Peng Kaji An
Peng Kaji An
TINJAUAN KASUS
A PENGKAJIAN
Tanggal masuk
Tanggal pengkajian
Identitas
a
Identitas Klien
Nama
: Ny.Y
Usia
: 51 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Tumpang
Agama
: Islam
Pekerjaan
Pendidikan
: SMP
Diagnose medis
No. register
: B3xxx57
b Penanggung jawab
Nama
: Tn.S
Alamat
: Tumpang
Airway
Terdengar bunyi snoring, terdapat banyak mukus di jalan nafas,
terlihat sekret berwarna putih kekuningan dan kental.
Breathing
RR : 34x/menit, nafas cepat dan dangkal, irama irregular, terlihat
adanya penggunaan otot bantu pernafasan, tidak ada pernafasan
cuping hidung , terdengar bunyi ronki pada seluruh lapang paru.
Circulation
TD 230/91 mmHg, HR 106 x/menit, MAP 77, SpO2 82 %, akral
dingin, konjungtiva anemis, capillary refill > 3 detik
Disability
Kekuatan otot
1 1
1 1
Exposure
Pengkajian Sekunder
a Keluhan utama
Penurunan Kesadaran
b Riwayat penyakit keluarga
Keluarga klien mengatakan terdapat anggota keluarga yang
mempunyai hipertensi dan diabetes mellitus yaitu ayah dan kakak
klien.
c Allergi : keluarga mengatakan Ny.S tidak memiliki riwayat alergi
d Medikasi : keluarga mengatakan Ny.S sedang menjalani pengobatan
yaitu valsartan dan glimepiride
Keterangan
Bentuk kepala mesochepal, rambut beruban, lurus,
tidak ada perdarahan, tidak teraba massa
Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil
Mata
Telinga
Leher
Jantung
Abdomen
Genetalia
Nervous I (Olfaktorius)
Sensasi hidung kanan
Keterangan: + : ada
- : tidak ada
b
Nervous II (Optikus)
Mata kanan
Mata kiri
Ketajaman penglihatan
Lapang pandang
Melihat warna
Ketajaman penglihatan
Lapang pandang
Melihat warna
Keterangan: + : ada
- : tidak ada
c
Bentuk
Reflek cahaya
Bentuk
Bulat isokor
+ (positif)
Bulat isokor
4
Reflek cahaya
Keterangan: + : ada
+ (positif)
- : tidak ada
d
Nervous IV (Trochlearis)
Mata kanan
Tidak
dapat
terkaji
- Tidak
Mata kiri
dapat
terkaji
Keterangan : + : ada
- : tidak ada
e
Nervous V (Trigeminus)
Membuka mulut
Mengunyah
Menggigit
Dahi
Dagu
Pipi kanan
halus,
kasar,
tumpul, runcing.
Keterangan: + : ada
Pipi kiri
- : tidak ada
f. Nervous VI (Abdusen)
Mata kanan
Mata Kiri
Keterangan : + : ada
- : tidak ada
g
- : Tidak dapat
5
Nervous VIII
Suara bisikan
Detik arloji
Suara bisikan
Telinga kiri
Detik arloji
Keterangan : + : terdengar
Telinga kanan
- : tidak terdengar
i. Nervous IX (Glosofaringeus)
Merasakan asam
Merasakan asin
Keterangan : + : Bisa
- : Tidak bisa
j
Nervous X (Vagus)
Menelan
Bicara
Keterangan : + : Dapat
- : Tidak dapat
k. Nervous XI (Accesorius)
Mengangkat bahu
Mengangkat kepala
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Keterangan : + : ya
- : tidak
l. Nervous XII (Hypoglosus)
Menjulurkan lidah
Menggerakkan lidah
Ke kanan
Ke kiri
Keterangan : + : ya
- : tidak
Hasil pemeriksaan EKG
Hasil
Satuan
Nilai rujukan
Keteranga
n
Hematologi paket
Hemoglobin
9,9
g/dl
12,00-15,00
Hematokrit
29,6
35-47
Eritrosit
3,3
10^6/uL
4,4-5,9
MCH
29,7
Pg
27,00-32,00
MCV
88,5
fL
76-96
MCHC
33,5
g/dl
29,00-36,00
Leukosit
10,7
10^3/uL
3,6-11
Trombosit
392,5
10^3/uL
150-400
RDW
14,0
11,60-14,80
MPV
7,9
fL
4,00-11,00
Glukosa sewaktu
418
mg/dL
80-160
SGOT
449
U/L
15-34
SGPT
222
U/L
15-60
Ureum
82
mg/dL
15-39
Kreatinin
1,89
mg/dL
0,60-1,30
Magnesium
1,12
mg/dL
0,74-0,99
Calcium
2,14
mg/dL
2,12-2,52
Kimia klinik
Elektrolit
Natrium
144
mmol/L
136-145
Kalium
4,7
mmol/L
3,5-5,1
Clorida
112
mmol/L
98-107
Keteranga
n
IMMUNOSEROLOG
I
HbsAg
-/ negatif
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
Sil Epitel
Negatif
/LPK
Negatif
Sil. Eritrosit
Negatif
/LPK
Negatif
Sil. Leukosit
Negatif
/LPK
Negatif
Bakteri
+ / positif
Negatif
Lain-lain
Benang
mucus +/
positif
Negatif
SEKRESI-EKSKRESI
Urine Lengkap
Warna
Kuning
Kejernihan
Jernih
Berat jenis
>= 1.030
1.003-1.025
Ph
5,5
4,8-7,4
Protein
>= 300
mg/ dl
Negatif
Reduksi
Negatif
mg/ dl
Negatif
Urobilinogen
0,2
mg/dl
Negatif
Bilirubin
Negatif
mg/dl
Negatif
Aseton
Negatif
mg/dl
Negatif
Nitrit
Negatif
Sedimen
Epitel
8-10
/LPK
Epitel
Tubulus: 0-2/
LPB Oval Fat
Bodies +/Pos
Leukosit
3-5
/ LPB
Eritrosit
2-4
/LPB
Ca. Oxalat
+/ Pos
Negatif
Asam urat
Negatif
Negatif
Triple fosfat
Negatif
Negatif
Amorf
Negatif
Negatif
Sil. Hialin
0-3
/LPK
Negatif
Sil. Granula
0-1
/LPK
Negatif
0-2
/LPK
Negatif
11,5
10,5
Detik
Detik
9,4-11,3
33,6
32,0
Detik
Detik
23,4-36,8
Kasar
Sil. Granula
KOAGULASI
Plasma Prothombin
Time (PPT)
Waktu prothombin
PPT control
Partial Thromboplastin
Time (PTTK)
Waktu Thromboplastin
APTT Kontrol
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
Keteranga
n
9
BGA kimia
Temp
37,0
Hb
9,9
g/dL
FiO2
10,0
PH
7,06
PCO2
43
PO2
111
PH (T)
7,06
PCO2 (T)
43
mmHg
PO2(T)
111
mmHg
HCO3-
12,2
mmol/L
18-23
HCO3 std
11,2
mmol/L
18-23
TCO2
13,5
mmol/L
Beecf
-18,1
mmol/L
BE (B)
-17,6
mmol/L
-2 - (3)
SO2 c
96
95-100
A-Ado2
93
mmHg
R1
0,8
7,37 7,45
mmHg
35-45
mmHg
83,0 108,0
7,35-7,45
PO2 pasien tinggi, PCO2 normal, HCO3 turun dan pH pasien rendah hal tersebut
menunjukkan pasien mengalami asidosis metabolik murni.
10
Pemeriksaan Radiologi
Jenis Pemeriksaan: X photo Thorax AP:
Klinis
SH
Pulmo
kiri
Tampak opasitas pada lapangan atas paru kanan yang
sebagian disertai air bronkhogram di dalamnya
Hemidiafragma kanan setinggi costa 10 posterior
Sinus kostofrenikus kanan kiri suram
Kesan
12
Terapi medis
No
Nama
obat
Dosis
1.
Rl
(ringer
laktat)
20
tpm
2.
Furose
mid
20
mg
Cara
pemberia
n
IV
IV
Kontraindika
si
Indikasi
Ringer laktat
menjadi
kurang disukai
karena
menyebabkan
hiperkloremia
dan
asidosis
metabolik,
karena
akan
menyebabkan
penumpukan
asam
laktat
yang
tinggi
akibat
metabolisme
anaerob.
Indikasi :
Mengembalikan
keseimbangan
elektrolit pada keadaan dehidrasi
dan syok hipovolemik.
Cara Kerja :
Keunggulan terpenting dari larutan
Ringer Laktat adalah komposisi
elektrolit dan konsentrasinya yang
sangat serupa dengan yang
dikandung cairan ekstraseluler.
Natrium merupakan kation utama
dari plasma darah dan menentukan
tekanan
osmotik.
Klorida
merupakan anion utama di plasma
darah. Kalium merupakan kation
terpenting di intraseluler dan
berfungsi untuk konduksi saraf dan
otot.
Elektrolit-elektrolit
ini
dibutuhkan untuk menggantikan
kehilangan cairan pada dehidrasi
dan syok hipovolemik termasuk
syok perdarahan.
Indikasi :
Pengobatan edema yang menyertai
payah jantung kongestif, sirosis hati
dan gangguan ginjal termasuk
sindrom
nefrotik.
Pengobatan
hipertensi, baik diberikan tunggal
atau kombinasi dengan obat
antihipertensi. Furosemida sangat
berguna untuk keadaan-keadaan
yang membutuhkan diuretik kuat.
Pendukung
diuresis
yang
dipaksakan pada keracunan.
Cara Kerja :
Furosemida adalah diuretik derivat
asam antranilat. Aktivitas diuretik
furosemida terutama dengan jalan
menghambat absorpsi natrium dan
klorida, tidak hanya pada tubulus
proksimal dan tubulus distal, tapi
juga pada loop of Henle.
Gangguan fungsi
ginjal, oliguria
(pengeluaran air
seni
yang
berkurang,
dibandingkan
dengan cairan
yang
masuk),
anuria
(tidak
dibentuknya air
seni oleh ginjal),
hipokalemia
(kadar Kalium
dalam
darah
rendah),
hiponatremia
(kadar Natrium
dalam
darah
rendah), hipotensi
(tekanan darah
13
Edema jaring
volume yang
paru-paru.
Gangguan fu
(pengeluaran
berkurang, d
cairan yang m
dibentuknya a
hipokalemia (
darah rendah),
natrium dala
hipotensi (teka
rendah).
3.
Ceftriax
one
1 gr
IV
4.
Phenyto
in
200
mg
IV
Gangguan pen
muntah, stom
dermatitis,
edema, eritem
reaksi anafil
eosinofil,
a
trombositosis,
granulositopen
saraf pusat:
samping loka
peradangan da
yang diinjeks
ginjal: untuk
peningkatan
fungsi hati: un
peningkatan.
Gangguan sal
nyeri kepala,
neuropati
gingiva, ataks
nistagmus,
ruam, akne,
hepatitis,
lu
eritema
hematologik
trombositopen
B ANALISA DATA
No
1.
Data Fokus
DS : DO :
Etiologi
Penumpukan sekret pada Ketidakefek
jalan nafas
nafas (0003
14
2.
3.
Perubahan membrane
alveolar-kapiler
15
Gangguan
(00030)