Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN KESEIMBANGAN SUHU TUBUH

Disususn Oleh :
Fara Nor Huda, S.Kep
NIM : 2014901210106

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN KESEIMBANGAN SUHU TUBUH
Definisi
Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang dihasilkan dengan jumlah panas yang hilang
kelingkungan luar. Suhu tubuh normal pada manusia berkisar 36oC sampai 38oC(Potter & Perry, 2010).
Suhu tubuh ditentukan oleh keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas. Jika keduanya ini
benar-benar sama besarnya, maka suhu tubuh tidak akan mengalami kenaikan maupun penurunan(Guyton,
2017).
Suhu tubuh merupakan panas yang dihasilkan oleh tubuh dan diatur oleh suatu pusat didalam hipotalamus
dari otak (Ignatavicius, 2017).
Jadi suhu tubuh adalah keseimbangan antara produksi dan kehilangan panas yang daiatur oleh hipotalamus
dengan kisaran 36oC sampai 38oC.
Mekanisme fisiologi

Termoreseptor Termoreseptor
periferal sentral

Pusat termoregulasi hipotalamus

Peningkatan temperatur Penurunan temperatur

Neuron kolinergik simpatik


Neuron adrenergik Neuron motor somatik
simpatik

Kelenjar Pembuluh darah


keringat pada kulit
Pembuluh darah Brown fat Otot rangka
pada kulit
Kelenjar vasodilatasi
sekresi
vasokonstriksi Termognesis Termognesis
tanpa menggigil dengan
Kehilangan Panas hilang ke menggigil
panas lingkungan
melalui Penghematan
evavorasi panas

Produksi panas
metabolik
Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermia (oooo7) : suhu inti tubh diatas kisaran normal karena kegagalan termoregulasi.
2. Hipotermia (00006) : suhu inti tubuh di bawah kisaran normal karena kegagalan termoregulasi.
3. Ketidakefektifan termoregulasi (00008) : fluktuasi suhu diantara hiptermia dan hipertermia.
(Herdman, T.Heather dan Shigemi Kamitsuru, 2018)
1. Hipotermia (oooo6)
Batasan Karakteristik Faktor Yang Berhubungan
1) Akrosianosis 1) Peningkatan laju 1) Konsumsi alcohol
2) Bradikardia metabilisme 2) Transfer panas konduktif berlebih
3) Dasar kuku sianotik 2) Peningkatan konsumsi 3) Tidak beraktivitas
4) Penurunan kadar oksigen 4) Kurang pengetahuan pemberi asuhan
glukosa darah 3) Vasokontriksi perifer tentang pencegahan hipotermia
5) Penurunan ventilasi 4) Piloereksi 5) Pakaian pakaian yang tidak adekuat
6) Hipertensi 5) Menggigil 6) Suhu lingkungan rendah
7) Hipoksia 6) Kulit dingin 7) Manutrisi
8) Takikardia 7) Pengisian ulang kapiler
lambat

2. Hipertermia (oooo7)
Batasan Karakteristik Faktor Yang Berhubungan
1) Postur abnormal 1) Letargi 1) Dehidrasi
2) Apnea 2) Kejang 2) Pakaian yang tidak
3) Koma 3) Kulit terasa hangat sesuaiaktivitas
4) Kulit kemerahan 4) Stupor berlebihan
5) Hipotensi 5) Takikardia
6) Bayi tidak dapat 6) Takipnea
mempertahankanmenyusu 7) Vasodilatasi
8) Gelisah

3. Ketidakefektifan termoregulasi(oooo8)
Batasan Karakteristik Faktor Yang Berhubungan
1) Dasar kuku sianotik 1) Piloereksi 1) Dehidrasi
2) Kulit kemerahan 2) Penurunan suhu tubuh 2) Fraktuasi suhu lingkungan
3) Hipertensi dibawahkisaran normal 3) Inaktivitas
4) Peningkatan suhu 3) Kejang 4) Pakaian tidak tepat untuk suhu
tubuh diataskisaran 4) Kulit dingin lingkungan
normal 5) Kulit hangat 5) Peningkatan kebutuhan oksigen
5) Peningkatan 6) Pengisian ulang kapiler 6) Aktivitas berat
frekuensi pernapasan yanglambat
6) Menggigil ringan 7) Takikardia
8) Pucat sedang

1. Hipertermia (oooo7) 2. Hipotermia (oooo6) 3. Ketidakefektifan


termoregulasi (oooo8)
NOC : NOC : NOC :
Tujuannya dalam waktu .... x Tujuannya dalam waktu .... x ... Tujuannya dalam waktu .... x ...
... menit setelah diberikan menit setelah diberikan intervensi setelah diberikan intervensi
intervensi suhu tubuh menjadi suhu tubuh menjadi normal tubuh menjadi normal
normal Kriteria hasil : Kriteria hasil :
Kriteria hasil : Termoregulasi (0800)(sebutkan Termoregulasi (0800)(sebutkan
Termoregulasi (0800) 1-5 : gangguan ekstrem, berat, gangguan ekstrem, berat, se
(sebutkan 1-5 : gangguan sedang, ringan, atau tidak ada ringan, atau tidak ada gangguan)
ekstrem, berat, sedang, ringan, gangguan) 1) Berkeringat sangat panas
atau tidak ada gangguan) 1) Merasa merinding saat 2) Merasa merinding saat di
1) Berkeringat sangat dingin 3) Menggigil saat dingin
panas 2) Menggigil saat dingin 4) Denyut jantung apikal
2) Denyut jantung apikal 3) Denyut jantung apikal 5) Denyut nadi radial
3) Denyut nadi radial 4) Denyut nadi radial 6) Tingkat pernafasan
4) Tingkat pernafasan 5) Tingkat pernafasan 7) Melaporkan kenyam
5) Melaporkan 6) Melaporkan kenyamanan suhu
kenyamanan suhu suhu
NIC : NIC : NIC :
1) Monitor tanda-tanda 1) Monitor suhu 1) Monitor suhu minimal 2
vital 2) Bebaskan pasien dari sesuai kebutuhan
2) Hentikan aktivitas fisik pakaian dan lingkungan 2) Monitor tanda-tanda vita
3) Jauhkan pasien dari dingin 3) Monitor warna kulit
sumber panas 3) Berikan pemanas pasien 4) Sesuaikan suhu lingkung
4) Longgarkan pakaian pasif 5) Gunakan alat-alat yang
5) Berikan metode 4) Berikan pemanas eksternal mempertahankan suhu tu
pendinginan eksternal aktif 6) Kolaborasi dengan te
6) Basahi permukaan 5) Monitor tanda gejala yang medis lain
tubuh dan kipasi pasien berhubungan dengan
7) Berikan cairan hipertermia
rehidrasi 6) Monitor warna kulit
8) Kolaborasi dengan
tenaga medis lain

Daftar Pustaka
Gloria, Howard Dkk . (2018) Terjemahan Nursing Interventions Classification
(NIC), Edisi 7. Elsevier Inc.
Herdman, T.Heather dan Shigemi Kamitsuru. (2018). Diagnosa Keperawatan:
Definisi & Klasifikasi 2018-2020. Jakarta: EGC.
Ignatavicius, Dona (2017). Medical Surgical Nursing 9th Edition. Colorado :
Elsevier
Potter & Perry. (2010). Fundamental Keperawatan Edisi 7 Buku 3. EGC: Jakarta
Sue, Moorhead Dkk. (2018) Terjemahan Nursing Outcomes Classification
(NOC), Edisi 6. Elsevier Inc.

Banjarmasin, 08 April 2021


Preseptor Klinik Ners Muda

(Hj, Fauziah Rezqi, S.Kep., Ns) (Fara Nor Huda, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai