7) Benda Tegar - Statika (Compatibility Mode)

DEPARTMEN FISIKA ITB
BENDA TEGAR
FI-1101 2004 Dr. Linus Pasasa MS
Bab 6-1
Bahan Cakupan

Gerak Rotasi
Vektor Momentum Sudut
Sistem Partikel
Momen Inersia
Dalil Sumbu Sejajar
Dinamika Benda Tegar
Menggelinding
Hukum Kekekalan Momentum Sudut Benda Tegar
Statika Benda Tegar

Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I
Bab 6-2
Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut
Tinjau dahulu besaran-besaran vektor gerak rotasi.

Dalam proses rotasi, pergeseran sudut:
= 2 1
Satuan SI untuk pergeseran
sudut adalah radian (rad)
360
1 rad =
= 57,3
2
Bab 6-3
kecepatan sudut rata-rata:
2 1
=
=
t 2 t1
t
kecepatan sudut sesaat:
d
= lim = lim
=
t 0
t 0 t
dt
Satuan SI untuk kecepatan sudut adalah

radian per detik (rad/s)
Arah kecepatan sudut sama dengan arah pergeseran sudut.
Bab 6-4
Arah kecepatan sudut:

Aturan tangan kanan
Bab 6-5
2 1
Percepatan sudut rata-rata:
=
=
t 2 t1
t
Percepatan sudut sesaat:
d
= lim
=
t 0 t
dt
Satuan SI untuk percepatan sudut adalah

radian per detik (rad/s2)
Arah percepatan sudut sama dengan arah kecepatan sudut.
Bab 6-6
Persamaan Kinematika Rotasi
Bab 6-7
Perumusan Gerak Rotasi

Kecepatan tangensial:
v{
kecepatan
linear
r{
kecepatan
tangensial
( dalam rad/s)
Percepatan tangensial:
a{
percepatan
linear
r{
percepatan
tangensial
( dalam rad/s2 )
Bab 6-8
Perumusan Gerak Rotasi

Percepatan sentripetal (dng arah radial ke
dalam):
2
v
2
ar = = r
r
Bab 6-9
Torsi Momen gaya
Torsi didefenisikan
sebagai hasil kali
besarnya gaya
dengan panjangnya
lengan
Bab 6-10
Torsi Momen gaya
Torsi berarah positif apabila gaya menghasilkan

rotasi yang berlawanan dengan arah jarum jam.
Satuan SI dari Torsi: newton.m (N.m)
Bab 6-11
Momentum sudut L dari sebuah benda yang

berotasi tehadap sumbu tetap didefenisikan
sbb:
r r r
r r
L = r p = m(r v)
l = mvr sin
= rp = rmv
= r p = r mv
Satuan SI adalah Kg.m2/s.
Bab 6-12
Perubahan momentum sudut terhadap waktu

diberikan oleh:
dL
d
=
(r p)
dt
dt
d
dr
dp
(r p) = p + r
dt
dt
dt
= (v mv )
=0
Jadi
dL
dp
=r
dt
dt
ingat
FEXT =
dp
dt
Bab 6-13
Perubahan momentum sudut terhadap waktu

diberikan oleh:
dL
= r FEXT
dt
dL
dp
=r
dt
dt
Akhirnya kita peroleh:
EXT
Analog dengan
FEXT
dp
=
dt
dL
=
dt
!!
Bab 6-14
Hukum Kekekalan Momentum

Sudut
EXT =
dL dimana
dt
L=r p
Jika torsi resultan = nol, maka
dan
EXT = r FEXT
EXT
dL
=
=0
dt
Hukum kekekalan momentum sudut
I11 = I 22
Bab 6-15
Hukum Kekekalan Momentum

Linear
o Jika F = 0, maka p konstan.
Rotasi
o Jika = 0, maka L konstan.
Bab 6-16
p = mv
Momentum Sudut:
Defenisi & Penurunan
Untuk gerak linear sistem partikel berlaku

dp
Momentum kekal jika
FEXT =
FEXT = 0
dt
Bagaimana dng Gerak Rotasi?
Untuk Rotasi, Analog gaya F adalah Torsi
Analog momentum p adalah
= r F
L=r p
momentum sudut
Bab 6-17
Sistem Partikel
Untuk sistem partikel benda tegar, setiap partikel

memiliki kecepatan sudut yang sama, maka
momentum sudut total:
n r
r
r r r r
L = l1 + l2 + l3 + + ln = li
i =1
r n r
n
dL
dli
r
r
=
= net ,i = net
dt i =1 dt i =1
Perubahan momentum sudut sistem hanya disebabkan oleh

torsi gaya luar saja.
Bab 6-18
Sistem Partikel
Perhatikan sistem partikel benda tegar yg berotasi

pd bidang x-y, sumbu rotasi z. Total momentum
sudut adalah jumlah masing2 momentum sudut
partikel:
L = r p = m r v = m r v k
i
i i
(krn ri dan vi tegak lurus)
i i i
v1
Arah L sejajar sumbu z

Gunakan vi = ri , diperoleh
L = mi ri k
2
m2
v2
r
r
L = I
r2
m3
i r1 m1
r3
v3
Analog dng p = mv !!
Bab 6-19
DEFINISI
Momentum sudut dari sebuah benda yang
berotasi tehadap sumbu tetap adalah hasil
kali dari momen inersia benda dengan
kecepatan sudut terhadap sumbu rotasi
tersebut.
r
r
L = I
Demikan juga dengan torsi (Hk II Newton

untuk gerak rotasi):
r
r
d L d ( I )
d
=
=
=I
= I
dt
dt
dt
r
Bab 6-20
L = I
Jika tidak ada torsi luar, L kekal. Artinya bahwa

hasil perkalian antara I dan kekal
I = mi ri
L = I
L = I
Bab 6-21
Momen Inersia
Momen Inersia bagi suatu sistem partikel benda tegar

didefenisikan sebagai
I =
m i ri = m 1 r1 + m 2 r2 + ...
2
I = momen inersia benda tegar,

menyatakan ukuran inersial sistem untuk berotasi
terhadap sumbu putarnya
Bab 6-22
Momen Inersia
Untuk benda yang mempunyai distribusi massa kontinu,

momen inersianya diberikan dalam bentuk integral
I = mi ri I = r dm
2
I = r dm = r dV
2
Dimana Elemen Volume
dm
x
dV = rdr d dl
Bab 6-23
Momen Inersia
dV = rdr d dl
dimana rdr : perubahan radius,
d : perubahan sudut,
dl : perubahan ketebalan.
Bab 6-24
Momen Inersia
Untuk lempengan benda dibawah ini, momen

inersia dalam bentuk integral
I = r (rdr d dl )
2
Asumsi rapat massa konstan
Kita dapat membaginya dalam

3 integral sbb:
I = r (rdr )
R
(d ) 0 (dl )
Bab 6-25
Momen Inersia
R
r
2
L
I = [ ]0 [l ]0
4 0
4
Hasilnya adalah
Massa dari lempengan

tersebut
M = R L
R
I=
2 L
4
Momen Inersia benda
1
2
I = MR
2
Bab 6-26
Dalil Sumbu Sejajar
Untuk benda tegar bermassa M yang berotasi terhadap

sumbu putar sembarang yang berjarak h dari sumbu sejajar
yang melalui titik pusat massanya (ICM diketahui), momen
inersia benda dapat ditentukan dengan menggunakan:
Dalil Sumbu Sejajar
I = I cm + Mh
Bab 6-27
Momen Inersia:
I=
1
ml 2
12
1 2
I = ml
3
I = mR
1
I = m( a 2 + b 2 )
12
I=
1
mR 2
2
I=
2
mR 2
5
Bab 6-28
Dinamika Benda Tegar
Mengikuti analog dari gerak translasi, maka kerja

oleh momen gaya didefenisikan sbb:
2
W = d = Id = I I
2
2
2
1
Bab 6-29
Energi Kinetik Rotasi
Suatu benda yang bergerak rotasi, maka energi

kinetik akibat rotasi adalah
1
1
2
K = mi (ri ) =
2
2
1 2
K = I
2
( m r )
Dimana I adalah momen inersia,

i i
I = mi ri
Bab 6-30
Energi Kinetik Rotasi

Linear
Rotasi
1
2
K = Mv
2
Massa
Kecepatan
Linear
1 2
K = I
2
Momen
Inersia
Kecepatan
Sudut
Bab 6-31
Prinsip Kerja-Energi
Sehingga, teorema Kerja-Energi untuk gerak

rotasi menjadi:
2
W = d = Id = I I
2
2
2
1
1 2
K rotasi = I
dimana
2
W = 0 sehingga
W = K rotasi
r
Bila = 0 ,maka
K rot = 0 Hukum Kekekalan En. Kinetik Rotasi
Bab 6-32
Menggelinding
Menggelinding adalah peristiwa translasi dan

sekaligus rotasi
Bab 6-33
Gerak Menggelinding: rotasi dan

translasi
s = R
Ban bergerak dengan laju ds/dt
vcom
d
=
= R
dt
Bab 6-34

translasi
Bab 6-35

translasi
The kinetic energy of rolling
K = 12 I P 2
I P = I com + MR 2
K = 12 I com 2 + 12 MR 2 2
K = I com + Mv
1
2
1
2
2
com
= K r + Kt
Bab 6-36
Gerak Menggelinding Di Bidang Miring

Gunakan:
r
N
R Fg sin = I P
Fg sin
r
fs
r
Fg
acom = R
Maka:
MR g sin = I P acom
2
torsi = I
Fg cos
I P = I com + MR
acom
g sin
=
2
1 + I com / MR
Bab 6-37
Menggelinding
Total energi kinetik benda yang menggelinding

sama dengan jumlah energi kinetik translasi
dan energi kinetik rotasi.
K = mv + I 0
2
2
0
V0
Bab 6-38
Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Total Dengan Gerak Rotasi
Bab 6-39
Kesetimbangan Benda Tegar
Suatu benda tegar dikatakan setimbang

apabila memiliki percepatan translasi sama
dengan nol dan percepatan sudut sama
dengan nol.
Dalam keadaan setimbang, seluruh resultan
gaya yang bekerja harus sama dengan nol,
dan resultan torsi yang bekerja juga harus
sama dengan nol:
Fx = 0 dan Fy = 0
= 0
Bab 6-40
Hubungan Besaran
Gerak Linear - Rotasi
Linear
x (m)
Rotasi
(rad)
v (m/s)
(rad/s)
a (m/s2)
(rad/s2)
m (kg)
F (N)
I (kgm2)
(Nm)
p (Ns)
L (Nms)
Bab 6-41
Hubungan Besaran
Gerak Linear - Rotasi
linear
perpindahan
kecepatan
percepatan
massa
gaya
angular
v = dx / dt
a = dv / dt
= d / dt
I = mi ri 2
r
F
Hk. Newtons
F = ma
energi kinetik
K = (1 / 2)mv 2
Kerja
W = Fdx
= d / dt
r r
= r F
r
= I
K = (1 / 2) I 2
W = d
Bab 6-42

7) Benda Tegar - Statika (Compatibility Mode)

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

7) Benda Tegar - Statika (Compatibility Mode)

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

DEPARTMEN FISIKA ITB

FI-1101 2004 Dr. Linus Pasasa MS

DEPARTMEN FISIKA ITB

Dalil Sumbu Sejajar

Dinamika Benda Tegar

Hukum Kekekalan Momentum Sudut Benda Tegar

Statika Benda Tegar

DEPARTMEN FISIKA ITB

Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut

Tinjau dahulu besaran-besaran vektor gerak rotasi.

DEPARTMEN FISIKA ITB

Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut

kecepatan sudut rata-rata:

kecepatan sudut sesaat:

Satuan SI untuk kecepatan sudut adalah

Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I

DEPARTMEN FISIKA ITB

Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut

Arah kecepatan sudut:

Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I

DEPARTMEN FISIKA ITB

Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut

Percepatan sudut rata-rata:

Percepatan sudut sesaat:

Satuan SI untuk percepatan sudut adalah

Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I

DEPARTMEN FISIKA ITB

Persamaan Kinematika Rotasi

Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I

DEPARTMEN FISIKA ITB

Perumusan Gerak Rotasi

Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I

DEPARTMEN FISIKA ITB

Perumusan Gerak Rotasi

Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I

DEPARTMEN FISIKA ITB

Torsi Momen gaya

Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I

DEPARTMEN FISIKA ITB

Torsi Momen gaya

Torsi berarah positif apabila gaya menghasilkan

Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I

DEPARTMEN FISIKA ITB

Vektor Momentum Sudut

Momentum sudut L dari sebuah benda yang

Vektor Momentum Sudut

DEPARTMEN FISIKA ITB

Perubahan momentum sudut terhadap waktu

Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I

DEPARTMEN FISIKA ITB

Vektor Momentum Sudut

Perubahan momentum sudut terhadap waktu

Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I

Hukum Kekekalan Momentum

DEPARTMEN FISIKA ITB

Jika torsi resultan = nol, maka

Hukum kekekalan momentum sudut

DEPARTMEN FISIKA ITB

Hukum Kekekalan Momentum

Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I

DEPARTMEN FISIKA ITB

Untuk gerak linear sistem partikel berlaku

DEPARTMEN FISIKA ITB