Anda di halaman 1dari 16

PEMERIKSAAN KLINIK OBSTETRI

Ante Natal Care (Asuhan Antenatal) Harry Kurniawan Gondo Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Definisi Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medis pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.

Pelayanan antenatal Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga medis profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, dan bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standar minimal pelayanan antenatal yang meliputi 7T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan, tanya jawab/ konseling dan pemeriksaan trasmited sexual disease. Tujuan 1. Menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat. 2. Memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi. 3. Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal. Asuhan antenatal harus dimulai sedini mungkin, sejak diketahui ibu sudah mengalami kehamilan. Untuk itu perlu di perhatikan pentingnya jadwal pemeriksaan kehamilan yang sebaikanya dilakukan oleh seorang ibu hamil dalam masa kehamilannya untuk dapat mencapai kondisi kehamilan yang optimal. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu bulan. periksa ulang satu kali sebulan sampai kehamilan tuju bulan.

periksa ulang dua kali sebulan sampai kehamilan Sembilan bulan. periksan ulang setiap minggu sesudah kehamilan Sembilan bulan. periksa khusus bila ada keluhan-keluhan.

PEMERIKSAAN OBSTETRI Pemeriksaan klinik lengkap dalam bidang obstetri haruslah secara sistematis meliputi sebagai berikut: Anamnesis Ajukan pertanyaan kepada pasien atau keluarganya beberapa hal berikut, dan jawabannya dicatat dalam catatan medik: Identitas pasien (umur, alamat, pekerjaan ibu/suami dll) Keluhan/masalah utama yang menjadi alasan pasien datang ke klinik. Riwayat penyakit sehubungan dengan keluhan utama tersebut (penjabaran keluhan utama). Tanggal hari pertama haid terakhir , Riwayat kontrasepsi Riwayat haid (menarke, teratur/tidak, siklus, lama haid). Riwayat kehamilan sekarang (Gravida, Para, Abortus;GPA, keluhan lain selama hamil ini, obat-obatan selama hamil, ANC, dll) . Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu termasuk kondisi anaknya. Riwayat penyakit yang pernah diderita Riwayat penyakit dalam keluarga Riwayat alergi pada obat. Riwayat pernikahan : lama pernikahan, jumlah pernikahan Riwayat sosial- ekonomi-gizi Pemeriksaan fisik umum Penilaian keadaan umum dan kesadaran penderita. Penilaian tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan) Pemeriksaan tubuh secara sistematik. Pemeriksaan kepala dan leher. Pemeriksaan dada.

Pemeriksaan perut Pemeriksaan anggota gerak/ ekstremitas (antara lain edema tungkai bawah dan kaki).

Pemeriksaan fisik khusus obstetri Inspeksi: Pemeriksaan rahim (besarnya, kelainan bentuk, tumor dsb) termasuk pengukuran tinggi fundus uteri dan lingkar perut (dalam cm). Penilaian taksiran berat janin berdasarkan rumus. Adakah luka parut bekas operasi dll. Palpasi: Pemeriksaan his/ kontraksi (frekuensi, lama, kekuatan relaksasi, simetri dan dominasi fundus). Pemeriksaan palpasi janin o Di dalam atau di luar rahim o Jumlah janin o Dengan cara LEOPOLD. Pemeriksaan palpasi Leopold dilakukan dengan sistematika : Leopold I,Menentukan tinggi fundus dan meraba bagian janin yang di fundus dengan kedua telapak tangan. Leopold II, Kedua telapak tangan menekan uterus dari kiri-kanan, jari ke arah kepala pasien, mencari sisi bagian besar (biasanya punggung) janin, atau mungkin bagian keras bulat (kepala) janin. Leopold III, Satu tangan meraba bagian janin apa yang terletak di bawah (di atas simfisis) sementara tangan lainnya menahan fundus untuk fiksasi. Leopold IV, Kedua tangan menekan bagian bawah uterus dari kiri-kanan, jari ke arah kaki pasien, untuk konfirmasi bagian terbawah janin dan menentukan apakah bagian tersebut sudah masuk / melewati pintu atas panggul (biasanya dinyatakan dengan satuan x/5). Jika memungkinkan dalam palpasi diperkirakan juga taksiran berat janin (meskipun kemungkinan kesalahan juga masih cukup besar).

o Taksiran berat janin Pada kehamilan aterm, perkiraan berat janin dapat menggunakan rumus cara Johnson-Tossec yaitu : tinggi fundus (cm) - (12/13/14)) x 155 gram. Auskultasi: (umur kehamilan > 16 minggu) o Janin mati atau hidup. o Tentukan gawat janin atau tidak. Dengan stetoskop kayu Laennec atau alat Doppler yang ditempelkan di daerah punggung janin, dihitung frekuensi pada 5 detik pertama, ketiga dan kelima, kemudian dijumlah dan dikalikan 4 untuk memperoleh frekuensi satu menit. Sebenarnya pemeriksaan auskultasi yang ideal adalah denyut jantung janin dihitung seluruhnya selama satu menit. Batas frekuensi denyut jantung janin normal adalah 120-160 denyut per menit. Takikardi menunjukkan adanya reaksi kompensasi terhadap beban / stress pada janin (fetal stress), sementara bradikardi menunjukkan kegagalan kompensasi beban / stress pada janin (fetal distress/gawat janin).

Pemeriksaan Inspekulo (bila diperlukan): Kadang diperlukan pada kecurigaan KPD, perdarahan, fistula obstetri. Dinding vagina dan forniks Warna dan besar porsio. Kecurigaan perdarahan/ laserasi jalan lahir, Flour albus, atau sekret abnormal dalam lumen vagina, rembesan cairan ketuban pada KPD, atau rembesan urin pada fistula vesiko/urethro vaginal. Pemeriksaan dalam vagina: Pemeriksaan vulva dan perineum (secara inspeksi & palpasi), adakah pengeluaran sekret abnormal, perdarahan, muara urethra. Pemeriksaan vagina. Pemeriksaan serviks (pembukaan, pendataran, skor Bishop). Pemeriksaan rahim (besarnya, kelainan bentuk, tumor dan sebagainya). Pemeriksaan adneksa. Pemeriksaan janin

o Presentasi janin dan turunnya presentasi seberapa jauh (dalam Hodge atau Station). o Posisi janin (Ubun ubun kecil os sakrum), moulage dan kaput suksedaneum. o Bagian kecil janin di samping presentasi (tangan, tali pusat, dll) o Anomali kongenital pada janin Pemeriksaan panggul Pengukuran panggul luar meliputi o Distansia spinarum (N: 20-23 cm) o Distansia kristarum (N: 23-26 cm) o Konyugata eksterna/ Boudaleque (N: 18-20 cm) Penilaian pintu atas panggul: o Promontorium teraba atau tidak. o Penilaian linea terminalis (inominata). o Ukuran konyugata diagonalis (> 11,5 cm) dan konyugata vera (>10cm). Penilaian ruang tengah panggul o Penilaian tulang sakrum (konkaf atau konveks) o Penilaian dinding samping (konkaf atau konveks). o Penilaian spina iskiadika (menonjol atau tidak) o Ukuran jarak antar spina sikiadika (> 9,5 cm) Penilaian pintu bawah panggul o Arkus pubis (besar sudut > 900). o Distansia intertuberosum (> 8 cm, jarak sekepalan tinju). o Penilaian tulang koksigis (ke depan atau tidak). o Penilaian adanya tumor jalan lahir yang menghalangi persalinan pervaginam o Adakah kelainan bentuk panggul, simetris atau tidak. o Penilaian panggul patologik. o Penilaian imbang feto-pelvik. Pemeriksaan penunjang IBU: Pemeriksaan urin (planotest, urin lengkap)

Pemeriksaan darah (darah rutin, gol darah, rhesus, VDRL, kimia darah, kultur darah, TORCH, HBs Ag, HIV dll) Pemeriksaan apusan vagina/ serviks, tes Nitrazine (lakmus), Pemeriksaan radiologi o Foto thoraks, Pelvimetri rontgenologik. Pemeriksaan EKG, CT scan. JANIN Daptone (Doppler). Tes kematangan paru (rasio L/S, tes kocok). Non invasif: AFP, Profil biofisik, Kardiotokografi (NST & OCT), Ultrasonografi. Invasif: Amnio/kordosentesis, CVS DIAGNOSIS: GPA gravid..- minggu, inpartu/ belum .(penyakit ibu misalnya preeklampsia berat ), janin tunggal/gemeli hidup/matipresentasi.

PEGANGAN UNTUK TUTOR/ PEMBIMBING


Modul ini disusun untuk proses pembelajaran bagi pengembangan dan pencapaian kompetensi dalam pelaksanaan Pemeriksaan Obstetri Asuhan Persalinan melalui sesi pembelajaran di dalam kelas dan praktik dalam situasi yang sesungguhnya terkait dengan standar keilmuan dan praktik ginekologi. KOMPETENSI : Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik mampu : Melakukan asuhan antenatal dasar, keterampilan : 1.1. 1.2. Melakukan anamnesis obstetri Melakukan pemeriksaan fisik pada pasien hamil

PENILAIAN KOMPETENSI Untuk penilaian kompetensi, setiap peserta didik akan dievaluasi dengan menggunakan instrumen dan kriteria seperti yang disebutkan pada tujuan pembelajaran. DAFTAR TILIK UNTUK KETERAMPILAN PEMERIKSAAN OBSTETRI ASUHAN ANTENATAL AWAL (Diisi oleh Pengajar) Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.: 1 Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan) 2 Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya (jika harus berurutan). Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi di luar normal 3 Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja yang sangat efisien

T/D

Langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu diperagakan)

No 1 2 3 4 5

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Langkah Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan Menyapa ibu dengan sopan dan ramah Mendengarkan ibu dan berikan tanggapan yang penuh perhatian atas pertanyaan dan kekhawatirannya Jelaskan apa yang akan dilakukan dan minta persetujuan lisan Anamnesis lengkap Tanyakan informasi pribadi ibu Tanyakan riwayat haid dan kontrasepsi ibu Hitung perkiraan tanggal melahirkan Tanyakan riwayat kehamilan yang sekarang Tanyakan tentang kebiasaan sehari-hari dan gaya hidup ibu Tanyakan riwayat obstetri ibu Tanyakan riwayat medis ibu Melakukan pemeriksaan fisik (Lihat daftar tilik pemeriksaan Obstetri) Melakukan dekontaminasi dan mencuci tangan Meminta pemeriksan laboratorium (hemoglobin, uji RPR, dan uji HIV jika sudah dikonseling) Ambil spesimen untuk pemeriksaan protein pada urin Memberikan penyuluhan pada ibu tentang pentingnya nutrisi Diskusikan rencana persalinan dengan ibu Berikan penyuluhan pada ibu tentang lebersihan, ASI dan pencegahan infeksi Memberikan imunisasi dan profilaksis lainnya Diskusikan jadwal kedatangan berikutnya Catat semua temuan dan obat yang diresepkan/diberikan pada kartu ANC ibu dan kartu klinik

Kasus

PEMERIKSAAN KLINIK OBSTETRI


Pendahuluan Pemeriksaan klinis obstetri memegang peranan penting dalam pemberian pelayanan obstetri yang mencakup sejak prenatal, intranatal dan pasca persalinan. Prinsip-prinsip pemeriksaan klinis obstetri harus diketahui oleh semua pemberi pelayanan obstetri. Terdapat dua bagian pemeriksaan klinis, yaitu anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dalam anamnesis dan pemeriksaan fisik, harus tetap diingat tentang perubahan fisiologis ibu hamil yang mungkin akan memberikan hasil yang berbeda dibandingkan pasien tidak hamil. Kita juga harus

mengingat mengenai kemungkinan komplikasi atau penyulit kehamilan ini atau adanya riwayat penyulit sebelumnya. Anamnesis Obstetri Pemeriksaan anamnesis obstetri merupakan bagian integral dari pelayanan antenatal. Pada kunjungan awal tentunya anamnesis akan meliputi elemen-elemen yang lebih lengkap dibandingkan dengan anamnesis pada kunjungan lanjutan. Pemeriksaan anamnesis awal meliputi enam elemen, yaitu : 1. Informasi pribadi 2. Riwayat menstruasi dan riwayat kontrasepsi 3. Riwayat kehamilan sekarang 4. Kebiasaan dan gaya hidup 5. Riwayat obstetri 6. Riwayat medis

I. Informasi Pribadi Pada kunjungan awal terdapat beberapa pertanyaan pribadi yang berguna dalam pemberian pelayanan obstetri. Pertanyaan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Pertanyaan informasi pribadi Pertanyaan Siapakah nama ibu? Kegunaan Berguna untuk mengidentifikasi wanita dan membantu dalam pembentukan rapport Membantu mengidentifikasi kehamilan dengan perhatian khusus (kehamilan remaja) Berguna bila perlu menghubungi pasien dan juga untuk mengembangkan perencanaan birth and complication readiness Berguna untuk mengembangkan

Berapakah usia ibu ?

Alamat tempat tinggal dan ada tidaknya nomor yang bisa dihubungi Apakah ibu memiliki jalur

transportasi yang baik ? Ada tidaknya sumberpenghasilan keluarga Berapa kehamilan dan persalinan sebelumnya? Apakah pasien memiilki masalah medis, obstetri, sosial atau personal? Apakah dalam kehamilan ini pasien merasakan ada masalah? Apakah sebelumnya sudah memeriksakan kehamilannya?

perencanaan birth and complication readiness Berguna untuk menentukan pesan kesehatan dan konseling yang akan diberikan kepada pasien Jika ya, maka harus dilanjutkan dengan pertanyaan lanjutan A (terdapat pada tabel 2)

Jika ya, perlu diidentifikasi apakah ada permasalahan sebelumnya atau tidak (pertanyaan lanjutan B )

Tabel 2. Pertanyaan Lanjutan Umum Pertanyaan A Ditanyakan pada wanita mengemukakan adanya masalah Pertanyaan B yan Ditanyakan pada wanita yang sudah pernah mendapatkan pelayanan kesehatan sebelumnya Apa sebenarnya permasalahannya Siapakah yang memberi pelayanan sebelumnya Kapan pertama kali timbul Meliputi apa sajakah pelayanan Apakah timbul mendadak atau kesehatan ini (diagnosis, pengobatan) perlahan Apakah luaran dari pemberi Kapan dan seberapa sering pelayanan kesehatan ini (normal, ada masalah itu timbul tidaknya masalah, apakah pengobatan Apakah yang mungkin berhasil) menyebabkan timbulnya permasalahan tersebut? Apakah ada yang tidak lazim terjadi sebelum timbul masalaha tersebut? Seberapa besar pengaruh masalah tersebut pada pasien Apakah masalah semakin membaik atau memburuk Apakah terdapat gejala dan tanda yang menyertai? Apakah sudah pernah mendapatkan penanganan sebelumnya?

II. Riwayat menstruasi dan kontrasepsi Anamnesis riwayat menstruasi dan kontrasepsi berperan penting dalam pemberian pelayanan obstetri. Pada tabel 3 di bawah dapat dilihat pertanyaan mengenai menstruasi dan kontrasepsi.

Tabel 3. Anamnesis riwayat menstruasi dan kontrasepsi Pertanyaan Kapankah hari pertama terakhir ibu? Kegunaan Jika wanita tersebut tidak mengingat hari pertama haid terakhirnya, kehamilan dapat dikonfirmasi dan dikalkulasi usia kehamilannya berdasarkan - Gejala kehamilan - Tanda kehamilan Jika wanita mengingat hari pertama haid terakhir, harus dilanjutkan dengan pertanyaan : - Apakah haid selama ini teratur siklusnya? - Bagaimana siklus 3 bulan terakhir? - Apakah HPHT tersebut normal onset, flow dan durasinya? - Apakah sebelumnya menggunakan kontrasepsi? Rumus naeglle digunakan dengan syarat siklus tiga bulan terakhir teratur Untuk mempersiapkan perencanaan kontrasepsi Jiak ya, lanjutkan dengan pertanyaan - Metode kontrasepsi - Apakah pasien mengalami masalah dalam kontrasepsi tersebut - Jika pernah menggunakan leibh dari satu metode, ditanyakan metode yang paling nyaman dan alasannya Pertanyaan ini berguna untuk memandu pelayanan kontrasepsi Jika ya, lanjutkan dengan pertanyaan - Metode yang ingin digunakan

haid

Ibu menginginkan memiliki berapa anak? Pernahkah menggunakan kontraspesi sebelumnya?

Apakah ibu menginginkan menggunakan kontrasepsi setelah

kelahiran sekarang

Apakah pasien menginginkan informasi dalam metode lain

III. Riwayat kehamilan sekarang

Tabel 4. Anamnesis riwayat kehamilan sekarang Pertanyaan Apakah sudah merasakan gerakan janin Kegunaan Jika usia kehamilan >22 minggu dan masih belum merasakan gerakan janin maka harus dilakukan penyelidikan lanjutan Jika sudah merasakan, maka harus dilanjutkan dengan pertanyaan - Kapan pertama kali dirasakan - Kapan terakhir kali dirasakan Digunakan sebagai panduan dukungan hubungan ibu-bayi

Bagaimana perasaan mengenai kehamilannya

ibu

IV. Kebiasaan dan gaya hidup Dalam pemberian pelayanan obstetri penting untuk mengetahui kebiasaan dan gaya hidup pasien, yang dapat mempengaruhi kehamilan. Pada tabel 5 dapat dilihat pertanyaan aspek kebiasaan dan gaya hidup.

Tabel 5. Anamnesis kebiasaan dan gaya hidup Pertanyaan Apakah pasien bekerja? Seberapa berat pekerjaannya? Apakah pasien memiliki waktu istirahat yang cukup? Bagaimana asupan makanan hariannya? Apakah saat ini sedang menyusui ? Apakah pasien merokok, Kegunaan Digunakan untuk menentukan apakah terdapat keseimbangan antara aktifitas fisik dengan asupan makanan Jika dilaporkan mengenai pica, harus dilakukan penilaian lanjut

Digunakan untuk menentukan pesan

meminum alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang Dengan siapakah pasien tinggal? Informasikan kepada pasien akan ditanya mengenai pertanyaan pribadi dan pertanyaan ini diberikan kepada semua pasien - Apakah ada yang menghalangi pasien dari bertemu dengan keluarga atau teman, tidak mengijinkan meninggalkan rumah atau mengancam hidupnya? - Apakah pernah dilukai, dipukul atau dipaksa berhubungan seks oleh orang lain? - Apakah pasien takut akan seseorang?

kesahatan dan konseling yang akan diberikan Digunakan untuk mengembangkan perencanaan kelahiran dan kesiapan timbulnya komplikasi Jika terdapat jawaban ya pada salah satu/semua pertanyaan maka harus dilakukan penilaian lanjutan mengenai kekerasan dalam rumah tangga Jika pasien tidak ingin menjawab pertanyaan tersebut, informasikan bahwa dia dapat mendiskusikan masalah ini kapan saja

V. Riwayat Obstetri Meskpun riwayat obstetri buruk sebelumnya tidak selalu membutuhkan perawatan khusus, namun mengetahui ada tidaknya komplikasi terdahulu dapat membantu memahami kekhawatiran yang timbul dalam kehamilan ini. Diskusi mengenai komplikasi sebelumnya juga memberi kesempatan untuk merencanakan kelahiran dan kesiapan timbulnya komplikasi.

Tabel 6. Anamnesis riwayat obstetri Pertanyaan Jika ini bukan kehamilan pertama, tanyakan apakah pada kehamilan sebelumnya terdapat komplikasi - Preeklampsia/eklampsia - Seksio sesarea, ruptura uteri, Kegunaan Jika jawabannya ya, maka dapat mempengaruhi penanganan selanjutnya

operasi pada uterus Robekan perineum (derajat 3 atau 4) - Perdarahan pascapersalinan - Kematian perinatal, prematuritas - Abortus 3 kali atau lebih Jika ini bukan anak pertama pasien, tanyakan apakah sebelumnya pernah menyusui atau tidak? -

Jika tidak, perlu ditanyakan alasannya Jika ya, perlu ditanyakan berapa lama dan apakah timbul masalah selama menyusui

VI. Riwayat Medis Tabel 7. Riwayat Medis Pertanyaan Kegunaan Apakah pasien memiliki alergi ? Ada tidaknya riwayat pentyakit ini akan mempengaruhi pelayanan Pernahkah didiagnosis menderita obstetri yang akan diberikan penyakit - Anemia - Sifilis - Jantung - Ginjal - Diabetes - Kelenjar gondok - Tuberkulosis - Hepatitis - HIV Apakah pernah dirawat atau Jika ya perlu ditanyakan mengenai menjalani operasi alasannya, kapan dilakukan dan bagaimana hasilnya Jika kondisi belum teratasi dan mempunyai potensi mempersulit kehamilan ini maka perlu dilakukan penilaian lanjutan Apakah sedang meminum obat Diperlukan untuk memandu pesan obatan kesehatan dan konseling yang akan diberikan Apakah sudah pernah Bila ya, kapan terakhir kali mendapatkan imunisasi tetanus? mendapatkannya? Keenam aspek tersebut di atas harus dicakup dalam anamnesis obstetri awal. Pada kunjungan berikut, maka terdapat anamnesis obstetri yang memiliki cakupan yang berbeda. Dalam kunjungan lanjutan maka informasi yang harus didapatkan adalah

1. Apakah terdapat masalah medis, obstetri, sosial atau pribadi sejak kunjungan terakhir? 2. Apakah pernah mendapatkan pelayanan kesehatan lainnya sejak kunjungan terakhir? 3. Apakah terdapat perubahan gaya hidup dan kebiasaan sejak kunjungan terakhir? 4. Apakah terdapat perubahan dari informasi pribadi sejak kunjungan terakhir? 5. Apakah terdapat kesulitan dalam melaksanakan perencanaan sebelumnya? 6. Apakah terdapat reaksi alergi atau efek samping lainnya terhadap obat-obatan atau imunisasai?

Pemeriksaan Fisik Setelah melakukan anamnesis, maka pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Pastikan semua temuan telah dicatat pada status pasien. Jika saat ini kunjungan pertama, maka lakukan pemeriksaan fisik lengkap. Jika merupakan kunjungan lanjutan maka pemeriksaan fisik yang lebih singkat sudah mencukupi. Namun pastikan selalu melakukan penilaian keadaan umum, memeriksa konjungtiva, tekanan darah dan pemeriksaan abdomen. Pemeriksaan genitalia dan payudara dilakukan bila diperlukan. 1. 2. 3. Pemeriksaan Keadaan umum Pemeriksaan Tekanan darah Pemeriksaan Payudara Pemeriksaan payudara dilakukan pada kunjungan pertama dan diulang bila dirasa perlu. Petunjuk mengenai cara pemeriksaan dapat dilihat pada pemeriksaan ginekologi. 4. Pemeriksaan Abdomen Sebelum melakukan pemeriksaan abdomen, maka harus diinformasikan kepada pasien mengenai prosedur pemeriksaan. Hal ini perlu untuk mempersiapkan pasien sehingga tidak ada kekhawatiran mengenai kondisi kehamilan. Pada tabel di bawah dapat dilihat elemen apa saja yang perlu dinilai pada pemeriksan abdomen. Elemen Permukaan abdomen Abnormal dan Tindakan Lanjutan Tidak terdapat parut dari opersi Jika terdapat parut pada sebelumnya (seksio sesarea, dinding abdomen, informasi ruptura uteri atau operasi tambahan perlu dicari untuk abdomen lainnya) mengetahui jenis operasi yang dilakukan Normal

Tinggi Fundus Uteri

Uterus terasa kenyal Tinggi fundus bertambah setiap kunjungan Tinggi fundus sesuai dengan usia kehamilan - Pada 12 minggu teraba di atas simfisis - Pada 16 minggu setengah pusat simfisis - Pada 18-20 minggu sekitar 20 cm dari simfisis atau 1 jari di bawah umbilikus - Pada 22 minggu uterus setinggi umbilikus Setelah usia kehamilan 22 minggu maka tinggi fundus (dalam cm) sesuai dengan usia kehamilan + 2 cm Bagian janin dan gerak Pada kehamilan >24 minggu janin maka bagian janin dapat dipalpasi Pada kehamilan >22 minggu, gerakan janin dapat dirasakan Letak dan presentasi janin Pada 36 minggu, janin letak memanjang dan presentasi kepala. Setelah 36 minggu harus ditentukan apakah kepala janin sudah engaged atau belum masuk pintu atas panggul Bunyi jantung janin Setelah 12 minggu, bunyi jantung janin dapat didengar dengan dopler Setelah 20 minggu maka bunyi jantung janin dapat didengar dengan menggunakan laennec

Jika terdapat ketidaksesuaian antara usia kehamilan dengan tinggi fundus maka informasi dan pemeriksaan tambahan perlu dilakukan.

Jika tidak dapat diraba bagian janin atau pergerakan janin maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menentukan kondisi kehamilan Jika terdapat kelainan letak atau presentasi maka perlu dilakukan pemeriksaan tambahan untuk menentukan penanganannya Kelainan dapat berupa tidak terdengarnya bunyi jantung janin atau kelainan dalam frekuensi denyut jantung janin

Anda mungkin juga menyukai