Anda di halaman 1dari 11

Pendahuluan

Dalam tubuh manusia terdapat saraf-saraf yang juga merupakan bagian untuk menggerakkan otot
dan merupakan reseptor terhadap rangsang yang muncul terhadap tubuh manusia. Hampir semua
anggota tubuh manusia dikelilingi oleh saraf-saraf tersebut. Saraf-saraf ini berawal dari pusat
integrasi yang disebut otak dan medulla spinalis (terletak di tulang belakang manusia). Ketika
respon masuk, maka informasi dari respon tersebut akan dibawa oleh saraf kemudian akan diolah
di pusat integrasi lalu pusat integrasi akan menjawab respon yang tadinya diterima oleh bagian
tubuh manusia yang dirangsang. Saraf bukan merupakan komponen yang dapat beregenarasi
seperti sel otot dan sel rangka yang juga terletak didalam tubuh manusia maka apabila terdapat
kerusakan, maka saraf akan rusak permanen yang akan mengakibatkan beberapa bagian tubuh
pada manusia tidak dapat bergerak maupun menerima dan memberikan respon. Dalam makalah
ini, beberapa hal yang akan dibahas adalah proses berjalannya impuls saraf dari pusat integrasi
menuju bagian tubuh yang dipersarafi lalu anatomi yang terkait dengan saraf yang dikendalikan
oleh pusat integrasi.

Pembahasan

Sistem saraf pada manusia


Setiap impuls saraf akan berhubungan dengan system saraf, yang terdiri dari sistem saraf
sadar dan system saraf tidak sadar atau sistem saraf otonom. 1

Saraf pusat
1. Otak besar (cerebrum)
Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang
mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan atau
perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf

pusat terdiri dari otak dan susmsum tulang belakang. Otak di lindungi oleh tulang-tulang
tengkorak, dan sumsum tulang belakang di lindungi oleh ruas-ruas tulang belakang.
Otak ini terbagi menjadi dua belahan otak yang diperantarai oleh zat warna putih yang
dinamakan corpus callosum. Lalu, otak ini melingkupi bagian frontal sampai bagian okspitial
yang dipisahkan oleh lengkungan yang disebut fissura longitudinalis cerebri. Di dalam otak
ini, terdapat lekukan-lekukan yang terbentuk dari korteks cerebrum yang bernama gyri dan
dipisahkan oleh sulci (jamak). Beberapa sulci besar akan terbagi-bagi di permukaan belahan
menjadi lobus. Bagian lobus frontal terletak di bagian depan sulcus (tunggal) sentral dan di
atasnya terdapat sulcus lateral. Bagian lobus parietal terletak di belakang sulcus sentral dan di
bagian atas dari sulcus lateral. Sedangkan lobus oksipital terletak di bawah sulcus
parietooksipital kemudian lobus temporal terletak di bawah sulcus lateral. Di dalam otak
besar terdapat gyrus presentral terletak di bagian anterior dari gyrus sentralis yang dikenal
sebagai area motorik. Area motorik ini mengatur gerak volunter pada tubuh manusia. Seratserat saraf di area motorik melewati sisi berlawanan dari medulla oblongata dan turun ke
saraf tulang belakang.2

Gambar 1. Otak Besar sebelah kanan

Gambar 2. Otak Besar sebelah kiri


Otak besar merupakan saraf pusat yang utama karena berperan dalam pengaturan aktivitas
tubuh yaitu, kecerdasan, keinginan, ingatan, kesadaran,daya khayal, pendengaran,
pernapasan, dan sebagainya. Setiap aktivitas akan di kendalikan oleh bagian yang berbeda.

2. Otak tengah (mesencephalon)


Otak manusia berukuran sangat kecil dan terletak di depan otak kecil. Otak tengah berperan
dalam pusat pergerakan mata.

3. Sumsum tulang belakang


Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang, yaitu lanjutan
dari medulla oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai ruang tulang
pinggang kedua (canalis centralis vertebrae).
Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls sensorik
dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls mototrik dari otak ke efektor.

Permukaan luar dari tulang belakang ini terdiri dari beberapa fisura dan sulcus yaitu fissura
anterior median, sulcus posterior median, dan sulcus posterolateral. Bagian dalam dari tulang
belakang mempunyai canal yang dikelilingi oleh zat putih (white matter) dan zat abu-abu
(gray matter). White matter berfungsi untuk memproses sistem persarafan dalam tubuh
manusia melalui jalur dari atas dan bawah sumsum tulang belakang atau membawa informasi
dari dan ke otak. Sedangkan gray matter merupakan komponen dari badan saraf dan
berbentuk seperti huruf H di bagian tengah dari sumsum tersebut sperti gambar di bawah
ini.3

Gambar 3. Bagian dari sumsum tulang belakang


Saraf tepi
Sistem saraf tepi (sistem saraf perifer) adalah lanjutan dari neuron yang bertugas membawa
impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Berdasarkan cara kerjanya system saraf tepi
dibedakan menjadi dua: system saraf sadar, yaitu system saraf yang mengatur segala gerakan
yang dilakukan secara sadar atau di bawah koordinasi saraf pusat atau otak.

Saraf tulang belakang


Tulang belakang memiliki 31 pasang akar saraf di bagian anterior/motorik dan
posterior/sensoris. Dan tiap-tiap akar akan berkumpul menjadi satu yang disebut sebagai cauda
equina.2 Bagian posterior dari akar saraf memproses neuron sensoris yang membawa informasi
ke sistem saraf pusat dan bagian anterior berisi serat saraf motorik yang dibawa dari sistem saraf
pusat. Kemudian, saraf tulang belakang terbagi lagi yang berasal dari foramen intervertebralis
menjadi posterior rami dan anterior rami. Posterior rami mengendalikan otot-otot dalam

sedangkan anterior rami mengendalikan otot skeletal dan area kulit. 3 Berikut skema dari
persarafan tulang belakang pada gambar 5.

Gambar 4. Tulang belakang

Gambar 5. Sistem persarafan tulang belakang


Penggabungan saraf anterior rami dengan yang lain membentuk plexus. Plexus terbagi
menjadi plexus cervicalis, plexus brachialis, plexus lumbar dan plexus sakralis seperti gambar 4. 3
Berdasarkan skenario yang didapat yang akan lebih banyak dibahas ialah plexus lumbar (T12L4) dan plexus sakralis (L4-S5).
Plexus lumbar terbagi menjadi saraf yang mempersarafi otot yaitu:

1) N. femoralis (fleksor pada tulang panggul dan ekstensor pada lutut)


2) N. obturatorius (aduksi pada otot paha) pada M. adductor brevis
3) N. cutaneous femoralis lateralis
4) N. ilio-inguinalis (M. quadratus lumborum, M. transversus abdominis, M. obliqus
internus abdominis)
5) N. iliohypogastricus (M. quadratus lumborum, M. transversus abdominis, M. obliqus
internus abdominis)
6) N. genitofemoralis (M. cremaster)
7) Truncus lumbosacralis
Plexus Sakralis terbagi mnejadi saraf yang mempersarafi otot yaitu:

1) N. gluteus superior (M. tensor fascia latae, M. gluteus minimus, medius) untuk gerakan
abduksi dan rotasi pada panggul
2) N. gluteus inferior (M. gluteus maximus) untuk ekstensi dan eksorotasi pad sendi panggul
3) N. ischiadicus (mempersarafi otot kaki)
-

N. tibialis: (otot hamstring dan M. adductor magnus)

N. fibularis communis: (M. biceps femoris)

4) N. pudendus
5) N. cutaneus femoris posterior

Mekanisme Saraf Motorik


Pada mulanya, rangsangan masuk diterima oleh reseptor sensorik yang terdapat pada
permukaan luar tubuh kita. Informasi yang datang diproses dari saraf perifer menuju saraf pusat
(CNS) yang melibatkan sumsum tulang belakang, cairan reticular yang terdapat dalam pons,
medulla, serebelum, thalamus, dan kortkes cerebral. Di dalam otak, terdapat area somatosensorik

yaitu untuk rangsang yang seperti suhu, rasa, tekanan lalu terdapat juga area korteks motorik
primer yang berhubungan dengan pergerakan otot. Dari korteks motorik primer ini ada bagian
lain yang membantu melakukan gerakan otot yaitu supplementary motor area untuk persiapan
dalam memogramkan gerakan yang akan dilakukan kemudian terdapat korteks premotor yang
berfungsi penting dalam mengatur jarak badan dan tangan terhadap target yang akan ditunjuk. 5
Sistem motorik sangat kompleks, berasal dari daerah motorik di corteks cerebri, impuls
berjalan ke kapsula interna, bersilangan di batang traktus pyramidal medulla spinalis dan
bersinaps dengan lower motor neuron.
Sel saraf motorik berfungsi membawa impuls berupa tanggapan dari susunan saraf pusat (otak
atau sumsum tulang belakang) menuju kelenjar tubuh. Sel saraf motorik disebut juga dengan sel
saraf penggerak,karena berhubungan erat dengan otot sebagai alat gerak.6

Gambar . Area motorik pada otak


Jalur saraf motorik
Impuls berjalan dari korteks serebri menuju sumsum tulang belakang, melalui jalur-jalur
menurun yang disebut traktus serebro spinalis atau traktus piramidalis. Neuron pertama, yaitu
neuron motorik atas memiliki badan-badan sel dalam daerah pre-Rolandi pada korteks serebri
dan serabut-serabutnya berpadu erat pada saat mereka melintas antara nukleus-kaudatus dan
lentiformis dalam kapsula interna (antara nukelus kaudatus dan putamen basal ganglia).6

Kemudian ke arah desendens, terdapat sistem kortikobulbar yang meneruskan sistem


kortikospinal di batang otak dan medulla. Fungsi dari sistem kortikobulbular adalah sebagai
pembantu dalam menggerakkan otot apabila kortikospinalis terjadi kerusakan namun gerakan
yang terjadi akan terlihat kaku.5
Neuron motorik bawah, yang bermula dalam badan sel dalam kornu anterior sumsum tulang
belakang, keluar, lantas masuk akar anterior saraf spinalis, lalu didistribusikan ke periferi dan
berakhir dalam organ motorik misalnya otot. 6

Gambar . Sistem kortikospinal

Anatomi columna vertebralis


Terdiri dari ruas-ruas yang disebut vertebrae. Columna vertebrae bentuknya tidak lurus seprti
tiang, tetapi terdapat pembengkokan-pembengkokan. Apabila kita lihat sebelah lateral, columna
vertebralis itu berbentuk huruf S. Apabila Columna vertebralis kita lihat dari sebelah posterior,
tampak juga tidak lurus. Terjadi juga pembengkokan meskipun hanya sedikit. Pembengkokan itu
disebut scoliosis. Ini terjadi karena penggunaan badan yang tidak simetris antara sinester dan
dexter. 7

Columna vertebralis terdiri dari 33 atau 34 vertebrae dengan perincian sebagai berikut :
1. 7 vertebrae cervicalis
2. 12 vertebrae thoracalis
3. 5 vertebreae lumbalis
4. 5 vertebrae sacralis
Vs istimewa, karena 5 ruas sudah bersatu dan disebut oss sacrum (tulang belakang)
5. 4 atau 5 vertebrae coccygis

Vitamin neurotropik8
Vitamin neurotropik atau yang biasa disebut vitamin vitamin B1(tiamin), vitamin B6(piridoksin),
vitamin B12(kobalamin) yaitu vitamin yang akan membantu perbaikan fungsi-fungsi syaraf dan
berfungsi sebagai zat pengantar dalam metabolisme tubuh.

Vitamin B1 (tiamin)
Vitamin ini berfungsi sebagai metabolisme karbohidrat dan juga menormalkan aktivitas
saraf. Vitamin ini larut dalam air, dan dalam metabolisme karbohidrat menjadikan gula
yang lebih sederhana dan dapat digunakan sebagai bahan bakar energi tubuh. Tiamin ini
juga diperlukan untuk membuat kerja jantung menjadi normal, membuat kerja otot baik,
dan juga seperti yang telah di sebutkan, menormalkan fungsi saraf tubuh.

Vitamin B6 (piridoksin)
Vitamin B6 adalah suatu vitamin yang larut air dan termasuk dalam golongan vitamin B
kompleks. Piridoksal fosfat (PLP) adalah bentuk aktifnya dan merupakan kofaktor dalam
berbagai reaksi metabolisme asam amino, termasuk diantaranya proses transaminasi,

deaminasi, dan dekarboksilasi. Di dalam tubuh, vitamin B6 memiliki fungsi yang sangat
penting yakni dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu
tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam
produksi sel darah merah, untuk membuat protein, membantu keseimbangan hormon
seks; anti-depresi dan diuretic alami, membantu mengendalikan reaksi alergi.

Vitamin B12 (kobalamin)


Vitamin B12 adalah kristal meah yang larut dalam air. Fungsinya Mengubah karbohidrat,
protein dan lemak menjadi energi, menjaga sel darah merah tetap sehat, melindungi sel
saraf, mencegah penyakit jantung, dan mencegah penyusutan otak yang dapat
menyebabkan daya ingat menurun.

Kesimpulan
Dalam tubuh manusia terdapat banyak saraf yang berfungsi untuk menggerakan otot dan reseptor
terhadap rangsang yang muncul terhadap tubuh manusia. Selain itu terdapat vitamin neurotropik
yang berfungsi untuk membantu perbaikan fungsi saraf dan sebagai penghantar zat dan
metabolisme tubuh.

Daftar Pusaka
1) Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2004.
2) Snell RS. Clinical Anatomy by Region. 9th ed. US: Wolters Kluwer; 2012.p. 544-46
3) Drake RL, Vogl AW, Mitchell AWM. Grays Anatomy for Student. 2nd ed. US: Churcill
Livingstone; 2009. p. 145
4) Paulsen F, Waschke J. Sobotta Atlas of Human Anatomy: General Anatomy &
Musculoskeletal.15th ed. Germany. Elsevier; 2011.p. 327-37

5) Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical Physiology. 11 th ed. US: Elsevier; 2006
6) Watson R. Anatomi dan fisiologi untuk perawat. Ed 10. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2002.
7) Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama;
2005.
8) Hincliff S. Kamus keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1999

Anda mungkin juga menyukai