BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam bab empat telah diterangkan mengenai sifat permintaan seseorang atau
masyarakat ke atas suatu barang. Telah dijelaskan bahwa semakin tinggi harga suatu barang,
maka semakin sedikit permintaan atas barang itu. Sebaliknya, semakin rendah harga barang
tersebut, semakin banyak permintaan terhadap barang itu. Bab ini dan bab berikut akan
mendalami lebih lanjut pembicaraan tentang sifat permintaan masyarakat. Analisis dalam bab
ini akan menerangkan dua hal berikut :
1. Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang
lebih rendah dan mengurangi pembeliaannya pada harga barang yang tinggi
2. Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang
akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
BAB II
PEMBAHASAN
TABEL 7.1
Nilai Guna Total dan Nilai Guna Marjinal dalam Angka
Jumlah buah mangga yang dimakan
30
30
50
20
65
15
75
10
83
87
89
90
89
-1
10
85
-4
11
78
-7
Surplus konsumen
jika harga mangga
Rp 700/buah
Jumlah surplus
konsumen
Mangga pertama
1700
1000
1000
Mangga kedua
1500
800
1800
Mangga ketiga
1300
600
2400
Mangga keempat
1100
400
2800
Mangga kelima
900
200
3000
Mangga keenam
700
3000
Mangga ketujuh
500
Mangga kedelapan
300
KESIMPULAN
Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan:
Pendekatan Nilai guna (utiliti) cardinal dan pendekatan nilai guna ordinal. Dalam pendekatan
nilai guna cardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen
dapat dinyatakan secara kuantitatif. Dalam pendekatan nilai guna ordinal, Manfaat atau
kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak
dikuantifikasi. Tingkah laku seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang akan
memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan Kurva kepuasan sama yaitu
kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasan)
yang sama.
Nilai guna dibedakan diantara dua pengertian: nilai guna total dan nilai guna marjinal.
Nilai guna total dapat diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. Sedangkan nilai guna marjinal berarti
pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan pertambahan (atau
pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.