Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

HASIL PENELITIAN
Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 26 hingga 29 Oktober 2014 di RW IV
Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pemberian senam hipertensi dan relaksasi diafragma dengan
iringan musik gamelan terhadap tekanan darah warga yang memiliki hipertensi.
Responden pada penelitian ini berjumlah 23 orang. Hasil penelitian berupa data
karakteristik responden serta tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan intervensi
beserta pengaruhnya dapat dilihat sebagai berikut:
A. Analisa Univariat
1. Karakteristik Umur Responden
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Umur pada Penderita Hipertensi Warga RW IV
Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang
26 September-29 September 2014 (n=23)
Usia
Frekuensi (f)
Prosentase (%)
Pra Lansia
15
65,2
Usia Lanjut
7
30,4
Usia Lanjut Tua
1
4,3
Total
23
100
Hasil analisa pada tabel 4.1 didapatkan bahwa sebagian besar responden
berada pada kelompok
2.

Frekuensi Perlakuan
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Frekuensi Perlakuan pada Penderita Hipertensi
Warga RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik,
Semarang, 26 September-29 September 2014 (n=23)
Frekuensi Perlakuan
1x perlakuan
2x perlakuan
3x perlakuan
4x perlakuan
Total

Frekuensi (f)
5
10
6
2
23

Prosentase (%)
21,7 %
43,5 %
26,1 %
8,7 %
100 %

Hasil analisa pada tabel 4.2 didapatkan bahwa sebagian besar responden
mendapatkan 2x perlakuan yaitu 10 orang (43,5%).
3.

Tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan grade hipertensi


responden sebelum dilakukan intervensi senam hipertensi dan relaksasi
diafragma dengan iringan musik gamelan
a. Tekanan darah sistolik
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Tekanan Darah Sistolik Sebelum Intervensi pada Penderita
Hipertensi Warga RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan
Banyumanik, Semarang, 26 September-29 September 2014 (n=23)
TD (mmHg)
130
140
150
160
170
180
190

Frekuensi (f)
1
7
4
6
2
1
2

Prosentase (%)
4,3
30,4
17,4
26,1
8,7
4,3
8,7

Hasil analisa pada tabel 4.3 didapatkan bahwa sebagian besar


responden memiliki tekanan darah sistolik 140mmHg yaitu 7 orang
(30,4%).
b. Tekanan darah diastolik
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Tekanan Darah diastolik Sebelum Intervensi pada Penderita
Hipertensi Warga RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan
Banyumanik, Semarang, 26 September-29 September 2014 (n=23)
TD (mmHg)
80
90
100
110
120

Frekuensi (f)
5
7
8
2
1
23

Prosentase (%)
21,7
30,4
34,8
8,7
4,3
100

Hasil analisa pada tabel 4.4 didapatkan bahwa sebagian besar


responden memiliki tekanan darah diastolik 100mmHg yaitu 8 orang
(34,8%).
c. Grade hipertensi
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Grade Hipertensi Pre Intervensi pada Penderita Hipertensi
Warga RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik,
Semarang, 26 September-29 September 2014 (n=23)
Grade Hipertensi
Hipertensi grade I
Hipertensi grade II
Hipertensi grade III

Frekuensi (f) Prosentase (%)


9
39,1
10
43,5
4
17,4
23
100
Hasil analisa pada tabel 4.5 didapatkan bahwa sebagian besar
responden mengalami hipertensi grade II pre intervensi yaitu 10 orang
(43,5%).
4.

Tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan grade hipertensi


responden setelah dilakukan intervensi senam hipertensi dan relaksasi
diafragma dengan iringan musik gamelan
a. Tekanan darah sistolik
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Tekanan Darah Sistolik Setelah Intervensi pada Penderita Hipertensi
Warga RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik,
Semarang, 26 September-29 September 2014 (n=23)
TD (mmHg)

Frekuensi (f) Prosentase (%)


1
4,3
120
5
21,7
130
7
30,4
140
4
17,4
150
4
17,4
160
1
4,3
170
1
4,3
180
23
100
Hasil analisa pada tabel 4.6 didapatkan bahwa sebagian besar
responden memiliki tekanan darah sistolik 140mmHg yaitu 7 orang
(30,4%).

b. Tekanan darah diastolik


Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Tekanan Darah Diastolik Sebelum Intervensi pada Penderita
Hipertensi Warga RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan
Banyumanik, Semarang, 26 September-29 September 2014 (n=23)
TD (mmHg)

Frekuensi (f) Prosentase (%)


7
30,4
80
7
30,4
90
7
30,4
100
1
4,3
110
1
4,3
140
23
100
Hasil analisa pada tabel 4.7 didapatkan bahwa sebagian besar
responden memiliki tekanan darah diastolik 80, 90, 100mmHg yaitu
masing-masing 7 orang (30,4%).
c. Grade hipertensi
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Grade Hipertensi Pre Intervensi pada Penderita Hipertensi
Warga RW IV Kelurahan Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik,
Semarang, 26 September-29 September 2014 (n=23)
Grade Hipertensi
Normal
Hipertensi grade I
Hipertensi grade II
Hipertensi grade III

Frekuensi (f) Prosentase (%)


3
13,0
9
39,1
9
39,1
2
8,7
23
100
Hasil analisa pada tabel 4.8 didapatkan bahwa sebagian besar
responden memiliki hipertensi grade I dan grade II setelah intervensi
yaitu masing-masing 9 orang (39,1%).
B. Analisa Bivariat
1. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Sesudah Intervensi
Tabel 4.9 Perbedaan Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Sesudah
Intervensi pada Penderita Hipertensi Warga RW IV Kelurahan Pudak

Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, 26 September-29


September 2014 (n=23)
TD
(Sistolik)
Pretest
Postest

Mean

SD

23
23

155,22
145,22

16,479
14,731

Neg.
Rank

Pos.
Rank

P
Value

15a

3b

-2,395a

0,017

Hasil analisa pada tabel 4.9 menunjukkan hasil uji Wilcoxon signed rank test
pada kelompok pretest dan posttest dengan (p<0,05) yaitu 0,017. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
pretest dan posttest, hal ini berarti intervensi senam lansia dan relaksasi
diafragma dengan iringan music gamelan berpengaruh terhadap tekanan
darah sistolik warga RW IV Kelurahan Pudak Payung Kecamatan
Banyumanik, Semarang.
2. Perbedaan Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan Sesudah Intervensi
Tabel 4.10 Perbedaan Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan Sesudah
Intervensi pada Penderita Hipertensi Warga RW IV Kelurahan Pudak
Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, 26 September-29
September 2014 (n=23)
TD
(Sistolik)
Pretest
Postest

Mean

SD

23
23

94,35
93,04

10,798
13,630

Neg.
Rank

Pos.
Rank

P
Value

8a

6b

-,643a

0,520

Hasil analisa pada tabel 4.10 menunjukkan hasil uji Wilcoxon signed rank
test pada kelompok pretest dan posttest dengan (p>0,05) yaitu 0,520. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara pretest dan posttest, hal ini berarti intervensi senam lansia dan
relaksasi diafragma dengan iringan music gamelan tidak berpengaruh
terhadap tekanan darah diastolik warga RW IV Kelurahan Pudak Payung
Kecamatan Banyumanik, Semarang.
3. Perbedaan Grade Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Intervensi

Tabel 4.11 Perbedaan Grade Hipertensi Sebelum dan Sesudah


Intervensi pada Penderita Hipertensi Warga RW IV Kelurahan Pudak
Payung, Kecamatan Banyumanik, Semarang, 26 September-29
September 2014 (n=23)
TD
(Sistolik)
Pretest
Postest

Mean

SD

23
23

1,78
1,43

0,736
0,843

Neg.
Rank

Pos.
Rank

P
Value

8a

2b

-1,999a

0,046

Hasil analisa pada tabel 4.11 menunjukkan hasil uji Wilcoxon signed rank
test pada kelompok pretest dan posttest dengan (p<0,05) yaitu 0,046. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
pretest dan posttest, hal ini berarti intervensi senam lansia dan relaksasi
diafragma dengan iringan music gamelan berpengaruh terhadap grade
hipertensi warga RW IV Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik,
Semarang.

Anda mungkin juga menyukai