Anda di halaman 1dari 36

Demensia

Tiara Dwi Pratiwi


0910312110

definisi

epidemiologi

etiologi
parkinson
infeksi
alkohol
vaskular
alzheimer

klasifikasi
reversibel

Demensia vaskuler
Penyebabnya adalah penyakit vaskuler

serebral yang multipel yang menimbulkan


gejala berpola demensia. Ditemukan
umumnya pada laki-laki, khususnya
dengan riwayat hipertensi dan faktor resiko
kardiovaskuler lainnya. Gangguan terutama
mengenai pembuluh darah serebral
berukuran kecil dan sedang yang
mengalami infark dan menghasilkan lesi
parenkhim multipel yang menyebar luas
pada otak.

Gambaran klinis
Gangguan
Riwayat
Perubahan
Inkontinensia
Defisit
memori
miksi
berjalan
kepribadian
emosi
dini
dan suasana hati

pemeriksaan
Riwayat medis

Pemeriksaan obyektif

terapi
farmakologis

LAPORAN KASUS

Seorang pasien perempuan umur 70 tahun


datang ke poliklinik RSUD Solok pada tanggal
18 Desember 2013 dengan
Keluhan utama :
mudah pelupa sejak 3 bulan yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang


mudah pelupa sejak 3 bulan yang lalu, awalnya

pasien lupa tanggal dan hari, kemudian


kesulitan mengingat orang yang baru dikenal
maupun teman yang sudah lama dikenal dan
sering mengulang pertanyaan yang sama dan
pekerjaan yang sudah dilakukan. Pasien tidak
betah di rumah dan sering bepergian tanpa
tujuan yang jelas. Kemudian pasien kadangkadang tersesat di jalan yang sering dilalui.
Pasien juga cenderung mudah marah,
tersinggung, cemas. Kehidupan sehari-hari dan
sosial juga terganggu. Tidak ada riwayat trauma
maupun pemakaian obat-obatan sebelum
kejadian ini.

Pasien mengalami kesulitan berbicara

namun pasien mengerti pembicaraan orang


lain sejak 4 bulan yang lalu, sekarang
sudah berangsur pulih

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien dirawat dengan stroke sejak 4 bulan

yang lalu, dirawat selama 15 hari dengan


lemah anggoota gerak kanan secara tiba-tiba
tetapi masih sadar. Selain itu diketahui pasien
menderita hipertensi. Pasien pulang dan
dianjurkan untuk fisioterapi.
Riwayat hipertensi diketahui sejak 4 bulan
yang lalu, sebelumnya tidak diketahui. Kontrol
teratur.
Riwayat diabetes melitus, jantung disangkal
pasien.

Riwayat Penyakit Keluarga

Kakak pasien menderita hipertensi dan

stroke.

Riwayat Pekerjaan dan Sosio


Ekonomi
Pasien tidak bekerja.
Aktifitas fisik kurang

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : sedang


Kesadaran

: GCS 15 (E4 M6 V5)


Tekanan darah : 160/110 mmHg
Nadi
: 88 x/menit
Napas
: 20 x/menit
Suhu
: 36,5 oC

Status Internus

Dalam batas normal

Status Neurologis

Kesadaran CMC, GCS 15 (E4 M6 V5)


Status Neurologis
Tanda Rangsangan Selaput Otak
Kaku kuduk : (-)
Brudzinski I : (-)
Brudzinski II : (-)
Tanda Kernig: (-)

Tanda Peningkatan Tekanan Intrakranial :


Pupil
: Isokor, 3mm/3 mm, Refleks
cahaya +/+
Muntah proyektil (-)
sakit kepala progresif (-)
Pemeriksaan Nervus Kranialis :
tidak ada kelainan

Fungsi Otonom

Miksi
: baik, aninhibited bladder tidak ada
Defikasi
: baik
Keringat : baik

Sistem Refleks
Fisiologis

Ka

Kiri

Kanan

Kiri

Biseps

(++)

(++)

Berbangkis

Triseps

(++)

(++)

Laring

KPR

(++)

(++)

Masseter

APR

(++)

(++)

Dinding

Bulbok

Perut

avernos

nan
Kornea

(+)

(+)

Atas

Creama
ster

Tengah

Bawah

Sfingter

B. Patologis

Kanan

Kiri

Lengan
Hofmann

Kanan

Kiri

Tungkai
(-)

(-)

Babinski

(-)

(-)

Chaddoks

(-)

(-)

Tromner
Oppenheim
Gordon
Schaeffer
Klonus paha
Klonus kaki

Fungsi Luhur
Kesadaran

Tanda
Demensia

Reaksi bicara

Baik

Refleks glabela

(+)

reaksi intelek

Baik

Refleks Snout

(+)

Reaksi emosi

baik

Refleks

(+)

Menghisap
Refleks

(-)

Memegang
Refleks
palmomental

(-)

Mini Mental State Examination : Skor : 16

Kesan : Definite gangguan kognitif

Pemeriksaan Laboratorium
Hb

: 12,3
Leukosit
: 7.800
Trombosit
: 179.000
Hematokrit
: 38%
Na/K/Cl
: 137/ 3,6/ 104
Ur/kr
: 16/ 0,6

Diagnosis Klinis : Demensia vaskular


Diagnosis Topik

: Subkorteks serebri
hemisfer sinistra
Diagnosis Etiologi : post stroke infark
Diagnosis Sekunder : Hipertensi Stage II

Penatalaksanaan
Aspilet 2x80 mg PO

Doneprezil 1x10 mg PO
Amitriptilin 1x25 mg PO
Neurodex 2x1 tab

Terapi anjuran untuk


demensia
Program harian

DISKUSI
Telah diperiksa seorang permepuan
berumur 70 tahun di poliklinik saraf RSUD
Solok pada tanggal 18 Desember 2013
dengan diagnosa klinik demensia vaskular,
diagnosa topik subkorteks serebri hemisfer
sinistra, diagnosa etiologi post stroke.

Diagnosa ditegakkan berdasarkan


anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Demensia ditegakkan berdasarkan
anamnesis bahwa pasien berusia 70 tahun,
pasien mempunyai riwayat stroke yang
merupakan penyebab demensia vaskular.
Pasien sering dan mudah lupa dan semakin
sering dirasakan keluarga 3 bulan ini
pasien sering mengulang pembicaraan,
pertanyaan dan pekerjaan yang telah
dilakukan sebelumnya. Ada perubahan
suasana hati namun tidak didapatkan
perubahan perilaku. Pasien juga memiliki

Dari pemeriksaan fisik ditemukan refleks


glabella, snout dan menghisap yang
menunjukkan adanya regresi, serta
gangguan kognitif definitif melalui
pemeriksaan mini mental state
examination (MMSE) dengan skor 16.

Pada kasus ini, demensia kemungkinan


disebabkan oleh proses degenerasi otak
dan hipertensi yang merupakan faktorfaktor resiko demensia karena
menimbulkan kerusakan pada pembuluh
darah otak. Setelah pasien mengalami
stroke, tidak menutup kemungkinan bahwa
gejala yang dialami menjadi bertambah
berat sesuai dengan teori bahwa demensia
berhubungan dengan infark pembuluh
darah otak. Demensia juga terjadi kurang
dari 3 bulan setelah pasien mengalami
gangguan pembuluh darah otak yang

Penatalaksanaan pada pasien ini diberikan anti


kolinesterase (doneprezil 1x10 mg), anti agregasi
trombosit (aspilet 2x80 mg po), dimana agregasi
trombosit juga merupakan agent modifying disease
pada demensia, antidepresan (amitriptilin 1x25 mg po)
karena penderita mulai tampak depresi dan neurodex
2x1 tablet. Penatalaksanaan non farmakologis pada
penderita demensia antara lain program aktivitas
harian penderita (kegiatan harian yang teratur dan
sistematis misalnya aktivitas fisik yang baik ,
melaksanakan LUPA (latih, ulang, perhatikan dan
asosiasi) serta orientasi realitas (penderita diingatkan
akan waktu dan tempat, beri tanda khusus untuk
suatu tempat tertentu).

Anda mungkin juga menyukai