Anda di halaman 1dari 28

MUATAN LISTRIK DAN HUKUM COULOMB

1.1. Muatan Listrik dan kekekalannya


Kata listrik (electricity) berasal dari kata Yunani electron, yang berarti
amber. Amber adalah dammar pohon yang membatu, dan orang zaman dahulu
mengetahui bahwa apabila kalian menggosok batang amber dengan kain, amber
tersebut akan menarik daun-daun kecil atau debu. Sepotong plastik yang keras,
batang kaca, atau penggaris plastic yang digosokkan pada kain juga akan
menunjukkan efek amber ini, atau sekarang disebut dengan istilah Listrik
Statis.
Fenomena lain perpindahan muatan listrik statis ini sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu saat kita menyisir rambut, rambut kita berdiri
mengarah pada sisir, dan mungkin kalian pernah merasakan kejutan saat
menyentuh pegangan pintu yang terbuat dari logam setelah sebelumnya
menggeser-geserkan tubuh di sepanjang jok mobil atau berjalan melintasi karpet
nilon. kasus di atas terjadi perpindahan muatan listrik akibat proses penggosokan
.
Gambar 2. Menggambarkan sisir sesaat setelah
kita gunakan menyisir dapat menarik kertaskertas kecil.

Sumber. Physics for Scientists


and Engineers

1.2.

Hukum Coulomb dan Gaya Listrik


Pada tahun 1780-an, Fisikawan Prancis Charles Coulomb

menyelidiki gaya listrik dengan menggunakan penyeimbang torsi


yang sangat mirip dengan yang digunakan Cavendish dalam
studinya mengenai gaya gravitasi.

Dari percobaannya, Coulomb mengemukakan bahwa Gaya yang diberikan


Sumber.hasil
Physics for Scientists
satu benda kecil bermuatan pada muatan benda kedua sebanding dengan
and Engineers

kali besar muatan

Gambar 3. Penyeimbang
benda pertama Q1,dengan besar muatan benda kedua Q2, dan berbanding
torsi Coulomb
terbalik terhadapkuadrat jarak r diantaranya.secara matematik kita dapat
menuliskan rumusan Hukum Coulomb sebagai berikut :

F=k

Q1 Q2
r2

Keterangan :
F = Gaya Coulomb (N)
Q = Muatan (C)
r = Jarak (m)
k = Konsanta yang besarnya 9.109 (Nm2/c2)
1
k=
40
0 = permitivitas ruang hampa = 8,854.10-12 (C2/ Nm2)

Jika kedua muatan merupakan muatan sejenis


maka gaya yang bekerja bersifat tolakmenolak.

Jika kedua muatan merupakan muatan yang tidak sejenis maka gaya
yang bekerja bersifat tarik-menarik.
Gambar 6a: muatan sejenis,
6b.muatan yang tidak sejenis

A. Muatan-Muatan yang segaris

Besarnya gaya Coulomb pada suatu muatan


yang dipengaruhi oleh beberapa muatan yang
sejenis langsung dijumlahkan secara vector.
Pada gambar disamping, gaya coulomb
pada muatan q1 dipengaruhi oleh muatan q2
dan q3 adalah F = F12 + F13.
Apabila arah ke kanan dianggap positif dan arah ke kiri negatif, besar gaya
Coulomb pada muatan:
F1=F 12+ F 13

F 1=

kq 1 q2
r

2
12

kq1 q3
2

r 13

Secara umum gaya Coulomb dapat dirumuskan sebagai berikut:


F=F1 + F 2+ F 3 +

B. Muatan muatan yang tidak segaris

Tiga muatan q1, q2, q3 ditunjukkan seperti pada


Gambar

disamping.

Untuk

menentukan

gaya

Coulomb pada muatan q1 dapat dicari dengan


menggunakan rumus kosinus sebagai berikut.
F1= F 212+ F 213+ 2 F 12 F13 cos

dengan

F12=

kq 1 q 2
r 212

dan

F13=

kq 1 q3
r 213

MEDAN LISTRIK DAN KUAT MEDAN LISTRIK


2.1.

Medan Listrik
Banyak gaya di alam ini yang dikenal sebagai

gaya kontak contohnya Kalian mendorong meja,


menarik gerobak, atau raket tenis memukul bola tenis.
Berkebalikan dengan gaya gravitasi maupun gaya
listrik dapat bekerja dari jarak tertentu, gaya akan ada
meskipun benda tidak bersentuhan. Gagasan gaya
bekerja dari jarak tertentu merupakan suatu hal yang
sulit untuk para pemikir zaman dulu. Newton sendiri
tidak merasa nyaman dengan gagasan ini ketika dia

Gambar 7 :
medan listrik
mengelilingi
setiap muatan. P
adalah titik
sembarang

menerbitkan hukum gravitasi universalnya.Cara yang dapat membantu untuk


memahami situasi ini menggunakan ide medan yang dikembangkan oleh ilmuan
inggris Michael Faraday (1791-1867). Pada kasus listrik menurut Faraday, suatu
medan listrik keluar dari setiap muatan dan menyebar keseluruh ruang (gambar 7).
Ketika muatan yang kedua diletakkan di dekat yang pertama, ia akan merasakan
gaya yang disebabkan oleh adanya medan listrik di tempat itu (katakanlah titik P
pada gambar 7). Medan listrik pada lokasi muatan kedua dianggap berinteraksi
langsung dengan muatan ini untuk menghasilkan gaya.
Kesimpulan apa yang kalian dapat, bagaimana bentuk garis-garis gaya
medan listrik tersebut. Kalian akan mengamati garis gaya listrik pada muatan
positif akan menyebar sedangkan pada muatan negatif kan terkumpul. Karena
pada muatan positif medan listrik secara radial akan menjahui mutan tersebut,
sedangkan pada muatan negatif medan listrik mengarah menuju muatan tersebut.

Gambar 8 : (a)garis gaya listrik di sekitar muatan


positif
(b)garis Gambar
gaya listrik(a)
di sekitar
muatan
menunjukkan
garis-garis medan

listrik yang mengelilingi kedua muatan yang


berlawanan. garis-garis medan listrik dalam hal ini
dilengkungkan dan berarah dari muatn positif ke
muatan negatif. Arah medan pada titik manapun
mengarah

secara

tangensial

sebagaimana

ditunjukkan oleh anak panah pada titik P. Gambar


(b) dan (c) dilembar berikutnya menunjukkan
garis-garis medan listrik yang mengelilingi dua
muatan positif yang sama (b), dan (c) untuk
muatan yang tidak sama, +2Q dan Q; perhatikan
bahwa garis yang meninggalkan +2Q dua kali
lipat lebih banyak dari pada yang memasuki Q.
(Jumlah garis sebanding dengan dengan besar Q)

Gambar (d) kita lihat medan antara dua pelat


pararel yang muatannya berlawanan. perhatikan
bahwa garis-garis medan listrik antara kedua
pelat tersebut mulai dari arah tegak lurus
terhadap permukaan pelat logam langsung
menuju pelat yang satunya. Karena muatan tes
positif yang diletakkan di antara kedua pelat
tersebut akan merasakan tolakan yang kuat dari
pelat positif dan tarikan yang kuat ke pelat
negatif. Garis-garis medan antara kedua pelat
adalah pararel dan berjarak sama, kecuali di
dekat tepi. Berarti, di daerah tengah, medaan
listrik memiliki besar yang sama di semua titik
dan dapat dituliskan
E = konstan {antara dua pelat pararel yang berjarak dekat}
Walaupun medan melengkung di dekat ujung-ujungnya (membentuk
kurva), kita sering mengabaikan hal ini, terutama jika jarak antar pelat kecil
dibanding dengan ukurannya.
Ukuran kekuatan dari medan listrik pada suatu titik, didefinisikan sebagai
gaya per satuan muatan pada muatan listrik yang ditempatkan pada titik tersebut,
yang disebut Kuat Medan Listrik (E). Jika gaya listrik F dan Muatan adalah q,
maka secara matematis kuat medan listrik dirumuskan:
E=

F
q

satuan E adalah newton per coulomb (N/C).


Untuk mengukur medan listrik di semua titik pada ruang, sedangkan
medan listrik pada jarak r dari satu muatan titik Q adalah:

kqQ
2
r
kQ
1 Q
E=
= 2=
q
4

0 r2
r

Konsep medan juga dapat kita terapkan


pada gaya gravitasi. Dengan demikian kita dapat
menyatakan bahwa medan gravitasi ada untuk
setiap benda yang memiliki massa. Satu benda
akan menarik benda yang lain dengan medan
gravitasi.

Bumi,

misalnya

dapat

dikatakan

memiliki medan gravitasi yang bertanggung


jawab

menimbulkan

percepatan

gravitasi

dengan arah menuju ke pusat bumi. Percepatan

Gambar 9: Medan
Gravitasi Bumi

gravitasi bersama dengan massa pesawat udara m


menimbulkan gaya berat W sebesar:
W=mg

2.2 Hukum Gauss


Hukum mengenai gaya elektrostatis dikemukakan oleh Charles Augustin de
Coulomb dalam Hukum Coulombnya. Kita dapat menyatakan Hukum Coulomb di
dalam bentuk lain, yang dinamakan Hukum Gauss, yang dapat digunakan untuk
menghitung kuat medan listrik pada kasus-kasus tertentu yang bersifat simetri.
Hukum Gauss menyatakan bahwa jumlah aljabar garis-garis gaya magnet
(fluks) listrik yang menembus permukaan tertutup sebanding dengan jumlah
aljabar muatan listrik di dalam permukaan tersebut. Pernyataan tersebut dapat
dirumuskan:
N= q

Gambar 10 : garis gaya listrik


menembus suatu luasan A

Dari dari rumus N =

q di atas dapat ditulis kembali dengan Jumlah garis

gaya yang menenbus luasan A disebut Fluks listrik dan disimbolkan

. Fluks

listrik yang tegak lurus melewati luasan A adalah


=E . A

; = Fluks Listrik (Nm2/C)

Jika luasan A tidak tegak lurus terhadap E


(lihat gambar )

maka fluks listrik dinyatakan

dengan persamaan berikut


=EA . cos=En
Keterangan
= sudut normal permukaan dengan E
En= komponen E yang tegak lurus permukaan A
Gambar 11 : garis gaya
listrik yang tidak tegak
lurus menembus
permukaan A

ENERGI POTENSIAL LISTRIK


3.1

Potensial Listrik dan Beda Potensial Listrik


Ketika gaya konservatif F bekerja pada muatan listrik yang mengalami

perpindahan maka kerja yang dilakukan oleh gaya konservatif mengurangi energi

potensial.

Perubahan

energi

potensial

persatuan

muatan itulah yang menunjukkan beda potensial


Coba perhatikan gambar di samping. Muatan
positif Q menghasilkan medan listrik homogen E di
sekitar muatan. Muatan uji qo positif pada kedudukan
R1 akan kita pindahkan hingga kedudukan R2.
Untuk memindahkan muatan tersebut diperlukan usaha sebesar:
W 12= F . dr
k

dengan F = E. qo dan E =

..... (3.1)

Q
2
r

sehingga persamaan (3.1) dapat ditulis sebagai berikut


R2

W 12=
R1

kQq o
r

W 12=kQq o

1
1

R 2 R1

.......(3.2)

keterangan:
W12 = usaha untuk memindahkan muatan dari R1 dan R2 (J)
R1 = kedudukan awal
R2 = kedudukan akhir
Perlu diketahui, bahwa medan listrik termasuk medan konservatif. Oleh
karena itu, besarnya usaha yang dilakukan untuk memindahkan muatan
dalam medan listrik tidak tergantung pada lintasannya, tetapi hanya bergantung
pada kedudukan awal dan kedudukan akhir.
Jika kedudukan R1 sangat jauh ( ) maka persamaan (3.1) menjadi:

W 12=kQq o

( R1 )
2

Besaran inilah yang disebut sebagai energi potensial listrik. Energi


potensial listrik adalah energi yang diperlukan untuk memindahkan muatan dalam
medan listrik dari suatu titik yang jaraknya tak terhingga ke suatu titik tertentu.
Energi potensial listrik dirumuskan sebagai:
E p=

kQq o
R2
Potensial listrik di suatu titik didefinisikan sebagai energi potensial per

satuan muatan positif di titik tersebut. Potensial listrik di suatu titik dinyatakan
sebagai:
V=

E p kQ
=
qo
R
Satuan untuk potensial listrik adalah volt (V) atau joule/coulomb (J/C).

Potensial listrik pada suatu titik oleh


beberapa muatan dinyatakan sebagai jumlah
potensial listrik oleh masing-masing muatan di
Gambar 16 : Potensial
listrik akibat beberapa
muatan

titik tersebut.

A. Potensial Listrik oleh Bola Konduktor bermuatan

Potensial listrik di sekitar atau di dalam bola


konduktor bermuatan dapat ditentukan dengan cara
menganggap muatan bola berada di pusat bola.
Selanjutnya, potensial listrik di titik-titik pada suatu
bola bermuatan, seperti diperlihatkan pada gambar di
samping
dapat: ditentukan melalui persamaan (3.3), yaitu:
Gambar20
Potensial Listrik
k.q
V A=
pada bola konduktor
R
bermuatan

V B=

k .q
R

V C=

k .q
R

Dari persamaan-persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa potensial listrik di


dalam bola sama dengan di permukaan bola, sehingga:

V A =V B =

V C=

k .q
R

k.q
R

untuk

untuk

rR

r>R

Gambar20 : Potensial Listrik


pada bola konduktor
bermuatan

B. Potensial Listrik oleh Keping Sejajar

Dua keping sejajar seluas A terpisah dengan jarak d


masing-masing diberi muatan +q dan -q. Rapat muatan
listrik didefinisikan sebagai muatan listrik per satuan
luas.
=

q
A

Potensial listrik:
-

di antara dua keping

V =E . r

Gambar 21 : potensial
listrik pada keping
sejajar

di luar keping
V =E . d

KAPASITOR DAN KAPASITAS KAPASITOR

4.1 Kapasitor
Kapasitor atau kondensator adalah alat (komponen) yang dibuat sedemikian
rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik yang besar untuk sementara
waktu. Sebuah kapasitor terdiri atas keping-keping logam yang disekat satu sama
lain dengan isolator. Isolator penyekat disebut zat dielektrik. Simbol yang
digunakan untuk menampilkan sebuah kapasitor dalam suatu rangkaian listrik
adalah:
atau

Kesimpulan apa yang kalian dapatkan dari hasil eksperimen? apa kalian
masih bersemangat melanjutkan materi ini dan dapat membuat alat sendiri untuk
men-charge HP atau alat yang lain??
Ada beberapa jenis Kapasitor antara lain sebagai berikut.

Gambar 25 : Jenis- jenis kapasitor

Gambar kapasitor di atas hanya sebagai contoh Jenis- jenis


kapasitor dan masih banyak lagi macam-macam kapasitor. Kapasitor juga
dibedakan antara kapasitor statis dan dinamis. Apa perbedaan antara kapasitor
statis dan dinamis?
Kapasitor statis adalah kapasitor yang besar kapasitansinya tidak dapat
diubah-ubah, dan sesuai apa yang tertera pada kapasitor, sedangkan kapasitor
dinamis adalah kapasitor yang besar kapasitansisnya dapat di ubah-ubah. Jenisjenis kapasitor di atas ditentukan oleh bahan dielektrum yang digunakan.
a. Kapasitor elektrolit
Kapasitor elektrolit banyak dioperasikan pada frekuensi rendah, karena
kapasitor

elektrolit

memiliki

kapasitansi

yang

besar

(0,1-33000) F .

Berdasarkan polaritasnya kapasitopr elektrolit dibedakan menjadi dua yaitu


kapasitor polar dan nonpolar. berdasarkan logam yang digunakan dibedakan

menjadi kapasitor aluminium (kapasitor elektrolit biasa) dan kapasitor elektrolit


tantalun. Kapasitor elektrolit tantalun berpolaritas dan toleransinya kecil sehingga
banyak digunakan sebagai filter pada pengatur nada (tone control).
b. Kapasitor keramik
Kapasitor keramik banyak dioperasikan pada frekuensi tinggi, karena
kapasitor keramik memiliki kapasitansi yang kecil (1 pF-100 nF). Kapasitor
keramik termasuk kapasitor non polar. kapasitansi kapasitor keramik biasanya
dikode dalam tiga angka yang ditulis pada bodinya. Angka pertama menunjukkan
puluhan, angka kedua menunjukkan satuan dan angka ketiga menunjukkan
banyaknya nol dalam satuan pF.
c. Kapasitor plastik (Milar/MKM)
Kapasitor ini dapat dioperasikan pada frekuensi tinggi atau
frekuensi rendah, sesuai dengan kapasitansinya (100 pF-450nF). kapasitor
ini termasuk kapasitor nonpolar. kapasitansi kapasitor MKM langsung
ditulis pada bodinya sedangkan kapasitor Milar dikode seperti kapasitor
keramik.
d. Kapasitor kertas
Kapasitor kertas sepertikapasitor keramik, banyak digunakan
sebagai padder (bantalan) pada bagian osilator radio.
e. Kapasitor udara
Kapasitor udara banyak digunakan sebagai kapasitor variabel
(Varco) atau trimer. Varco memiliki kapasitansi (3,3-250 atau 500)pF.
sedangkan trimer memiliki kapasitansi (3-40)pF. Varko dan trimer banyak
digunakan untuk mengatur frekuensi atau penala.
Kegunaan dari kapasitor adalah:
a. menyimpan muatan listrik,
b. memilih gelombang radio (tuning),
c. sebagai perata arus pada rectifier,
d. sebagai komponen rangkaian starter kendaraan bermotor,
e. memadamkan bunga api pada sistem pengapian mobil,
f. sebagai filter dalam catu daya (power supply).

Kata kapasitansi sering kali kita jumpai pada bahasan di atas, apa ya yang
dimaksud kapasitansi itu?
Setiap kapasitor memiliki kapasitansi yang didefinisikan sebagai
besarnya perbandingan muatan yang tersimpan dalam kapasitor dengan beda
potensial antara kedua keping. Dan dapat dituliskan dalam persamaan.
Q
C=
V
Keterangan:
C = Kapasitansi (Farad)
Q = Muatan yang tersimpan dalam kapasitor (C)
V = Beda potensial antara dua keping (V)

A. Kapasitor Keping Sejajar

Kapasitor yang biasa digunakan adalah kapasitor keping


sejajar yang menggunakan dua keping konduktor sejajar.
Dalam kenyataannya, keping ini dapat berupa lapisanlapisan logam yang tipis, yang terpisah dan terisolasi satu
sama lain.
Untuk mempelajari kapasitansi kapasitor keping
sejajar, perhatikan gambar! Kita misalkan dua buah
keping plat a dan b luasnya A dan terpisah dengan jarak
d sedemikian sehingga cukup dekat. Masing-masing
keping kita beri muatan +Q dan Q.
Dengan
E=

menggunakan

1 Q
4 0 r 2 . Bilangan

4r

persamaan

dari

sama dengan dua kali luas keping


(2A),
Gambar
26:
Kapasitor

sehingga

E=

2 A 0

Dengan demikian medan listrik total antara dua keping adalah:


E=

keterangan:

= kerapatan muatan atau muatan per satuan luas permukaan (C/m 2)


Q
A
Beda potensial anatara a dan b adalah

V ab=E . d=

V ab=

.d
o

Qd
A o

Sehingga persamaan tersebut dapat kita tulis


C= o

A
d

Keterangan:

= permitivitas ruang hampa = 8,85.10-12 F/m

B. Dielektrik

Dielektrik adalah bahan isolator yang digunakan sebagai penyekat


dalam kapasitor. Fungsi bahan ini adalah untuk meningkatkan kapasitansi
sebuah kapasitor. Setiap bahan dielektrik memiliki karakteristik tersendiri
yang disebut konstanta dielektrik (K). Besarnya konstanta dielektrik
dinyatakan sebagai berikut
K=

Keterangan:

= Permitivitas dielektrik
Setelah diberi bahan dielektrik, kapasitansi kapasitor menjadi
C=K Co

Keterangan:
Co

= kapasitansi ketika belum diberi bahan dielektrik

C. Konstanta dielektrik beberapa beberapa material


N

Bahan

Suhu (oC)

1.

Ruang hampa (vakum)

2.

Gelas

25

5-10

3.

Mika

25

4-6

4.

Teflon

22

2,1

5.

Air

25

78,54

6.

Gliserin

25

42,5

7.

Amoniak Cair

-77,7

25

C. Rangkaian Kapasitor

Dua buah kapasitor atau lebih sering digunakan bersama-sama secara


kombinasi. Dua buah kapasitor atau lebih dapat dirangkai dengan beberapa
cara, yaitu paralel, seri atau kombinasi paralel seri.
a. Rangkaian paralel
Agar diperoleh kapasitansi kapasitor yang lebih besar maka
beberapa kapasitor dapat disusun paralel. Gambar menunjukkan dua buah
kapasitor yang dirangkai paralel. Hasil dari rangkaian ini adalah
kapasitansinya meningkat. Artinya pada beda potensial yang sama, muatan
yang disimpan lebih banyak.

Jika kapasitansi kapasitor masing-masing C1 dan C2, maka muatan yang tersimpan
: (a) dansebagai:
(b) rangkaian pararel
dalam Q1 danGambar
Q2 dapat27
dinyatakan
kapasitor

Q1=C 1 V (c) rangkaian kapasitor pengganti (ekivalen)


Q2=C 2 V
Muatan total yang tersimpan adalah
Q=Q1 +Q2=C 1 V 1 +C 2 V 2
Kapasitansi ekivalen adalah kapasitansi kapasitor tunggal yang mampu
menggantikan sejumlah rangkaian kapasitor dan menyimpan jumlah energi yang
sama untuk beda potensial yang diberikan. Kapasitansi ekivalen rangkaian ini
adalah:
C eq=

Q
=C1 +C 2
V
Dengan penalaran yang sama dapat kita tentukan untuk sebanyak n

kapasitor yang dirangkai paralel, yaitu:


C eq=C 1+C2 +C 3 +C n

Gambar 27 : (a) dan (b) rangkaian pararel


kapasitor
(c) rangkaian kapasitor pengganti (ekivalen)

b. Rangkaian seri
Untuk memperoleh kapasitansi kapasitor yang lebih kecil maka beberapa
kapasitor dapat disusun secara seri. Pada rangkaian seri, beda potensial ujungC1
tidak sama dengan ujung C2. Dalam hal ini berlaku:

V 1=

Q
C1 ;

dimana

V 2=

Q
C2

Q=Q 1=Q 2

Besarnya kapasitansi ekivalen rangkaian seri dapat


ditentukan dengan rumus sebagai berikut.
1
1 1
= +
C eq C 1 C2
Dengan cara yang sama, kita dapat menentukan
kapasitansi ekivalen untuk rangkaian n kapasitor, yaitu:
1
1 1 1
1
= + + .+
C eq C 1 C2 C 3
Cn

Gambar 27 : (a) dan (b) rangkaian pararel


kapasitor
(c) rangkaian kapasitor pengganti (ekivalen)

D. Energi yang Tersimpan dalam Kapasitor

Salah satu fungsi dari kapasitor adalah sebagai penyimpan muatan listrik.
Semakin banyak muatan listrik yang tersimpan, semakin besar energi elektrostatik
yang dimiliki kapasitor. Energi elektrostatik yang tersimpan dalam kapasitor akan
kita pelajari pada uraian berikut ini. Jika sejumlah kecil muatan q dipindahkan
melalui beda potensial V maka energi potensial muatan naik sebesar qV. Dengan
demikian, untuk memberi muatan suatu kapasitor diperlukan kerja. Pada awal
proses pemuatan tidak ada konduktor yang termuati dan kedua konduktor
memiliki potensial yang sama. Setelah proses pemuatan, sejumlah muatan Q telah
dipindahkan dari satu konduktor ke konduktor yang lain dan beda potensialnya

menjadi

V=

Q
C .

Kita misalkan q adalah muatan yang dipindahkan pada suatu waktu selama

proses. Beda potensial adalah

V=

q
C . Jika sejumlah kecil muatan tambahan dq

dipindahkan dari konduktor negatif dengan potensial 0 ke konduktor positif


dengan potensial V maka perbedaan energi potensial dari muatan naik sebesar:
du=

q
dq
C

Kenaikan total energi potensial W adalah


Q

W =
0

q
dq
C

Energi potensial ini adalah energi yang tersimpan dalam suatu kapasitor.

Karena

C=
2

W=

Q
V

maka energi yang tersimpan dapat dinyatakan sebagai:

1Q 1Q 1
=
= CV2
2 C 2V 2

Contoh Soal
1. Dua muatan titik masing-masing +4

dan -10

terpisah sejauh

20 cm satu sama lain. Tentukanlah gaya tarik-menarik kedua muatan


tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
q = +4 C
1

q2= -10

r = 20 cm = 20.10-2 m
k= 9. 109 Nm2/c2
F= . . .?

Ditanya:
Jawab:
F=k

q1 q2
r2

F=9.109
F=

4.106 .10.106
2 2
(20.10 )

9.103
=9 N
103

2. Diketahui segitiga ABC sama sisi dengan panjang sisi 6 cm. Pada titik
sudut A dan B masing-masing terdapat muatan +4 C dan -6 C ,
pada puncak C terdapat muatan +2
puncak C!

Penyelesaian:
Diketahui:

qA = +4

C . Hitunglah gaya electrostatik di

qB = -6

qC = +2

Ditanya:

a =6 cm = 6.10-2 m
k= 9. 109 Nm2/c2
FC = . . .?

Jawab:

qA dan qC tolak-menolak dengan gaya FAC

F AC =k

q A qC
r 2AC

=9.109

4.106 . 2.106
=20 N
(6.102)2

qB dan qC tarik-menarik dengan gaya FBC


F BC =k

q B qC

F C = F

r 2BC

2
AC

=9.10 9

6.10 .2.10

( 6.102 )

=30 N

jadi gaya total di C adalah


+ F2BC + 2 F AC F BC cos

FC = 202+ 302+ 2.20.30 cos 120


1
2
400+600+ 2.20.30 ) =
F C =

400=20 N

Contoh Soal 2
1. Suatu muatan uji 10

yang diletakkan pada suatu titik mengalami

gaya 5. 10-4 N. Berapakah besarnya medan listrik E pada titik tersebut?


Penyelesaian:
Diketahui:
q = 10 C = 10-5 C
Ditanya:
Jawab:

F= 5. 10-4 N
E= ...?
F
E=
q

10
E=
=2,5 N /C
4.104

2.

Sebuah bola kecil bermuatan listrik 10 C berada di antara keping sejajar


P dan Q dengan muatan yang berbeda jenis dengan rapat muatan 1,77 108 C/m2. Jika g = 10 m/s2 dan permitivitas udara adalah 8,85 10-12
C2/Nm2, hitung massa bola tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
q = 10 C = 10-5 C
= 1,77 10-8 C/m2
g = 10 m/s2
0 = 8,85 10-12 C2/Nm2
m=... ?
Ditanya:
Jawab:

1,77.108
E= =
=2000 N /C
o 8,85 .1012

Dari gambar di atas, syarat bola dalam keadaan setimbang


adalah jika:
F=w
q . E=m. g

m=

q . E 105 2000
=
=2. 103 kg=2 gram
g
10

Dua buah benda A dan B mempunyai muatan listrik masing- masing +4.
10-8 C, dan +16. 10-8 C terpisah pada jarak 6 cm. Tentukan letak titik P
yang mempunyai kuat medan listrik=0!
Penyelesaian :
Letak titik P berada di antara kedua muatan tersebut, tidak mungkin berada
di luar kedua benda tersebut. Sebab bila di antara kedua benda tersebut,
arah medan listrik titik P berlawanan arah, sehingga resultannya bisa akan
menjadi nol, sedangkan di luar kedua benda arah medan listriknya searah,
sehingga tidak mungkin akan sama dengan nol. Misal titik P terletak pada
jarak x dari A, maka :
q
qB
k A2 =k
2
x
(6x )
3.

4.10
16.10
=
2
x
(6x )2

1
4
=
2
x 36+12 x + x 2

36 - 12x + x2 = 4x2
3x2 +12x - 36 = 0
(x + 6) (x 2) = 0
x = -6 dan x = 2
Jadi letak titik P berada 2 cm di sebelah kanan A atau 4 cm di sebelah kiri B.

Contoh Soal 3
1. Persegi panjang ABCD dengan AB = 6 cm dan BC = 8 cm, terdapat muatan
pada titik-titik A, B, dan C masing-masing +4 C , -5 C , dan +3
C . Tentukanlah potensial listrik di titik D!
Penyelesaian:
Diketahui:

qA = +4

qB = -5

qC = +3

Ditanyakan: VD = . . . ?
Jawab:
kQ
V D=
R

V D =k

q A q B qC
+
+
r AD r BD r CD

V D =9.10 9

4.106 5.106 3.106


+
+
8.102 10.102 6.102

V D =9.10 9 ( 5.105 5.105+ 5.105 )


V D =9.10 9 ( 5.105 )
V D =4.5.105 volt
2. Sebuah muatan listrik dipindahkan dalam medan listrik homogen dengan
gaya sebesar 2 3 N sejauh 20 cm. Jika arah gaya bersudut 30o terhadap
perpindahan muatan listrik, berapa beda potensial listrik tempat
kedudukan awal dan akhir muatan listrik tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: F = 2 3 N
s = 20 cm = 2 10-1 m
= 30o
Ditanya: Ep = ... ?
Jawab:

Ep=F . s .cos =( 2 3 ) ( 2 101 ) cos 30 0


Ep=(2 3)(2 101)

1
3
2

6 10

joule=0,6 J

Anda mungkin juga menyukai