Anda di halaman 1dari 2

TOPIK : Jiwa pharmapreuner, Apotek dan nasib apoteker terkini.

FARMASI KOMUNITAS DAN KLINIK


~ Emansipasi Apoteker ~

Masalah : Apoteker yang tak dianggap, Apoteker yang hilang, dan ketika Dokter lebih tinggi
di atas apoteker. Kenapaa????
Sebab : Apa yang kita tanam, itu yang kita panen. Karena kenyataanya apoteker itu memang
cuma.., cuma pajang nama doang di papan depan apotek, cuma datang se-sekali ke apotek,
cuma jualan obat, tapi gak pake ilmu farmasi. Soo, jangan heran kalau pada akhirnya
apoteker ini semacam tidak dianggap, baik oleh masyarakat maupun dokter.
Solusi : I think the pharmacy world needs some hero

My opinion :
Dulu wanita adalah kaum yang tertindas, wanita memiliki derajat yang jauh lebih
rendah dibanding lelaki, sehingga ada keinginan kuat untuk memperjuangkan persamaan
derajat, di Indonesia, kita kenal sosok pahlawan emansipasi wanita adalah R.A kartini.
Tidak jauh berbeda dengan wanita pribumi dahulu kala, begitu juga dg apoteker masa
kini, apoteker ibarat seorang wanita dan dokter ibarat lelaki, apoteker di Indonesia sedikit
lebih rendah dibawah dokter. Padahal, derajat mereka adalah SAMA. Sebagai calon apoteker,
tidakkah kita tergugah untuk memperjuangkan hak kita sebagai APOTEKER sejati ?? yaa,
kita harus memperjuangkan hak dan persamaan derajat kita, harus ada sosok pahlawan dalam
dunia kefarmasian selayaknya R.A kartini sebagai pahlawan emansipasi wanita. So, who the
next pahlawan emansipasi apoteker??
Semudah itu kah ??? Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk menyamakan derajat
dengan dokter? Apa yang harus dilakukan agar kita di anggap oleh masyarakat ?? dan apa
yang harus dilakukan untuk menjadi seorang pahlawan emansipasi apoteker???
Calon apoteker yang baik hatinya....,dengarkan curhatku tentang nasib kitaaa, betapa anehnya
tingkah laku merekaaaa...#mendadakstress(iramavierra,dengarkancurhatku)
Now, konsep kefarmasian bukan hanya drug oriented, tetapi sudah berubah menjadi

Pharmaceutical care adalah paradigma baru pelayanan kefarmasian yang


merupakan bagian dari pelayanan kesehatan (health care) dan bertujuan untuk
meningkatkan penggunaan obat yang rasional, aman, dan efisien demi mencapai
peningkatan kualitas hidup manusia.
Tujuan dari pelayanan Pharmacutical Care adalah menyembuhkan penyakit,
mengurangi gejala penyakit, menahan penyebaran/memperlambat proses penyakit,
mencegah penyakit/penyebab penyakit, Dispensing pharmacy. Peranan profesi farmasi
dalam

melaksanakan

Pharmaceutical

Care

yaitu

mengidentifikasi,

mencegah,

memecahkan Drug Related Problem (DRP). Jadi sangat dimungkinkan jika Seorang
Farmasis/ Apoteker memberikan opini atas suatu terapi pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai