Anda di halaman 1dari 4

64

BAB VI
PEMBAHASAN
Pemberian pakan berlemak juga dapat meningkatkan kolesterol darah. Pada
penelitian ini digunakan lemak babi sebagai pakan berlemak untuk meningkatkan
kadar fragmen kolesterol dalam darah tikus. Pemberian diet tinggi kolesterol dalam
penelitian ini selama 7 hari diharapkan dapat meningkatkan kadar fragmen kolesterol
dalam darah tikus.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna pada
kelompok perlakuan yang diberi ekstrak daun jati belanda 250mg/kgBB,
500mg/kgBB, dan 750mg/kgBB pada minggu ke 2.
Setelah dilakukan uji T-Berpasangan atau Paired Samples T Test, pemberian
ekstrak daun jati belanda dapat menurunkan kadar fragmen kolesterol LDL,
Trigliserid, dan kolesterol total sedangkan untuk kadar HDL terjadi penaikan. Hal ini
disebabkan karena adanya senyawa flavonoid yang memiliki kandungan quercetin
yang mampumenurunkan kadar kolesterol. Quercetin dipercaya dapat melindungi
tubuh dari beberapa jenis penyakit degenerative dengan cara mencegah terjainya
proses proses peroksidasi lemak. Proses oksidasi ini dengan cara menangkap radikal
bebas. Penelitian yang di lakukan oleh Casaschi Adele,dkk juga menyebutkan bahwa
quercetin mampu menurunkan kadar kolesterol dengan cara menghambat aktivitas
enxim HMG-KoA reduktas, yaitu enzim yang berperan dalam pembentukan
kolesterol.
Penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan yang sesuai dengan hipotesis

65

awal yaitu ekstrak daun jati belanda dapat menurunkan kadar kolesterol darah tikus.
Lain dengan kelompok kontrol yang tidak diberi ektrak daun jati belanda, hanya
diberi diet standar saja tidak terjadi penurunan kadar kolesterol.
Setelah di lakukan Setelah dilakukan uji T-Berpasangan atau Paired Samples
T Test untuk melihat ada perbedaan antara sebelum perlakuan dan setelah perlakuan
lalu di lanjutkan uji One way ANOVA untuk melihat konsentrasi/dosis mana yang
paling signifikan. Hasil uji One Way ANOVA di dapatkan:
a. HDL mengangkut lebih sedikit kolesterol di dalam darah. HDL sering disebut
kolesterol baik, karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di
pembuluh arteri kembali ke liver untuk diproses dan dibuang. Hasil analisis
menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun jati belanda selama 14 hari
percobaan berpengaruh nyata terhadap kadar HDL tikus. Pemberian ekstrak
daun jati belanda dengan dosis 750mg/kgBB menunjukkan efek yang lebih
nyata dibandingkan dengan pemberian dosis 250mg/kgBB dan 500mg/kgBB
(Tabel 6 dan Tabel 19).
b. LDL mengangkut paling banyak kolesterol dalam darah. LDL sering disebut
kolesterol jahat, karena LDL yang tinggi mengendapkannya kolesterol dalam
arteri. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun jati belanda
selama 14 hari percobaan berpengaruh nyata terhadap penurunan kadar LDL
tikus. Pemberian ekstrak daun jati belanda dengan dosis 750mg/kgBB
menunjukkan efek yang lebih nyata dibandingkan dengan pemberian dosis
250mg/kgBB dan 500mg/kgBB (Tabel 7 dan Tabel 20).

66

c. Trigliserid adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan
berbagai organ dalam tubuh. Trigliserid merupakan substansi yang terdiri dari
gliserol dan asam lemak. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian
ekstrak daun jati belanda selama 14 hari percobaan berpengaruh nyata
terhadap

penurunan kadar Trigliserid tikus. Pemberian ekstrak daun jati

belanda dengan dosis 750mg/kgBB menunjukkan efek yang lebih nyata


dibandingkan dengan pemberian dosis 250mg/kgBB dan 500mg/kgBB (Tabel
8 dan Tabel 21).
d. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun jati belanda
selama 14 hari percobaan berpengaruh nyata terhadap

penurunan kadar

kolesterol total tikus. Pemberian ekstrak daun jati belanda dengan dosis
750mg/kgBB menunjukkan efek yang lebih nyata dibandingkan dengan
pemberian dosis 250mg/kgBB dan 500mg/kgBB (Tabel 9 dan Tabel 22).
e. Hasil penelitian terhadap berat badan dalam penelitian ini tidak menunjukkan
adanya penurunan terhadap berat badan tetapi untuk kelompok yang diberi
perlakuan lebih sedikit peningkatan berat badannya dibandingkan dengan
kelompok kontrol. (Tabel 5 dan Tabel 17). Peningkatan berat badan ini sama
dengan hasil penelitian yang di lakukan Yosie Andriani, 2005 bahwa
pemberian ektrak daun jati belanda terhadap berat badan kelinci meningkat.
Jadi ektrak daun jati belanda hanya dapat menghambat atau menahan
kenaikan berat badan. Dari dosis yang diteliti dosis 750mg/kgBB adalah dosis
yang paling menghambat kenaikan berat badan berat badan dibandingkan

67

dengan dosis 250mg dan 500mg.


f. Hasil penelitian yang didapatkan dari lingkar perut yang diberi ekstrak daun
jati belanda menunjukkan adanya pengurangan lingkar perut. Dari pemberian
ekstrak yang dilakukan selama 14 hari didapatkan bahwa dosis 750mg dapat
mengurangi ukuran lingkar perut lebih banyak dibandingkan dengan dosis
250mg/kgBB dan 500mg/kgBB (Tabel 6 Tabel dan Tabel 18).

Anda mungkin juga menyukai