Proses penyadaran akan bahaya narkoba perlu dilakukan sejak dini. Hanya lewat pendidikan
yang melibatkan guru di sekolah dan orang tua di rumah bisa membuat efektif dan efisien perang
terhadap narkoba. Progam lewat pendidikan ini sudah banyak dilakukan di berbagai negara
termasuk di Singapura, kata Save di Jakarta, Jumat (29/7).
Menurutnya, perang terhadap Narkoba selama ini masih sebatas terhadap bandar dan pengedaran
narkoba. Sementara isu mendasar yaitu bagaimana menyadarikan masyarakat akan bahaya
narkoba tidak terjangkau. Karena itu ia mendesak supaya anti narkoba dijadikan pelajaran.
Untuk menunjukkan komitmennya terhadap program itu, ia telah menerbitkan buku tentang
perang terhadap narkoba. Buku disiapkan satu semester satu buku, berjumlah 33 jilid. Untuk SD
terdiri atas 12 jilid dengan dilengkapi 3 jilid Lembar Kerja Siswa (LKS). Untuk SMP dan SMA,
masing-masing 6 jilid dengan 3 LKS.
Buku disusun sesuai Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Di dalamnya memuat standar
kompetensi, kompensi dasar dan tujuan pembelajaran yang menjadi arahan setiap materi yang
diberikan. Proses penyusunan melibatkan sejumlah ilmuwan dan psikolog, ujarnya.
Dalam pandangannya, upaya menanggulangi narkoba harus melibatkan berbagai pihak, mulai
dari pendidikan, peran orang tua, peran lingkungan masyarakat, pendidikan, dan perangkat
hukum. Kampanye anti narkoba lewat pendidikan akan menyelamatkan generasi muda bangsa
ini dari bahaya narkoba. [R-14]
SURYA Online, MALANG - Banyak cara untuk mengkampanyekan anti narkoba di kalangan
para siswa. Kali ini Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang mengandeng Paguyuban
Peminat Seni Tradisi (PPST) mengkampanyekan bahaya narkoba dikalangan pelajar.
Dalam penampilannya, para pelajar menampilkan opera yang berjudul ande-ande lumut dan
klenting anti narkoba. Opera yang dibintangi para pelajar tersebut menceritakan Ande Ande
Lumut yang mencari jodoh Klenting yang bebas dari narkoba.
"Saat ini para pelajar yang paling terancam gampang untuk terkena narkoba. Sehingga, kami
merasa tergugah untuk membantu mensosialisasikannya," ujar Bayu Kresnamukti, Sutradara
dalam pentas seni pelajar anti narkoba Kota Malang di Gedung Kartini, Senin (9/7/2012).
Menurutnya, ia memberikan solusi kepada seluruh pelajar. Salah satu cara untuk menghindari
narkoba adalah dengan bermain seni. Sebab, ketika pelajar tersebut disibukkan dengan kegiatan,
maka akan meminimalisir waktu untuk bergaul dengan hal yang tidak jelas.
Bayu sangat miris, ketika melihat anak SMP yang sudah mengkonsumsi minuman keras (miras).
Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu indikasi masuknya hal terlarang dikalangan
pelajar.
Ia berharap penampilan yang disaksikan 1.000 pelajar tingkat SMP-SMA di Kota Malang
tersebut bisa membantu menyadarkan mereka.