Famfol - Tezar
Famfol - Tezar
Disusun oleh :
Tezar Andrean Budiarta
030.09.253
: Ny. M
Umur
: 46 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Jawa
Pendidikan
: Tamat SD
Pekerjaan
: Tn.R
Umur
: 47 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Jawa
Pendidikan
: Tamat SMP
Pekerjaan
: Pekerja Bangunan
: BPJS - PBI
Posyandu balita
Posyandu lansia
Perkumpulan kesehatan lainnya
: iya
: tidak
: tidak
Olah raga
Rekreasi
Melakukan hobi
-Arisan
-Pertemuan RT
-Organisasi
: iya
: iya
: pengajian ibu - ibu
Nama
dalam
Keluarga
Sex
Umur
Pedidika
(tahun)
Pekerjaan
Ket.
Tempat
Tinggal
1.
Marsiti
Ibu
46
SD
Rumah
3.
Rahmat
Anak I
25
SMA
tangga
Koki
Sehat
Rumah
4.
Yanti
Anak II
19
SMA
Karyawan
Sehat
Kost
SMP
swasta
Pelajar
Sehat
Rumah
5.
Farida
Anak III
13
(masih)
Keterangan :
5. Suami pasien
sehat
6. Ibu (pasien)
sakit
3
III.
DM
sehat
sehat
sehat
sehat
RESUME
PENYAKIT
DAN
PENATALAKSANAAN
YANG
SUDAH
DILAKUKAN
Dilakukan dengan autoanamnesa pada tanggal 13 Februari 2015 di rumah
pasien.
A. Keluhan Utama
Batuk terus-menerus sejak 2 minggu sebelum datang ke puskesmas.
B. Riwayat Penyakit Saat Datang ke Klinik Kedokteran Keluarga
Penderita datang dengan keluhan batuk sejak 2 minggu sebelum masuk rawat
jalan di Puskesmas. Batuk dirasakan berdahak namun sulit dikeluarkan. Penderita
juga merasakan rasa sesak di dada kalau dahak sulit dikeluarkan. Sesak dirasakan
menetap. Batuk dirasakan tidak sembuh meskipun diobati dengan obat-obatan
TOGA. Batuk darah (+). Penderita juga mengatakan sering demam hangat pada
malam hari, dan membaik saat pagi atau siang hari. Dan sering berkeringat pada
malam hari walaupun udara dingin atau menggunakan kipas angin. Penderita
mengaku 2 minggu terakhir nafsu makan dan berat badan juga turun. Penderita
tidak ada keluhan pada buang air kecil dan buang air besar. Ada yang menderita
TBC disekitar rumah (+).
Alergi (-)
Asthma (-)
4
Gastritis (+)
Riwayat Kebiasaan
Pasien makan dengan frekuensi 3x/hari dengan gizi yang cukup seimbang saat
sakit sampai sekarang (nasi, telur,susu dan sayur). Sebelum sakit, pasien
memilikki yang tidak jauh berbeda dalam pola makan (nasi, sayur, telur, susu
terkadang).
Pasien melakukan olahraga secara teratur di pagi hari (jalan pagi 30 menit).
Tidak memilikki kebiasaan merokok
Ibu dan ayah pasien tidak ada yang sakit sama dengan pasien
: Sakit ringan
Kesadaran
: Compos Mentis
Tinggi Badan
: 153 cm
Berat Badan
: 44,5 kg
BMI
: 19, 01 kg/m2
Keadaan Gizi
: 110/70 mmHg
RR : 20x / menit
: 80x / menit
Suhu : 36.5oC
Kepala
: Normocephali
Mata
Telinga
Hidung
Tenggorok : T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (-), detritus -/-, kripta -/Mulut
Dada
Cor
:
I : Iktus kordis tak tampak
Pa : Iktus kordis teraba di SIC V 2cm medial LMCS
Pe : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Au: BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Inferior
Oedema
-/-
-/-
Akral dingin
-/-
-/-
Ekstremitas
LED 1 jam
LED 2 jam
: 98 mm (0-20mm)
Diminum 3x seminggu
Terapi edukasi :
Penjelasan mengenai keadaan penyakit yang diderita oleh pasien meliputi etiologi,
faktor risiko, menifestasi klinis, serta komplikasi.
Memotivasi pasien untuk meminum obat secara teratur, tidak sampai putus obat
dan rutin kontrol ke dokter untuk mengetahui perkembangan kesehatannya.
Edukasi pasien supaya memakai masker jika sedang batuk atau berkomunikasi
dengan yang lain
7
Faktor Penghambat :
Lingkungan
rumah
yang
padat
juga
kurangnya
pencahayaan.
Indikator Keberhasilan
penderita berobat rutin ke dokter. Pasien juga terdapat riwayat gastritis dan jarang
berobat ke dokter karena pasien sudah memahami penyakit gastritisnya.
B. Fungsi Psikologis
Penderita tinggal di rumah bersama suami, anak pertama dan anak terakhir.
Hubungan dengan anggota keluarga lainnya dalam keadaan baik. Penderita termasuk
orang yang mudah bergaul di lingkungan sekitar rumahnya. Semenjak terkena TB
Paru, penderita masih bergaul dengan tetangga diluar rumah.
C. Fungsi Ekonomi
Penderita seorang ibu rumah tangga. Penghasilan keluarga ditanggung oleh
suami dan anak pertama dan keduanya yang sudah bekerja. Penghasilan keluarga per
bulan tidak menentu, rata-rata Rp. 800.000,- sampai dengan 1.500.000,-/bln. Menurut
penderita, penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi makan serta kebutuhan rumah
tangga lainnya.
D. Fungsi Pendidikan
Pendidikan penderita ialah tamat SD. Tapi, pasien memilikki ketrampilan
menjahit.
E. Fungsi Religius
Penderita beragama Islam dan rutin menjalankan sholat 5 waktu.
F. Fungsi Sosial Budaya
Penderita tinggal di tempat pemukiman penduduk yang cukup padat.
Hubungan penderita dengan tetangga dalam keadaan baik, penderita cukup sering
menghadiri acara-acara yang diadakan di sekitar rumahnya, misalnya pengajian atau
arisan RT dll.
Jam
07.00
Selingan
Makan
12.30
Bahan makanan
Jumlah
URT
gram
Nasi
2 gls
268
Lauk pauk
Tahu
1 ptg
100
Tempe
2 ptg
50
Sayur
Daun singkong
1 gls
100
Minuman
Susu
1 gls
Buah
pisang
1 pcs
Nasi
2 gls
268
Lauk pauk
Ayam
1 ptg
50
Sayur
Bayam
1 gls
100
Minuman
Air putih
1 gls
Nasi
1 gls
134
Lauk pauk
Tahu
1 ptg
100
Siang
Selingan
Makan
19.00
Malam
10
Selingan
Tempe
1 ptg
50
Sayur
Bayam
1 gls
100
Minuman
Air putih
Penjelasan :
Frekuensi makan rata rata setiap harinya 3x/hari dengan variasi makanan sebagai
berikut : nasi, lauk (tempe,tahu, telur, ayam goreng), sayur (sayur sop, wortel dan
kol), snack (-). Menu nasi, tahu, tempe, telur dan sayur mayur merupakan menu yang
lebih sering ada di rumah penderita.
VI.
IDENTIFIKASI
FAKTOR
FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
KESEHATAN
A. Faktor Perilaku
Penderita memiliki kebiasaan makan yang teratur sehingga sakit maag nya tidak sering
kambuh dan sekarang sering mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Penderita
juga memiliki kebiasaan memakai alat pelindung diri seperti masker jika sedang
berpergian atau di tempat ramai. Aktifitas fisik yang penderita sering lakukan adalah
jalan pagi 30 menit. Penderita memanfaatkan waktu luangnya untuk beristirahat.
Penderita mengalami penyakit TB paru pada tahun 2014 dan pasien dinyatakan
harus menjalani pengobatan selama 6 bulan
Terdapat anggota tetangga yang mengeluhkan penyakit yang serupa tapi sudah
menjalani pengobatan.
Riwayat penyakit menular dan penyakit kronis pada anggota keluarga lain
dalam tiga bulan terakhir disangkal
B. Fungsi Psikologis
-
Rumah pasien terletak di pemukiman penduduk yang cukup padat dengan ukuran
ukuran 5x10 m2, bentuk bangunan 1 lantai. Secara umum gambaran rumah terdiri
dari 2 kamar tidur, satu dapur yang bergabung dengan ruang makan dan 1 ruang
keluaga yang bergabung dengan ruang tamu, satu kamar mandi + WC. Lantai
terbuat dari ubin, dinding terbuat batu bata, atap rumah dari genteng, plafon
triplek. Terdapat ventilasi pada setiap kamar. Jendela ada 2 buah yang terdapat
pada ruang tamu 1 buah, 2 buah pada masing - masing kamar tidur. Penerangan
didalam ruangan kurang. Udara didalam ruangan kamar tidur 2 terasa sedikit
lembab, kebersihan dalam dan luar rumah kurang terjaga, tata letak barang-barang
kurang rapi, listrik 450 watt, sumber air dari sumur pompa listrik. Jamban leher
angsa. Jarak antara sumber air dan sepitank 3 meter. Sampah rumah dibuang ke
tong sampah depan rumah.
B. DENAH RUMAH
10
meter
5 meter
Keterangan ruangan :
1.
2.
3.
4.
5.
Ruang tamu
Kamar tidur utama
Kamar tidur anak
Dapur
Kamar mandi
4.
5.
6.
7.
8.
Genetik
Yan Kes
Status
kesehatan
Lingkungan
14
Pelayanan
kesehatan yang
terjangkau(5km)
Lingkungan rumah
cukup bersih
Ada
yang
sakit
TBC
Perilaku
Rencana Pembinaan
Kesehatan
1.
Indikator
Keberhasilan
Penilaian
Pasien sudah memakai
batuk dan
memakai alat
menjelaskan bgaimana
dan melakukan
pelindung diri
cara penularan
kebiasaan menutup
seperti masker
juga tidak
membuang dahak
sembarangan
2.
3.
Kamar lembab,
Memberikan edukasi
ventilasi dan
tentang pentingnya
dan pencahayaan
pencahayaan
ventilasi dan
kurang
pencahayaan sehingga
banyak sehingga
penyakit
masuk
Kesadaran
mengkonsumsi
1.Berat Badan
meningkat (BMI
15
makanan dengan
gizi yang
bagaimana
seimbang
penerapannya
dikehidupan sehari-hari
dan menjelaskan
pentingnya makan
secara teratur untuk
lebih meningkatkan
daya tahan tubuh dan
meningkatkan berat
badan pasien
4
Kesadaran untuk
Memberikan penjelasan
1.Rumah sering
kebersihan rumah
mengenai penting
dibersihkan
dan kebersihan
pribadi
sampah yang
bagaimana kaitannya
berserakan
dengan kesehatan
2.Mencuci tangan
dengan cara yang
baik
3.Mandi secara rutin
Kegiatan
Kunjunga
dilakukan
yang Keluarga
Indikator
yang
evaluasi kegiatan
terlibat
13
Februari
Identifikasi
2015
Hasil Kegiatan
Penderit
Terbinanya
suatu Penderita
a dan
memahami
anggota
ibu
hubungan
masalah yang
keluarga dan
pend
dengan
baik
dihadapi.
16
kondisi
erita
penderita
kesehatannya
maupun
keluarga.
Melakukan
Penderita
tahu
anamnesis
penyakit
yang
dan
dialaminya
pemeriksaan
fisik
pada
15
penderita
Memberi
Penderit
Februari
penjelasan
2015
mencegah
penularan
dan timbul
mengobati
menyebabkan
timbul
timbulnya
seperti tersebut
Penderita
dan keluarga
dan Penderita
mengerti memahami
apa
harus
dilakukan
keluhan bisa
jika
keluhan
mencegah
penularan
masalah tersebut,
kepada
yang
bagaimana
lain,
juga
mencegah
dan
memahami
mengobatinya,
maksud
juga
kepatuhan
tentang
kepatuhan
minum obat
minum obat
17
Mengevaluasi
Februari
penyakit
2015
dialami
Penderit
yang a
Penderita
Penderita mulai
dan mengetahui
dan Keluarga
kebutuhan
makan
secara
kalori teratur
dan
melakukan
pemeriksaan
fisik rutin
Memberi
penjelasan
tentang
penting
yang aktivitas
fisik
3x
juga
saja
kapan
waktu nya
makan
dengan
gizi
seimbang
dan
makan
teratur,
makan,
juga 30 menit.
juga
dilakukan
minimal
melakukan
aktifitas minimal
3x seminggu
19
Mengevaluasi
Penderit
Februari
keluhan dan a
2015
keadaan
Penderita
Penderita
dan memahami
Keluarga
peran keluarga
dan
setiap
ventilasi
umum
pertukaran
udara jendela
penderita
serta
masuknya
sinar
melakukan
matahari
dan
pemeriksaan
memahami
fisik.
kebersihan
rumah
Memberi
dapat
mencegah
penjelasan
berbagai
tentang
yang
diakibatkan
pentingnya
jika
kebersihan
ventilasi,
tidak dirawat
penyakit
kelembaban dan
pencahayaan
terhadap
kesehatan
21
Mengevaluasi
Penderit
Februari
keluhan dan a
2015
keadaan
Penderita
dan Penderita
Keluarga
kebersihan
dan
mulai
rumah memperhatikan
umum
dan
penderita kebersihan
penderita
memahami
serta
pentingnya
cuci
melakukan
tangan,
dan
pemeriksaan
bagaimana mencuci
rumah
seperti
lebih
fisik.
pengaturan
letak
tata
barang
Memberi
sudah
penjelasan
rapih, penderita
tentang
juga
kebersihan
membiasakan
rumah
dan
mulai
diri
kebersihan
pribadi
lebih
untuk
mencuci tangan
seperti
sebelum
makan
kebiasaan
dan
setelah
mencuci tangan
makan
kepada penderita
sebelum
dan keluarganya
setelah
serta
dan
melakukan
kegiatan
24
Mengevaluasi
Penderit
Februari
keluhan dan a
2015
keadaan
Keluarga
umum
penderita
serta
melakukan
pemeriksaan
dan
telah
mengerti
apa
tentang
Mengetahui
kepatuhan terhadap
minum obat yang
telah diberitahukan,
penjelasan yang
telah
dan
diberikan
telah
melaksanakanny
fisik.
Mengevaluasi
jendela
sudah
penjelasan
dibuka, mengetahui
yang
bagaimana
telah
cara
diberikan
mencegah
telah
penularan
dilaksanakan
dengan benar
dan
seperti
memakai
masker, Mengetahui
apakah
kebiasaan
19
mencuci
sudah
tangan
dilakukan
dengan benar
2. Faktor pendukung
Sikap penderita yang kooperatif dan dapat menerapkan penjelasan yang diberikan.
3. Faktor penyulit
: Tidak ada.
4. Indikator keberhasilan
Penderita dapat memahami penyakit yang dideritanya dan hal - hal yang
bersangkutan seperti penyebab, faktor risiko, pencegahan, penatalaksanaan, dan
komplikasi yang dapat terjadi.
Penderita dapat menerapkan anjuran - anjuran yang diberikan seperti pola makan
gizi seimbang, penting membuka jendela, kebersihan rumah, penerangan yang baik,
kebiasaan memakai alat pelindung diri seperti masker dan menutup mulut jika batuk
juga mencuci tangan, rutin mengontrol keadaan kesehatannya ke puskesmas, dan
dapat berperilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat mengurai tingkat
kekambuhan dan penularan dari penyakit TB paru (secara khusus) serta hidup
bersih dan sehat (secara umum).
20
LAMPIRAN
1. Pasien
2. Halaman Rumah
3. Ruang Tamu
4. Ruang Tidur
5. Dapur
21