OLEH
MUHAMMAD ASRUL
NIM. 04112681318022
sebesar 35 mg/m3 selama 1 jam, dan 20 mg/mg selama 8 jam. Oleh karena itu, untuk
menghindari tercapainya kadar COHb 2,5-3,0 % WHO menyarankan pajanan CO
tidak boleh melampaui 25 ppm (29 mg/m3) untuk waktu 1 jam dan 10 ppm (11,5
mg/mg3) untuk waktu 8 jam.
Efisiensi jantung sebagai pompa bergantung pada nutrisi dan oksigenasi otot jantung
melalui sirkulasi koroner. Sirkulasi ini meliputi seluruh permukaan epikardium jantung,
membawa nutrisi dan oksigen ke miokardium melalui cabang-cabang intra miokardial
yang kecil-kecil.
Berkaitan dengan oksigenasi dan nutrisi, maka berhubungan erat dengan otot jantung.
Jantung terdiri atas tiga tipe otot jantung yang utama yakni : otot atrium, otot ventrikel,
dan serat otot khusus penghantar rangsangan dan pencetus rangsangan. Tipe atrium
dan ventrikel berkontraksi dengan cara yang sama seperti otot rangka, hanya saja
lamanya kontraksi otot- otot tersebut lebih lama.
Histologi jantung
Jantung sendiri terdiri dari tiga lapisan. Lapisan terluar (epikardium), lapisan tengah
yang merupakan lapisan otot (miokardium), dan lapisan yangterdalam adalah lapisan
endotel (endokardium).
a.
Epikardium
Lapisan ini merupakan bagian visceral dari kantong perikardium yang membungkus
jantung sebagai suatu membran serosa yang tipis. Membran ini terdiri atas selapis
sel-sel mesothel dan lapisan jaringan ikat. Epikardium terikat pada miokardium
dengan suatu Iapisan jaringan ikat longgar vaskuler yaitu lapisan sub epikardium.
b.
Miokardium
Lapisan miokardium mirip lapisan tunika media pembuluh darah.Lapisan ini tersusun
oleh berkas-berkas otot jantung yang saling melilit. Otot-otot jantung tersusun dalam
lembaran- lembaran yang membungkus ventrikel dan atrium dengan membentuk
spiral. Miokardium ventrikel hanya memiliki sedikit serat elastis, sedangkan di atrium
terdapat banyak jala-jala serat elastic di antara serat otot. Jaringan ikat interstitial
miokardium berisi serat retikulum.
c.
Endokardium
poligonal,
terletak
di
atas
lamina
basalis
yang
tipis
serta
kontinyu.Selanjutnya lapisan jaringan ikat subendotel yang relative tebal tersusun oleh
sejumlah serat kolagen dan serabut elastis dan berkas sel otot polos. Pada sub
endokardium, di bawah Iapisan sub endotel, terdiri dari jaringan ikat longgar yang
mengikat endokardium pada miokardium yang terletak di bawahnya. Lapisan ini juga
mengandung pembuluh darah, saraf, dan Cabang-Cabang sistem penghantar ke
jantung, bercampur dengan jaringan lemak.
Fungsi Jantung
Pada Saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut
diastol), selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang
jantung (disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh
tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan.
Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel
kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam
arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang
sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen
dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium
kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut
sirkulasi pulmoner.
Dasa dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan
memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam
aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh
tubuh, kecuali paru-paru.
Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi dsn berfungsi mengalirkan darah
ke seluruh tubuh. Jenis-jenis yang paling penting, arteri dan vens, juga disebut
demikian karena mereka membawa darah keluar atau masuk ke jantung. Kerja
pembuluh darah membantu jantung tuk mengedarkan sel darsh merah atau eritrosit ke
seluruh tubuh.dan mengedarkan sarimakanan, oksigen dan membawa keluar karbon
dioksida. Fungsi pembuluh darah arteri adalah mengedarkan darah dari jantung ke
seluruh tubuh, sedangkan fungsi pembuluh darsh vena adalah mengalirkan darah dari
seluruh tubuh ke jantung.
Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena.Arteri berhubunan lengsung dengan vena
pada bagian kapiler dan venula yang dihubungkan oleh bagian endotheliumnya.Arteri
dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena.
Dinding arteri dan vena mempunyai tiga Iapisan bagian dalam yang terdiri dari
endothelium, lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan
Iapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis.
Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler memilki
diameter yang sangat kecil dan hanya memilki satu lapisan tunggal endothelium dan
sebuah membran basal.
B.
Mekanisme Patofisiologi
Pada keracunan akut, kerusakan jantung dapat terjadi dengan dua cara:
1.
Kerja langsung pada otot jantung atau system hantaran jantung (misal: efek
hidrokarbon halogen pada jantung)
2.
Walaupun efek serupa dapat timbul pada paparan kadar rendah jangka panjang,
keprihatinan utama adalah perkembangan atero sklerosis yang meningkat, diikuti
1. Kardiomiopati
Biasanya efek toksik cobalt berupa polisitemia, gondok, dan tanda-tanda iritasi
gastrointestinal misalnya muntah-mutah dan diare.Tetapi, adanya cobalt dalam bir
sebagai suatu stabilisator busa pernah menyebabkan beberapa kasus kardiomiopati
yang berbahaya dan fatal. Toksisitas cobalt pada jantung Sangat meningkat bila
terdapat malnutrisi, terutama kekurangan asam amino tertentu juga perlu dicatat
bahwa ion Cobalt menekan pengambilan oksigen dan mengganggu metabolisme
energi jantung dalam siklus asam trikarboksilat seperti yang terjadi pada defisiensi
tiamin.
Beberapa agonis reseptor adrenergik, terutama isoproterenol, dan antiheprtensi
penyebab facodilatasi, misalnya hidralazin dan diakzoksit, mampu menginduksi
nekrosis miokardium. Zat kimia yang pertama mempunyai efek adregenik langsung,
sedangkan antihipertensi menunjukkan efek adrenergik lewat hipotensi yang di
induksinya. Efek ini menyebabkan meningkatnya pemasukan kalsium transmembran
yang akhirnya menyebabkan peningkatan dalam laju dan kekuatan kontraksi. Efek ini,
serta hipotensi yang diakibatkannya, menyebabkan hipoksia jantung. Hipoksia dan
endapan kalsium dalam mitokondria menyebabkan disintegrasi organel dan
sarkolema.
2.
Aritmia
Depresi Miokardium
Beberapa senyawa organic yang larut lipid, misalnya anesthetic umum, menekan
kontraktilitas jantung. mungkin cara kerjanya berupa pemuaian non specific pada
berbagai membran sel akibat penyisipan molekul yang tidak terpengaruh secara kimia
dalam daerah hidrofob protein utuh fosfolipid membrane. Antibiotic aminogligosid,
misalnya neomisin dan sterptomisin, menyebabkan hipotensi melalui depresi
kontraktilitas jantung. Meskipun demikian, cara kerjanya tampaknya berhubungan
dengan penghambatan sebsgian dari Ca2+ yang terikat pada permukaan membrane.
5.
Morbiditas dan mortalitas akibat penyakit jantung iskhemik yang tinggi telah dipastiksn
psda para pekerja yang terpapar karbon disulfida pada industri bubur rayon. Di
samping penyakit jantung iskhemik, berbagai sindrom kardiovaskuler akibat
keracunan karbon disulfida kronik antara lain, tekanan darah tinggi, gangguan
mikrosirkulasi retina, dan gangguan fungsi system Saraf pusat akibat efek toksik
langsung maupun efek vaskuler. Karena karbon disulfida tidak menyebabkan gejala
kardiovaskuler yang patognomonik, konfirmasi etiologi penyakit kardiovaskular
biasanya tidak dimungkinkan secara individual, dan kemungkinan bahwa
temuan-temuan tersebut berhubungan dengan kerja harus didasarkan pada riwayat
paparan serta manifestasi keracunan karbon disulfida yang beragam.
Adanya karboksihemoglobin dalam darah (pada psparan terhadap karbon monoksida
atau metilen, yang metabolitnya adalah karbon monoksida) atau methemoglobin
(pada paparan terhadap derivat amino dan aterosklerosis koroner yang sebelumnya
sudah ada, dapat timbul tanda-tanda akut iskemia miokardium (angina pectoris, infark
miokard). Demikan pula disfungsi organ-organ lain yang terkena aterosklerosis (misal
kelainan serebrovaskular, klaudikasio intermiten pada tungkai. Bahan toksik lainnya
adalah metilin klorida, debu fibrigonik, nitrat dan arsen.
6. Kor pulmonale kronik
Bentuk kronik kor pulmonale (dengan atau tanpa gagal jantung) ditandai dengan
hipertrofi dan dilatasi ventrikel kanan karena meningkatnya tekanan dalam sirkulasi
pulmonal. Hal ini disebabkan oleh gangguan vascular paru-paru dalam perjalanan
reaksi fibrotic terhadap debu seperti silika, asbes, batubara, dan bahan-bahan
organic.Selain itu juga dapat disebabkan hipoventilasi pada penderita bronchitis kronik
atau emfisema dengan atau tanpa kelainan paru akibat kerja lainnya (biasanya
muncul lambat dalam perjalanan penyakitnya).
Timbal, merkuri, dan beberapa toksikan lain merusak endotel sel kapiler dalam otak.
Efek ini akan mengakibatkan edema otak dan kerusakan sawar darah otak, Inhalasi
gas yang mengiritasi dapat menginduksi edema paru-paru.
2.
Vasokonstriksi
Konsumsi
alkaloid
ergot(jamur
pencemar
dalam
makanan
tertentu)
dapat
Perubahan degenerasi
aterosklerosis
bersifat
komplek,
toksikan
tertentu
diketahui
dapat
Fibrosis
10
Ksdmium dan Timbal dapat mempengaruhi pembuluh darah dalam ginjal dan
menyebabkan fibrosis ginjal. Gangguan pada pasokan darah dapat mengganggu
"fungsi nonsekretori" ginjal, dan secara tidak langsung menyebabkan hipertensi.
5.
Reaksi Hipersensitivitas
Garam emas, penisilin, sulfonamide dan beberapa toksikan lain dapat menginduksi
vaskulitis atau memperburuk poliarteritis yang telah ada. Keadaan itu biasanya
mempengaruhi pembuluh kecil dan berhubungan dengan infiltrasi eosinofil dan sel
berinti satu yang menunjukan keterlibatan system imun.
6.
Tumor
Tumor hati dapat diakibatkan oleh toksikan tertentu. Contohnya vinil klorida telah
terbukti dapat menyebabkan hemangioskorma pada manusia dan hewan, dan telah
dilaporkan terjadinya hemangioendotelioma sebagai akibat pajanan terhadap torium
dioksida.
7.
Para pembersih autoklaf pada proses polimerisasi vinil klorida dapat mengalami
fenomena raynaud yang disertai akro-osteolisis pada terminal tangan.
2.
3.
Kebersihan tempat kerja: bila istirahat mencari lokasi atau tempat kerja dan
secara berkala.
11
4.
5.
6.
7.
Kadar nominal ditentukan dengan membagi jumlah toksikan yang dipakai dalam
system yang menimbulkan toksikan di udara dengan aliran udara melalui ruang
pajanan. Kadar yang sebenarnya sering kali tidak sama dengan kadar nominal.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Efek yang timbul pada jantung akibat paparan bahan toksik dapat menyebabkan
kardiomiopati, gangguan pada sintesis asam nukleat, aritmia, depresi miokardium,
penyakit jantung koroner, Kor pulmonale kronik dan abnormal pompa jantung. Efek
yang timbul pada pembuluh darah akibat paparan bahan toksik seperti meningkatnya
permebilitas kapiler, vasokonstriksi, perubahan degenerasi, fibrosis, reaksi sensitivitas,
tumor, dan Fenomen Raynaud sekunder.
Pencegahan yang dapat dilakukan seperti penggunaan APD, kebersihan pekerja dan
tempat kerja, pendidikan kesehatan untuk pekerja, pemeriksaan kesehatan secara
berkala, serta mempertahankan kadar yang ditentukan agartidak melampaui nilai
ambang batas.
B.
Saran
12
1.
memakai alat pelindung diri (APD) guna melindungi serta mengurangi efek penyakit
akibat kerja.
2.
13