Rabi, bayi lelaki, berusia 6 bulan mengalami diare dan muntah.
Diare sebanyak 6-8 kali perhari. Berwarna kuning, berbau asam, tanpa disertai darah ataupun lendir. Nafsu makan berkurang dan terdapat muntah 4-6 kali per hari berisi susu tanpa disertai darah ataupun muntah hijau. Tono tampak rewel dan kehausan. Tidak didapatkan perut kembung ataupun demam. BAK masih dalam batas normal. Pada hari keempat, ibu khawatir karena Tono bertambah gelisah, disertai episode nyeri perut, kram yaitu kedua tungkai ditekuk kerah perut dan ia menjadi pucat, berkeringat dingin dan tampak letargi. Pada hari kelima, perut membuncit, diare disertai darah dan BAK berkurang. Rabi tampak letargi, tidak mau minum dan muntah bertambah sering. Pada awalnya muntah berisi susu, dan 5 jam sebelum kerumah sakit ia muntah hijau dan demam tinggi, lalu ibu Rabi membawa Rabi ke IGD RS Untan. Rabi lahir spontan, tidak ada kelainan, ditolong bidan, berat lahir 3000g dan panjang badan 49 cm. Tono didapatkan riwayat ikhterus abnormal. Ia masih mendapat ASI, akan tetapi ibu telah memberikan makanan tambahan (PASI) berupa pisang dan bubur, masing-masing sekali per hari, sejak usia 3 bulan. Pemeriksaan Fisik Bayi lelaki, letargi, merintih, pernafasan kussmaul, tampak pucat. Tanpa sianosis Nadi : 160 x /menit Respirasi : 64 x/menit Suhu axila: 390C. Berat badan 6 kg dan panjang badan 62 cm Ubun-ubun besar cekung, dan lingkar kepala 36,5 cm. Pemeriksaan jantung dan paru DBN Perut membuncit, turgor kurang dan teraba massa seperti sosis di kwadran kanan atas diantara episode spasme. Tidak ditemukan Organomegali. Bising Usus meningkat. Keempat ekstremitas teraba dingin dengan capillary refill time (CRT) 5 detik. Pada colok dubur teraba masaa dan terdapat darah pada sarung tangan.