PQE3101 Edit
PQE3101 Edit
YANG
JELASDALAM
BERKEMAHIRAN
TINGGI
DALAM
DIPERLUKAN
DALAM
TILAWAH
PENTAFSIRAN
ERA PERKEMBANGAN
AL-QURAN
AYAT
SERTA
BACAAN
PENDIDIKAN AL-
AMAT
QURAN
SEMASA
1.
BERDASARKAN
PERNYATAAN
DI
ATAS
BUAT
PEMBACAAN
DAN
1.
Kisah ini disebutkan dalam al-Quran surat al-Baqarah ayat: 259
Ertinya: Atau Apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu
negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana
Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan
orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya:
"Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari
atau setengah hari." Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus
tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah;
dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan
menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang
belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami
membalutnya dengan daging." Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana
Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Versi
Israiliyat
Pemuda yangCerita
dimaksudkan
adalah
Uzair, merupakan seorang yg soleh dan negeri tersebut adalah Baitul Maqdis.
Beliau tertidur di rumah yang hampir runtuh ketika sedang berehat
Ketika berehat beliau terfikir tentang bagaimana Allah menghidupkan manusia
Allah telah mengirimkan malaikat utk mencabut nyawanya selama 100 thn dan ketika itu Bani Israel telah mengalami beberapa peristiwa.
Beliau juga mengikuti bagaimana proses Allah menghidupkan manusia
Apabila dihidupkan kembali, beliau mersakan yang beliau tertidur satu hari tetapi sebenarnya 100 thn. terdapat beberapa perubahan,
makanan bekalannya kering, keldai sudah mati dan tulang hancur. Namun begitu keldainya juga dihidupkan kembali.
menaiki keledainya dan bertolak menuju tempat asalnya. Setibanya di sana, kaumnya tidak mengenalinya dan ia pun tidak mengenali
kaumnya. Beliau juga tidak mengenali rumah-rumah tempat asalnya.
Sampai akhirnya ia tiba di rumahnya dan bertemu dengan seorang wanita tua buta dan lumpuh. Wanita itu telah berusia seratus dua puluh
tahun. Wanita itu dulunya seorang budak. Ketika Uzair pergi meninggalkan kaumnya seratus tahu yang lalu, budak itu masih berusia dua
puluh tahun, ia mengnali dan memahami Uzair dengan baik.
Lalu Uzair pun menghampiri dan menyapanya, hai wanita tua apakah ini tempat tinggal Uzair?
Wanita itu menjawab, ya! lalu ia menangis dan berkata, tak seorang pun kulihat sejak sekian lama menyebut Uzair. Semua orang telah
melupakannya! Uzair berkata, sungguh sayalah Uzair! wanita itu berpekik maha Suci Allah! Kami telah kehilangan Uzair seratus tahu
lamanya. Namanya tidak pernah lagi disebut-sebut!
Wanita itu berkata, Uzair adalah seorang yang selalu dikabulkan doanya. Ia terbiasa mendokan orang yang sakit dan cacat, supaya
disembuhkan dan normal kembali. Maka berdoalah kamu kepada Allah agar Ia mengembalikan kembali penglihatannku, dan aku dapat
melihatmu. Jika engkau memang benar-benar Uzair, aku pasti mengenalimu.
Maka Uzair pun berdoa kepada Tuhannya, kemudian mengusap mata wanita itu dengan telapak tangannya malahan
masalah lumpuh juga hilang.Wanita tua itu amat mengenali Uzair lalu dia memperkenalkan Uzair kepada anak Uzair yg berusia 118 tahun.
-
Utk mengesahkan Uziar, naknya menyatakan bahawa Uzair ada tanda hitam di pundaknya dan ia terbukti.
Memandangkan kaum Bani Israel tidak menghafal kitab Taurat yang telah dibakar oleh musuh mereka, maka mereka meminta Uzair menulis
semula kerana beliau telah menghafalnya. Disebabkan Uzair menulis kembali kitab Taurat, kaumnya telah menggelar sebagai Uzair Putera
Allah.
Israiliyyat dalam kisah ini menurut Imam Jabir ath-Thabari, kita sama sekali tidak mengetahui nama laki-laki tersebut. namun kita sama sekali
tidak perlu mengetahui nama itu, kerana maksud ayat tersebut bukanlah memberikan definisi tentang apa yang diciptakan Allah dalam kisah
tersebut, melainkan memberikan pemahaman situasi orang-orang yang mengingkari kekuasaan Allah swt untuk menghidupkan kembali
ciptaan yang telah mati, mengembalikan mereka kepada bentuk semula setelah binasa, dan hanya ditangan Allah lah hidup matinya manusia.
VERSI ISRAILIYAT
2.
Mengisahkan tentang seorang lelaki pada zaman nabi Musa iaitu Balam dan
Kisah ini disebutkan
dalam
al-Quran
surat al-Arof
ayat: 175-177
merupakan
seorang
yang
beriman
menurut
pengikutnya.
munafik
adalah
Namun
hatinya
kerana
beliau bukanlah seorang
islam.
Beliau
diminta oleh kaumnya
utk medoakan
(
175
)
Nabi Musa.
Beliau mendokan kepada tuhanya
yang
didoakan
musnah.
perkara
yang
Pelbagai
untuk
berlaku,
sebaliknya
kaumnya
yang
(
176
)
Ertinya:
Dan bacakanlah
kepada mereka
orang
telah
Kamiyang
Maka
kaumnya
berkata kepadanya,
"Tahukahberita
engkau,
hai yang
Bal'am,
apakah
berikan
kepadanya
ayat-ayat
Kami
(pengetahuan
tentang
isi
Al
Kitab),
kemudian
Dia
telah kamu lakukan? Sesungguhnya yang kamu doakan hanyalah untuk kemenangan
melepaskan
diri dari pada
itu, lalu Dia"Ini
diikuti
olehsuatu
syaitan
Dia saya
mereka
dan kekalahan
kami."ayat-ayat
Bal'am menjawab,
adalah
hal (sampai
yang tidak
tergoda),
Maka
jadilah
Dia
Termasuk
orang-orang
yang
sesat.
kuasai, hal ini merupakan sesuatu yang telah ditakdirkan oleh Allah." Maka ketika itu lidah
Dan kalau
Kami
menghendaki,
Sesungguhnya
tinggikan
Bal'am menjulur
keluar
sampai
sebatas dadanya,
lalu ia Kami
berkata
kepada (darjat)nya
kaumnya, "Kini
dengan
ayat-ayat
itu,
tetapi
Dia
cenderung
kepada
dunia
dan
menurutkan
hawa
telah lenyaplah dariku dunia dan akhiratku, dan sekarang tiada jalan
lain bagiku
kecuali
nafsunya
yang
rendah,
Maka
perumpamaannya
seperti
anjing
jika
kamu
harus melancarkan tipu muslihat yang jahat. Maka aku akan melancarkan tipu muslihat
menghalaunya
dijelirkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya Dia
buat
kepentingan kalian.
mengulurkan lidahnya (juga). demikian Itulah perumpamaan orang-orang yang
mendustakan
kami.pendapat
Maka Ceritakanlah
(kepada mereka)
kisah-kisah
Para ahli ayat-ayat
tafsir berbeza
mengenai maknanya.
Menurut
teks Ibnuitu
Ishaq,
agar
mereka
berfikir.
dari Salim, dari Abun Nadr, lidah Bal'am terjulur sampai dadanya. Lalu dia diserupakan
Amat
buruklah
perumpamaan
orang-orang
yang kedua
mendustakan
dengan
anjing
yang selalu
menjulurkan
lidahnya dalam
keadaanayat-ayat
tersebut, Kami
yakni jika
dan
kepada
diri
mereka
sendirilah
mereka
berbuat
zalim.
diherdik menjulurkan lidahnya, dan jika dibiarkan tetap menjulurkan lidahnya. Menurut
pendapat lain, makna yang dimaksud ialah 'Bal'am menjadi seperti anjing dalam hal
kesesatannya.
Demikian pula keadaan Bal'am, dia tidak memanfaatkan pelajaran dan doanya buat
keimanan; perihalnya sama dengan orang yang tidak memilikinya.
) (13
)(14
)(15
)(17
)(16
(
18
)
)(19
)(20
)(21
)(22
(
23
)
)(25
)(24
(
27
)
(
26
)
)(28
(
29
)
(
30
)
)(32
(
31
)
)(33
)(34
(
35
)
)(36
)(37
Ertinya: Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, aitu penduduk suatu
negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka.
(iaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka
mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga,
Maka ketiga utusan itu berkata: "Sesungguhnya Kami adalah orang-orang di utus
kepadamu".
Mereka menjawab: "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti Kami dan
Allah yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah
pendusta belaka".
Mereka berkata: "Tuhan Kami mengetahui bahwa Sesungguhnya Kami
adalah orang yang diutus kepada kamu".
)Dan kewajiban Kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah
dengan jelas".
Mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami bernasib malang kerana kamu,
Sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), nescaya Kami akan
mereajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami".
Utusan-utusan itu berkata: "Kemalangan kamu adalah kerana kamu sendiri.
Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? sebenarnya kamu
adalah kaum yang melampui batas".
Dan datanglah dari hujung kota, seorang lelaki dengan bergegas-gegas ia
berkata: "Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu".
Ikutilah orang yang tiada minta Balasan kepadamu; dan mereka adalah
orang-orang yang mendapat petunjuk.
Mengapa aku tidak menyembah (tuhan) yang telah menciptakanku dan yang
?hanya kepada-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan
Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain nya jika (Allah) yang
Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, nescaya syafaat mereka
5
tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat
menyelamatkanku?
Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata.
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; Maka dengarkanlah
(pengakuan keimanan) ku.
Dikatakan (kepadanya): "Masuklah ke syurga". ia berkata: "Alangkah baiknya
Sekiranya kamumku mengetahui.
Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan
aku Termasuk orang-orang yang dimuliakan".
Dan Kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah Dia (meninggal)
suatu pasukanpun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya.
Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; Maka
tiba-tiba mereka semuanya mati.
( 12)
( 13)
(
14
)
( 15)
(
16
)
( 17)
(
18
)
Ertinya: Dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu:
"Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka
Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak
bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar".
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambahtambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada
dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang
yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka
Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
(Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan)
seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya
( 24)
(
25
)
( 26)
( 27)
(
28
)
( 29)
( 30)
(
31
)
(32)
Ertinya: Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil)
menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, Maka
diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang
lain (Qabil). ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". berkata Habil:
.""Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa
"Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk
membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk
membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam."
"Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa
(membunuh)ku dan dosamu sendiri, Maka kamu akan menjadi penghuni neraka,
dan yang demikian Itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim."
Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh
saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, Maka jadilah ia seorang diantara orang-orang
yang merugi.
Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk
memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat
saudaranya. berkata Qabil: "Aduhai celaka Aku, mengapa aku tidak mampu berbuat
seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" karena
itu jadilah Dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:
Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka
7
Israiliyat adalah berita-berita yang diambil dari Bani Israil, Yahudi (kebanyakannya)
atau dari kalangan orang-orang Nasrani.
Pertama, Berita Yang Diakui Islam Dan Dibenarkannya (Ini adalah haq)
Contohnya, seperti yang diriwayatkan al-Bukhari dan periwayat selainnya, dari Ibn
Masud RA, ia berkata, Seorang rabi Yahudi datang menemui Nabi SAW seraya
berkata, Wahai Muhammad, sesungguhnya kami menemukan bahwa Allah SWT
menjadikan seluruh langit di atas satu jari, seluruh bumi di atas satu jari, pepohonan
di atas satu jari, air dan tanah di atas satu jari dan seluruh makhluk di atas satu jari,
lalu Dia berfirman, Akulah al-Malik (Raja Diraja). Rasulullah SAW tertawa
mendengar hal itu hingga tampak gigi taringnya membenarkan ucapan sang rabi
tersebut, kemudian beliau membaca ayat, Dan mereka tidak mengagungkan Allah
dengan pengagungan yang semestinya pada hal bumi seluruhnya dalam
genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya.
Maha Suci Dia dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (QS.azZumar:67)
Kedua, Berita Yang Diingkari Islam Dan Didustakannya (Ini adalah bathil)
Contohnya, seperti yang diriwayatkan al-Bukhari, dari Jabir RA, ia berkata, Orangorang Yahudi mengatakan, bila suami menyetubuhi isterinya dari arah belakang,
8
maka anaknya akan lahir bermata juling. Lalu turunlah firman Allah SWT, Isteriisterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercucuk tanam, maka datangilah
tanah tempat bercucuk-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. (QS.alBaqarah:223)
Ketiga, Berita Yang Tidak Diakui Islam dan Tidak Pula Diingkarinya (Ini wajib untuk
berhenti membicarakannya)
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Ahli Kitab biasanya membaca taurat dengan
bahasa Ibrani lalu menafsirkannya dengan bahasa Arab kepada umat Islam. Maka
Rasulullah SAW berkata, Janganlah kalian benarkan Ahli Kitab dan jangan pula
mendustakannya tapi katakanlah (firman Allah SWT), Kami telah beriman kepada
(kitab-kitab)
yang
diturunkan
kepada
kami
dan
yang
diturunkan
kepadamu. (QS.al-Ankabut:46)
Tetapi berbicara mengenai jenis ini dibolehkan bila tidak khawatir membuahkan
larangan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW, Sampaikanlah dariku, sekali
pun satu ayat, dan berbicaralah mengenai Bani Israil sesukamu. Barangsiapa yang
mendustakanku secara sengaja, maka hendaklah ia persiapkan tempat duduknya di
api neraka. (HR.al-Bukhari)
Ada pun bertanya kepada ahli kitab mengenai sesuatu dari ajaran agama kita, maka
hal itu haram hukumnya. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad
dari Jabir bin Abdullah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, Janganlah
kalian tanyakan kepada ahli kitab mengenai sesuatu pun sebab mereka tidak bisa
memberi hidayah kepada kalian sementara mereka sendiri telah sesat. Jika kalian
9
Imam al-Bukhari juga meriwayatkan dari Abdullah bin Abbas RA, bahwasanya ia
berkata, Wahai kaum muslimin, bagaimana mungkin kalian bertanya kepada ahli
kitab padahal kitab yang Allah turunkan kepada nabi kalian itu adalah semata-mata
informasi paling baru mengenai Allah yang tidak pernah lekang. Allah telah
menceritakan kepada kalian bahwa ahli kitab telah mengganti kitabullah dan
merubahnya lalu menulisnya dengan tangan mereka sendiri. Lalu mereka
mengatakan, Ia berasal dari Allah agar mereka membeli dengannya harga yang
sedikit. Tidakkah melalui ilmu yang dibawa-Nya, Dia melarang kalian untuk bertanya
kepada mereka (ahli kitab)? Demi Allah, kami sama sekali tidak pernah melihat
seorang pun dari mereka yang bertanya kepada kalian mengenai apa yang telah
diturunkan kepada kalian.
2. HURAIKAN DENGAN JELAS SATU AYAT HUKUM DAN AYAT AKHLAK DENGAN
MEMBERIKAN PENERANGAN YANG LENGKAP BERDASARKAN SEKURANGKURANGNYA TIGA RUJUKAN KITAB TAFSIR YANG DIPILIH.
10
Cukup umur
2.
Waras
3.
Pilihan sendiri
4.
5.
11
Berkaitan dengan syarat pencuri tersebut, Imam Malik dan Syafi'e menambah di
mana pencuri tersebut bukan bapa kepada mangsa pencuri. Sekiranya bapa
mencuri barang kepunyaan anaknya, maka hukuman hudud tidak dikenakan.
Menurut Syafi'e, datuk juga termasuk dalam kategori ini jika mencuri harta cucunya.
Menurut Imam Malik, pencuri yang mencuri disebabkan kelaparan tidak dikenakan
hukuman hudud walaupun semua syarat di atas telah mencukupi.
2.
Harta yang berada di dalam simpanan sepatutnya. Contohnya, seseorang
mencuri motorsikal yang diletakkan di halaman rumah tanpa dikunci tidak dikenakan
potong tangan, kerana itu adalah kecuaian pemiliknya. Begitu juga mencuri buahbuahan di pokok tidak dikenakan had.
3.
4.
5.
6.
Barangan yang dicuri itu diambil secara langsung daripada tempat simpanan
pemiliknya atau daripada orang yang memegang amanah.
7.
12
3.
Menurut pendapat Imam Abu Hanifah dan al Thawri, kadar yang
menyebabkan sabit dan dipotong tangan ialah mereka yang mencuri kadar 1 dinar
atau 10 dirham dan lebih atau nilai yang bersamaan dengannya. Berdasarkan hadis
riwayat Amr ibn Syuib, "Tidak dipotong tangan orang yang mencuri barang yang
nilainya kurang daripada 10 dirham".
Cara sabit jenayah curi dapat dibahagikan secara umumnya kepada dua iaitu:
a. Melalui dua orang saksi yang adil atau bukti yang sah.
Lelaki
Adil
Persaksian secara langsung, iaitu bukan melalui orang lain.
Tidak berlalu masa yang lama
Dakwaan yang dikemukan oleh pemilik barang yang sah.
13
1.
Menurut pendapat Imam Syafi'e, Abu Hanifah dan Ibn Qudamah, seandainya
dua atau tiga atau berkumpulan atau satu pakatan dibuat untuk mencuri sesuatu
barangan yang sampai nisab had sabit mencuri. Namun setelah dibahagi-bahagikan
antara mereka menurut bahagian masing-masing, jumlah yang diperolehi setiap
orang daripada mereka tidak sampai nisab. Maka mereka itu tidak dikenakan
hukuman potong tangan. Mereka berpendapat demikian dengan alasan dan
diqiyaskan mencuri tidak sampai nisab. Antara lain juga, kes seperti itu dikira
sebagai bukti tidak cukup dan ada keraguan.
2.
Menurut pendapat Imam Ahmad pula, sekiranya satu kumpulan sepakat
mencuri, tidak kiralah berapa jumlah ahli kumpulan itu. Semua ahli kumpulan itu
dikenakan hukuman potong tangan, walaupun setelah dibahagikan antara mereka,
bahagian yang diperolehi oleh setiap ahli kumpulan itu tidak sampai nisab had
mencuri. Ini adalah berdasarkan alasan bahawa hukumnya adalah sama sahaja
sama ada seorang atau sekumpulan mencuri barangan yang nilainya sampai nisab.
Mencuri berulang kali
Jumhur ulama sepakat pencuri yang disabit kesalahannya mestilah dikenakan
hukuman potong tangan kanan untuk kes kecurian pertama kali dan dipotong kaki
kiri untuk kes kecurian kali kedua. Namun begitu ulama berselisih pendapat
berkaitan dengan anggota yang wajib dipotong dan hukuman terhadap pencuri yang
melakukan kecurian berulang kali.
1.
Menurut pendapat Imam Syafi'e dan Imam Malik, hukuman terhadap pencuri
secara terperincinya dapat dibahagikan kepada 5 bahagian:
Pencuri yang mencuri kali pertama dikenakan had potong tangan kanan
hingga pergelangan tangan.
Mencuri kali kelima dan seterusnya dikenakan ta'zir atau dipenjarakan hingga
ia bertaubat.
AYAT AKHLAK
Surah Luqman merupakan surah yang ke 31 mengikut susunan di dalam al-Quran
dan mengandungi 34 ayat[5]. Surah ini dinamakan Luqman kerana terdapat kisah
14
tentang Luqman al-Hakim yang telah diberikan oleh Allah SWT permata hikmah iaitu
kebijaksanaan, dikurniakan dengan makrifat tauhid yang menyebabkan beliau
menjadi seorang yang abid. Beliau juga memiliki akhlak yang terpuji dan sentiasa
menjauhkan diri daripada perkara-perkara buruk serta mungkar [6].
Surah Luqman termasuk dalam kumpulan surah-surah Makkiyyah kecuali ayat 27,
28 dan 29 ayat Madaniyyah. Manakala ayat 34 turun selepas surah al-Saffat[7].
Surah Luqman menjelaskan tentang Luqman al-Hakim dengan wasiat yang kekal
untuk anaknya. Anaknya bernama Anam atau Mushkam[8]dan Tharan[9].
15
a.
b.
Bersyukur (bertaqwa)
c.
Proses mendidik anak-anak dengan ilmu akidah, ibadah dan akhlak sangat
bergantung rapat dengan keperibadian ibu bapa. Para ibu bapa mesti mempunyai
pengetahuan yang mendalam tentang persoalan tersebut sebelum mendidik anakanak mereka. Islam meletakkan pra-syarat supaya ibu bapa mempunyai ilmu dalam
mendidik anak-anak. Ini telah diungkapkan dalam ayat 12, firman Allah SWT:
Maksudnya: Dan sesungguhnya kami telah mengurniakan hikmat kebijaksanaan
kepada Luqman.
Hikmah ialah berpegang teguh kepada kebenaran ilmu dan beramal dengan
ilmutersebut. Hikmah daripada Allah SWT ialah mengetahui sesuatu perkara dan
beramal bersungguh-sungguh. Rentetan daripada itu sesetengah manusia
mendapat hikmah atau makrifat tentang hakikat kewujudan sesuatu perkara yang
menyebabkannya mengerjakan amal kebaikan sahaja. Hal ini demikian yang
disifatkan kepada Luqman al-Hakim di dalam ayat ini. Pada pendapat Qatadah r.a.
hikmah dalam ayat di atas ialah menguasai ilmu-ilmu Islam. Hikmah juga bermaksud
melengkapkan diri dengan ilmu-ilmu ketuhanan dan melakukan perbuatanperbuatan yang baik.
16
3. SECARA INDIVIDU ANDA DIKEHENDAKI MENERANGKAN SEKURANGKURANGNYA LIMA HUKUM TAJWID DI DALAM SURAH AL-KAHFI BERMULA
AYAT 1-10 SECARA TERPERINCI.
HUKUM TAJWID
17
1) QALQALAH SUGHRA
Lantunan yang paling rendah. Apabila huruf Qalqalah terletak di pertengahan kalimah.
Tanda : Huruf Qalqalah sukun terdapat di pertengahan kalimah.
Ayat 6
Apabila Nun Sakinah atau Tanwin bertemu dengan salah satu huruf-huruf Idgham
Ma'al Ghunnah iaitu Ya', Wau, Mim dan Nun dalam dua kalimah. Maka ia dibaca
dengan disertai ghunnah (dengung) dengan kadar 2 harakat.
18
Ayat 5
Ayat 6
4) IKHFA' HAQIQI
Dinamakan Ikhfa' Haqiqi kerana pada hakikatnya dibaca dengan Ikhfa' Nun Sakinah
atau Tanwin pada kebanyakan huruf hijaiyyah. Ikhfa' Haqiqi ada tiga martabat
(peringkat):
1.
Martabat tertinggi: iaitu Ikhfa' Nun Sakinah atau Tanwin pada huruf To',
Dal dan Ta' kerana makhrajnya paling hampir dengan Nun Sakinah.
2.
Martabat pertengahan: iaitu Ikhfa' Nun Sakinah atau Tanwin pada huruf
Tha', Jim, Dzal, Zai, Sin, Syin, Shad, Dhad, Zha' dan Fa' kerana makhrajnya di
pertengahan (iaitu antara martabat tertinggi dengan martabat terendah) Nun
Sakinah.
3.
Martabat terendah: iaitu Ikhfa' Nun Sakinah atau Tanwin pada Qaf dan
kaf kerana makhrajnya berjauhan dengan Nun Sakinah.
Ayat 1
Ayat 2
Ayat 10
19
5) NUN BERSABDU
Nun yang bersabdu pada asalnya terdiri dari dua huruf Nun, iaitu huruf yang pertama sukun
dan yang kedua berbaris
Ayat 8
Ayat 9
6) Mad Badal
Mad Badal ialah huruf Hamzah berada sebelum huruf Mad di dalam satu kalimah
dan
tidak
terdapat
huruf
Hamzah
atau
Sukun
selepas
huruf
Mad.
Ia dinamakan dengan Mad Badal kerana Huruf Mad tersebut adalah gantian
daripada Hamzah.
Huruf Hamzah kedua ditukar kepada huruf Mad mengikut baris huruf Hamzah
pertama untuk meringankan bacaan.
Kadar bacaannya adalah 2 harakat.
Ayat 5
Ayat 10
20
7) Mad 'Iwad
Berlaku ketika wakaf pada akhir kalimah yang berbaris dua di atas kecuali pada
huruf Ta' Marbutah.
Ia wajib dibaca dengan kadar 2 harakat kerana ia adalah Mad Tabi'ie yang terjadi
kerana waqaf.
Mad Jaiz Munfashil terjadi apabila Huruf Mad bertemu Hamzah dalam dua kalimah
iaitu ketika wasal sahaja.
Dinamakan Mad Jaiz Munfashil kerana sebahagian daripada Imam-imam Qiraat
membolehkan ianya dibaca lebih daripada kadar Mad Asli dan dinamakan Munfashil
kerana Huruf Mad dan Hamzah berada di dalam dua kalimah yang berasingan.
Kadar harakatnya harus dibaca 4 atau 5 harakat. Mad Jaiz Munfashil ada dua
keadaan dalam al-Quran berdasarkan kepada kaedah Resam al-Quran:
21
1.
Mad Jaiz Munfashil Haqiqi iaitu kelihatan jelas terpisah antara Huruf Mad dan
Hamzah dalam dua kalimah yang berpisah antara keduanya.
2.
Mad Jaiz Munfashil Hukmi iaitu tidak kelihatan secara jelas Huruf Mad dan
Hamzah berpisah dalam dua kalimah. Ia seolah-olah dalam satu kalimah. Keadaan
ini berlaku pada dua situasi:
a.
Ya' al-Nida' (kata seruan) apabila selepasnya ada kalimah yang dimulai
dengan Hamzah.
b.
Ayat 6
Ayat 10
Ayat 5
22
10)Mad Asli
Mad Asli ialah Mad yang terjadi dengan sebab Huruf Mad. Ia juga dikenali dengan
Mad Tabi'ie.
Mad Asli terjadi apabila:
a.
Huruf
Alif
yang
didahului
dengan
huruf
yang
berbaris
atas.
b. Huruf Wau sukun yang didahului dengan huruf yang berbaris hadapan.
c. Huruf Ya' sukun yang didahului dengan huruf yang berbaris bawah.
Ayat 1
Alif Lam Syamsiah juga dikenali dengan Idgham Syamsi. Diidghamkan Lam Ta'rif
apabila bertemu dengan mana-mana Huruf Syamsiah. Huruf Syamsiah ada 14 huruf
iaitu Ta', Tha', Dal, Dzal, Ra'. Zai, Sin, Syin, Shad, Dhad, To', Zha', Lam dan Nun.
Idgham
Syamsi
terbahagi
kepada
dua
bahagian:
Ta'rif
diidghamkan
pada
Nun.
2- Idgham Syamsi Bila Ghunnah (Idgham Syamsi tanpa dengung):Ia terjadi apabila
23
Lam
Ta'rif
diidghamkan
pada
Huruf-huruf
Syamsiah
selain
Nun.
Ayat 1
Ayat 6
Ayat 1
Ayat 2
Apabila Mim Sakinah bertemu dengan huruf Ba', maka wajib dibaca dengan
Ikhfa' dan ghunnah dengan kadar 2 harakat.
Ia dinamakan Syafawi kerana Huruf Mim dan Ba' sama-sama keluar dari dua
bibir.
Ayat 5
RUJUKAN
1. Mat Saad Abd. Rahman, Pengantar tafsir ayat-ayat hukum, Selangor Ikatan Studi
Islam 1983
2. Al-Quran dan Terjemahan
3. Ahmad Hasan Mohd Nazam, Wasiat Luqman Al-Hakim, Telaga Biru Sdn Bhd,
Kuala Lumpur, 2009
25