8 Subnetting
8 Subnetting
SUBNETTING
a)
b)
Contoh:
Sebuah alamat 32 bit dalam kelas B,
tersusun atas 16 bit untuk NetId dan 16
Hostld. Untuk alamat 141.14.0.0, maka
seluruh mesin dalam jaringan akan
mempunyai alamat jaringan yang sama,
dan mempunyai Hostld seluruhnya 0.
dengan menggunakan default mask
255.255.0.0, maka seluruh alamat jaringan
(16 bit pertama) akan sama, yaitu 141.14.
hal ini dapat ditunjukkan sebagaimana
tampak dalam Gambar 1.
Gambar 1
Gambar 2
Subnet Mask
Default mask untuk jaringan digunakan
jika sebuah jaringan tidak dibagi dalam
subnet. Mask jaringan akan membentuk
alamat jaringan. Jika jaringan dibagi ke
dalam beberapa subnet, maka mask yang
digunakan adalah mask untuk subnet
(subnet mask) subnet mask akan
membentuk alamat sub jaringan
(subnetwork address). Default mask dan
subnet mask tersebut seperti Gambar 3.
Gambar 3
Contoh:
Berapa alamat subnet jika alamat tujuan adalah
200.45.34.56 dan subnet mask 255.255.240.0?
Solusi:
Untuk memperoleh alamat subnet, alamat tujuan
dan subnet dikonversi ke dalam notasi biner:
Tujuan
: 11001000 00101101 00100010 00111000
Subnet mask: 11111111 11111111 11110000 00000000
Selanjutnya dengan oprerator AND, akan diperoleh alamat
subnet dalam notasi biner sbb;
11001000 00101101 00100000 00000000
Jika dikonversi ke notasi desimal, alamat subnet tersebut:
200.45.32.0
Contoh:
Berapa alamat subnet jika tujuan adalah 19.30.80.5
dan subnet mask 255.255.192.0?
Solusi:
Untuk memperoleh alamat subnet, maka alamat
tujuan dan subnet mask dikonversi ke dalam notasi
biner, yaitu:
Tujuan
: 11001000 00101101 00100000 000000101
Tujuan subnet: 11111111 11111111 11000000 00000000
Selanjutnya dengan menggunakan short cut method
Akan diperoleh alamat subnet dalam notasi biner sbb
11001000 00101101 00000000 00000000
Dan jika dikonversi ke desimal, alamat subne adalah:
200.45.0.0
Catatan: Byte ke 1, k1 2, dan ke 3 menggunakan straight
method. Dan Byte ke 4 menggunakan shortcut method
Gambar 4
33.553.432
Perancangan Subnet
Proses perancangan subnet dapat dilakukan
mengikuti tiga langkah berikut:
Langkah 1:
Tentukan berapa jumlah subnet yang diperlukan,
dimana jumlah yang terbaik adalah merupakan
fungsi kuadrat dari bilangan 2. Misal : Berapa
jumlah bagian yang ada dalam organisasi?
Langkah 2:
Carilah subnet mask
X = carilah banyaknya bit dalam default mask
Y= carilah banyak bit yang mendenifinisikan subnet
Z = X + Y (jumlah total bit 1)
Jumlah bity 0 = 32 - Z
Langkah 3
Carilah range alamat dalam setiap subnet
Contoh:
Sebuah perusahaan diberi alamat
201.70.64.0 (kelas C). Perusahaan
memerlukan 6 subnet. Rancanglah
subnet nya?
Solusi:
Rancangan subnet untuk perusahaan
tersebut adalah ditunjukkan pada
Gambar 5.
Gambar 5
Contoh:
Sebuah perusahaan diberi alamat 181.56.0.0
(kelas B). Perusahaan memerlukan 1000 subnet.
Rancanglah subnet nya?
Solusi:
Rancangan subnet untuk perusahaan tersebut
adalah ditunjukkan pada Gambar 6.
Gambar
2 4
2
3 8
2
) , ternyata mencukupi.
Gambar 77
SUPERNETTING
Supernetting merupakan kombinasi
beberapa blok kecil untuk membuat range
alamat besar. Alasan supernetting adalah
karena jumlah alamat yang tersedia di
dalam kelas A dan B terlalu besar untuk
kebanyakan organisasi sedangkan alamat
yang tersedia di dalam kelas C hanya 256,
ini terlalu kecil untuk kebanyakan
organisasi.
Gambar 8
Contoh:
Sebuah perusahaan memerlukan 600 alamat.
Manakah diantara set blok kelas C dibawah ini yang
dapat digunakan untuk membentuk supernetwork
perusahaan tersebut?
a) 198.47.32.0
198.47.33.0 198.47.34.0
Tidak, karena hanya ada 3 blok, bukan fungsi
kuadrat dari 2.
b) 198.47.32.0
198.47.42.0
198.47.62.0
Tidak, karena blok tidak berurutan.
c) 198.47.31.0
198.47.32.0 198.47.52.0 Tidak,
walaupun 4 blok, nilai 31 tidak dapat dibagi 4.
d) 198.47.48.0
198.47.49.0 198.47.50.0
Seluruh aturan terpenuhi. Sekarang berapa
alamat yang dimiliki?
Gambar 9
Contoh:
Diinginklan membuat superwork dari 16 blok
kelas C. Berapakah supernet masknya?
Solusi:
Perlu 16 blok, untuk 16 blok tersebut perlu
mengubah 4 bit 1 menjadi 0 dalam default
mask, sehingga supernet mask menjadi
sebagai berikut:
11111111 11111111 11110000 00000000
Atau
255.255.240.0
Contoh:
Sebuah supernet memiliki alamat pertama
205.16.32.0 dan supernet mask 255.255.248.0.
sebuah router menerima tiga paket dengan alamat
berikut: 205.16.37.44; 205.16.42.56; 205.17.33.76;
Paket manakah yang termasuk milik supernet?
Solusi:
Supernet mask akan diaplikasikan untuk mengetahui
alamat awalnya.
205.16.37. 44 AND 255.255.248.0 205.16.32.0
205.16.42.56 AND 255.255.248.0 205.16.40.0
205.17.33.76 AND 255.255.248.0 205.17.32.0
Ternyata hanya alamat pertama yang termasuk milik
supernet.
Contoh:
Sebuah supernet memiliki alamat pertama
205.16.32.0 dan supernet mask 255.255.248.0.
Berapakah banyaknya blok di dalam supernet
tersebut dan berapakah range alamatnya?
Solusi:
Kurangkan jumlah bit 1
Supernet memiliki 21 bit 1, default mask memiliki
24 bit 1. Perbedaan bit dimulai pada posisi ke-3,
maka ada 23 atau 8 blok di dalam supernet.
Blok supernetnya adalah: 205.16.32.0, hingga
205.16.39.0. Alamat pertama: 205.16.32.0.
Alamat terkhir : 205.16.39.255
CLASSLESS ADDRESSING
Ide Classless Addressing
Pengalamatan tanpa kelas (classless
addressing) banyak digunakan oleh
perusahaan bisnis berukuran kecil atau
rumah tangga, yaitu dalam penggunaan
sebuah alamat IP untuk melakukan koneksi
ke jaringan Internet. ISP diberikan kepada
beberapa blok kelas B atau C dan kemudian
dibagi ke dalam grup-grup sejumlah
2,4,8,16, dan seterusnya untuk digunakan
oleh perusahaan kecil atau rumah tangga.
Gambar 10
Contoh:
Contoh:
Manakah di antara alamat-alamat berikut yang dapat
menjadi allamat awal blok yang memiliki 1024 alamat?
a)205.16.37.32
b)190.16.42.0
c)17.17.32.0
d)123.45.24.52
Solusi:
Agar dap harus memilikiat dibagi oleh 1024, byte paling
kanan (rightmost byte) pada alamat harus bernilai 0 dan
byte kedua dari paling kanan (second rightmost byte)
harus dapat dibagi 4.
Dari ke-4 alamat tersebut, hanya alamat 17.17.32.0
yang memenuhi kondisi tersebut, sehingga dapat
digunakan sebagai alamat awal blok.
Contoh:
255.255.255.224
Atau
11111111 11111111 1111111
11100000
Di dalam mask tersebut terdapat
sebanyak 27 bit 1.
Penulisan alamat dalam notasi CIDR
untuk classless addressing ditunjukkan
pada Gambar11. Dalam gambar
tersebut, n disebut sebagai prefix
length.
Gambar 11
Contoh:
Sebuah organisasi kecil diberi blok dengan
alamat awal dan prefix length yang
dituliskan dengan notasi slash
205.16.37.24/29. Berapakah range pada
blok tersebut?
Solusi:
Alamat awal adalah 205.16.37.24
Untuk mencari alamat terakhir, maka dicari
29 bit pertama dan mengubah bit 3 bit
terakhir menjadi bit 1.
/n
/1
128.0.0.
0
/9
255.128.0.
0
/17 255.255.128.
0
/25 255.255.255.128
/2
192.0.0.
0
/10 255.192.0.
0
/18 255.255.192.
0
/26 255.255.255.192
/3
224.0.0.
0
/11 255.224.0.
0
/19 255.255.224.
0
/27 255.255.255.224
/4
240.0.0.
0
/12 255.240.0.
0
/20 255.255.240.
0
/28 255.255.255.240
/5
248.0.0.
0
/13 255.248.0.
0
/21 255.255.248.
0
/29 255.255.255.248
/6
252.0.0.
0
/14 255.252.0.
0
/22 255.255.252.
0
/30 255.255.255.252
/7
254.0.0.
0
/15 255.254.0.
0
/23 255.254.254.
0
/31 255.255.255.254
/8
255.0.0.
0
/16 255.255.0.
0
/24 255.255.255.
0
/32 255.255.255.255
Contoh:
Sebuah organisasi diberi blok 130.34.12.64/26.
Organisasi tersebut memerlukan 4 subnet.
Berapakah alamat subnet dan range alamat pada
masing-masing subnet?
Solusi:
Panjang suffix length adalah 6, ini berarti bahwa
jumlah total alamat dalam blok adalah 64(=26). Jika
blok tersebut dibuat menjadi 4 subnet, maka masingmasing4 sunet akan memiliki sebanyak
16( 2 )
alamat . Pertama-tama akan dicari nilai
subnet perfix (=subnet mask). Karena dibutuhkan 4
2
2
(
4
2
)
subnet, berarti perlu penambahan sebanyak
bit 1 ke prefix length.
Contoh:
Sebuah ISP diberi sebuah blok alamat yang diawali
dengan alamat 190.100.0.0/16. ISP tersebut
perlu membagi alamat kepada 3 grup customer
sebagai berikut:
1. Grup 1: memiliki 64 customer, masing-masing
perlu 256 alamat.
2. Grup 2: memiliki 128 customer, masing-masing
perlu 128 alamat.
3. Grup 3: memiliki 128 customer, masing-masing
perlu 64 alamat.
Rancanglah sub blok dan tuliskan notasi slash untuk
setiap sub blok. Kemudian carilah berapakah jumlah
alamat yang masing dapat dialokasikan setelah
alokasi sub blok tersebut?
Solusi:
Grup 1:
Untuk Grup 1 masing-masing customer
memerlukan 256 alamat. Ini berarti nilai suffix
length adalah 8( 28 256) . Kemudian nilai
perfix length adalah 32-8 = 24. Alamat-alamat
dalam slash adalah:
01 190.100.0.0/24 190.100.0.225/24
02 190.100.1.0/24 190.100.1.255/24
...................................................................
64 190.100.63.0/24 190.100.63.255/24
Total = 64*256 = 16.384 alamat.
Grup 2:
Grup 2 masing-masing customer
memerlukan 128 alamat. Ini berarti nilai sffix
7
length
adalah
7(2 128
)
. Kemudian nilai prefix length
adalah 32-7 = 25. Alamat-alamat notasi
slash adalah:
001 190.100.64.0/25
190.100.127.255/25
002 190.100.64.128/25
190.100.64.255/25
.....................................................................
...
003 190.100.127.128/25
Grup 3:
Grup 3 masing-masing customer memerlukan 64
alamat. Ini berarti nilai suffix length adalah.
6
.Kemudian nilai prefix length adalah 326(2 64)
6=26. Alamat-alamat dalam notasi slash adalah:
001 190.100.128.0/26 190.100.128.63/26
002 190.100.128.64/26 190.100.128.127/26
........................................................................
003 190.100.159.192/26
190.100.159.255/26
Total = 128*64 = 8.192 alamat