PENDAHULUAN
Dalam masa pertumbuhan, tubuh kita bertambah besar dan tinggi. Begitu
juga dengan hewan dan tumbuhan. Mengapa dalam pertumbuhan tubuh mahluk
hidup dapa tbertambah besar dan tinggi? Sel-sel penyusun mahluk hidup
mengalami pembelahan sehingga bertambah banyak. Pertambahan jumlah sel
inilah yang menyebabkan tubuh bertambah besar dan tinggi. Pembelahan sel juga
tidak hanya terjadi pada saat pertumbuhan. Ketika sel-sel dalam jaringan tubuh
kita rusak, misalnya ketika kulit terluka, sel-sel pada jaringan tersebut juga
pembelahan untuk memperbaiki jaringan yang rusak.
Sel yang membelah disebut sebagai sel induk dan turunanya disebut
selanakan. Sel induk memiliki sejumlah kromosom yang berisi informasi genetik.
Pada pembelahan sel, sel induk memindahkan salinan informasi genetik yang
terdapat di dalam kromosom kepada sel anakan yang menjadi sel generasi
berikutnya. Dari pembelahan sel inilah kita memperoleh penurunan sifat-sifat dari
kedua orang tua kita. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Sifat-sifat yang
tampak merupakan penurunan dari sifat induknya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi
kedalam dua sel anak. Pada organisme tersebut, yang umumnya dimulai dari satu
sel tunggal. Pembelahan sel juga merupakan suatu proses dimana jaringanjaringan yang telah rusak diganti dan diperbaiki. Sel mempunyai kemampuan
untuk memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan. Pada hewan uniseluler
cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada hewan multiseluler
cara ini digunakan dalam memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada
sel gamet untuk proses pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu
membentuk individu baru. Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan
secara langsung amitosis dan pembelahan secara tidak langsung mitosis dan
meiosis.
2.2
2.3
lebih kompleks. Sebuah sel eukariotik mengandung kira-kira 1000 kali lebih
banyak DNA dibanding sebuah sel prokariotik. Disamping itu, DNA ini berbentuk
linea, membentuk sejumlah kromosom yang jelas berbeda. Sebagai contoh, sel-sel
somatik (tubuh) manusia mempunyai 46 kromosom, masing-masing berbeda satu
sama lainnya. Pada saat sel-sel ini membelah, setiap sel anak harus menerima satu
duplikat dan hanya satu dari setiap 46 kromosom. Disamping itu, sel-sel
eukariotik mengandung berbagai macam organela dan ini juga harus dibagi secara
merata diantara sel-sel anak. Pada sel eukariotik memiliki inti sel yang sangat
kompleks dengan selubung inti yang terdiri dari dua membran. Sel-sel pada tubuh
hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik. Mikroorganisme
yang eukariotik, misalnya protozoa, protista, dan semua jamur.
2.4
pembelahan sel dibedakan menjadi pembelahan sel secara amitosis atau biner,
pembelahan sel secara mitosis, dan pembelahan secara meiosis.
2.4.1
mitosis adalah dua sel anakan yang juga diploid (2n). Dengan kata lain,
pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anakan identik. Pembelahan mitosis
terjadi selama pertumbuhan dan reproduksi aseksual. Pada hewan dan manusia,
mitosis terjadi pada sel meristem somatis (sel tubuh yang masih muda) yang
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya sel telur yang telah
dibuahi sperma menjadi zigot. Zigot membelah beberapa kali secara mitosis untuk
membentuk suatu embrio. Pada tumbuhan berbunga, pertumbuhan terbesar terjadi
pada ujung akar dan ujung tunas batang. Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel
meristem dikedua tempat tersebut.
2.4.3
2.5
2.5.1
(M) dan priode pertumbuhan yang disebut interfase. Interfase terdiri dari tiga
subfase, yaitu G1, S, dan G2. Pembelahan mitosis merupakan pembelahan yang
menghasilkan sel-sel tubuh. Secara garis besar, pembelahan sel ini terdiri dari fase
(interfase), fase pembelahan inti (kariokinesis), dan fase pembelahan sitoplasma
(sitokinesis).
1. Tahap Interfase
Pada tahap interfase, sel dianggap istirahat dari proses pembelahan. Meskipun
demikian, sebenarnya tahap interfase merupakan tahap yang aktif dan penting
untuk mempersiapkan pembelahan. Persiapan berupa Replikasi DNA. Pada
umumnya, sebagian besar waktu hidup sel berada pada tahap ini. Selanjutnya
interfase dibagi lagi ke dalam fase gap-1(G1), fase sintesis (S), dan fase gap-2
(G2).
* fase gap-1 (G1). Pada fase G1 sel-sel belum mengadakan replikasi DNA,
sehingga DNA masih berjumlah 1 salinan (1c = 1 copy = salinan), dan diploid
(2n).
* fase sintesis (S) pada fase S DNA dalam inti mengalami replikasi (penggandaan
jumlah salinan) sehingga pada fase sintesis akhirnya menghasilkan 2 salinan DNA
dan diploid (2c, 2n).
* fase gap-2 (G2) pada fase G2 replikasi DNA telah selesai, dan sel bersiap-siap
mengadakan pembelahan.
2. Tahap kariokinesis
Kariokinesis adalah tahap pembelahan inti sel.
a) Profase
Pada tahap profase, DNA mulai dikemas atau dipaket menjadi
kromosom. Kromosom merupakan struktur yang terpadat pada DNA.
Pada profase awal, kromosom mulai tampak lebih pendek serta
menebal. Pada sel hewan, sentriol membelah dan masing-masing
bergerak ke kutub yang berlawanan pada nukleus. Selanjutnya
terbentuk benang-benang spindel (benang mikrotubul) yang terhubung
dari kutub ke kutub. Pada sel tumbuhan, tidak terdapat sentriol dan
benang
spindel
terbentuk
tanpa
terikat
pada
sentriol.
bidang pembelahan. Sekat ini mula-mula terbentuk dari vesikel membran yang
berasal dari Badan Golgi. Vesikel tersebut diarahkan sepanjang benang spindel di
bidang ekuator. Vesikel-vesikel tersebut kemudian mengalami fusi (penyatuan)
membentuk membran, dan diikuti dengan terbentuknya dinding sel yang baru.
2.5.2
sel kelamin (sperma dan telur). Sel kelamin berguna untuk reproduksi makhluk
hidup secara seksual generatif. Sel kelamin berisi kromosom setengah pasang
(haploid= n). Tahap pembelahan meiosis terdiri dari tahap-tahap yang serupa
dengan pembelahan mitosis. Hanya saja pada meiosis terjadi dua kali pembelahan,
yaitu meiosis I dan meiosis II. Masing-masing meiosis terdiri dari tahap-tahap
yang sama.
1) Meiosis I
Terdiri dari interfase, profase I, metafase I,anafase I, telofase I, dan
sitokinesis.
Interfase
Pada interfase, sel berada pada tahap persiapan untuk mengadakan
Profase I
Gambar: Profase I
Sumber: www.googlimage.com
Pada profase I, DNA dikemas ke dalam kromosom. Pada akhir profase I,
terbentuk kromosom homolog yang berpasangan membentuk tetrad. Kromosom
7
homolog adalah sepasang kromosom yang terdiri dari dua kromosom identik
(karena benttuk dan ukuran kedua kromosom sama, bahkan mengandung gen
dengan struktur dan jumlah yang sama). Profase I merupakan tahap terpanjang
dibandingkan tahapan lainnya pada meiosis I karena terdiri dari lima tahap, yaitu
leptoten, zigoten, pakiten, diploten, dan diakinesis.
Pada tahap leptoten, kromatin berubah menjadi kromosom yang
mengalami kondensasi dan terlihat sebagai benang tunggal yang panjang. Pada
beberapa organisme, kromosom tersebut mengandung bentukan seperti manikmanik, yang merupakan daerah kromosom yamg menyerap warna dengan kuat,
yaitu kromomer.
Pada tahap zigoten, sentrosom membelah menjadi dua, kemudian bergerak
menuju kutub yang berlawanan. Kromosom homolog yang berasal dari gamet
kedua orang tua termasuk bagian kromomer saling berdekatan dan berpasangan
atau disebut melakukan sinapsis.
Pada tahap pakiten tiap kromosom melakukan penggandaan atau replikasi
menjadi dua kromatid dengan sentromer yang masih tetap menyatu dan belum
membelah. Tiap kromosom yang berpasangan mengandung empat kromatid
disebut tetrad atau bivalen.
Pada tahap diploten kromosom homolog terlihat saling menjauh. Saat
kromosom homolog menjauh, terjadi pendekatan berbentuk X pada suatu tempat
tertentu di kromosom yang disebut kiasma (jamak: kiasmata). Kiasma merupakan
bentuk persilangan dua dariempat kromatid suatu kromosom dengan pasangan
kromosom homolognya. Kiasma juga merupakan tempat terjadinya peristiwa
pindah silang (crossing over) pada kromosom. Peristiwa pindah silang merupakan
salah satu penyumbang keanekaragaman individu makhluk hidup. Karena adanya
peristiwa tersebut sel gamet yang terbentuk sama sekali tidak identik dengan
susunan kromosom sel induknya.
Pada tahap diakinesis terbentuk benang-benang spindel dari pergerakan
duan sentriol (hasil pembelahan) ke arah kutub yang berlawanan. Diakinesis
diakhiri dengan menghilangnya nukleolus dan membran nukleus serta tetrad
mulai bergerak ke bidang ekuator.
Metafase I
Gambar: metafase 1
Sumber: www.googleimage.com
Pada metafase I tetrat kromosom berada pada bidang ekuator. Pada bidang
ekuator, benang-benang spindel (mikrotubul) melekatkan diri pada tiap sentromer
kromosom. Ujung benang spindel yang lainya membentang melekat di kedua
kutub pembelahan yang berlawanan.
Anafase I
Gambar: Anafase I
Sumber: www.googleimage.com
Pada anafase I tiap kromosom homolog (yang berisi dua kromatid
kembarnya) masing-masing mulai ditarik oleh benang spindel menuju ke kutub
pembelahan yang berlawanan arah. Tujuan anafase I adalah membagi isi
kromosom diploid menjadi haploid.
Telofase I
Gambar: Telofase 1
Sumber: www.googleimage.com
Pada telofase I tiap kromosom homolog kini telah mencapai kutub
pembelahan.
Sitokinesis I
Pada sitokinesis I tiap kromosom homolog dipisahkan oleh sekat sehingga
Interkinesis
Interkinesis adalah tahap dimana di antara dua pembelahan meiosis. Pada
Profase II
10
Sumber: www.googleimage.com
Pada profare II kromatid kembaran masih melekat pada tiat sentromer
kromosom. Tahap ini kadang terjadi dalam waktu singkat karena dikuti tahap
berikutnya.
Metafase II
Sumber: www.googleimage.com
Pada metafase II tiap kromosom (yang berisi dua kromatid) meretang pada
bidang ekuator. Terbentuk benang-benang spindel, satu ujung melekat pada
sentromer, dan ujung lain membentang menuju ke kutub pembelahan yang
berlawanan arah.
Anafase II
11
Sumber: www.googleimage.com
Pada anafase II benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub
pembelahan yang berlawanan tersebut. Akibatnya, kromosom memisahkan kedua
kromatidnya dan bergerak menuju kutub yang berbeda. Kromatid yang terpisah
ini kini dinamakan kromosom.
Telofase II
Gambar: Telofase II
Sumber: www.googleimage.com
Pada telofase II, kromatid atau kromosom telah mencapai kutub
pembelahan. Hasil total dari tahap ini adalah terbentuk empat inti. Tiap inti
mengandung setengah pasang kromosom (haploid) dan satu salinan DNA (1n, 1c).
Sitokinesis II
Pada sitokinesis II tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat sel dan akhirnya
12
Mitosis
Meiosis
pada tumbuhan bersel satu Pada hewan bersel banyak
untuk
memperbanyak
(reproduksi)
(gamet).
Meiosis
berfungsi
keturunannya
Tempat terjadinya
pada
memilki
tumbuhan
tumbuhan
terjadi
di
di
misalnya
somatis
terjadi lewat satu rangkaian terjadi lewat dua rnagkaian
tahap
yaitu
Meiosis I
Profase
(leptonema,
zigomena,
pakinema,diplonema,
diakinesis), metafase I, anafase
I, telofase I
Meiosis II
Profase II, metafase II, anafase
Sel anak
dua
sel
anakan
setengah
yang
jumlah
13
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Setelah membuat makalah ini penulis dapat menyimpulkan ada tiga
14
melalui dua tahap, yaitu meiosis I dan II. Masing-masing meiosis melalui
tahap-tahap yang serupa dengan pembelahan mitosis yaitu profase,
metafase, anafase, dan telofase.
3.2
Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis mencoba semaksimal mungkin
dalam penyusunannya. Namun tidak ada gading yang tak retak, begitupun dengan
makalah ini, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca guna memperbaiki makalah sederhana ini.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. Reece, Jane B. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta :Erlangga
Foster, Bob. 2008. Koding IPA. Bandung : Ganesha Opertaion
Patra,
rizky.
2012.
Pembelahan
sel
secara
mitosis.
http://www.crayonpedia.org/mw/A. 22 maret2012. samarinda.
15