ORGANON VISUUM
1. ORBITA
Cavum orbita merupakan suatu ruangan berbentuk piramida sisi
empat.Terdapat sepasang, kanan dan kiri. Orbita memiliki bagian bagian :
-
Basis orbita berbentuk segi empat, merupakan pintu masuk ke dalam orbita,
karenanya disebut aditus orbitae. ini menghadap ke depan dan sedikit lateral. Tepi
atas dan tepi bawahnya masing-masing disebut margo supraorbitalis dan margo
infraorbitalis. Basis orbitae ini dibentuk oleh bagian-bagian tulang :os frontale, os
zygomaticus dan maxilla serta sutura-sutura : frontomaxillaris, zygomaticofrontalis
dan zygomaticomaxillaris.
Apex orbita terdapat pada ujung medial fissura orbitalis superior dekat canalis
opticus. Dibentuk oleh foramen opticum.
Atap orbita disebelah depan adalah pars orbitalis ossis frontalis sedangkan di
sebelah belakang ialah ala magna osis sphenoidalis. Antara kedua tulang ini
dihubungkan oleh sutura sphenofrontalis. Dinding atap ini tipis, pada orang tua
substansinya mirip periosteum. Atap ini membatasi orbita dengan fossa cranii
anterior.
Dasar orbita :
Dinding lateral merupakan dinding yang paling tebal, perluasannya kiri dan kanan
akan mernbentuk sudut hampir900. Disebelah depan dibentuk processus frontalis
ossis zygomaticum sedangkan disebelah belakang dibentuk oleh ala magna ossis
sphenoidalis dan pars orbitalis ossis frontalis.
2. Pada atap
Di bagian anterolateral terdapat fossae glandulae lacrimalis sedangkan
pada ujung anteromedial terdapat fossa lebih kecil disebut fovea trochealis. Di
samping fovea ini terdapat spina trochlearis.
3. Antara atap dan dinding lateral
Disini terdapat fisura orbitalis supenior. Fissura ini dibatasi oleh corpus
dan kedua ale ossis sphenoidalis. Di bagian dorsomedial, fissura ini lebar, dan
makin menyempit ke arah lateroventral. Bangunan-bangunan yang melalui
fissure ini ialah N.Frontaiis,N.Lacrimalis, N.Nasociliaris, N.Ophthalmicus
N.Oculomotorius, N.Trochlearis, N.Abduscens, V.Ophthalmicus,Plexus
sympathicus dan ramus meningea a.ophthalmica.
4. Pada dinding lateral
Disini dijumpai foramen zygomaticofaciale yang
N.Zygomaticus dan vasa kecil cabang vasa lacrimalis.
dilewati
oleh
melekat pada bagian atas tarsus. Juga ada beberapa serabut septum
orbitaeyang menuju ke otot-otot.
-
Fascia bulbi disebut juga capsula Tenon ialah fascia yang mengelilingi
bulbus oculi. Memisahkan bola mata dari lemak orbita. Meskipun demikian,
fascia ini tetap dipisahkan dari bulbus oculi oleh spatium episclerale.
Disebelah frontal fascia bulbi melekat pada sclera dan berhubungan erat
dengan jaringan subconjunctiva. Disebelah posterior fascia bulbi menghilang
didekat N.Opticus dengan jalan melekat pada sclera dan duramater. Fascia ini
ditembus oleh otot-otot extrinsik bola mata.
Oleh karena orbita dikelilingi tulang dan satu-satunya jalan yang terbuka
adalah kearah depan, maka setiap pembesaran baik bulbus oculi maupun
bangunan disekitarnya akan mengakibatkan bola mata terdorong kedepan dan
terlihat menonjol. Keadaan ini disebut protrusio bulbi.
Bangunan-bangunan yang terdapat didalam orbita ialah :
-
bulbus oculi
glandula lacrimalis
N.Opticus
ganglion ciliare
pembuluh darah
BULBUS OCULI
Bulbus oculi merupakan alat penglihatan peripher. Terletak di dalam orbita serta
dilindungi oleh jaringan lemak. Walaupun demikian, bulbus oculi tetap dipisahkan dari
jaringan lemak oleh fascia bulbi. Organ ini disusun oleh dua segmen bola yang saling
berpotongan, segmen bola yang satu lebih besar dari pada segmen bola yang lain.
Bagian segmen bola mata yang kecil terdapat didepan disebut cornea, dan ini meliputi
1/6 dari seluruh bola mata. Bagian segmen bola mata yang besar terdapat di belakang,
disebut sclera.
Pada bulbus oculi didapati dua buah kutup, yaitu polus anterior dan polus
posterior. Polus anterior merupakan titik pusat cornea. Selain itu juga kita kenal
suatu titik yang disebut Nodal Point yang dianggap sebagai pusat optik mata. Titik ini
letaknya 7 mm di belakang cornea. Garis khayal yang menghubungkan polus
anterior dan titik Nodal disebut axis optica. Axis optica akan memotong dinding
belakang bola mata pada polus posterior. Axis optica kedua bola mata hampir sejajar.
Jadi berbeda dengan axis orbitae. Seperti di ketahui bahwa di retina terdapat suatu
lekukan yang disebut fovea centralis di macula lutea. Garis khayal yang
menghubungkan benda yang dipandang, titik nodal dan macula lutea disebut axis
visualis. Sudut yang dibentuk antara axis optica dengan axis visualis disebut sudut
gamma.
Ukuran bola mata pada orang dewasa ialah :
- Diameter vertikal
23,5 mm
- Diameter transveral
24 mm
Selain jernih, cornea juga transparans dan avasculair. Kearah peripher cornea
berhubungan langsung dengan sclera dengan cara limbus corneae masuk kedalam
sulcus sclerae. Batas cornea dan sclera ini disebut limbus cornea.
Oleh karena dalam waktu tiga jam postmortem cornea itu sudah keruh, maka
pada orang yang bersedia menjadi donor cornea, bulbus oculinya harus diambil
setelah orang tersebut meninggal dua jam. Kemudian bola mata yang telah diambil
tersebut dimasukkan ke dalam cairan pengawet. Dalam waktu 24 jam corneanya sudah
harus ditransplantasikan pada resipien.
Pada orang dewasa diameter cornea 12 mm. Ketebalannya dibagian peripher
1mm sedangkan di bagian sentral 0,52 mm. akibatnya permukaan depan dan
hampir sejajar. Radius kelengkungan cornea pada permukaan depan 7,8 mm
sedangkan pada permukaan belakang 6,2 mm.
Cahaya yang masuk ke dalam cornea akan mengalami pembiasan. Pembiasan
tersebut terutama dilakukan pada permukaan anterior. Oleh karena itu cornea
merupakan salah satu media refrakta. Media refrakta yang lain adalah :
humor aquosus, lensa crystalina dan corpus vitreum.
Lapisan cornea dari dalam ke luar ialah :
1.
Epithel (lanjutan epitel conjunctiva bulbi)
2.
membran bowman (lamina basalis anterior)
3.
substansia propria (stroma)
4.
membrana descemet (lamina basalis posterior)
5.
endothel
PERDARAHAN
Telah dijelaskan diatas, bahwa cornea tidak mengandung pembuluh darah akan tetapi
di limbus cornea terdapatarcus arteriosus yang berasal dari a. ciliaris anterior.
Arteri inilah yang membawa nutrisi pada cornea dengan jalan difusi melalui pembuluh
darah. Selain itu nutrisi juga didapat dari humor aquosus yang terdapat didalam
camera oculi anterior dengan jalan difusi melalui lapisan endothel. Jadi epithel dan
endothel cornea berfungsi sebagai membrana semipermiabel.
PERSARAFAN
Persarafan cornea berasal dari N.Ciliaris cabang N. Opthalmicus. Mengandung
serabut-serabut sensible. Sewaktu berada didalam cornea, serabut ini tidak
mengandung selubung myelin. Anyaman serabut syaraf banyak terdapat pada stroma,
kemudian memberikan cabang-cabang halus yang menembus membrana Bowman dan
berakhir diantara sel-sel epithel cornea yang berbentuk seperti merjan. Membrana
Descemet dan endothel tidak mempunyai persarafan. Axon-axon dari serabut saraf ini
melalui N.Ciliaris longus akan melewati ganglion ciliaris menuju ke ganglion
semilunaris.
2. SCLERA
Sclera berasal dari kata scleros yang berarti keras. Sclera ini merupakan
dinding bulbus oculi yang paling keras, sehingga sangat penting untuk
mempertahankan bentuk bulbus oculi. Permukaan luar sclera berwarna keputihputihan dan tertutup oleh :
- Conjungtiva bulbi, yang merupakan refleksi conjungtiva palpebralis.
- Capsula Tenon
- Jaringan episclera yang banyak mengandung pembuluh darah.
3. UVEA
IRIS CORPUS CILIARIS- KOROID
Uvea juga disebut sebagai: lapis uvea, traktus uvea, tunika vaskulosa merupakan lapis
berpigmen dilapis kedua dari ketiga lapis pembungkus bola mata. Uvea terdiri atas 3
bagian iris, badan siliar (pars plana) dan koroid.Secara klinik dibagi atas uvea anterior
(iris dan badan siliar) dan uvea posterior (koroid).
Kelainan bawaan
Persisten membran pupil.
Asal mesoderm dengan
pembuluh
darah
embrional antara iris
dengan kornea.
Jaringan tidak lisis dalam
perkembangannya.
Stroma uvea mengandung pembuluh darah dan saraf dari nervus siliar poseterior
masuk dari sekitar saraf optik.
Pupil
Reaksi sinar
Langsung, reaksi pupil pada mata yang disinari
Tidak langsung/konsensual, reaksi pupil pada mata yang disinari
Isokoria, pupil kedua mata sama dalam bentuk dan besarny
Midriasis
Miosis
Anisokoria, ukuran pupil kedua mata tidak sama
Hipus, ukuran pupil berubah-rubah nyata
Oklusi pupil, pupil tertutup oleh jaringan radang yang terletak depan lensa
Seklusi pupil, seluruh lingkaran pupil melekat pada dataran depan lens
Leukokoria, pupil yang berwarna atau memberikan refleks putih,
Fungsi uvea
Uvea mempunyai fungsi:
Memberi nutrisi dan pengaturan gas, badan siliar langsung mer berikan
makanan pada retina sebelah dalam, lensa dan kornea.
Menyerap sinar, melindungi mata dari pantulan sinar dalam bola mats
Badan siliar berperan dalam akomodasi yang diatur saraf autonor
TUNICA CHOROIDEA
Tunica choroidea disebut pula uvea posterior. Istilah ini berasal dari perkataan
chorion yang berarti selaput pembungkus janin. Disebut demikian, karena lapisan ini
sangat tipis dan kaya pembuluh darah. Sehingga pada umumnya selaput tipis yang
banyak mengandung pembuluh darah disamakan dengan chorion. Lapisan ini berwarna
coklat tua, meliputi lamina Fuschka sclera. Di bagian belakang lapisan ini lebih tebal
daripada bagian depan. Permukaan depannya melekat pada epithel pigmen retinae.
SUSUNAN HISTOLOGI
1. Endothelium iridis : merupakan lanjutan epithel camera oculi anterior, yang
berasal dari mesenchym. Pada tepi pupil, lapisan ini berhubungan dengan
stratum pigmenti iridis.
2. Stroma Iridis : terdiri dari jaringan ikat, sel-sel yang berbentuk stellata, sel-sel
yang mengandung pigmen jaringan ikat polos, pembuluh darah dan pembuluh
saraf.
Ada dua macam otot polos, yaitu
- M.Sphincter pupillae.
Otot ini istimewa, oleh karena berasal dari jaringan circulair dan terletak
dekat tepi pupil. Apabila kontraksi, maka akan terjadi konstriksi pupil yang
disebut myosis, sedang sebaliknya bila otot ini relaksasi akan terjadi
dilatasi pupil yang disebut mydriasis. Otot ini mendapat persarafan
parasympathis yang berasal dari N.Oculomotorius.
- M.Dilatator pupillae
Otot ini juga berasal dari jaringan ectodermal berada radiair dari tepi iris.
Margo pupillare menuju ke radix iridis. Kontraksi otot ini akan menyebabkan
mydriasis. Otot ini mendapat parsarafan dari serabut-serabut sympathies
setinggi daerah cervicalis.
Dengan susunan histologis seperti tersebut diatas, maka secara mikroskopis iris
nampak berlipat-lipat. Lipatan ini disebut crypte.
PERDARAHAN
Iris mendapat perdarahan dari a.ciliaris posterior longus dan a.ciliaris anterior yang
membentuk circulus iridis major dan circulus iridis minor. Antara kedua circulus
tadi terdapat anastomose berupa a.spiralis. pembuluh darah vena yang senama akan
menuju ke v.vorticosa.
PERSARAFAN
- Plexus nervosus yang terdapat pada corpus ciliare.
- Serabut parasympathis dari N.III
- Serabut saraf sympathis.
KELAINAN IRIS
1. Persisten pupillare membrane : yaitu terdapatnya membran yang tipis dan sedikit
transparans pada pupil. Membran ini seharusnya diabsorbsi sewaktu intrauteri.
2. Albino : yaitu iris yang hanya mengandung sedikit sel-sel pigmen.
3. Coloboma : yaitu adanya celah lain pada iris selain pupil.
4. Iritis
Iritis kronis.
Berjalan bertahun sukar diobati.
Mempunyai risiko mengganggu penglihatan serius.
5.Iridosiklitis(uveitis anterior)
Iridosiklitis merupakan radang iris dan badan siliar atau uveitis anterior.
Mata normal.
Iridossiklitis
Keratik presipitat
(pada permukaan
Uvea normal
Edema kornea
Kornea Jernih
Sineksiaposterior belakang kornea)
Pupil reaksi normal
Kripti iris gambaran
normal
Injeksi siliar.
Edema kornea.
Kripti edema
Pupil kecil.
Sinekiaposterior
PERDARAHAN
Retina mendapat nutrisi dari a.centralis retinae dan cabang-cabangnya dari tunica
choroidea yaitu choriocapilare. Arteri retina sentral masuk mata pada bagian tengah
papil saraf optik Yang memperdarahi lapis dalam retina.lapis luar termasuk kerucut dan
batang diberi makanan oleh lapis kapiler koroid. Pembuluh darah vena mepunyai lapis
otot yang sedikit.
PERSARAFAN
Retina tidak mempunyai saraf yang merasakan sakit, dengan demikian penyakit di
retina tidak menimbulkan keluhan sakit.
KELAINAN RETINA
KELAINAN KONGENITAL
1. Coloboma lentis
: yaitu keadaan dimana tidak terbentuk lensa.
2. Spherophakia
: ialah keadaan lensa yang sangat cembung.
3. Cataract congenital : ialah kekeruhan lensa bawaan.
8. CORPUS VITREUM
Corpus viterum berbentuk bola sesuai dengan lengkungan bulbus oculi.
Permukaan anteriornya berbentuk seperti cawan sesuai dengan lengkungan posterior
lensa, di sebut fossa lenticulair (fossa pateller). Volume corpus vitreum 4-5 ml yaitu 2/3
volume mata atau berat bola mata.
Corpus vitreum melekat erat pada dua daerah :
Di bagian aterior : pada epithel corpus ciliare berbentuk suatu cincin
seluas 2-3 mm dari ora serata ke arah depan pada pars plana. Ini disebut
basis corpus vitreum.
Di bagian posterior : di sekeliling papilla nervi optici.
Corpus vitreum melekat lemah pada permukaan posterior lensa yang berbentuk
cincin. Disini terdapat ligamentum hyaloidea capsulare dari Wieger. Di sekeliling
corpus vitreum terdapat membrana hyaloidea yang bukan merupakan membran secara
anatomi, tetapi secara fisik dibedakan dengan bagian corpus vitreum lainnya karena
susunannya lebih padat. Dalam hal kontak dengan retina, sampai seseorang berumur 20
tahun, corpus vireum melekat erat pada membrana limitans interna dengan
perantaraan serat-serat collagen. Pada umur selanjutnya, perlekatannya hanya sampai
1/3 anteriornya. Ada yang mengatakan bahwa terdapat perlekatan yang erat antara
corpus vitreum dengan macula lutea.
Pada umumnya, corpus vitreum dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu :
- Massa vitreum utama : ialah daerah sentral yang terdiri dari fibril-fibril
halus, berabang-cabang membentuk anyaman, dan di bagian peripher
serat-serat ini lebih tebal, pendak dan padat.
-
Synchysis : ialah konsistensi corpus vitreum yang terlalu cair (encer). Ini
sering terdapat pada orang dengan myopia tinggi.
VASCULARISASI BOLA MATA
yaitu
Pembuluh darah yang menuju ke orbita dan bola mata berasal dari dua sumber,
-
ARTERIA OPHTALMICA
Arteria ini mempunyai beberapa cabang, yaitu
1. Cabang-cabang yang menuju ke bola mata.
a. A.centralis retinae
Arteria ini berfungsi untuk memberi pendarahan pada lapisan dalam retina.
Dipercabangkan di dekat apex orbitae. Kemudian arteri ini akan menuju ke
depan, mendekati permukaan bawah N.Opticus, menembus duramater dan
arachnoid, dan akhirnya piamater, sehingga dapat berada pada bagian sentral
substansi N.II, selanjutnya arteri ini akan sampai pada papilla N.II. Cabangcabangnya ialah :
-
Plexus episcleralis
A.ciliaris anterior
a. episclera1is
a.intersclera1is
3. V.ciliaris posterior
Vena ini meninggalkan bulbus oculi disekeliling tempat keluar N.Opticus. Dia
mendapat darah dan v.episcleralis dan v.centralis. Jadi v.ciliaris posterior berbeda
dengan a.ciliaris posterior
Aliran vena dalam orbita terdiri dari :
1. V.Ophthalmica superior
Vena ini merupakan vena yang terbesar dalam orbita, dan beranastomose dengan v.
facialis Sejak itu dia tidak mempunyai katup lagi. Vena ini bermuara pada sinus
cavernosus. V.ophthalmica dimulai & margo orbitalis superior sebelah caudal tendo
m.obliquus superior, kemudian berjalan pada dinding nasal orbita, membelok ke
temporal, berjalan diantara N.II dan m.rectus superior. Selanjutniya melalui fissura
orbitalis superior menuju sinus cavernosus. Vena ini menampung darah dari :
-
v.conjunctivalis posterior.
v. ethmoidalis anterior
vv .musculares
3. V.Opthalmica inferior
Vena ini berjalan antara dinding nasal dan dasar orbita kemudian mengadakan
percabangan :
-
Cabang yang besar akan melewati fissura orbitalis superior dan bermuara pada
sinus cavernosus.
Cabang yang kecil akan melewati fissura orbitalis inferior menuju plexus
pterygoideus dan ramus profundus v.facialis anterior.
vv.musculares
v.palpebralis
v.vorticosa
v.ciliaris posterior
Sinus cavernosus terdapat dalam cranium. Merupakan suatu ruangan yang besar
terletak di sebelah lateral os sphenoid dan sella tursica serta di sebelah anterior sedikit
laterl N.II dan hypophyse. Aliran vena disini sangat lambat. Sinus cavernosus
berhubungan dengan v.jugularis interna melalui r.plexus di sekitar a.carotis interna,
v.petrosus superior dan v.petrosus inferior. Disebelah anterior dan posterior
hypophyse, sinus cavernosus ini berhubungan dengan pihak yang lain melalui suatu
anastomose.
INNERVASI BOLA MATA
1. NERVUS ABDUSCENS
Saraf ini mempunyai nucleus yang terletak pada fossa rhomboidea kurang lebih 1/3
caudal pons dekat garis median. Axonnya menuju ventrocaudal, menyilang fibrae
pyramidalis di daerah basis pontis, kemudian keluar dari truncus cerebri pada tepi
caudal pons. Selanjutnya berjalan di dalam sinus cavernosus, melalui fissura
orbitalis superior didalam anulus tendinosus akan masuk orbita. Saraf ini melayani
m.rectus lateralis.
2. NERVUS TROCHLEARIS
Saraf ini mempunyai nucleus yang terletak pada mesencephalon setinggi colliculus
caudalis di sebelah dorsal fasciculus longitudinalis medialis. Axonnya menuju ke
dorsal menyusuri tepi substantia grise centralis, Selanjutnya mengadakan
decussatio pada ujung cranial velum medullare craniale dan keluar dari permukaan
dorsal truncus cerebri di sebelah caudal colliculus caudalis. Kemudian mengitari
mesencephalon menuju ke ventral. Dalam perjalanannya menuju ke orbita saraf ini
lewat di dalam sinus cavernosus, masuk fissura orbitalis superior di luar anulus
tendinosus. Saraf ini melayani m.obliquus superior.
3. NERVUS OCULOMOTORIUS
Saraf ini mengandung dua macam komponen serabut yaitu serabut efferen somatik
dan serabut efferen visceral sehingga mernpunyai dua kelompok nucleus yaitu :
Nucleus oculomotorius terdiri dan sel-sel multipoler, terletak pada
mesencephalon setinggi colliculus superior disebelah dorsal fasciculus
longitudinalis medialis, pada bagian ventral substantia grisea centralis.
Nucleus Edinger Wesphal terdiri atas sel-sel kecil berbentuk ovoid. Nucleus ini
terletak pada ujung dan permukaan dorsomedial bagian cranial nucleus
motorius. Nucleus ini merupakan pusat parasympathis didalam batang otak,
oleh karena itu meru pakan sumber serat efferen visceral.
Axon dari kedua nucleus tadi akan menuju ke ventral. Sebagian akan melalui
nucleus ruber dan sebagian lagi berada di sebelah lateral nucleus ruber. Kemudian
axon-axon itu akan bersatu kembali dan akhirnya mencapai permukaan batang otak
pada fossa interpeduncularis (mesencephalon). Selanjutnya memasuki orbita lewat
fissura orbitalis superior didalam anulus tendinosus. Serabut efferen sornatiknya
akan mempercabangkan :
- Ramus superior yang melayani m.rectus superior dan m.levator palpebrae.
- Ramus inferior yang melayani m.rectus media, m.rectus inferior dan m.obliquus
inferior.
N.lacrimalis
Saraf ini memasuki orbita melalui fissura orbitalis superior diatas otot-otot
extrinsik bola mata. Berjalan sepanjang batas atas m.rectus lateralis dan
berakhir didepan orbita untuk mensarafi glandula lacrimalis, conjunctiva dan
kulit kelopak mata atas. Didalam orbita saraf ini berhubungan dengan
N,Zygomaticus cabang N.Maxillaris. Ada serabut-serabut postganglioner dari
ganglion sphenopalatinum yang menuju ke N.maxillaris yang membentuk salah
satu N.sphenopalatinus. Dari sini kemudian masuk ke N.zygomaticus, lalu
N.zygomaticotemporalis, kemudian N.lacrimalis dan sampai pada glandula
lacrimalis. Dengan demikian N.lacrimalis ini akan mengandung serabut-serabut
secretoris. Kecuali serabut secretoris diatas, datang pula pada saraf ini serabut
anti secretoris yang berasal dari cornu lateralis medulla spinalis segmental
cervical delapan yang bersifat sympathis. Serabut ini berganti neuron pada
ganglion cervicale superior kemudian mengikuti plexus caroticus internus
melalui foramen lacerum masuk canalis pterygoideus datang pada ganglion
sphenopalatinum. Disini tidak berganti neuron. Adapun perjalanan selanjutnya
ialah
N.frontalis
Saraf ini memasuki orbita melalui fissura orbitalis superior dan berjalan
lurus kedepan diatas m.levator palpebrae. Saraf ini mempercabangkan
N.supraorbitalis
Merupakan lanjutan langsung N.Frontalis, meninggalkan orbita melalui
foramen supraorbitale dan menyebar pada dahi, kulit kepala, kelopak mata
atas dan sinus frontalis.
N.supratrochlearis
Saraf ini lebih meninggalkan orbita pada bagian tepi medial margo orbitalis.
Mensarafi dahi dan kelopak mata atas.
N.nasociliaris
Saraf ini merupakan saraf sensoris pada mata. Memasuki orbita melalui fissura
orbitalis superior, sehingga berada didalam conus yang dibentuk oleh otot-otot
extrinsik bola mata. Mula-mula saraf ini terletak pro fundal n.lacrimalis dan
n.frontalis, selanjutnya terletak diantara kedua cabang N.III, kemudian kedepan
dibawah m.rectus superior dan menyilang N.II bersama A.ophthalmica. Setelah
memberikan cabang untuk ganglion ciliare dan cabang ke cornea ( N.ciliaris
posterior ), maka berakhir pada ujung hidung. Percabangannya ialah
Perlu dibedakan antara pembuluh darah yang menuju ke bola mata dan
pembuluh darah yang ada di orbita. Sedang kan saraf utama yang rnelayan bola
mata dan bangunan-bangunan sekitarnya diperoleh dan N.III, N.IV, N.VI dan cabangcabang N.Ophthalmicus.
NERVUS OPTICUS
Nervus Opticus merupakan kumpulan neurit atau axon sel-sel multipoler
yang terdapat pada stratum ganglionare retina. Setelah menembus sclera pada
lamina cribrosa, saraf ini mendapatkan selubung myelin, tetapi tetap tidak
mempunyai neurilemna. Nervus Opticus sebenarnya merupakan bagian dari
otak, karenanya juga mempunyai selubung meningens yaitu duramater,
arachnoidea dan piamater. Ini semua melekat pada sclera. Piamater melekat pada
substansi N.Opticus. Antara piamater dan arachnoidea terdapat spatium
subarachnoidea yang berisi liquor cerebro spinalis. Didalam substansi N.II
terdapat vasa centralis retinae.
Bila tekanan intracranial meninggi, kenaikan tekanan ini akan diteruskan
pada liquor cerebro spinalis yang mengelilingi N.II, sehingga N.II seakan-akan
terjepit. Demikian pula vasa centralis retinae. Dalam hal ini, yang lebih menderita
adalah venanya, sehingga alirannya terganggu. Terjadi bendungan pada v.centralis
retinae, yang mengakibatkan oedem pada papilla nervi optici.
Menurut letaknya, N.II dihagi menjadi 3 bagian:
-
Pars bulbularis (intra bulbair) ialah dalam bentuk papilla nervi optici.
Pars cranialis (intra cranial) ialah bagian yang terletak dalam cavum
cranii. Bagian ini dimulai dan foramen sampai chiasma optica panjangnya
6 mm.
Setelah melalui chiasma optica, serabut optik tadi disebut sebagai tractus
opticus dan berjalan ke arah dorsolateral, mengelilingi pedunculus cerebri.
Sebagian besar tractus ini berakhir pada corpus geniculatum laterale, dan
sebagian kecil meninggalkan tractus opticus sebagai radix mesencephalicus tractus
optici yang akan menuju ke nucleus pretectalis dan colliculus cranialis. Serabut yang
menuju corpus geniculatum laterale berfungsi untuk penglihatan sadar. Serabut
yang menuju area pretectalis berfungsi untuk refleks cahaya pupil dan refleks
optiklainnya dan akomodasi. Setelah berganti neuron di corpus geniculatum
laterale maka axonnya akan menuju ke area Broadman 17 dan serabut
geniculocalcarina ini membentuk radiatio optica. Radiatio optica akan mengelilingi
cornu inferior dan ventriculus lateralis terlebih dahulu sebelum sampai pada area
striata. Sifat-sifat cortex area penglihatan primer ialah
- Terdapat dan sangat tipis.
- Stratum granulosum internumnya berkembang sempurna
- Terdapat sel-sel piramidal dalam stratum ganglionare yang disebut sel
Meynert.
Axon sel-sel ini berjalan ke caudal menuju mesencephalon sebagai fibra
corticotegmentalis yang dapat mengantarkan irnpuls dan cortex ke nucleus
oculomotorius.
Serabut-serabut yang menuju area pretectalis dapat berakhir di dua tempat,
yaitu :
1. Colliculus cranialis
Impuls dan retina yang mencapai daerah ini akan melanjutke caudal menuju
medulla spinalis melalui tractus tectospinalis untuk memungkinkan refleks
optik yang menyangkut gerakan-gerakan leher, truncus dan membrum.
2. Nucleus pretectalis :
Ini merupakan kumpulan sel-sel neuron kecil yang terletak di sebelah
ventral colliculus cranialis. Serabut yang menuju nucleus pretectalis ini
berperan pa da refleks cahaya pupil. Dan sini impuls retina itu dapat
diteruskan ke nucleus Edinger Wesphal pada sisi homo dan kontra lateral
melalui fibrae protecto-oculo-motorii. Kemudian serabut-serabutnya akan
menuju ke ganglion ciliare. Serabut postganglionernya yaitu n.ciliaris brevis
akan menuju ke m.sphincter pupillae sehingga pupil mengecil dan menuju ke
m.ciliaris sehingga terjadi akomodasi.
KERUSAKAN N. OPTICUS
1. Bila ada pembesaran hypophyse maka serabut-serabut yang mengadakan
decusatio akan tertekan sehingga serabut tadi tidak dapat membawa impuls yang
datang dari bagian nasal retina. Akibatnya retina bagian nasal menjadi buta. Lapang
pandangan separo temporal tidak tampak. Keadaan ini disebut hemianopsi
bitemporalis heteronym.
2. Tractus opticus dapat terganggu karena radang pada selubungnya. Apabila yang
terkena tractus opticus sebelah kiri, maka bagian kiri retina mata kanan dan bagian
kiri retina mata kiri menjadi buta. Lapang pandangan kanan kedua mata tidak
tampak. Keadaan ini disebut hemianopsi homonym.
: 5 mm
: 6 mm
: 7 mm
: 8 mm
FS .UTAMA
SF. TAMBAHAN
m. rectus lateralis
Abduksi
m. rectus medialis
Adduksi
m. rectus superior
Elevasi
adduksi, intorsi
m.rectus inferior
Depresi
aduksi, extorsi
m.obliquus sup
Depresi
abduksi, intorsi
m.obliquus inf
Elevasi
abduksi, extorsi
MATA KANAN
MATA KIRI
Rectus lat
Rectus med
Ke kiri
Rectus med
Rectus lat
Ke kanan atas
Rectus sup
Obliq inf
Ke kanan bawah
Rectus inf
Obliq sup
Ke kiri atas
Obliq inf
Rectus lat
Ke kiri bawah
Obliq sup
Rectus inf
Ke kanan
Pergerakan mata lurus ke atas dan lurus ke bawah tidak gerakan cardinal karena disini
tidak ada pasangan otot (yoke muscles) yang bertanggung jawab.
Pergerakan kedua mata dapat dibedakan menjadi :
1. Versi (conjugate) yaitu gerakan terkoordinir dari kedua mata ke arah yang sama.
Macamnya : - dextroversi
: ke arah kanan.
- levoversi
: ke arah kiri
- supraversi
: ke arah atas
- infraversi
: ke arah bawah
- dextrocycloversi
(clockwise)
- levocycloversi
: pergerakan memutar dan kedua mata ke kiri
(counter clockwise).
Gerakan ini menggambarkan bahwa pada setiap mata, pasangan otot yang
synergisticataupun agonis akan kontraksi bersama-sama, sedangkan pasangan
yang antagonis akan relaksasi serentak.
2. Vergens (disjunctive) yaitu gerakan terkoordinir dari kedua mata pada arah yang
berlawanan.
Macamnya :
Pada pergerakan mata yang terkoordinir, satu otot dan satu mata bergandengan
dengan satu otot dan mata yang lain ini yang disebut yoke muscle. Menurut hukum
Hering, pada setiap gerakan mata bersama, yoke muscle ini mendapat rangsangan
kekuatan yang sama.
GERAKAN SATU MATA
Gerakan satu mata dapat dibedakan menjadi
1. Duksi : rotasi monoculair.
-
Rangsangan proprioceptive timbul dan 1abyrinth, otot leher dan otot extrinsik
bola mata. Ini adalah postural refleks.
Nucleus cranialis III, IV dan VI dan juga saraf cranialnya akan mengatur otot-otot
tertentu.
palpebra disebut rima palpebrae. Bagian lateral rima palpebrae disebut canthus
lateralis (canthus externa) sedangkan bagian medialnya disebut canthus medialis
(canthus internus). Pada daerah canthus medialis terdapat caruncula yang berwarna
kekuning-kuningan. Disebelah lateral caruncula terdapat penebalan conjunctiva bulbi,
disebut plica semilunaris. Ini merupakan lipatan yang berbentuk bulan sabit. Didaerah
canthus medialislah air mata berkumpul sebelum masuk ke dalam punctumlacrimalis.
Pada margo palpebralis, tumbuh tiga deret cilia (bulu mata) yang berfungsi sebagai
penahan kotoran dari luar. Cilia ini melengkung ke arah luar. Pada margo palpebralis
superior dan inferior di bagian medial terdapat lubang saluran air mata, disebut
punctum lacrimalis.
Palpebra dibagi menjadi dua bagian oleh sulcus orbitopalpebralis menjadi pars
orbitalis dan pars tarsalis. Di sebelah luar, palpebra dibatasi kulit yang sangat tipis
sedangkan dibagian dalam dibatasi oleh lapisan mucosa.
Di dalamnya terdapat otot, pembuluh darah, pembuluh lymphe, saraf dan beberapa
macam kelenjar.
Struktur palpebra terdiri atas 4 lapis, yaitu
-
Kulit.
Otot
LAPISAN KULIT
Kulit pembungkus palpebra sangat tipis dan elastis. Mempunyai lapisan tanduk
dan tersusun atas sel-sel berlapis. Kulit melekat secara longgar dengan jaringan di
bawahnya dan mengandung cilia, kelenjar keringat dan kelenjar lemak.
Susunan sel kulit palpebra ialah
-
Stratum corneum
Stratum granulosum
Stratum spinosum
Stratum germinativum
LAPISAN OTOT
Otot-otot yang terdapat pada palpebra ialah
1. M.ORBICULARIS OCUI.
Otot ini merupakan otot serat lintang yang tipis, berbentuk oval seperti ellips oleh
karena serabut-serabutnya berjalan melingkari rima palpebrae. Beberapa serabutnya
meluas ke pipi, pelipis dan dahi.
Secara garis besar otot ini dibagi menjadi dua bagian ialah
* Pars orbitalis :
Bagian ini terletak di pinggir, berbentuk cincin yang pipih dan lebih tebal daripada
bagian yang lain, yaitu pars palpebralis. Serabut-serabutnya melingkar pada margo
orbitalis dan meluas ke pipi, pelipis dan daerah supercilia. Origonya terdiri atas :
Bagian dalam, merupakan bagian utama origonya pada bagian medial margo orbitae
disamping hidung.
Bagian luar, dibentuk oleh beberapa serabut yang origonya pada pars anterior
ligamentum palpebralis medialis.
Pars orbitalis tidak mempunyai insertio tetapi serabut-serabutnya berjalan melingkar.
Ini merupakan sphincter mata. Permukaan luar otot dipisahkan dari kulit oleh
jaringan-jaringan lemak yang tipis. Permukaan dalamnya berhubungan dengan otototot yang berdekatan, yaitu disamping dengan m.temporalis, di atas dengan
m.corrugator spercilii dan di bawah dengan m.zygomaticus dan caput zygomatii
m.quadratus labii superior.
* Pars palpebralis :
Bagian ini terletak di tengah, berbentuk setengah ellips pada masing-masing palpebra
dan lebih tipis. Bagian ini dibedakan menjadi preseptal dan pretarsal. Batas keduanya
terlihat dari luar setinggi sulcus palpebralis.
Ada beberapa komponen khusus m.orbiculanis oculi yang berasal dari pars orbitalis.,
preseptal dan pretarsal. Komponen khusus pars orbitalis terdiri atas
-
M.superciliaris dibentuk oleh beberapa serabut otot yg memanjang dari pinggir atas
bagian tengah pars orbitalis ke kulit bagian tengah alis mata.
Pada preseptal hanya ada satu komponen khusus yaitu: m Merkel yang berasal dan
preseptal inferior, berjalan dari pars anterior lig.palpebralis medialis ke arah temporal
bawah dan melekat pada kulit pertengahan palpebra inferior.
Komponen khusus pretarsal ialah :
-
m.lacrima1is anterior (m.Gerlach) adalah bagian luar dari origo pretarsal superior
dan inferior yang berada di depan fossa lacrima1is
pars lacrimalis (m.Horner) dibentuk oleh beberapa serabut bagian dalam pretarsal
yang berjalan dan origonya ke arah luar dan melekat pada jaringan ikat yang
mengelilingi canaliculi superior dan infenior
Serabut preseptalis (pars septalis) adalah bagian yang menutupi septum orbitale.
Serabut ototnya berasal dan lig.palpebralis medialis dan berjalan ke lateral
rnencapai canthus lateralis. Serabut preseptalis dan palpebra superior dan inferior
pada canthus lateralis akan bertemu dan membentuk raphe palpebrae lateralis.yang
akan melekat pada pars orb italis Os zygomaticus.
Serabut pretarsalis (pars tarsalis) akan berjalan di depan tarsus, serabut ototnya
berasal dan lig.palpebralis medialis, berjalan ke lateral sepanjang tarsus untuk
mencapai canthus lateralis. Serabut pretarsal dan pal pebra superior dan inferior
cabang a.facialis
cabang a.ophtalmica
Venanya akan
v.ophthalmica.
menuju
ke
v.facialis
anterior,
v.temporalis
superficialis
dan
Persarafan
Otot ini mendapat persarafan dariN.VII
2. M.LEVATOR PALPEBRAE
Serabut-serabut otot ini berasal dan dinding perios serabutteurn Os sphenoid di
atas annulus Zinnii didepan foramen opticum, berjalan ke depan terletak diatas
m.rectus superior dan makin melebar berbentuk kipas. Kemudian otot ini akan
mernbelah menjadi dua lekatan aponeurosis.
Otot ini mempunyai perlekatan pada :
a. Septa antara serabut-serabut m.orbicularis oculi yang membentuk sulcus
pada kulit.
b. Permukaan depan atas tarsus.
c. Fornix superior conjunctiva
d. Lig.palpebralis lateralis danmedialis.
Otot ini mendapat persarafan dari N.III
3. OTOT MULLER
Otot ini merupakan otot polos, origonya berasal dari permukaan dalam m.levator
palpebrae. Panjangnya 10 mm, b berjalan ke arah depan bawah diantara m.elevator
palpebrae dan conjunctiva palpebralis serta berakhir pada tepi atas tarsus.
Berfungsi untuk mempertahankan palpebra dalam keadaan terbuka. Mendapat
persarafan dan serabut-serabut sympathis dan ganglion cervicale superior.
LAPISAN TARSUS
Tarsus merupakan pemadatan jaringan ikat fibrosa yang secara struktural
memberi bentuk dan menyokong palpebra. Tarsus tidak mengandung jaringan tulang
rawan.
Tarsus superior lebih besar daripada yang inferior, berbentuk semiluner, bagian
yang horizontal berbatasan dengan pars ciliaris (otot Riolarii) pada margo palpebrae,
Bagian yang semiluner panjangnya 25-30 mm. Permukaan anterior tarsus ini bersatu
dengan aponeurosis m.elevator palpebrae. Di bagian medial membentuk lig.tarsalis
medialis. Dibagian ini pula didapati punctum lacrimalis. Di bagian lateral membentuk
lig.tarsalis lateralis. Lapisan tarsus dipisahkan oleh janingan ikat longgar dengan otot
orbicu lanis oculi di bagian depan, dan berinsentio pada septum orbitale.
Tarsus inferior lebih tipis dan berbentuk ellips dengan lebar 5 mm. Permukaan
posteriornya bersatu dengan conjunctiva dan bentuknya menyesuaikan dengan
curvature bola mata.
Lapisan tarsusmengandung kelenjar sebacea yang dikenal sebagai gld.Meibom
dimana ductus excretoniusnya bermuara pada margo palpebrae. Jumlah gld
Meibompada tarsus superior lebih banyak daripada yang inferior. Gld Meibom
mengeluarkan minyak yang merupakan lapisan superficial dari air mata dan berguna
untuk mencegah penguapan yang cepat.
Septum orbitale ialah suatu fascia yang membentang di sebelah posterior
m.orbiculanis oculi diantara sisi orbita dan tarsus. Pada palpebra superior bersatu
dengan apo neurosis m.levator palpebrae. Ke arah lateral bersatu dengan canthus
lateralis. Ke arah peniorbita menutupi tuber culum orbitale. Pada palpebra inferior,
septum ini meluas ke reticulum laterale sepanjang tepi bawah tarsus. Septum orbitale
merupakan barrier antara palpebra dan bulbus oculi.
Palpebra mernpunyai beberapa kelenjar, yaitu
a. Kelenjar Meibom tampak sebagai garis-garis kekuningan yang berjajar
pada lapisan tarsus dan tidak berhubungan dengan follikel rambut.
b. Kelenjar Moll berbentuk spiral, merupakan kelenjar keringat.
c. Kelerijar Zeis : merupakan modifikasi kelenjar Meibom, berukuran lebih
kecil dan berhubungan dengan follikel rambut.
d. Kelenjar Krause dan Woifring merupakan kelenjar air mata tambahan,
terdapat pada fornix conjunctivae. Struk tur histologi menyerupai
kelenjar air mata. Menghasil kan secresi mucin yang menyerupai secresi
sel goblet.
PENDARAHAN
Palpebra mendapat pendarahan dari :
- Facial system yang berasal dari a.carotis externa1 ialah :
- a.facialis
- a.temporalis superficial
- a.infraorbitalis
- Orbital system yang berasal dari a.carotis interna, ialah :
- a.nasalis dorsalis
- a.frontalis
- a.supraorbitalis
- a.lacrimalis
Kedua sistim tersebut bercabang-cabang dan beranastomose membentuk suatu arcus
yaitu arcus marginalis dan arcus peripher.
Sistim vena mengikuti jalannya arteri dan terdiri dari :
- Bagian superficial (pretarsal)
- v.facialis anterior yang menuju ke v.jugula ris interna.
refieks
spontan,
volunter
atau
e. Microblepharon
f. Epicanthus
g. Oligohydrosis.
h. Hyperpigmentasi
Kelainan palpebra superior :
Edema kelopak.
Blefarospasme, kedipan kelopak dengan keras dan hilang waktu tidur
o Renjatan otot orbikularis okuli kelopak akibat spasme, letih atau rentan.
Ekimosis.
o Kulit kelopak yang berubah warna akibat ekstravasasi darah sesudah
suatu trauma.
Ektropion.
o Melipatnya tepi kelopak ke arah luar bola mata.Ektropion dapat
disebabkan senilitas, paralitik, sikatriks, spasme, dan tumor kelopak.
Entropion.
o Terbalik atau membalik ke dalam tepi jaringan, terutama tepi kelopak
bawah. Pada trakoma entropion terdapat pada kelopak atas. Entropion
dapat akibat senilitas, spasme, sikatrik, dan lainnya
Lagoftalmos.
o Kelopak yang tidak dapat menutup sempurna, merah, radang, tumor.
Pseudo ptosis.
o Akibat beban kelopak. Psedoptosis terdapat pada enoftalmos, ftisis bulbi,
edema kelopak, kalazion atau tumor kelopak lainnya, edema palpebra,
dan blefarokalasis
Ptosis
o Kelopak sukar terangkat atau kelopak seperti jatuh. Ptosis biasanya
terdapat pada usia lanjut apalagi setelah pembedahan intraokular,
miatenia gravis, sindrom Horner, palsi N Ill, suntikan toksin botulinum.
Supersilia
o Ada atau tidak adanya kelainan kedudukan alis akibat madarosis, jaringan
parut atau tindakan kosmetik
Xantelasma
o Penimbunan deposit berwarna kekuning-kuningan pada kelopak,
terutama nasal atas dan bawah.
o Xantelasma biasanya dihubungkan dengan hiperlipemia dan dapat tanpa
hiperlipemia seperti pada histiositosis dan retikulositositoma.
Kelainan palpebra inferior
Sama dengan palpebra superior Sakus lakrimal
Bengkak, merah, ditekan keluar sekret
Fisura palpebra
o Normal
o kecil atau sempit
o besar atau lebar
3. CONJUNGTIVA
Conjunctiva merupakan mucosa yang tipis dan transparans dan menutupi
permukaan belakang palpebra. Kemudian akan membalik dan menutupi bola mata.
Secara anatomis, conjunctiva dibedakan rnenjadi conjunctiva palpebralis dan
conjunctiva bulbi. Tetapi secara klinis dibedakan menjadi conjunctiva palpebralis,
conjunctiva bulbi dan fornix conjunctiva.
* Conjungtiva palpebralis :
Menutupi permukaan be1akang palpebra.
Sebagian besar melekat pada tarsus. Permukaannya rata tetapi kadang-kadang
terdapat tonjolan-tonjolan kecil yang disebut papil.
* Conjunctiva bulbi
Menutupi bola mata bagian depan kecuali cornea. Terikat secara longgar pada sclera
oleh jaringan episclera yaitu bagian depan dari capsula Tenon dan melekat pada
limbus cornea. Bagian ini tidak mengandung kelenjar. Di daerah canthus medialis
sedikit menebal, membentuk lipatan agak menonjol disebut plica semlunaris. Plica ini
merupakan bentuk rudimenter dan palpebra ke tiga yang lazim terdapat pada
binatang. Caruncula ialah suatu jaringan epidermoid kecil yang berbentuk seperti
jaringan otot, melekat pada bagian dalam plica semilunanis
* Conjunctiva fornicis
Merupakan bagian peralihan antara kedua jenis conjunctiva tersebut diatas, dan
membentuk lipatan antara palpebra dan bola mata. Lipatan tersebut amat mudah
digerakkan dari dasarnya sehingga memungkinkan gerakan bola mata yang luas.
Banyak mengandung pembuluh darah.
Susunan histologis terdiri dari 2 lapis, ialah :
a. Epithel : terdiri atas se1-sel cylincris
b. Substantis propria terdiri atas sel-sel Goblet
PENDARAHAN
Conjunctiva mendapat pendarahan dari :
a. a.conjunctivalis posterior, cabang a.plpebralis
b. a.ciliaris anterior
Dilatasi dan masing-masing arteri akan memberi arti diagnostik tertentu.
PERSARAFAN
Conjunctiva mendapat persarafan dan cabang N.V, yang berakhir sebagai ujung bebas
terutama di daerah conjunctiva palpebralis.
APPARATUS LACRIMALIS
GLANDULA LACRIMALIS
Glandula lacrimalis terletak pada dinding superolateral orbita, di belakang
margo orbitae. Kelenjar ini oleh aponeurosis m.levator palpebrae dibagi menjadi pars
orbitalis (pars superior) dan pars palpebralis (pars inferior) akan tetapi di bagian
belakang tetap berhubungan.
Permukaan atas cembung mengikuti permukaan dalam fossa grandulae
lacrimalis ossis frontalis dan melekat pada perioseum melalui jaringan fibreus.
Sedangkan permukaan bawahnya cekung, mengikuti permukaan bola mata diatas
m.levator palpebrae. Batas bagian depannya sejajar margo orbitae sedangkan batas
bagian belakangnya ialah septum orbitale. Disebelah lateral dibatasi oleh m.rectus
lateralis dan di medial oleh aponeurosis m. levator palpebrae.
Pars palpebralisnya kira-kira setengah ukuran pars orbitalis. Terdiri dari 3-4
lobulus dibawah aponeurosis m.levator palpebrae tepat diatas conjunctiva fornicis
superior bagian lateral.
Semua ductus glandula lacnimalis akan melalui pars palpebralis dan bermuara
pada conjunctiva fornicis superior bagian lateral.
Secara mikroskopis glandula lacrimalis merupakan kelenjar serosa yang terdiri
dari lobulus-lobulus. Setiap lobulus dibentuk oleh tubulus-tubulus. Setiap tubulus
dibatasi di bagian dalamnya oleh sel cylindris yang mengelilingi lumen sentralis dan di
bagian luarnya dibatasi oleh sel pipih ( basalis ) yang menempel pada membrana
basalis. Sel basalis ini bersifat kontraktil.
Stroma glandula lacrimalis terdiri dari jaringan ikat elastis, jaringan limfoid dan sel
plasma.
Susunan jaringan ikat makin bertamhah dengan bertambahnya umur.
PENDARAHAN
Pendarahan glandula lacrimalis berasal dari a.lacrimalis cabang a.ophthalmica
cabang arteria maxil1aris.
Aliran venanya melalui v.1acrimalis yang akan mengalir ke v.ophthalrnica
superior dan terus ke sinus cavernosus.
ALIRAN LYMPHE
Cairan lymphe dan glandula lacrimalis bersama-sarna dengan cairan lymphe dan
conjunctiva dan palpebra akan menuju ke llnn.preauniculanis.
PERSARAFAN
Persarafan glandula lacrimalis berasal dari :
a. N.lacrimalis yang bersifat sensoris
b. Serabut sympathis dan ganglion cervicale superior.
c. Serabut parasympathis berasal dan nucleusnya dalam pon pons cerebri
dan berjalan bersama N.lacrimalis.
Serabut sympathis dan parasympathis membentuk efferen (secremotor), serabut
sympathis memelihara sekresi normal (basal) sedangkan parasympathis utuk refleks
lacrimasi.
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa pada keadaan normal air mata dihasilkan
oleh kelenjar lacrimalis accessorius dan sel-sel kelenjar conjunctiva yang tidak
dipengaruhi persarafan tersebut.
: dari N.infratorchlearis.
- Motoris
ALIRAN LACRIMAL
Produksi air mata dapat terjadi karena :
- Sekresi basal yang dilakukan oleh gld.lacrimalis acces sorius.
- Refleks lacrimasi
- Psikhis misalnya karena emosi.
- Pengaruh obat-obatan.
Air mata membentuk lapisan tear film yang terdiri dari lipid, air dan mucin. Air
mata dapat dikatakan merupakan sumber utama oxigen untuk cornea. Tanpa
rangsangan terhadap refleks lacrimasi air mata mengalir secara terus menerus
sepanjang hari kecuali pada waktu tidur.
Pada waktu kelopak mata terbuka, ampula dan canaliculi lacrimalis terbuka dan
timbul tekanan negatip karena elastisitasnya sehingga air mata terisap ke dalam
punctum lacrimalis, sementara sacus lacrimalis dalam keadaan colaps menekan isinya
ke dalam ductus nasolacrimalis.
Ketika kelopak mata menutup, rima palpebralis bergerak ke arah nasal menekan
air mata ke arah lacus lacrimalis, sementara isi canaliculi tertekan ke dalam sacus
lacrimalis yang membuka akibat tarikan otot preseptalis dan m.orbicularis oculi.
Jadi yang berperan dalam pengaliran air mata adalah pompa alebra, canaliculi serta
pompa sacus lacrimalis.
Air mata masuk ke dalam hidung karena valvulanya secara sinchron membuka
ketika kelopak mata terbuka, dan waktu sacus lacrimalis dilatasi ketika kelopak mata
menutup, valvulanya menutup pula untuk mencegah regurgitasi.
KELAINAN
DAKRIOSISTITIS
Dakriosistitis merupakan infeksi sakus lakrimal yang terletak disebelah nasal fisura
palpebra.