tes kesehatan mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang berlainan, maka interpretasi dari hasil
tes sangat dipengaruhi oleh hal-hal tersebut.
Tes Faal Hati
Karena faal hati dalam tubuh mempunyai multifungsi maka tes faal hatipun beraneka ragam sesuai
dengan apa yang hendak kita nilai.
Untuk fungsi sintesis seperti protein, zat pembekuan darah dan lemak biasanya diperiksa albumin,
masa protrombin dan cholesterol. Fungsi ekskresi/transportasi, diperiksa bilirubin, alkali fosfatase.
-GT. Kerusakan sel hati atau jaringan hati, diperiksa SGOT(AST), SGPT(ALT). Adanya pertumbuhan
sel hati yang muda (karsinoma sel hati), alfa feto protein. Kontak dengan virus hepatitis B yaitu;
HBsAg, AntiHBs, HBeAg, anti HBe, Anti HBc, HBVDNA, dan virus hepatitis C yaitu; anti HCV, HCV
RNA, genotype HCV.
Secara umum ada 2 macam gangguan faal hati.
1.
Peradangan umum atau peradangan khusus di hati yang menimbulkan kerusakan jaringan atau
sel hati.
2.
normal. -GT dan alkalifosfatase meningkat 2 sampai 4 kali nilai normal, kecuali pada hepatitis
kolestatik dapat lebih tinggi. Albumin/globulin biasanya masih normal kecuali bila terjadi hepatitis
fulminan maka rasio albumin globulin dapat terbalik dan masa protrombin dapat memanjang ( lihat
tabel2)
Tes faal hati pada sumbatan saluran empedu. Bilirubin direct/indirect dapat tinggi sekali (>20 mg
%), terutama bila sumbatan sudah cukup lama. Peningkatan SGOT dan SGPT biasanya tidak terlalu
tinggi, sekitar kurang dari 4 kali nilai normal. -GT dan alkalifosfatase meningkat sekali dapat lebih
dari 5 kali nilai normal. Kolesterol juga meningkat (lihat table 3).
Tes faal hati pada perlemakan hati (fatty liver). Albumin/globulin dan Bilirubin biasanya masih
normal. SGOT dan SGPT meningkat sekitar 2 sampai 3 kali nilai normal demikian juga -GT
dan alkalifosfatasemeningkat sekitar sampai 1 kali dari nilai normal . Kadar triglyserida dan
kolesterol juga terlihat meninggi. Kelainan ini sering pada wanita dengan usia muda/pertengahan,
gemuk dan biasanya tidak ada keluhan atau mengeluh adanya perasaan tak nyaman pada perut
bagian kanan atas. Pada kasus perlemakan hati yang primer maka semua pertanda hepatitis C harus
negatif. (lihat tabel 4)
Adanya pertanda hepatitis virus dalam darah penderita.
Penderita hepatitis A akut atau baru sembuh dari hepatitis A, ditandai dengan IgM anti HAV yang
positif. Sedang IgG anti HAV positif sering ditemukan pada anak atau orang dewasa dari negara
berkembang dengan sanitasi lingkungan yang jelek. Ini menandakan penderita pernah terinfeksi
virus hepatitis A dimasa lalu. Karena itu prevalensi IgG HAV dapat dipakai sebagai indeks sanitasi
lingkungan suatu negara.
Sembuh dari infeksi Hepatitis B, ditandai dengan menghilangnya HBsAg dan timbulnya anti HBs.
Sedang IgM Anti HBc pos, berarti baru (recent) terinfeksi dengan hepatitis B.
Hepatitis B yang menahun.
1.
Hepatitis
kronis
fase
replikatip/toleran.
Ditandai
dengan
HBsAg+,
HbeAg+,
HBVDNA+
2. Hepatitis kronis reaktif aktif (necro-inflamatory stage). Ditandai dengan HBsAg+, HBeAg+,
HBVDNA+ (kuantitatif dapat >105 copy/ml). Tapi Faal hati nya Abnormal, terutama SGOT/PT
tinggi (>3X nilai normal), albumin/globulin biasanya masih normal, bilirubin dapat menigkat
sedikit (< dari 3 mg%)
3. Hepatitis khronis B mutant. Disini HBsAg+, HBeAg negatif, tetapi anti HBe+, dan HBV DNA+.
Liver fungsinya terganggu. Biasanya penderita ini, mempunyai penyakit hati yang lebih berat.
4.
Hepatitis inaktif/integratif. HBsAg+, Anti HBe+, HBV DNA negatif atau dibawah < 10 3 copy/ml
dan faal hatinya normal.
5. Sirosis hati B, rasio albumin/globulin terbalik, Bilirubin meningkat (< dari 5 mg%), SGOT> SGPT,
biasanya meningkat sekitar 2 s/d 4 kali normal, tapi pada yang sirosis berat SGOT/SGPT dapat
normal. HBsAg+, HBeAg/anti HBe dapat positif. HBV-DNA seringnya sudah negatif.
Hepatitis C
1.
Sembuh dari hepatitis C, ditandai dengan anti HCV+, HCV-RNA (negatif), faal hati yang
normal.
2.
Hepatitis C kronik, ditandai dengan Anti HCV+, HCV-RNA +, faal hati sebagian terbesar
terganggu, tapi bisa normal pada sebagian kecil penderita.
3. Sirosis hati C, rasio albumin/globulin terbalik, Bilirubin meningkat( < dari 5mg%), SGOT > SGPT,
biasanya meningkat sekitar 2 s/d 4 kali normal, tapi pada yang sirosis berat SGOT/SGPT dapat
Hepatitis B.
Pemeriksaan kualitatif selalu lebih sensitif dari pada pemeriksaan kuantitatif. Cara pemeriksaan
kuantitiatif hepatitis B dikerjakan dengan bermacam cara dan tiap cara mempunyai sensitivitas
tertentu dan juga pelaporannya dapat memakai satuan tertentu. Lihat tabel 5. Hasil kuantitiatif
hepatitis B diatas 105 copy/ml dianggap batas untuk diobati.
2.
Hepatitis C.
Juga pemeriksaan kualitatif lebih sensitif dari kuantitatif. Ada bermacam cara pemeriksaan
kuantiatif HCV dan mempunyai rentang sensitivitas yang berbeda. Hasil kuantitatif dari 1 cara
pemeriksaan kuantitatif HCV, tidak dapat disamakan hasilnya dengan pemeriksaan HCV dengan
cara yang lain.Tabel 6