Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sifat enzim ?
2. Apakah fungsi enzim dalam organisme ?
3. Bagaimankah karakteristik enzim ?
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui sifat enzim
2. Untuk mengetahui fungsi enzim dalam organisme
3. Untuk mengetahui karakteristik enzim

BAB II
ISI
A. Pengertian Enzim
Dalam tubuh manusia dan organisme lainnya pasti terdapat suatu reaksi
kimia atau metabolisme. Enzim merupakan protein yang dihasilkan oleh
organisme yang membantu ribuan reaksi kimia dalam sel organisme.
Bagian-bagian enzim antara lain:
1. Holoenzim

: Enzim aktif lengkap dengan semua komponennya.

2. Apoenzim

: Bagian enzim yang terdiri dari protein.

3. Gugus Prostetik

: Kebanyakan logam adalah gugus prostetik yang


paling sering dijumpai (metaloenzim : Co, Cu, Mg,
Mn dan Zn)

4. Kofaktor

: Kofaktor yaitu ion-ion anorganik dan molekul


organik

yg dibutuhkan enzim untuk melakukan

fungsinya, contohnya ion logam selain yang


berfungsi sebagai gugus prostetik.
5. Koenzim

: sebagai karier sementara dari gugus fungsional yg


Molekul organik (komplek) yang dibutuhkan enzim
untuk melakukan fungsinya berperan dalam reaksi
enzimatis, contohnya vitamin B1 yang berfungsi
dalam Dekarboksilasi oksidatif.

Gambar 1.1 Bagian-bagian Enzim

B. Fungsi dan Sifat Enzim


a. Fungsi Enzim
Terdapat berbagai macam fungsi enzim dalam organisme, fungsi utama
enzim adalah sebagai biokatalisator (mempercepat reaksi kimia pada
organisme tanpa ikut bereaksi karena pada akhirnya akan terbentuk
kembali). Fungsi lainnya adalah untuk menurunkan energi aktivasi, karena
energi aktivasi yang tinggi akan memperlama proses reaksi.

Gambar 1.2 Pengaruh enzim terhadap suatu reaksi


b. Sifat-sifat enzim :
a) Kemampuan katalitiknya dapat sangat efisien denga n mempercepat
reaksi sampai 1000 kali lebih cepat.
b) Spesifitas baik pada jenisnya maupun substratnya. Enzim dapat
mngkatalis apabila menumbuk molekul substrat yang tepat yang kemudian
terjadi reaksi terbentuk produk molekul baru.namun banyak juga yang
memiliki dua dan kadang-kadang lebih dari substrat dan produk, ini
disebut reaksi Bi-Bi.
c) Kemampuan untuk diatur (regulasi) Aktifitas dapat dikontrol sesuai
dengan kebutuhan organisme itu sendiri. Contoh : enzim yg mengkatalisis
reaksi pertama pada suatu siklus biosintesis biasanya di hambat oleh
produk akhirnya (feedback inhibition), beberapa enzim disintesis dalam

bentuk tidak aktif. Dan akan diaktifkan oleh kondisi dan waktu yang sesuai
(enzim alosterik), prekursor yg tidak aktif disebut zymogen.
d) Bekerja bolak-balik Pada umumnya, enzim mengkatalis reaksi satu

arah, meskipun demikian enzim juga mengkatalis reaksi dua arah (bolakbalik), contohnya enzim lipase mengkatalis pembentukan dan penguraian
lemak lipase.
e) Bekerja pada pH tertentu Setiap enzim memiliki PH optimun untuk
bekerja dengan baik. Mengapa demikian? Karena protein memiliki banyak
gugus ionik berakibat perubahan pH yang akan mempengaruhi sisi
katalitik dari enzim. Aktivitas enzim maksimal terjadi pada kisaran pH
tertentu yaitu 4,5 8,0 , walaupun ada enzim yang bekerja pada pH yang
sangat ekstrim seperti pepsin 0H 1,8 dan arginase pH 10. Enzim yang
sama tapi asalnya berbeda bisa mempunyai pH optimum yang berbeda,
misal : metil esterase dari kapang pH optimumnya 5,0, sedangkan dari
kacang merah pH optimumnya 8,5.
f) Bekerja pada suhu tertentu (termolabil) Jika suhu meningkat maka laju
reaksi enzimatis akan semakin meningkat, tetapi laju denaturasi (rantai
polipeptida enzim yang terurai) thermal juga meningkat, maka dari itu
perlu dibuat suhu optimal setiap kenaikan suhu 10C (sampai 40C),
kecepatan reaksi naik 2 kali lipatnya dan reaksi terhambat dan berhenti
pada 60C.
C. Mekanisme Kerja Enzim
a. Reaksi tanpa enzim :
1. Lambat
2. Membutuhkan suhu yang tinggi
3. Membutuhkan energi yang besar
4. Tekanan yang tinggi

b. Reaksi enzimatis :
Enzim memberikan suatu lingkungan yang spesifik di dalam sisi
aktifnya, sehingga reaksi secara energetik dapat lebih mudah
terjadi.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim :
1. Konsentrasi enzim ,
2. Substrat
3. Senyawa inhibitor : inhibitor kompetitif bekerja dengan
menurunkan jumlah molekul enzim bebas yang mengikat substrat,
inhibitor non kompetitif menghambat reaksi enzimatik dengan cara
berikatan dengan bagian lain enzim.

Gambar 1.3 Inhibitor enzim


4.. pH (derajat keasaman)
5. Jenis pelarut pada lingkungan
6.. Kekuatan ion
7. Suhu

Gambar 1.4 Tabel berbagai faktor yang mempengaruhi kecepatan


reaksi enzim
Teori tentang kerja enzim :
a. Lock and Key analogy (Analogi Gembok dan Kunci)
Enzim memiliki struktur sisi spesifik yang cocok dengan substrat.
Enzim dimisalkan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian
kecil yang dapat berikatan dengan substrat, bagian tersebut disebut
sisi aktif. Substrat dimisalkan sebagai kunci karena dapat berikatan
secara pas dengan sisi aktif enzim (gembok). Teori ini mampu
menerangkan spesifitas enzim tetapi tidak dapat menerangkan
stabilitas fase transisi enzim.
b. Induction Pas theory (Teori Induksi Pas)
mempertimbangkan fleksibilitas sis aktif, sehingga pengikatan
suatu substrat pada enzim menyebabkan sisi aktif mengubah
konformasinya sehingga cocok dengan substratnya. Lalu substrat
membentuk kompleks untuk memulai reaksi kimia yang lebih
cepat. Setelah proses tersebut menghasilkan produk yang
diinginkan, enzim tersebut melepaskan diri dan kembali kebentuk
semula.

Gambar 1.5 Teori kerja enzim


Bekerjanya enzim ada yang didalam sel (endoenzim) dan diluar sel
(ektoenzim) substrat berikatan dengan sisi aktif suatu enzim melalui
beberapa bentuk ikatan kimia yang lemah misalnya interaksi elektrostatik,
ikatan hidrogen, ikatan Van Der Waals, dan ikatanm hidrofobik. Setelah
berikatan keduanya membentuk kompleks enzim-substrat, selanjutnya
terjadi katalisis oleh enzim untuk membentuk produk. Ketika produk
sudah terbentuk, enzim bebas kembali dan selanjutnya bereaksi dengan
substrat.
D. Tata Nama Enzim
Nama enzim sering kali diturunkan dari nama substrat ataupun reaksi
kimia yang ia kataliskan dengan akhiran -ase.
Misalnya :

Enzim yang mengkatalisis pati (amilum ) diberi nama amilase.


Enzim yang mengkatalisis lemak (lipos) diberi nama lipase.
Enzim yang mengkatalisis protein diberi nama proteinase

Atau diberikan nama sesuai dengan tipe reaksi kimia, misalnya :


dehidrogenase, oksidase,dekarboksilase asilase esterase dll.

E. Klasifikasi Enzim

International Union of Biochemistry and Molecular Biology telah


mengembangkan suatu tatanama untuk enzim, yang disebut sebagai
nomor EC; tiap-tiap enzim memiliki empat digit nomor urut sesuai
dengan ketentuan klasifikasi yang berlaku. Nomor pertama untuk
klasifikasi teratas enzim didasarkan pada ketentuan berikut:

EC 1 Oksidoreduktase: mengatalisis reaksi oksidasi/reduksi

EC 2 Transferase: mentransfer gugus fungsi

EC 3 Hidrolase: mengatalisis hidrolisis berbagai ikatan

EC 4 Liase: memutuskan berbagai ikatan kimia selain melalui hidrolisis


dan oksidasi

EC 5 Isomerase: mengatalisis isomerisasi sebuah molekul tunggal

EC 6 Ligase: menggabungkan dua molekul dengan ikatan kovalen

BAB III
KESIMPULAN
fungsi utama enzim adalah sebagai biokatalisator (mempercepat reaksi
kimia pada organisme tanpa ikut bereaksi) dan menurunkan energi
aktivasi. Enzim memiliki sifat seperti kemampuan katalitiknya, spesifitas,
kemampuan untuk diatur (regulasi), bekerja bolak-balik, dan bekerja pada
pH dan suhu tertentu. Enzim memiliki berbagai karakteristik, yaitu
mengatalisis

reaksi

oksidasi/reduksi,

mentransfer

gugus

fungsi,

mengatalisis hidrolisis berbagai ikatan, memutuskan berbagai ikatan kimia


selain melalui hidrolisis dan oksidasi, mengatalisis isomerisasi sebuah
molekul tunggal, dan menggabungkan dua molekul dengan ikatan kovalen.

DAFTAR PUSTAKA

Mckee, Trudy, 2003. Biochemistry : The Molecular Basic Of Life Third Edition.
Philadelphia : McGraw-Hill Companies, Inc
Montgomery, Rex, 1993. Biokimia : Suatu Pendekatan Berorientasi Khusus Edisi
4. Gadjah Mada University Press
Murray, Robert K, 2009. Biokimia Harper. Toronto : McGraw-Hill Companies,
Inc
F.M.R. Pratiwi, 2006. Skripsi Sarjana, Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Indonesia.
Girindra, A. 1986. Biokimia 1. Gramedia. Jakarta.
Wirahadikusumah, M. 1981. Biokimia : Proteine, Enzima & Asam Nukleat. ITB.
Bandung.
academic.pgcc.edu

Anda mungkin juga menyukai