampingi dan membantu klien saat monilisasi dan
bantu pemenuhan ADLs klien
5. Menjelaskan kepada klien dan keluarga tentang
pentingnya mobilisasi
3 17.50 - Luka tampak tertutup kasa Masalah tidak terjadi 1. Mengobservasi TTV
- kasa tampak bersih 2. Menganjurkan keluarga untuk cuci tangan sebelum dan
- DC masih terpasang sesudah memegang pasien
3. Membatasi pengunjung
4. Mengobservasi tanda-tanda infeksi
Hari /Tanggal: Sabtu/03 April 2021
NO Jam Evaluasi
S O A P Paraf
1. 11.00 Klien mengatakan nyeri Skala nyeri 2 (ringan) dan wajah Masalah teratasi sebagian 1. Menganjurkan klien untuk istirahat
pada bagian abdomen klien tampak sudah rileks 2. Menganjurkan klien untuk bergerak semampu klien
sudah berkurang (posisi senyaman nya)
3. Mengajarkan teknik relaksasi (napas dalam)
4. Kolaborasi dalam pemberian analgetik untuk
mengurangi nyeri.
2. 11.30 Klien mengatakan sudah Klien tampak mulai duduk, Masalah teratasi sebagian 1. Memonitor TTV sebelum dan sesudah mobilisasi
bisa menggerakkan kaki setengah duduk saat menyusui 2. Menganjurkan keluarga untuk membantu klien dalam
bayinya memenuhi kebutuhan ADL
3. Mendampingi dan membantu klien saat monilisasi dan
bantu pemenuhan ADLs klien
3 12.00 - Luka tampak tertutup kasa Masalah tidak terjadi 1. Mengobservasi TTV
- kasa tampak bersih 2. Menganjurkan keluarga untuk cuci tangan sebelum dan
- Dc di lepas sesudah memegang pasien
3. Membatasi pengunjung
4. Mengobservasi tanda-tanda infeksi
Banjarmasin, April 2021