Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Sasaran

Keluarga Klien

Hari/tanggal

Jumat, 6 juni 2014

Tempat

Ruang keperawatan anak C1L Dasar

I.

Keperawatan Anak
Pendidikan Kesehatan Pada Keluarga Dengan Thalasemia

Latar Belakang

seorang anak laki-laki 2 tahun datang dengan keluhan lemas. Dari heteroanamnesis, sejak 6
bulan ini, anak terlihat lemas, pucat, dan mudah capek, serta sering panas dan batuk pilek
(sebulan bisa 2 kali sakit). Sudah 2 kali mendapat obat tambah darah tapi tidak membaik.
Pasien adalah anak pertama, ibu pasien sedang hamil anak kedua(2 bulan). Pasien berasal
dari keluarga dengan sosial ekonomi kurang. Dalam keluarga, salah satu sepupunya juga
menderita penyakit yang sama dan sering mendapat transfusi darah. Pada pemeriksaan fisik
didapat keadaan umum : anak tampak kurus (BB 10 kg, TB 75 cm), anemis, lemas. Tanda
vital : frekuensi nadi 120 kali/menit, respirasi 24 kali/menit, suhu badan 38o C. Tonsil
membesar dan kemerahan, faring kemerahan.teraba splenomegali sebesar 1 shuffner dan
hepatomegali sebesar 2 jari di bawah arcus costarum. Sebelumnya keluarga tidak mengetahui
gejala yang dialami oleh anaknya dan keluarga baru mengetahui kondisi penyakit anaknya
setelah membawanya kerumah sakit.
II. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Melalui kegiatan pendidikan kesehatan ini keluarga mampu memahami konsep dasar
penyakit, dan cara merawat anak yang mengalami thalasemia.
II.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

1.

Keluarga dapat menjelaskan pengertian thalasemia pada anak.

2.

Keluarga dapat menjelaskan penyebab thalasemia pada anak

3.

Keluarga dapat menjelaskan tanda dan gejala thalasemia pada anak.

4.

Keluarga dapat merawat klien yang mengalami thalasemia

IV.

Metode

a.

Ceramah

b.

Diskusi/tanya jawab

III. Media
-

Leaflet

IV. Kegiatan Penyuluhan


No.

Kegiatan

Pembukaan

Proses

Uraian Kegiatan
Penyuluh
Salam

Waktu
Audience
Menjawab salam

(menit)
2

Perkenalan

Mendengar

Menjelaskan

Mendengarkan

Memperhatikan

15

Bertanya

10

Menjawab

Mendengarkan

Menjawab salam

maksud dan tujuan


Menjelaskan pokok masalah : thalasemia
-

Memberi

kesempatan kepada
3

Evaluasi

audience untuk bertanya


Kilas
balik
: bertanyakepada audience
-

Kesimpulan

Mengakhiri dengan -

salam
V.

Evaluasi

1.

Jelaskan kembali pengertian thalasemia ?

2.

Sebutkan kembali salah satu penyebab terjadinya thalasemia ?

3.

Sebutkan kembali tanda dan gejala penyakit thalasemia ?

4.

Jelaskan kembali cara merawat anak dengan penyakit thalsemia ?

VI. Referensi
FKUI.1985. Ilmu Kesehatan Anak buku I. Jakarta : FKUI
Guyton & Hall.1997. Fisiologi Kedokteran (Ed. 9). Jakarta : EGC
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta :EGC
PENYAKIT THALASEMIA

A.

DEFINISI

Thalasemia adalah suatu gangguan darah yang diturunkan ditandai oleh b atau (aproduksi
rantai defesiensi ) pada haemoglobin (Suryadi, 2001).
Thalasemia merupakan penyakit anemia hemofilia dimana terjadi kerusakan sel darah merah
di dalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit pendek (kurang dari 100 hari) (Ngastiyah,
1997).
Jadi Thalasemia adalah penyakit anemia hemolitik dimana terjadi kerusakan sel darah merah
(eritrosit) sehingga umur eritrosit pendek (kurang dari 100 hari), yang disebabkan oleh
defesiensi produksi satu, yang diturunkan dari keduab dan a atau lebih dari satu jenis
rantai orang tua kepada anak-anaknya secara resesif.
B.

Etiologi

Adapun etiologi dari thalasemia adalah faktor genetik (herediter). Thalasemia merupakan
penyakit anemia hemolitik dimana terjadi kerusakan sel darah merah didalam pembuluh
darah sehingga umur eritrosit menjadi pendek (kurang dari 100 hari). Penyebab kerusakan
tersebut karena hemoglobin yang tidak normal (hemoglobinopatia ) dan kelainan hemoglobin
ini karena adanya gangguan pembentukan yang disebabkan oleh:
1.

Gangguan struktural pembentukan hemoglobin (hemoglobin abnormal) misalnya: Pada

HBS,HbF, HbD.
2.
C.
1.

Gangguan jumlah (salah satu atau beberapa ) rantai globin seperti pada thalasemia.
Gambaran klinis
Thalasemia mayor (Thalasemia homozigot)

Anemia berat menjadi nyata pada umur 3 6 bulan setelah lahir dan tidak dapat hidup tanpa
ditransfusi. Pembesaran hati dan limpa terjadi karena penghancuran sel darah merah
berlebihan, haemopoesis ekstra modular dan kelebihan beban besi. Limpa yang membesar
meningkatkan kebutuhan darah dengan menambah penghancuran sel darah merah dan
pemusatan (pooling) dan dengan menyebabkan pertambahan volume plasma. Perubahan pada
tulang karena hiperaktivitas sumsum merah berupa deformitas dan fraktur spontan, terutama
kasus yang tidak atau kurang mendapat transfusi darah. Deformitas tulang, disamping
mengakibatkan muka mongoloid, dapat menyebabkan pertumbuhan berlebihan tulang prontal
dan zigomatin serta maksila. Pertumbuhan gigi biasanya buruk. Gejala lain yang tampak ialah
anak lemah, pucat, perkembanga fisik tidak sesuai umur, berat badan kurang, perut

membuncit. Jika pasien tidak sering mendapat transfusi darah kulit menjadi kelabu serupa
dengan besi akibat penimbunan besi dalam jaringan kulit.
2.

Thalasemia intermedia

Keadaan klinisnya lebih baik dan gejala lebih ringan dari pada Thalasemia mayor, anemia
sedang

(hemoglobin

10,0

g/dl)

Gejala: deformitas tulang, hepatomegali dan splenomegali, eritropoesis ekstra medular dan
gambaran kelebihan beban besi nampak pada masa dewasa.
3.

Thalasemia minor atau troit ( pembawa sifat)

Umumnya tidak dijumpai gejala klinis yang khas, ditandai oleh anemia mikrositin, bentuk
heterozigot tetapi tanpa anemia atau anemia ringan.
D.

Perawatan anak dengan thalasemia

1.

Bantu anak dalam aktivitas sehari-hari yang melebihi toleransi anak

2.

Berikan anak aktivitas pengalihan misalnya bermain

3.

Berikan anak periode tidur dan istirahat sesuai kondisi dan usia

4.

Berikan lingkungan yang menyenangkan, bersih dan rileks pada saat makan misalnya

makan ditaman
5.

Batasi makan-makanan yang banyak mengandung Fe : seperti bayam, kangkung,

pepaya dll
6.

Tingkatkan masukan peroral pada anak

7.

Berikan makanan yang bergizi (TKTP)

8.

Berikan minuman yang bergizi pada anak misalnya susu

9.

Berikan anak porsi makan yang sedikit tapi sering

10. lauk yang bervariasi misalnya: pagi telur siang daging


11. Berikan suplement atau vitamin pada anak
12. Berikan makanan yang disukai anak yang mengandung protein

DAFTAR PUSTAKA

usan A. Orshan (2007). Maternity, Newborn, and Women's Health Nursing:


Comprehensive Care Across the Life Span. Lippincott Williams &
Wilkins. ISBN 978-0-7817-4254-2.
Anupam Sachdeva, M. R. Lokeshwar (2006).Hemoglobinopathies. Jaypee
Brothers Medical Publisher.
Robert S. Hillman, Kenneth A. Ault, Henry M. Rinder (2005).Hematology in
clinical practice: a guide to diagnosis and management. McGraw-Hill
Professional. ISBN 978-0-07-144035-6.
Howard A. Pearson, M.D., Lauren C. Berman, M.S.W., Allen C.
Crocker, M.D. (1997). "Thalassemia Intermedia: A Region I
Conference". THE GENETIC RESOURCE 11 (2).VI. VII. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai