Anda di halaman 1dari 9

UJI KINETIKA LAJU REAKSI BOD DARI LIMBAH RUMAH

TANGGA DI EKOSISTEM LAUT


KINETICS TEST OF BOD REACTION RATE FROM DOMESTIC
WASTEWATER IN MARINE ECOSYSTEMS

Abstrak : Biochemical Oxygen Demand (BOD) merupakanparameteryang digunakan untuk


menunjukkan jumlah oksigen dalam satuan ppm yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk
memecahkan bahan-bahan organik yang terdapat di dalam air. Pemeriksaan BOD diperlukan
untuk menentukan beban pencemaran akibat air buangan penduduk atau industri. Penguraian zat
organik adalah peristiwa alamiah, apabila suatu badan air dicemari oleh zat oragnik, bakteri dapat
menghabiskan oksigen terlarut dalam air selama proses oksidasi tersebut yang bisa mengakibatkan
kematian ikan-ikan di dalam air dan dapat menimbulkan bau busuk pada air tersebut, didalam
proses reaksinya BOD mengikuti kinetika orde reaksi pertama. Jurnalini bertujuan untuk
mengukur konstanta laju reaksi k BOD perairan laut.Metode dan analisis jurnal ini adalah
melakukan perhitungan sampel limbah rumah tangga 300 mg/l dalam variasi klorida dengan
konsentrasi 0, 5000, 10000, 15000 dan 20000 mg/l pada suhu 20 o C dan 27o C selama 10 hari.
Berdasarkan perhitungan sampel tersebut, secara signifikan nilai konstanta laju reaksi k BOD
pada suhu 27o C lebih tinggi dibandingkan pada suhu 20 o C. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
oksidasi cenderung lebih cepat terjadi pada suhu yang lebih tinggi daripada suhu yang lebih
rendah, didapatkan pula bahwadi perairan ekosistem laut menunjukkan perbandingan terbalik
antara nilai konsentrasi klorida dan nilai konstanta laju reaksi k BOD dimana terdapat
penurunan nilai konstanta laju reaksi k BOD seiring dengan peningkatan nilai konsentrasi
klorida. Hal ini membuktikan bahwa tingkat biodegradasi bahan organik mengalami penurunan
seiring dengan meningkatnya klorida (salinitas) sehingga dibutuhkan waktu lebih banyak untuk
mengurai polutan.
Kata Kunci : BOD, Reaksi Kinetik, Biodegradasi, air limbah rumah tangga
Abstract : Biochemical Oxygen Demand (BOD) Is a parameter that is used to show the amount of
oxygen in ppm unit that is needed by microorganism break the organic matter in the water. BOD
checked is needed to determine polutan load due to domestic or industrial wastewater.
Decomposition of organic matter is a natural condition if a water body is polluted by organic
matter. Bacteria can spend oxygen demand in the water during the oxidation process that can
cause the death of fishes and cause smell in the water. In the reaction process, BOD follows first
order kinetics. This paper is aim to measure the kinetic rate constants k of BOD in ocean water.
Analysis and method in this paper do some calculation from the sample of domestic wastewater
300 mg/l in chloride variation with consentration of 0, 5000, 10000, 15000 and 20000 mg/l in the
temperature 20oC and 27 oC for ten days. Based on the sample calculation, the value of kinetic rate
constants k of BOD in 27 oC is a higher than 20oC.It is showed that oxidation rate tend to be
faster in the higher temperature. There are inverse ratio between chloride consentration and the
kinetic rate constants k of BOD where the kinetic rate constants k of BOD is decrease while
the chloride consentration is increase. This is prove that biodegradation of organic matter
decrease while the chloride (salinity) consentration increase so need more time to decompose the
pollutant.
Kata Kunci : BOD, Kinetic Reaction, Biodegradation, Domestic wastewater

PENDAHULUAN
Salah satu dampak negatif dari kemajuan wilayah yang ditandai dengan
banyaknya aktivitas industri dan rumah tangga yaitu adanya pencemaran
lingkungan baik di air, tanah dan udara. Pencemaran air yang diakibatkan oleh
dampak perkembangan industri dan rumah tangga harus dapat dikendalikan,

karena apabila tidak dilakukan akan menimbulkan permasalahan yang serius bagi
kelangsungan hidup manusia maupun alam sekitar. Perairan dapat dikatakan
tercemar karena masuknya zat, energi, unsur atau komponen lain ke dalam air.
Sehingga kualitas air terganggu yang ditandai dengan perubahan warna, bau dan
rasa. Pencemaran air juga diartikan sebagai suatu perubahan keadaan di suatu
tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia.
Sumber pencemaran air salah satunya berasal dari limbah atau produk
buangan yang telah terpakai sebagai hasil dari bermacam-macam kegiatan seperti
pabrik, pertambangan, pertanian, medis, laboratorium dan rumah tangga.
Mengalirnya limbah ke perairan misalnya di sungai kemudian menuju ke laut
dapat menjadi salah satu penyebab degradasi irreversible di sistem permukaan air
(Rajaram &Ashutosh, 2008). Limbah organik dan non organik sangat
membahayakan bagi makhluk hidup karena mempunyaikarakteristik diantaranya
untuk limbah non organik, mudah meledak (eksplosif) (contoh : bahan
peledak), mudah terbakar (contoh : bahan bakar, solvent,) bersifat reaktif (contoh :
bahan-bahan oksidator), berbahaya/harmful (contoh : logam berat), bersifat
korosif (contoh : asam kuat), bersifat irritatif (contoh : basa kuat,) beracun (contoh
: HCN, As), karsinogenik, mutagenik dan teratogenik (contoh : merkuri, turunan
benzena,) dan bahan radioaktif (contoh : Uranium, plutonium, dll). Sedangkan
limbah organik yang biasanya dihasilkan oleh rumah tangga, restoran, pasar dan
gedung perkantoran, mempunyai karakteristik secara umum sebagai berikut yaitu
berukuran mikro, dinamis, penyebarannya berdampak luas, berdampak jangka
panjang (antar generasi), menyebabkan infeksi (contoh : bakteri/limbah rumah
sakit). Secara alamiah suatu perairan mempunyai self purification untuk
membersihkan pencemaran melalui proses-proses kimia fisika dan biologi yang
berlangsung secara alami di dalam badan air, akan tetapi apabila beban
pencemarannya sangat banyak perairan membutuhkan waktu yang sangat lama
untuk membersihkan limbah yang masuk tersebut. Salah satu parameter yang
digunakan untuk mengetahui kondisi perairan dalam keadaan cukup mengandung
oksigen terlarut yaitu dengan menggunakan uji test BOD.
Biochemical oxygen demand (BOD) adalah kebutuhan oksigen untuk
mengoksidasi senyawa organik secara biologi. BOD merupakan parameter yang
paling penting untuk mengetahui pencemaran disuatu perairan yang diakibatkan
oleh limbah organik. Apabila suatu perairan dicemari oleh zat organik, maka zat
organik tersebut dapat menghabiskan oksigen terlarut yang ada di dalam air
sehingga dapat mengakibatkan kematian ikan dan organisme air lainnya serta
dapat menyebabkan kondisi air menjadi anaerobik sehingga menimbulkan bau
busuk pada perairan(Metcalf and Eddy, 2004). PengukuranBOD dapat dilakukan
secara langsung dalam beberapa sampel, tetapi secara umum prosedur
pengenceran juga diperlukan (Sawyer c, 2003).Beberapa faktor yang

mempengaruhi pengukuran BOD yaitu pH, kondisi osmotik, suhu, waktu


inkubasi, aklimatisasi benih, salinitas, komposisi kimia, dan ketersediaan oksigen
(CPCB 1991; Chaudhari et al 1992.). Pemeriksaan BOD diperlukan untuk
menentukan beban pencemaran, sehingga diharapkan
dapat memberikan
informasi untuk mendisain sistem sistem pengolahan biologis bagi air yang
tercemar tersebut.
Kinetika kimia BOD termasuk sebagai reaksi orde pertama dengan laju
konstanta "k" mulai dari 0,1-0,6 per hari pada 20 C untuk air limbah rumah
tangga (Thomann 1974).Konstanta laju reaksi adalah perbandingan antara laju
reaksi dengan konsentrasi reaktan. Nilai kakansemakin besar jika reaksi
berlangsung cepat, walaupun dengan konsentrasi reaktan dalam jumlah kecil.
Nilai khanya dapat diperoleh melalui analisis data eksperimen, tidak
berdasarkan stoikiometri maupun koefisien reaksi. Hukum laju reaksi (The Rate
Law) menunjukkan korelasi antara laju reaksi (v) terhadap konstanta laju reaksi
(k) dan konsentrasi reaktan yang dipangkatkan dengan bilangan tertentu (orde
reaksi). Hukum laju reaksi dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
aA + bB -> cC + dD ......................persamaan (1)
v = k [A]x [B]y.persamaan (2)
x dan y adalah bilangan perpangkatan (orde reaksi) yang hanya dapat ditentukan
melalui eksperimen. Nilai x maupun y tidak sama dengan koefisien reaksi a dan
b.Bilangan perpangkatan x dan y memperlihatkan pengaruh konsentrasi reaktan A
dan B terhadap laju reaksi. Orde total (orde keseluruhan) atau tingkat reaksi
adalah jumlah orde reaksi reaktan secara keseluruhan. Dalam hal ini, orde total
adalah x + y (www.oseanografi.lipi.go.id).Dalam jurnal ini akan dibahas
mengenai konstanta laju reaksi k BOD pada uji tes di ekosistem laut dari limbah
rumah tangga 300 mg/l dalam variasi klorida dengan konsentrasi 0, 5000, 10000,
15000 dan 20000 mg/l pada suhu 20oC dan 27oC sehingga diharapkan dapat
diketahui laju degradasi limbah organik dalam perairan laut.

METODOLOGI
BOD merupakan parameter untuk mengetahui pencemaran disuatu perairan yang
diakibatkan oleh limbah organik sehingga kapasitas oksigen terlarut di dalam
perairan dapat diketahui. Untuk mengetahui kadar BOD tersebut dilakukan
dengan percobaan yang diharapkan dapat mempertahankan kondisi uji standar
sehingga memperoleh data yang dapat dipercaya. Pada penulisan jurnal ini
tahapan yang dilakukan antara lain terdiri dari 1. Pengumpulan data, 2.
Pengolahan data dan 3. Hasil, yamg dapat diperlihatkan pada Gambar 1.

Mu

StudiLi

Menentukan data yang akan dianalisis


Data sampel limbah rumah tangga yang diuji pada suhu 20oC dan
(JurnalilmiahSpr

Perhitungan data sampel un

Analisis dan P

Kesim

Sel

Gambar 1. Diagram Alir Metodologi penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN


Sampel Limbah Rumah Tangga Pada Suhu 27oC

Data yang digunakan untuk memperoleh nilai konstanta laju reaksi k BOD dari
sampel limbah rumah tangga 300 mg/l diperlihatkan pada Tabel1 (bagian
kiri)dimana terdapat variasi larutan klorida dengan konsentrasi 0, 5.000, 10.000,
15.000 dan 20.000 mg/l selama 10 hari pada suhu 27oC.Pengambilan sampel
dilakukan selama 10 hari menunjukan terjadinya peningkatan jumlah konsentrasi
limbah rumah tangga dari hari ke 1 sampe hari ke 10 hal ini kemungkinan
besardisebabkan oleh peningkatan kuantitas limbah rumah tangga yang masuk
kedalam perairan.
Tabel 1. Sampel limbah domestik dengan berbagai konsentrasi klorida dalam
media cair pada 27o C BOD ultimate 300 mg/l
Limbah Domestik dengan BOD ultimate 300 mg/l
Hari

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

0
mg/lKl
orida
97
119
168
188
200
201
220
230
265
267

BOD rata-rata (mg/L)


5000
10000
15000
mg/l
mg/lKl
mg/l
orida
Klorida
Klorida
70
70
67
96
93
100
127
126
104
137
136
111
143
144
124
152
154
127
157
161
128
165
165
143
166
168
144
182
128
154

20000
mg/lKl
orida

78
102
110
122
127
134
136
143
150
155

Limbah Domestik dengan BOD ultimate 300 mg/l

0
mg/lKl
orida
4.57
4.78
5.12
5.24
5.30
5.30
5.39
5.44
5.58
5.59

(Ln) BOD rata-rata


5000
10000
15000
mg/lKl
mg/l
mg/l
orida
Klorida Klorida
4.25
4.25
4.20
4.56
4.53
4.61
4.84
4.84
4.64
4.92
4.91
4.71
4.96
4.97
4.82
5.02
5.04
4.84
5.06
5.08
4.85
5.11
5.11
4.96
5.11
5.12
4.97
5.20
5.20
5.04

Nilai logaritma natural ln pada Tabel 1 (bagian kanan)dihitung untuk

memperoleh nilai regresi linier yang ditunjukkan pada Gambar 2-4. Dari hasil
regresi linier tersebut diperolehnilai konstanta laju reaksi k BODpada
konsentrasi klorida 0, 5.000, 10.000, 15.000 dan 20.000 mg/l selama 10 hari pada
suhu 27oC.
Gambar 2.Regresi linierpadakonsentrasiklorida: A. 0 mg/l, B. 5.000 mg/l

20000
mg/l
Klorida
4.36
4.62
4.70
4.80
4.84
4.90
4.91
4.96
5.01
5.04

Gambar 3. Regresi linier pada konsentrasi klorida: C. 10.000 mg/l, D. 15.000


mg/l

Gambar 4. Regresi linier pada konsentrasi klorida: E. 20.000 mg/l


Nilai konstanta laju reaksi merupakan suatu gambaran tingkat kecepatan reaksi
yang terjadi, jika nilai k besar berarti reaksi lebih cepat. Sebaliknya, jika reaksi
berlangsung lambat karena mempunyai nilai k yang kecil. Hasil perhitungan
nilai k pada suhu 27oC dapat diperlihatkan pada Tabel 2.
Tabel. 2. Nilai Konstanta laju reaksi k BOD untuk sampel limbah rumah tangga
300 mg/l pada suhu 27oC.
Konsentrasi Klorida(mg/l)
0
5.000
10.000
15.000
20.000

Konstanta laju reaksi k BOD pada suhu 27oC


0.095
0.115
0.097
0.088
0.073

Pada konsentrasi klorida 5.000 mg/l atau dapat dikatakan pada perairan dengan
salinitas rendah mempunyai nilai konstanta laju reaksi yang paling tinggi yaitu
0.115, sedangkan nilai konstanta laju reaksi terendah terdapat pada konsentrasi
klorida 20.000 mg/l dengan nilai 0.073.
Sampel Limbah Rumah Tangga Pada Suhu 20OC

Data sampel limbah rumah tangga 300 mg/l pada suhu 20 oC selama 10 haridapat
diperlihatkanpada Tabel 3 (bagian kiri), sedangkan untuk nilai logaritma natural
ln (bagian kanan)dengan menggunakan metode perhitungan yang sama pada
sampel limbah rumah tangga untuk suhu 27 oC, makadapat dihasilkan nilai
konstanta laju reaksi k BOD suhu 20oC yang disajikan pada Tabel4.
Tabel 3. Sampel limbah domestik dengan berbagai konsentrasi klorida dalam
media cair pada 20o C BOD ultimate 300 mg/l
Limbah Domestik dengan BOD ultimate 300 mg/l
Hari

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

0
mg/lKlo
rida
67
100
151
155
167
173
176
183
189
202

BOD rata-rata (mg/l)


5000
10000
15000
mg/lKlo mg/lKlo mg/lKlo
rida
rida
rida
42
53
58
76
74
76
88
94
88
101
104
99
103
115
103
116
121
109
128
126
115
139
138
125
145
138
129
148
146
131

20000
mg/lKlo
rida
57
79
84
85
94
102
106
112
119
125

Limbah Domestik dengan BOD ultimate 300 mg/l

0
mg/lKlo
rida
4.20
4.61
5.02
5.04
5.12
5.15
5.17
5.21
5.24
5.31

(Ln) BOD rata-rata


5000
10000
15000
mg/lKlo mg/lKlo mg/lKlo
rida
rida
rida
3.74
3.97
4.06
4.33
4.30
4.33
4.48
4.54
4.48
4.62
4.64
4.60
4.63
4.74
4.63
4.75
4.80
4.69
4.85
4.84
4.74
4.93
4.93
4.83
4.98
4.93
4.86
5.00
4.98
4.88

20000
mg/lKlo
rida
4.04
4.37
4.43
4.44
4.54
4.62
4.66
4.72
4.78
4.83

Nilai konstanta laju reaksi k BOD pada konsentrasi klorida 0 mg/l (perairan
dengan salinitas rendah) mempunyai nilai konstanta laju reaksi yang paling tinggi
yaitu 0.101, sedangkan nilai konstanta laju reaksi terendah terdapat pada
konsentrasi klorida 20.000 mg/l dengan nilai 0.073. Dari hasil tersebut
menunjukan semakin tinggi pengaruh konsentrasi klorida maka dihasilkan nilai
k yang semakin rendah.
Tabel. 4. Nilai Konstanta laju reaksi k BOD untuk sampel limbah domestik 300
mg/L pada suhu 20o C
Konsentrasi Chloride (mg/L)
0
5.000
10.000
15.000
20.000

Konstanta laju reaksi BOD k pada suhu 20oC


0.101
0.089
0.087
0.073
0.064

Perbandingan hasil perhitungan nilai konstanta laju reaksi k BOD antara sampel
limbah rumah tangga 300 mg/l pada suhu 20oC dan 27oCdi ekosistem laut
disajikan pada Gambar 5. Secara signifikan hasil tersebut menunjukkan nilai k
yang lebih tinggi atau mempunyai reaksi lebih cepatterdapat pada suhu 27oC
sehingga menunjukkan bahwa tingkat oksidasi cenderung lebih cepat terjadi pada

suhu yang lebih tinggi daripada suhu yang lebih rendahhal ini dapat dikatakan
bahwa suhu mempengaruhi nilai k(Zaki Zainudin. 2010).

Gambar 5. Grafik Nilai Konstanta Laju Reaksi k BOD

Informasiyang dapat diperoleh juga dari Gambar 5 yaitu bahwa tingkat


biodegradasi bahan organik mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya
klorida (salinitas), hal ini dikarenakan adanya penurunan aktivitas pertumbuhan
baketri yang disebabkan karena terganggunya metabolisme, sehingga dibutuhkan
waktu lebih banyak untuk mengurai atau mengoksidasi polutan (rozak, 2002).
Materi organik yang masuk ke dalam perairan dengan salinitas tinggi seperti
dilaut akan lebih lama dalam mengurai atau mengoksidasi limbah organik dari
pada di perairan yang mempunyai salinitas rendah seperti di danau dan
sungai.Aspek ini perlu dipertimbangkan pada saat perencanaan pembuangan
sampah di lingkungan laut.

KESIMPULAN
Dari jurnal ini dapat dismpulkan bahwa, nilai konstanta laju reaksi k BOD yang
diperoleh pada suhu 27o C lebih tinggi dibandingkan pada suhu 20o C, akan tetapi
nilai k BOD menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi klorida.Hal ini
membuktikan bahwa tingkat biodegradasi bahan organik mengalami penurunan
seiring dengan meningkatnya klorida (salinitas) dikarenakan adanya penurunan
aktivitas pertumbuhan baketri yang disebabkan karena metabolismenya
terganggusehingga dibutuhkan waktu lebih banyak untuk mengurai polutan.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rozak. 2002. Pengaruh Salinitas Terhadap Biodegradasi Cemaran Zat
Organik. Oseana. Vol. XXVII Nomor 3. 2002 : 29-35
CPCB (1991). Laboratory. Analytical Techniques Series LATS/4/87-88, Validity of
BOD determination at highertemperature as against standard condition of
20C for 5days. Central Pollution Control Board, New Delhi.
http://www.oseanografi.lipi.go.id/download/ose_xxx3_oksig.pdf. Diunduh pada
tanggal 3 November 2014
Metcalf and Eddy, Inc. (2004), Revised by: Tchobanoglous, G., Burton, F. L. and
Stensel, H. D. WastewaterEngineering : Treatment and Reuse, Fourth
Edition, McGraw-Hill.
Rajaram, T., Ashutosh, D., 2008. Water pollution by industrialeffluents in India:
discharge scenarios and case forparticipatory ecosystem specific local
regulation. Futures, 40(1): 56-69.
Sawyer, C. N., MacCarthy, P. L., & Parkin, G. F. (2010).Chemistry for
environmental engineering (5th ed.).Columbus: McGraw Hill.
Shivani S. Dhage & Amita A. Dalvi & Damodar V. Prabh . 2011. Reaction
kinetics and validity of BOD test for domestic wastewater released in marine
ecosystem. Springer Science+Business Media B.V. 2011
Thomann, R. (1974). Systems analysis and water qualitymanagement. New York:
McGraw Hill
Zaki Zainudin. 2010. Effects Of Induced Salinity On Bod5 Reaction
Kinetics Of River Water Sample. The Malaysian Journal of Analytical
Sciences

Anda mungkin juga menyukai