Diferensiasi sel T menjadi sel T efector (cd8 +) dan sel T Memori terjadi setelah
sensitasi Sel T oleh APC
Peristiwa tersebut terjadi pada jaringan:
A. Hepar
B. Sumsum tulang
C. Darah
D. Nodus Limpoid
E. Thymus
2. Peningkatan jumlah sel Eosinofil dalam darah menunjukan adanya infeksi
parasitic. Sel Tersebut diatas pada sumsumtulang berasal dari
A. Megakariosit
B. Erytroid
C. Myeloid
D. Granulositik
E. Lympositik
3. Seorang anak diketahui secara congenital menderita kelainan Thymic
Aplasia (Di George Syndrome)
Pada perkembangananak ini di prediksi akan rentan terhadap infeksi:
A. Salmonela Thypi
B. M. Tuberculosis
C. Shigella desetria
D. Plasmodium
E. Steptococus Aureus
4. Pada Infeksi M tuberculosis sangat penting untuk memproduksi Sel T yang
spesifik terhadap kuman tersebut karena sel T spesifik tersebut mampu
mengaktifkan makrophag untuk melakukan Intraselular Killing tahapan sel
yang terinfeksi Cytokin yang sangat penting untuk mengaktifkan
prosestersebut diatas adalah
A. TGF
B. IFN
C. IL-10
D. IL-2
E. IL-6
5. Seorang anak umur 5 tahun telah berulangkali menderita penyakit infeksi
dan hanya dapat sembuh dengan pemberian antibiotic. Akibat infeksi
tersebut menunjukan adnya granuloma yang multiple yang menyebar. Pada
pemeriksaan di temukan titer antibody yang tinggi terhadap berbagai macam
bakteri. Jumlah sel darah normal Pada anak tersebut terjadi defek pada:
A.
Sel B
B.
Sel T Cd4+
C.
Complement
D.
NADPH oxidase
E.
Nitric oxide syuthase
C. Autoimmune
D. Athopic
E. Infestasi Parasit