Angket Sikap
Angket Sikap
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu cabang pengetahuan yang diperlukan
dalam kehidupan sehari hari. Matematika bukanlah pengetahuan menyendiri
yang dapat sempurna karena matematika itu sendiri, tetapi adanya matematika
itu terutanma untuk membantu kita dalam memahami dan menguasai ilmu
pengetahuan yang lain dan berintegrasi dengan seksama.
Untuk menguasai matematika diperlukan suatu proses belajar. Belajar akan
lebih bermakna jika diakhir pembelajaran dilakukan evaluasi. Evaluasi
pendidikan bukanlah semata mata penilaian hasil belajar, tetapi mencakup
aspek yang lebih luas yaitu input / komponen, proses produk dan program
pendidikan. Untuk dapat menilai aspek aspek tersebut dengan komponen
komponen yang menyertainya, maka instrument instrument penilaian pada
bidang studi matematika yang digunakan harus terkait dengan aspek yang
dinilai pada masing masing aspek tersebut.
Keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar tidaklah selalu dapat
diukur dengan alat tes, sebab masih banyak aspek aspek kemampuan siswa
yang sukar diukur secara kuantitatf dan obyektif misalnya aspek afektif dan
psikomotor yang mencakup sifat, sikap, kebiasaan bekerja dengan baik,
kerajinan, kejujuran, tanggung jawab, tenggang rasa, solidaritas, nasionalisme,
pembelajaran matematika.
2. Membimbing siswa untuk belajar efektif sampai tingkat penguasaan
tertentu.
3. Mendorong siswa untuk lebih kreatif dalam belajar.
4. Membantu anak yang lemah dalam belajar.
5. Untuk mengetahui kesulitan kesulitan siswa dalam pembelajaran
matematika.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kuesioner (Questionaire)
Alat ukur yang dapat digunakan sebagai instrument evaluasi pendidikan
adalah kuesioner (angket). Menurut Muri Yusuf (2005 :133) kuisioner adalah
suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan objek yang dinilai
dengan maksud untuk mendapatkan data atau informasi. Sedangkan menurut
Slameto (1988 : 128) kuesioner atau angket adalah merupakan suatu daftar
pertanyaan pertanyaan tertulis yang harus dijawab oleh siswa yang menjadi
sasaran dari kuisioner tesebut ataupun orang lain. Pertanyaa dalam kuisioner
atau angket tergantung maksud serta tujuan evaluasi yang ingin dicapai. Hal ini
akan mempunyai pengaruh terhadap bentuk pertanyaan yang ada dalam angket
itu.
Jenis-jenis kuesioner (menurut Muri Yusuf , 2005 : 134)
Kuesioner dari segi isi dapat dibedakan atas 4 bagian yaitu:
Pertanyaan fakta adalah pertanyaan yang menanyakan tentang fakta
mengajar.
Pertanyaan informasi adalah apabila melalui instrument itu guru ingin
Alternatif jawaban instruktur sama antara yang satu dengan yang lainnya.
Mudah diproses
c.
d.
e.
f.
g.
h.
a.
b.
c.
d.
dirinya.
Mudah diterka
Banyak membutuhkan waktu dan fasilitas
Perbedaan interpretasi tentang pertanyaan tak dapat diketahui. Perbedaan
jawaban dari responden menjadi hilang dengan menciptakan situasi arti visial
dan respon yang terbatas.
a.
b.
c.
d.
Sulit diberi kode karena jawaban yang diberikan sangat bervariasi dan
b.
c.
d.
e.
f.
13. Dalam setiap pertanyaan hanya terdapat satu konsep atau satu ide yang
ditanyakan
14. Tanyakan dulu yang lebih sederhana dan kemudian secara bertahap
menjadi lebih kompleks
15. Jangan jawaban dipengaruhi oleh gaya bahasa atau bentuk jawaban
tertentu.
16. Andaikata ingin menanyakan sesuatu yang bersifat spesifik dalam suatu
butir instrument sebaiknya kata-kata itu digarisbawahi
17. Kategori respon hendaklah mudah dipahami
18. Usahakan pengetikan dan perbanyakan yang baik dan bersih sehingga
mudah dibaca
19. Upayakan perwajahan kuesioner menarik perhatian siswa yang dinilai.
20. Jangan lupa memberi pengantar dan menunjukkkan criteria dan patokanpatokan yang digunakan.
B. KRITERIA SUATU INSTRUMEN NON TES YANG BAIK
Kriteria suatu instrument non tes yang baik apabila memenuhi,
1. Validitas.
Artinya sejauh mana ketepatan atau kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai
dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Suatu alat ukur yang
valid tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat akan tetapi
juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut.
Alat ukur yang valid adalah yang memliki varians error (varians
kesalahan/keragaman kesalahan) yang kecil, sehingga angka yang
dihasilkannya dapat dipercaya sebagai angka yang sebenarnya atau angka
yang mendekati keadaan yang sebenarnya.
2. Reliabilitas
C. Skala Sikap
Suatu skala adalah alat pengukuran yang menyediakan tugas tentang symbol
atau angka terhadap Individu atau tingkah laku dengan aturan tertentu. Satu
tugas menunjuk pada penguasaan individu tentang nomor nomor yang saling
berhubungan mengenai hal yang inigin terukur oleh skala tersebut (Oemar
Hamalik , 1989 : 109).
Jenis jenis skala sikap,
kelemahannya adalah respon yang diberikan dering bias. Skala model ini
dapat terdiri dari 5 , 7 , 9 , atau 11 pilihan. Tetapi pada umumnya terdiri dari
5 pilihan.
2. Skala Thurstone (Equal Appearing Interval Scales)
Model skala ini tidak hanya menempatkan individu dalam rangkaian
persetujuan yang mengacu ke sikap tertentu, akan tetapi tiap item
mengandung nilai skala berbeda beda yang masing masing punya
kekuatan untuk mendapatkan persetujuan dari responden. Penyusunan skala
model ini lebih sulit bila dibandingkan dengan skala likert.
D. Tinjauan Tentang Sikap Siswa
Menurut Krech, Allport dan campbell dalam Marat (1982 : 9)
mendefenisikan sikap sebagai berikut :
1. Sikap adalah sistim yang abadi terhadap penilaian yang positif atau
negatif, perasaan emosional dan tendensi untuk memberikan respek
terhadap suatu objek.
2. Sikap adalah kesiapan mental terorganisasi melalui pengalaman,
digunakan untuk mengetahui respon seseorang terhadap semua
objek dan situasi.
3. Sikap seseorang individu adalah kemantapan bertindak atau
memberikan respon terhadap suatu objek
Hal senada juga dikemukakan oleh Rachman Natawijaya (1986 : 40)
mengenai sikap :
Sikap
adalah
kesediaan
mental
individu
yang
mempengaruhi,mewarnai bahkan menentukan kegiatan individu
yang bersangkutan dalam memberikan respon terhadap objek
atau situasi yang memberikan arti baginya. Kesediaan ini
mungkin dinyatakan dalam kegiatan (perbuatan atau perkataan)
atau merupakan kekuatan laten yang kadang-kadang tersalurkan
Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan sikap adalah pola, tingkah laku
dan kesiapan mental seseorang yang mempengaruhi kegiatan dan perbuatan
seseorang dalam bertindak.
Salah satu faktor penting dalam kegiatan belajar adalah kondisi si pelajar
sendiri. Hal ini mencakup banyak hal antara lain intelegensi, minat, bakat,
motivasi, kondisi kesehatan dan sebagainya. Salah satu diantaranya yang tidak
kalah penting ialah sikap pelajar itu sendiri.
Berdasarkan pendapat Setiawan, dkk (2008:36) sikap siswa terdiri atas
beberapa sikap siswa yaitu : keterbukaan, ketekunan belajar, kerajinan,
tenggang rasa, kedisiplinan, kerja sama, ramah dengan teman, hormat pada
guru, kepedulian, dan tanggung jawab.
10
Indikator sikap yang akan diteliti pada makalah ini berdasarkan pada
pendapat Setiawan, dkk yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Ketekunan belajar
Kerajinan
Kepedulian
Kedisiplinan
Kerja sama
Hormat pada guru
Kejujuran
Menepati janji
Tanggung jawab
11
BAB III
PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN
A. Langkah-langkah Pembuatan Instrumen
Langkah-langkah dalam pembuatan instrumen afektif termasuk di dalamnya
sikap dan minat adalah sebagai berikut:
1. Pilih ranah afektif yang akan dinilai, misalnya sikap dan minat
2. Tentukan indikator minat, misalnya kehadiran di kelas, banyak bertanya, tepat
waktu mengumpulkan tugas, catatan di buku rapi, dan sebagainya.
3. Pilih tipe skala yang digunakan, misalnya skala Likert dengan angka skala,
4.
5.
6.
7.
8.
seperti dari sangat senang- cukup senang- kurang senang- sangat tidak senang
Telaah instrument oleh sejawat
Perbaiki instrument
Siapkan inventori laporan diri
Skor inventori
Analisis hasil inventori skala minat dan skala sikap
Skala yang digunakan pada angket adalah skala Likert. Indicator dan angket
rxy =
N X ( X ) ( N Y ( Y ) )
2
Dengan:
rxy = koefisien valisitas item
N = jumlah pengikut tes
12
X = skor item
Y = skor total
Selanjutnya harga koefisien korelasi ini dibandingkan dengan harga koefisien
korelasi dengan tabel r product moment yaitu r
table
harga koefisien korelasinya besar dari 0,388, direvisi kalau harga koefisien
korelasinya kecil dari 0,388 dan dibuang kalau koefisien korelasinya negative
(hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 4 pada pengolahan angket).
Angket sikap diujikan pada 4 kelas yaitu 2 kelas di SMK Negeri 2
Bukittinggi, 1 kelas di SMA Negeri 1 Kamang Magek dan 1 kelas di SMA
Negeri 2 Sungai Tarab dengan mengambil jumlah siswa sebanyak 26 orang pada
masing-masing kelas.
C. Reliabilitas Angket
Untuk menentukan reliabilitas angket digunakan rumus alpha seperti yang
dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1997)
2i
n
r 11 =
1 2
n1
t
Dengan:
r11 = reliabilitas instrumen
n = jumlah butir item
i2 = jumlah varians skor total tiap-tiap angket
t2 = varians total
dengan kriteria sebagai berikut :
0,800 r11 1,000: reliabilitas sangat tinggi
0,600 r11< 0,800 : reliabilitas tinggi
0,400 r11<0,600 : reliabilitas cukup
0,200 r11< 0,400 : reliabilitas rendah
0,000 r11< 0,200 : reliabilitas sangat rendah
Hasil analisis koefisien reliabilitas angket dapat dilihat pada lampiran 5 pada
pengolahan angket .
13
BAB IV
HASIL UJI COBA INSTRUMEN
A. Pengolahan Instrumen
Validitas nomor item 1 Kelas Usaha Perjalanan Wisata SMK Negeri 2
Bukittinggi
Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
nomor item 1
(X)
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
(Y)
118
146
127
123
130
142
140
137
134
136
147
143
134
141
117
112
130
133
XY
354
438
508
369
390
426
560
548
536
544
441
572
536
564
351
336
390
399
9
9
16
9
9
9
16
16
16
16
9
16
16
16
9
9
9
9
13924
21316
16129
15129
16900
20164
19600
18769
17956
18496
21609
20449
17956
19881
13689
12544
16900
17689
14
19
20
21
22
23
24
25
26
141
122
143
153
128
142
125
158
3502
4
4
4
4
4
4
2
3
91
564
488
572
612
512
568
250
474
12302
16
16
16
16
16
16
4
9
327
19881
14884
20449
23409
16384
20164
15625
24964
474860
Dengan N = 26
2
X 2 ( X )
rxy =
N ( N Y 2 ( Y ) )
N XY ( X )( Y )
( 26 ) ( 12302 )(91)(3502)
rxy =
rxy =
319852318682
( 85028281 ) (1234636012264004)
rxy =
1170
( 221 ) (82356)
rxy =
1170
18200676
rxy =
1170
4266
Reliabilitas angket sikap siswa Kelas Usaha Perjalanan Pariwisata SMK Negeri 2
Bukittinggi
15
91
=3,5
dan n = 26
26
i2 =
( xi x ) 2
i=1
n1
2
i
2
i
i2 =
2
i
8,5
25
i2 = 0,34
Dengan cara yang sama maka diperoleh
Nomor
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
2i
0.34
0.234
0.418
0.438
0.475
0.154
0.794
0.438
0.855
0.302
0.246
0.26
0.338
0.394
0.322
0.475
0.314
0.314
16
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
0.382
0.562
0.395
0.222
0.402
0.542
0.358
0.518
0.498
0.278
0.334
0.578
0.658
0.295
0.266
0.365
0.345
0.186
0.506
0.322
0.338
0.425
0.246
0.34
0.24
0.438
0.642
17,792
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
17
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan maka penulis mengemukakan saran-saran sebagai
berikut :
a. Penyusunan instrument angket hendaknya divalidasi pleh validator
sebelum disebarkan kepada siswa sehingga angket yang diperoleh lebih
valid.
18
DAFTAR RUJUKAN
19
DAFTAR LAMPIRAN
a. Lampiran 1
Kisi-kisi Indikator Angket Sikap
N
Sub
Indikator-indikator
No Butir Angket
o
1
Variabel
Sikap terhadap tujuan Paham dan yakin akan
positif
2, , 6, 16,
negatif
3, 4, 5,
20
27, 31,
32, 36,
44.
40, 42.
Kemauan
mempelajari
menerapkan
matemtika
untuk
dan
materi
19, 22,
33.
17, 20,
29.
dalam
1, 21, 23,
37, 38,
39, 41.
24, 25,
30, 35.
43
34.
26
7, 8, 13,
14, 15.
9, 18
guru
dengan
10, 11,
12.
45
28
TS
STS
Contoh :
Berilah tanda V pada salah satu skala penilaian yang sesuai dengan
pendapat anda.
No
Pernyataan
Skala Penilaian
SS
TS
STS
Saya
lebih
menyukai
pelajaran V
matematika daripada pelajaran lainnya
No
Pernyataan
Skala Penilaian
SS
3
S
4
TS
STS
22
bagi saya
4
10
11
12
Guru
matematika
saya
memberikan
kesempatan kepada siswanya untuk bertanya
13
23
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
belajar
24
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
mampu
mengikuti
25
43
44
45
c. Lampiran 3
LEMBAR VALIDASI
ANGKET SIKAP TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA
Petunjuk:
1. Untuk memberikan penilaian terhadap format angket sikap
belajar siswa
= tidak valid
= kurang valid
= cukup valid
= valid
26
4
= sangat valid
3. Huruf-huruf yang terdapat pada kolom yang dimaksud berarti
A
B
C
D
E
PENILAIAN
NO
KET
0
.
1.
2.
3.
indikator
Kesesuaian antara pernyataan
4.
dengan tujuan
Bahasa yang digunakan
URAIAN
.
1.
Saran-saran:
27
Bahasa yang digunakan sebaiknya bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti
siswa
Bukittinggi,
Juni 2010
Validator
28