Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

Drs. Darsono, M. Si.

Pertanyaan:
1. Apakah bahasa Indonesia masih penting?
2. Mengapa bahasa Indonesia itu penting?
Masih ingatkah dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober
1928?
Ringkasnya:
Pemuda-Pemudi (kerumunan massa pemuda) dari
berbagai suku bangsa mengaku:
Bertumpah darah yang satu, tanah (air) Indonesia
Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Intinya:
Berdirinya sebuah negara, mesti melibatkan tiga hal
penting tersebut: tanah-air (wilayah geografis), bangsa
(rakyat), dan bahasa (budaya).
BAHASA menjadi bagian dari kebudayaan,
sekaligus sarana ekspresi kebudayaan
Apa
o
o
o
o
o
o
o

kebudayaan itu? Kebudayaan meliputi:


Seluruh kompleks ide-ide
Ilmu pengetahuan
Teknologi
Kesenian
Gaya hidup
Bahasa
Benda-benda hasil ciptaan manusia, dll.

Selain menjadi bagian dari kebudayaan, bahasa


merupakan sarana dan sekaligus bentuk ekspresi
kebudayaan itu sendiri. Jadi, fungsi bahasa itu sangat
penting. Ibaratnya, bahasa menjadi pinti gerbang untuk
memasuki kebudayaan suatu bangsa.

BI, Nasionalisme, dan Integrasi Bangsa


BI yang ada dan kita gunakan sekarang ini tidak serta
merta ada atau ada sekaligus, tetapi lahir dan
berkembang sepanjang sejarah, seiring sejarah
perkembangan bangsa.
Kelahiran BI tidak bisa dilepaskan dari muncul dan
berkembangnya nasionalisme Indonesia.
BI merupakan bentuk baru (diangkat) dari bahasa
Melayu.
Alasannya:
Kaidah sederhana
Demokratis
Mampu sebagai bahasa budaya
Telah menjadi lingua franca (bahasa perhubungan
untuk kepentingan perdagangan)
Adanya kesadaran penutur bahasa lain
Melalui sumpah pemuda, BI diakui kelahirannya secara
politis. Dalam kaitan ini, BI berkedudukan sebagai
bahasa nasional dan memiliki fungsi-fungsi berikut.
Lambang identitas nasional
Lambang kebanggaan nasional
Alat penyatuan berbagai suku bangsa
Alat perhubungan antardaerah dan
antarbudaya
Setelah Indonesia merdeka, UUD 1945 memuat pasal
yang mengakui bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara. Dengan demikian, kelahiran BI secara yuridis
telah diakui sehingga BI berkedudukan sebagai bahasa
negara. Sebagai bahasa negara BI berfungsi sebagai
Bahasa resmi kenegaraan
Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan

Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk


kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan
Bahasa resmi pengembangan kebudayaan nasional
dan pemanfaatan IPTEKS
Frans Magnis Suseno (1988) mengatakan
Sebagai bangsa yang yang bukan didasarkan pada kesatuan
etnis, yang mempersatukan Indonesia sebagai satu bangsa dan
sekaligus negara bukanlah sesuatu yang alamiah. Indonesia
hanya dipersatukan oleh semangat dan tekad untuk bersama dan
bersatu, tidak kurang, tidak lebih Tekad itu tumbuh dalam sejarah
panjang pengalaman bersama yang sebagian merupakan sejarah
penderitaan dan penindasan akibat kolonialisme yang kemudian
melahirkan pengalaman perjuangan bersama demi kemerdekaan.
Mari kita perhatikan berbagai fakta berikut!
Timor-Timur telah melepaskan diri dari Indonesia
dan sekarang menjadi Republik Demokratik Timor
Leste
Aceh tetap dibayangi adanya GAM (Gerakan Aceh
Merdeka) meski sekarang telah menjadi Naggroe
Aceh Darussalam
Papua juga terus berkecamuk dengan OPM
(Organisasi Papua Merdeka)
Maluku pernah dikejutkan dengan RMS (Republik
Maluku Selatan)
Pertanyaannya:
Mampukah bahasa Indonesia mengurangi etnosentrisme
(sifat yang terlalu mencintai budaya lokal dan
menganggap bahwa budaya lokal itu yang paling baik
dan paling tinggi, sedang budaya yang lain rendah dan
jelek), dan mencegah disintegrasi?
Sebaliknya, mampukah bahasa Indonesia membangun
integrasi serta solidaritas nasional (nasionalisme)
bangsa Indonesia?

Nasionalisme, antara pluralisme dan multikulturalisme,


membutuhkan bahasa Indonesia (common language)
sebagai komunikasi. Lalu, di mana posisi bahasa daerah
(lokal) dan bahasa Inggris/asing (global)?
---Silakan direnungkan---

Anda mungkin juga menyukai