Closyanaura Intan, Muthia Rachmawaty, Pocut Yasmine, Rismoyo Eka

XI IPA 2

III.

ALAT DAN BAHAN

A. ALAT:
Buret
Statif
Pipet volume
Erlenmeyer
Botol semprot
Pipet tetes
B. BAHAN
Larutan HCl
Larutan NaOH 0,1 M
Indicator PP
IV. CARA KERJA
1. Ukur 10 ml larutan HCl dengan menggunakan pipet volume,
lalu masukkan ke dalam Erlenmeyer
2. Tambahkan 2 tetes indicator PP
3. Masukkan larutan NaOH 0,1 M ke dalam buret
4. Catat skala awal dari larutan NaOH
5. Sambil menggoyang - goyangkan Erlenmeyer, teteskan
sedikit demi sedikit larutan NaOH ke dalam labu Erlenmeyer
sampar terjadi perubahan warna indicator
6. Catat volume larutan NaOH yang digunakan
7. Ulangi kegiatan ini sebanyak 3 kali agar diperoleh data yang
akurat

V.

Percobaa
n
1

Volume HCl (ml)

Volume NaOH 0,1 M (ml)

10

5 (34 39)

10

7 (39 46)

10

5 (40 45)

DAT
A

PENGAMATAN

VI.

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Reaksi kimia dalam percobaan ini yaitu:
HCl + NaOH N
aCl + H2O
Setelah percobaan dilakukan 3 kali, didapat volume rata - rata NaOH
0,1 M yang terpakai yaitu:
V 1+V 2+V 3
3
5+ 7+5
=
3
17
=5,67
=
3

Vrata-rata =

Sehingga, dapat ditentukan konsentrasi HCl yaitu:

V 1. M 1=V 2. M 2
10. x=5,67 . 0,1
0.567
x=
10
x=0.0567 M
Konsentrasi HCl dapat ditentukan melalui proses titrasi yaitu
mereaksikan HCl (titrat) yang ditambahkan 2 tetes PP dengan NaOH
(titran). Penambahan 2 tetes PP bertujuan untuk mengetahui apakah
reaksi sudah mencapai titik ekuivalen atau belum. Titrasi dihentikan
ketika larutan menjadi berwarna merah muda.
VII.

KESIMPULAN
Setelah dilakukan percobaan titrasi yaitu reaksi:
HCl + NaOH N
aCl + H2O
Didapat konsentrasi HCl yang digunakan adalah:
Konsentrasi HCl = 0,0567 M

VIII.

PERTANYAAN
1. Tuliskan persamaan reaksi asam-basa tersebut
HCl + NaOH N
aCl + H2O
2. Jelaskan tujuan penambahan indicator phenolhtalein (PP)
dalam percobaan titrasi.
Untuk mengetahui apakah reaksi sudah mencapai titik ekuivalen
atau belum
3. Tentukan konsentrasi larutan HCl
V 1. M 1=V 2. M 2
10. x=5,67 . 0,1
0.567
x=
10

x=0.0567