Bayi Prematur
Disusun Oleh :
BAB I : Pendahuluan
Perkembangan nutrisi bayi setelah lahir sangat tergantung pada keadaan maturitas dan
berat badan lahir.1 Pada bayi prematur dengan berat badan lahir rendah atau sangat rendah,
pemberian nutrisi dini sangat penting. Kebutuhan nutrisi pada bayi prematur ini biasanya
bergantung pada nutrisi parenteral selama kehidupan awal pasca lahir, khususnya untuk bayi
dengan berat lahir sangat rendah. 1-3
Pemberian nutrisi bayi berat lahir rendah (BBLR) dan bayi berat lahir sangat rendah
(BBLSR) tidak sama dengan pemberian pada bayi cukup bulan, hal ini karena kematangan
fungsi saluran cerna, enzim serta kemampuan pengosongan lambung yang berbeda dengan
bayi cukup bulan. 4
Sebagai akibatnya, kebutuhan nutrisi bayi BBLSR jarang terpenuhi dengan pemberian
makanan enteral pada 2 minggu pertama setelah lahir. Nutrisi yang tidak adekuat pada
minggu-minggu pertama kehidupan bayi prematur dapat mengakibatkan kegagalan
pertumbuhan yang seringkali sulit dikoreksi dan dapat menyebabkan efek merugikan yang
sifatnya permanen.2
Berbasis kepada kenyataan itu, pada bayi BBLSR pemberian nutrisi parenteral harus
diberikan sebelum pemberian makanan secara enteral dapat diberikan dengan baik. Pemberian
nutrisi parenteral baik secara total (NPT) atau nutrisi parenteral parsial (NPP), merupakan
sarana penunjang utama dalam perawatan.1,2
Tujuan pemberian NP adalah untuk memberikan nutrisi yang cukup untuk menyokong
pertumbuhan tanpa menyebabkan efek yang merugikan terhadap pertumbuhan dan fungsi
sistem organnya. Nutrisi parenteral harus diberikan untuk pasien yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan nutrisi dengan adekuat secara enteral.1,2
Pada referat ini akan dibahas mengenai pemberian nutrisi parenteral, indikasi dan cara
pemberian serta komponen nutrisi yang diberikan.
Petanda awal
Kelenjar superfisial berkembang
Terbentuk kelenjar pada gaster, pilorus dan fundus
Diferensiasi jaringan endokrin dan eksokrin
Lobus terbentuk
Perkembangan vilus dan kripta kelenjar limfe
Diameter bertambah, vilus menghilang
Hanya mulut/bibir
Hisap-telan masih imatur
Motilitas dan sekresi gaster
Granul zimogen
Metabolisme empedu, sekresi empedu
Transpor aktif asam amino, glukosa
a-glukosidase, dipeptidase, laktase, enterokinase
28
33-36
20
20
11
14
10
Nutrisi Parenteral
Nutrisi Parenteral (NP) bertujuan untuk memberikan nutrisi yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan maturasi yang optimal bagi bayi baru lahir. Nutrisi parenteral adalah suatu
bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui
5
saluran pencernaan. Nutrisi parenteral diberikan apabila saluran cerna tidak dapat berfungsi
oleh karena gangguan absorbsi.5-7
Nutrisi parenteral dibagi menjadi dua yaitu Nutrisi Parenteral Total (NPT) dan nutrisi
parenteral parsial (NPP). Nutrisi parenteral total adalah pemberian nutrisi melalui jalur
intravena ketika kebutuhan nutrisi sepenuhnya harus dipenuhi melalui cairan infus. Nutrisi
parenteral parsial adalah pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui intravena. Sebagian
kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat dipenuhi melalui enteral. 5-7
Terapi nutrisi parenteral mengandung nutrisi seperti dextrose, asam amino, elektrolit,
vitamin, mineral, lemak emulsi, dan menyediakan kalori dan nitrogen yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Komponen ini diperlukan untuk metabolisme dan
pertumbuhan bayi baru lahir yang mempunyai masalah klinik yang berat, terutama pada
BBLSR yang belum atau tidak memungkinkan untuk diberikan nutrisi enteral. 3,5-8
Bayi prematur dengan masa gestasi < 30 minggu dan atau < 1000g
Masa gestasi > 30 minggu tetapi tidak dapat mencapai pemberian makan secara
enteral pada hari ke-5
Bayi dengan resiko tinggi NEC4
< 30 minggu
> 30 minggu dengan aliran arteri umbilical yang berbalik atau tiada
Necrotising enterocolitis
Anomali saluran cerna
cadangan glikogen di bawah kulit. Kebutuhan energi bayi prematur dibagi menjadi dua
komponen penting yaitu kebutuhan untuk pemeliharaan fungsi tubuh dan kebutuhan untuk
tumbuh. Kebutuhan untuk pemeliharaan fungsi tubuh antara lain meliputi metabolisme basal,
aktivitas otot regular suhu tubuh (specific dynamic action), dan ekskresi. 1-3,9
1. Kebutuhan cairan
Bayi prematur pada minggu pertama sesudah lahir akan kehilangan cairan
ekstraseluler dengan cepat yang menyebabkan penurunan berat badannya. Kebutuhan cairan
pada bayi prematur dapat meningkat pada keadaan seperti pada bayi yang memerlukan
perawatan dengan radiant warmer, inkubator, fototerapi mengalami distress pernapasan, dan
diare. Kebutuhan menurun pada keadaan bayi dirawat dengan double walled incubator, di
ruangan dengan kelembaban tinggi, atau mengalami oliguria. Penelitian pada bayi prematur
dengan berat lahir sangat rendah (BLSR) 26-29 minggu menyatakan bahwa kehilangan berat
badan rata-rata pada minggu pertama berkisar 12%-15% dari berat lahir. 3
Cairan dimulai dari 6080 ml/kgBB/hari pada bayi cukup bulan dan 80100
ml/kg/hari pada bayi prematur, kemudian dinaikan 1020 ml/hari hingga maksimal tergantung
maturitas dan kondisi lingkungan yang mempengaruhi kehilangan cairan dari kulit. Kenaikan
cairan pada akhir minggu berturut-turut 120150 ml/kg/hari pada bayi cukup bulan dan 130
180 m/kg/hari pada bayi prematur. 3
Tabel 2. Kebutuhan cairan pada minggu pertama kelahiran 9
Usia (hari)
1
2
3
4
5
6
Bayi cukup bulan
60120 80120
100130 120150 140160 140180
Bayi prematur >1.500 g 6080
80100
100120 120150 140160 140180
Bayi prematur <1.500 g 8090
100110 120130 130150 140160 160180
Rekomendasi Na+, K+, Cl (meq/kgBB/hr)
Na+: 03, K+:02, Cl:05
Kehilangan berat badan yang diharapkan bergantung pada kondisi pengobatan (asupan
cairan) dan kelembaban
Asupan
(ml/kg/hr)
Asupan Na+
(meq/kg/hari)
Asupan K+
(meq/kg/hari)
Asupan Cl(meq/kg/hari)
140170
25
13
23
140160
35
13
35
7
<1500 g
140160
23
12
23
2. Kebutuhan Kalori
Pembagian sumber kalori yang ideal adalah: karbohidrat: 5055%, protein : 1015%,
lemak : 3035%.
Untuk bayi dengan berat lahir sangat rendah, kalori harus ditingkatkan perlahan-lahan
mulai :
Hari 1-3
50-55 kkal/kg/hari
Hari 3-5
65-75 kkal/kg/hari
Hari 5-7
85-90 kkal/kg/hari
Kalori yang berasal dari protein tidak boleh melebihi 15% dan kalori dari lipid tidak
boleh melebihi 50% dari total asupan kalori.
Kebutuhan energi untuk tumbuh berhubungan dengan kandungan energi dari jaringan
dan tergantung pada komposisi jaringan baru yang disintesa. Pemberian energi parenteral 50
kkal/hari telah cukup untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan. Untuk sintesa jaringan,
diperlukan 10-35 kkal/kgbb/hari, sedangkan untuk cadangan nutrien jaringan 20-30
kkal/kgbb/hari. 3
3. Kebutuhan Karbohidrat
Sumber utama karbohidrat berasal dari glukosa. Kecepatan pemberian glukosa pada
bayi prematur 46 mg/kg/menit, 812 mg/kg/menit pada BBLASR dan 8 mg/kg/menit pada
bayi cukup bulan, kemudian kecepatan ditingkatkan perharinya hingga 1215 mg/kg/menit
untuk 23 minggu setelah lahir hingga tercapai euglikemia. Harus diperhatikan dalam
pemberian glukosa yang berlebihan dapat menghasilkan hiperglikemi. Tindakan terhadap
hiperglikemi adalah menurunkan laju infuse glukosa dan konsentrasi glukosa yang diberikan.
Komplikasi dan resiko pemberian karbohidrat :1,3,9
4. Kebutuhan Protein
Pemberian protein dimulai pada hari pertama kelahiran bagi memenuhi kebutuhan
protein pada bayi-bayi prematur. Jumlah kebutuhan protein dihitung berdasarkan estimasi
kebutuhan nitrogen pada kehidupan fetus intrauterin. Fetus dengan kehamilan 28 minggu
membutuhkan 350mg/kgbb/hari nitrogen, sedangkan fetus matur membutuhkan
150mg/kgbb/hari. Pemberian asam amino dimulakan dengan 2-3 g/kgBB/hari berdasarkan
8
kepada jenis cairan asam amino yang diberikan. Pemberian dinaikkan sebanyak 0.5
mg/kg/hari sehingga target tercapai. Maksimum pada bayi prematur adalah 3.0-3.5 g/kg/hari.
Pemberian yang berlebihan akan menyebabkan hiperamonemia. 3
Komplikasi dan resiko pemberian protein :
Asidosis
Peningkatan blood urea nitrogen (BUN)
Hiperammonemia
5. Kebutuhan Lipid
Pemberian lemak dapat menggunakan emulsi lemak 10% yang mengandung 10g
trigliserida dan 1,1 kkal/ml atau 20% yang mengandung 20 g trigliserida dan 2 kkal/ml.
Kebutuhan lemak pada pemberian NPT adalah sebagai berikut :
Neonatus dengan BB < 1500 g = Pemberian awal 0,5 g/kg BB/hari, kemudian
ditingkatkan 0,25-0,5 g/kg BB/hari sampai mencapai 2-2,5 g/kg BB/hari.
Neonatus dengan BB > 1500 g = Pemberian awal di mulai dengan dosis 1 g/kg
BB/hari, kemudian ditingkatkan 1 g/kg BB/hari sampai mencapai 3 g/kg BB/hari.
Pemberian emulsi lemak dimulai setelah 5-dekstrosa dan asam amino dapat di
toleransi dengan baik oleh neonatus dan pemberian emulsi lemak sebaiknya dalam 72 jam.
Pada bayi kurang bulan dan bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) sering mengalami
defisiensi asam lemak. Manifestasi klinis defisiensi asam lemak antara lain : dermatitis,
pertumbuhan rambut yang buruk, trombositopenia, gagal tumbuh dan mudah terjadi infeksi.1-3
Pada pemberian lemak, harus dilakukan monitoring terhadap kadar trigliserida darah,
pemberian harus dikurangi jika kadar trigliserida > 150 mg/dl. Hati-hati pemberian lemak
pada bayi dengan penyakit paru atau hati. 1-3
Berat/Diagnosa
Inisiasi
Tingkatkan
Tujuan
Prematur
<1500g, stabil
>1500g, stabil
Tidak stabil
0.5g/kgBB/day
Hari ke-3
Hari ke-3
Hari ke-3
0.5g/kgBB/day
Hari ke-7
Hari ke-4
Stabil
3g/kgBB/hari
Hari ke-11
Hari ke-9
6. Kebutuhan Vitamin
9
Kebutuhan vitamin pada bayi prematur, dapat diberikan multivitamin intravena yaitu
MVI-Pediatrics (Armour) yang merupakan gabungan vitamin yang larut dalam lemak dan air.
Sediaan yang hanya larut dalam air, yaitu Soluvito-N dapat ditambahkan pada larutan glukosa
dan yang larut dalam lemak, yaitu Vitilipid-N dapat ditambahkan pada larutan lemak.
Pemberian Vitamin A dapat diberikan sejak awal, karena Vitamin A penting untuk
pertumbuhan jaringan, sintesa protein, dan kerusakan epitel. Walaupun unsur mineral didalam
tubuh jumlahnya sangat sedikit (<0,01%), tetapi diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan. The American Society for Clinical Nutrition menganjurkan pemberian unsur
mineral setelah pemberian NPT selama 4 minggu, tetapi unsur seng dapat diberikan lebih
awal.1-3
Bayi prematur mempunyai kemampuan adaptasi yang lebih rendah terhadap vitamin
parenteral dibandingan bayi cukup bulan, sehingga resiko keracunan dan defisiensi lebih
tinggi. Pada bayi prematur diperlukan formulasi khusus. Preparat MVI-Pediatric dengan dosis
2 ml/kgbb/hari sampai maksimum 5 ml/kgbb/hari dianggap cukup. Penambahan preparat
MVI-Pediatric ke dalam emulsi lemak akan menurunkan kehilangan retinol sehingga
konsentrasi retinol plasma pada bayi prematur akan meningkat.1-3
7. Kebutuhan Mineral
Bayi prematur yang menerima NPT jangka panjang akan meningkatkan resiko
gangguan pada tulang yaitu dimineralisasi dan fraktur. Kalsium dan fosfor harus diberikan
kepada semua bayi yang menggunakan NPT.1-3
Kalsium hanya dibenarkan apabila NPT sentral. Jika hanya menggunakan NPT perifer,
maka tambahkan fosfor pada NPT dan berikan Ca glukonas berasingan. Rasio Ca:P harus 2:1.
Kalsium (mEq/kg)
2 mEq/kg
0.5 mEq/kg
3 mEq/kg (preterm)
Fosfor (mmol/kg)
1 mmol/kg
0.3-0.5 mmol/kg
1.5 mmol/kg (preterm)
2 mEq/kg
1.2 mmol/kg
Trace Element
10
Pemberian trace element solution dianjurkan diberi 0.2mL/kg/hari yang mengandungi seng,
mangan, copper dan kromium. Bayi prematur memerlukan tambahan seng (300mcg/kg/hari)
dan selenium (2mcg/kg/hari).1-3
Pada bayi dengan kolestasis hentikan pemberian trace element solution dan berikan :
Pada pemberian melalui rute perifer, bisa digunakan vena di tungkai atau di kepala.
Jalur ini dipilih bila pemberian dalam waktu singkat (<2 minggu), osmolalitas cairan
yang diberikan tidak tinggi dan tidak ada pembatasan pemberian cairan.
Pada bayi, pemberian melalui rute perifer sulit untuk memenuhi kebutuhan kalori
Untuk mendapatkan masukan kalori yang tinggi harus digunakan cairan infus dengan
konsentrasi yang tinggi dan osmolalitas yang tinggi, lebih dari 900 mmol osmol/l.
Untuk mencapai vena sentral dapat dengan cara perkutan atau dengan cara
pemotongan vena. Vena jugularis dan vena subclavia adalah yang paling sering
digunakan. Cara jalur vena melalui vena subklavia tidak dianjurkan pada bayi karena
Tidak dibolehkan memberikan selain cairan nutrien melalui kateter ini seperti
memberikan darah, atau mengambil sampel darah.
Pemakaian jalur arteri umbilikal masih kontroversial, sebagian setuju dan sebagian
tidak.
Pada kelompok yang setuju, penggunaannya praktis karena lebih mudah
thrombosis aorta dan arteri iliaka, trombosis pada vena sentral serta perifer.
Pada prematur dengan BLSR dapat diberikan NPT secara lengkap mulai dari hari
pertama, tanpa menimbulkan efek samping dan peningkatan berat badan yang dicapai
sesuai dengan pertumbuhan intrauterin.
Komplikasi
Mekanik
Pada kateter vena sentral dapat terjadi : sindroma vena cava superior, aritmia atau tamponade
jantung, trombus intrakardial, efusi pleura atau kilotorak, emboli paru dan hidrosefalus
sekunder terhadap trombosis vena jugularis.5-8
Infeksi
Sepsis sering disebabkan oleh Staphylococcus epidermis, Stretococcus viridans, Escherichia
Coli, Pseudomonas spp dan Candida albicans. Infeksi ditanggulangi dengan pemberian
12
antibiotik. Kejadian sepsis dapat berkurang dengan digunakannya kateter karet silikon
perkutaneus.5-8
Metabolik
Pada bayi berat lahir amat sangat rendah sering terjadi hiperglikemia, karena produksi insulin
yang tidak adekuat dan berkurangnya sensitivitas terhadap insulin. Hipoglikemia terjadi
karena penghentian infus glukosa atau kelebihan pemberian insulin. Pada bayi kurang bulan
kelebihan beban protein akan menimbulkan azotemia, hiperammonia. Resiko terjadi
hiperbilirubinemia meningkat pada bayi cukup bulan dan pemberian NPT yang lama tanpa
disertai enteral feeding. 5-8
Pemantauan
Bayi yang mendapat NPT perlu perawatan dengan pemantauan yang ketat sehingga
mereka dirawat di ruang intensif.3
Berat badan tidak naik adalah efek awal asupan kalori yang tidak adekuat. Kenaikan
berat badan setiap minggu adalah standar yang dipakai untuk menentukan pertumbuhan
pascanatal yang adekuat. 3
Nutrisi yang adekuat mungkin lebih baik ditaksir dari adanya lemak di bawah kulit dan
perkembangan otot. Ketebalan lemak kulit triceps digunakan untuk estimasi pertumbuhan
lemak, dan lingkar atas untuk perkiraan pertumbuhan otot. 3
Monitoring pertumbuhan minimal antara lain berat badan setiap hari, panjang badan
setiap minggu, dan lingkar kepala setiap minggu. Pengukuran ini harus dicatat setiap minggu
pada kurva pertumbuhan yang sesuai pada bayi prematur untuk meyakinkan pertumbuhan
yang adekuat. 3
14
6. Intensive Care Nursery House Staff Manual. Neonatal Parenteral Nutrition. The
Regents of the University of California. 2004-2006 : p136-42
7. Berthold Koletzko, Olivier Goulet, Joanne Hunt, Kathrin Krohn, and Raanan Shamir.
1. Guidelines on Paediatric Parenteral Nutrition of the European Society of Paediatric
Gastroenterology, Hepatology and Nutrition (ESPGHAN) and the European Society
for Clinical Nutrition and Metabolism (ESPEN), Supported by the European Society
of Paediatric Research (ESPR). Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition.
November 2005 : S1-4
8. Nelson Textbook Pediatric. Parenteral Nutrition In ; Nelson Textbook Pediatric, 17th
Ed, Philadelphia WB Saunders, Co, 2004 : 554-556
9. Herry Garna, Heda M.P. Nutrisi parenteral pada neonatus. Pedoman Diagnosis dan
Terapi Ilmu Kesehatan Anak. 2012 ; 4 : p640-4
15