1.

, yang parah dimana system kekebalan tubh menjadi sangat

rusak dsn mudah terkena penyakit (infeksi opurtunistik)
HIV ditularkan melalui cairan tubuh yaitu darah, atau air
mani, melalui transfuse darah, kontak badan dan hubungan
seksual baik heteroseksual mapun homo seksual. Virus HIV
menyebabkan AIDS, AIDS adalah penyakit mematikan yang
samapi sekarang beluma ada vaksin pencegahannya
ataupun obat penyembuhannya, karennya sangat
menakutkan,
Dahulu ada anggapan bahwa HIV/AIDS hanya menular di
lingkungan perilaku peyimpangan seksual (pelacur dan
pelaku homoseksual) tetapi sekarang ternyata bahwa tidak
sedikit yang tertular HIV karena transfuse darah dan
penggunaan jarum suntik secara bergilir diantara para
pecandu narkoba/ IDU (injecting drug use)
Prevelensi (angka kejadian) ketularan HIV dikalangan para
pevandu narkoba IDU yang menggunakan jarum suntik
secara bergilir cukup tinggi, penelitian diantara para IDU di
kampong Bali, Tanah abang, Jakarta menunjukan bahwa 90
% dari pada pecandu narkoba IDU titular HIV.
AIDS merupaka ancaman penghancuran hasil
pembangunan dan menyapu kemajuan social dan ekonomi
yang dengan susah payah dicapai, bahakan mengancam
kelangsungan hidup bangsa, karena AIDS menyerang
kelompok usia muda dan produktif, seperti yang terjadi di
beberapa Negara Afrika.
Untuk menanggulangi penularan HIV/AIDS dikalangan
penyalahgunaan narkoba yang menggunakan jarum suntik,
BNN telah mengadakan nota kesepahaman kerjasama
dengan komisi penaggulangan HIV/AIDS (KPA)
Komplikasi lain yang timbul akibat penggunaan jarum suntik
adalah hepatitis A, B dan C. Hepatitis adalah peradangan
hati yang ditandai oelh warna kuning pada kulit, mata, dan
air seni yang gejalanya bervariasi dari ringan hingga berat,
tergantung dari derajat kerusakan hati, selain transmisi virus
lewat penggunaan jarum suntik secara bergilit, virus
hepatitis dapat ditularkan melalui makanan, minuman,

hubungan seksual. Virus ini masuk aliran darah melalui kulit

terluka atau selaput lender. Dalam kurun waktu waktu 5 s/d
15 tahun, hepatitis dapat mengakibatkan sirosis (kerusakan
permanen dari jaringan hati ) dan kanker hati.